Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

UAP (UNSTABLE ANGINA PECTORIS)

A. Definisi

Agnina Pectoris tak


stabil Nyeri angina de
sebabkan oleh tidak
adekuatnya aliran
oksigen terhadap myocardium. (Menurut Marylin Doenges
(2003 : 73)

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan


karena iskemik miokard dan bersifat sementara
ataureversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993)

Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien


mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan,
atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan
sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang
bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)

Angina Pektoris terbagi menjadi 3, yaitu :


1. Angina Pektoris Stabil
Yang tergolong dalam Angina Pektoris Stabil (SAP), adalah
sakit dada yang timbul saat melakukan aktivitas. Rasa sakit
tidaklebih dari 15 menit dan hilang dengan istrahat.
2. Angina Pektoris Tidak Stabil
Yang tergolong dalam Angina Pektoris Tidak Stabil (SAP),
adalah sakit dada yang timbul saat istirahat, lamanya lebih
dari 15 menit, ada peningkatan dalam frekwensi sakitnya
3. Angina Variat/Angina Prinzmetal adalah bentuk angina tidak
stabil yang disebabkan oleh spasme arteri coroner.

B. Penyebab :
1. Suplai O2 ke myocardium berkurang
2. Curah jantung yang meningkat.
3. Ateriosklerosis,merupakan istilah umum untuk beberapa
penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan
kurang lentur dimana bahan lemak terkumpul dibawah
lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
4. Sklerotik arteri coroner
Sebagian besar penderita angina tak stabil (ATS) menpunyai
gangguan cadangan aliran coroner yang menetap yang
disebabkan olej plak sklerotik .

C. Gejala Klinis
Semua jenis- jenis gejala angina berhubungan dengan kegiatan
fisik atau karena keadaan sedang stress. Angina pectoris dapat
dikenali dengan tanda- tanda:
1. Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada tertekan,
merasa terbakar
atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher, rahang
atau mastoid dan turun ke lengan kiri.
3. Sesak napas atau rasa lemah yang menghilang setelah angina
hilang
4. Dapat pula terjadi palpitasi, berkeringat dingin, pusing
ataupun hamper
Pingsan.
D. Komplikasi
1. Infarks miokardium yang akut terjadi akibat aliran darah yang
berisi nutrisi dan oksigen ke otot terganggu dan
mengakibatkan nekrosis.
2. Aritmia kardiak merupakan suatu respon yang timbul akibat
ada jaringan yang tidak mendapatkan suplai darah.
3. Unstable angina : terjadi karena iskemia pada otot jantung
yang sudah meluas sehingga nyeri yang dirasakan akibat
penimbunan asam laktat lebih sering terjadi.
4. Sudden death : terjadi akibat kelelahan jantung yang
memompa darah terus menerus dengan frekuensi yang tidak
stabil dan diperberat oleh nekrosis otot jantung yang makin
meluas.

E. Pahtwy
F.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah utnuk menurunkan
kebutuhan oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai
oksigen. Secara medis tujuan ini dicapai melalui terapi famakoligi
dan control terhadap faktor risiko. Secara bedah tujuan ini
dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui
bedah pintas arteri koroner atau angioplasti koroner transluminal
perkuatan (ptca = percutaneous transluminal coronary angio
plasty), (diskusikan dibawah). Biasanya diterapkan kombinasi
antara terapi medis dan pembedahan.
Seperti yang akan didiskusikan kemudian, terdapat beberapa
pendekatan yang akhir-akhir ini sering digunakan untuk
revaskularisasi jantung. Tiga teknik utama yang menawarkan
penyembuhan bagi klien dengan penyakit arteri koroner
mencakup penggunaan alat intrakoroner untuk meningkatkan
aliran darah, penggunaan laser untuk menguapkan plak dan
endarterektomi koroner perkuatan untuk mengangkat obsruksi.
Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil akhir
yang dicapai oleh salah satu atau seluruh teknik di atas, melalui
bedah pintas koroner sedang dilakukan. Ilmu pengetahuan terus
dikembangkan untuk mengurangi gejala dan kemunduran proses
angina yang dederita pasien.

Non Farmakologis

Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan


kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti
merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya
tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang
obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi
kerja jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar
adrenalin yang dapat menimbulkan vasokontriksi
pembuluhdarah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra
sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau
ambisius.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. berikan posisi semifowler
b. berikan oksigen konsentrasi tinggi (6-10 liter/menit)
c. Monitor tekanan darah, nadi dan pernapasan
d. Lakukan EKG
e. Observasi adanya mual dan muntah (Smeltzer, 2002)

G. PENGKAJIAN
a. Sumber data
1. Pasien dan keluarga
a) Dari anamesa didapat adanya riwayat penyebab
terjadinya serangan seperti terlalu banyak makan.
b) Adanya rasa sakit yang mengilanglkan setelah
factor penyebab dihilangkan atau
dihentikan/diobatai dengan nitroglysein
2. Catatan medic
a) Adanya informasi sebelum kejadian.
b) Hasil pemeriksaan EKG
b. Observasi
Nyeri atau tekanan dada : sakit ringan sampai sakit berat,
tajam , kesemutan atau rasa terbakar, digambarkan
seperti berat terpelintir, rasa terbakar atau sesak pada
dada berakhir 5-30 menit.

Faktor-faktor penectus :
- Stres emosi atau fisik.
- Pemajanan terhadap suhu ekstrim seperti dingin
- Tanda-tanda gejala yang berhubungan :
- Sakit kepala
- Berdebar-debar
- Sesak nafas
- Ansietes
- Pernafasan : sesak nafas
- Jantung : tachicardi, pulsus alternans, gollap atrium dan
ventriklel (S3 S4).
c. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan,
perasaan tidak berdaya setelah latihan, nyeri dada bila
bekerja, menjadi berterbangan bila nyeri dada.
Tanda : Dispea soat bekerja.
d. Sirkulasi
Gejala : Riwayat penyakit jantung.
Tanda : Takircadia, Tekanan darah normal,
meningkat/menurun.
Kulit/membaran mukosa lembaba, dingin, pucat pada
adanya vasokontriksi.
e. Makanan/Cairan
Gejala : Mual, nyeri ulu hati/epigastrium saat makan,
Diet tinggi kolesterol/lemak, garam, kafien, minuman
keras.
Tanda : Ikat pinggang sesak, distensi gaster.
f. Integritas Ego
Gejala : Stresor kerja, keluarga.
Tanda : ketakutan, mudah marah.
g. Nyeri/ketidaknyamanan.
Gejala : Nyeri dada substernal, anterior yang menyebara
ke rahang, leher, bahu dan ektremitar atas.
Kualitas : macam, ringan samapaim sedang, tekanan
berat, tertekan, terjepi, terbakar.
Durasi : Biasanya kurang dari 15 menit, kadang-kadang
lebih dari 30 menit.
h. Pernafasan
Gejala : Dispnea saat bekerja, riwayat merioko.
Tanda : Meningkat pada frekuensi/irama dan gangguan
ke dalaman.

Anda mungkin juga menyukai