Anda di halaman 1dari 11

Dislokasi Sendi, Fraktur Tulang dan Cedera Otot

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 56942061, fax : (021) 563-1731

Pembahasan

Otot
Tubuh kita terdiri dari banyak sekali otot yang menghasilkan berbagai gerakan tergantung pada
ukuran kekuatan dan sistem kerjasama dengan tulang dan juga sendi. Otot yang akan dibahas
dibawah ini yaitu otot lengan sesuai dengan kasus terkait:
1.Otot Axioappendicular Anterior1
a. M. pectoralis major: mengadduksi dan memutar humeri ke medial; menarik scapula di
anterior dan inferior.
b. M. pectoralis minor: menstabilkan scapula dengan menariknya di inferior dan anterior
melawan dinding toraks.
c. M. subclavius: bersandar dan menekan clavicula.
d. M. serratus anterior: proteksi scapula dan menahannya melawan dinding toraks, memutar
scapula.
2.Otot axioappendicular posterior1
- superfisial
a. M. trapezius: pars descendens menaikkan, pars ascendens menekan dan pars media
menarik scapula. Pars descendens dan ascendens bekerjasama untuk memutar cavitas
glenoidalis di superior.
b. M. lattissimus dorsi: ekstensi, adduksi dan rotasi medial humerus, menaikkan tubuh kea
rah lengan selama memanjat.
- Profunda
a. M. levator scapulae: menaikkan scapula dan memiringkan cavitas glenoidalisnya di
inferios dengan memutar scapula.
b. M. rhomboideius minor dan major: menarik scapula dan memutarnya untuk menekan
cavitas glenoidalis; fiksasi scapula ke dinding toraks.

1
3.Otot scapulohumeral1
a. M. deltoideus: (bagian ant) memfleksi dan memutar lengan ke medial, (bagian tengah)
abduksi lengan, (bagian post) ekstensi dan memutar lengan ke lateral.
b. M. supraspinatus: memulai dan membantu M. deltoideus pada abdksi lengan dan bekerja
dengan otot-otot rotator cuff.
c. M. infraspinatus: memutar lengan ke lateral, membantu menahan caput humeri dalam
cavitas glenoidalis scapulae.
d. M. teres minor: adduksi dan memutar lengan ke medial.
e. M. teres major: adduksi dan memutar lengan ke medial.
f. M. subscapularis: memutar ke medial dan adduksi lengan, membantu menahan caput
humeri dalam cavitas glenoidalis.

4.Otot rotator cuff (melekat pada sendi glenohumeral)1


a. M. Supraspinatus
b. M. Infraspinatus
c. M. teres minor
d. M. subscapularis

2
3
Gerak & Otot yang berperan pada gelang bahu2:
Elevasi: otot elevator utama (m. trapezius, m. levator scapula, m. rhomboideus major, m.
rhomboideus minor)
Depresi: otot depressor (m. pectoralis minor, m. subclavius & m. trapezius)
Abduksi: m. pectoralis minor & m. seratus ant.
Adduksi: m. rhomboideus major, minor & m. Trapezius
Rotasi: (arah atas) m. trapezius & m. serratus ant., (arah bawah) m. pectoralis minor, m.
rhomboideus major, minor.

4
Gerak dan Otot yang berperan pada sendi glenohumeral (lengan atas)2:
Abduksi: m. supraspinatus & m. Deltoideus
Adduksi: m. pectoralis major, m. lattisimus dorsi, m. coracobrachialis, m. teres major, m.
deltoideus.
Fleksi: m. deltoideus, m. coracobrachialis & m. biceps brachii.
Ekstensi: m. deltoideus, m. lattisimus dorsi, m. teres major, m. triceps brachii.
Rotasi: (kea rah medial) m. subscapularis, m. teres major, m. pectoralis major, m.
deltoideus, (kea rah lateral) m. infraspinatus, m. teres minor, m. deltoideus.

Otot-otot lengan atas terdiri atas2:


1.Otot fleksor
a. M. biceps brachii: supinasi lengan bawah dan bila supinasi, memfleksikan lengan bawah,
caput brevis menahan dislokasi bahu.
b. M. brachialis: fleksi lengan bawah pada semua posisi
c. M. coracobrachialis: membantu memfleksikan dan mengadduksikan lengan, menahan
dislokasi bahu.
2/Otot ekstensor
m. triceps brachii: ekstensor utama lengan bawah, caput longum menahan dislokasi
humerus, sangat penting selama abduksi.

5
Otot-otot lengan bawah
terdiri atas2:
Otot fleksor, mempunyai 4 lapisan:
Lapisan 1:
m. pronator teres: pronasi dan fleksi lengan bawah (pada siku)
m. fleksor carpi radialis: fleksi dan abduksi tangan (pada pergelangan tangan)
m. palmaris longus: memfleksi tangan (pada pergelangan) dan menegangkan aponeurosis
palmaris
m. flexor carpi ulnaris: memfleksi dan adduksi tangan pada pergelangan tangan.
Lapisan 2:
m. flexor digitorum superficialis: memfleksikan phalanx media pada articulation
interphalangealis proximalis empat jari tengah; bekerja lebih kuat, juga memfleksikan
phalanx proximalis pada articulation metacarpophalangealis.
lapisan 3
m. flexor digitorum profundus: memfleksikan phalanx distalis pada articulatio
interphalangealis.
m. flexor pollicis longus: memfleksian phalanx 1.
m. pronator quadratus: pronasi lengan bawah, serat dalam mengikat radius dari ulna
bersama-sama.

Otot ekstensor:
lapisan superficial:

6
m. brachioradialis: fleksi lengan bawah yang relative lemah, maksimal bila lengan bawah
berada pada posisi midpronasi.
M. extensor carpi radialis longus & brevis: ekstensi dan abduksi tangan pada articulation
radiocarpalis, ECRL aktif selama mengepalkan tinju.
M. extensor digitorum: ekstensi empat jari medial terutama pada articulation
metcarpophalangealis, kedua pada articulation interphalangealis.
M. extensor digiti minimi: ekstensi jari 5 terutama pada articulation
metacarpophalangealis, kedua pada articulation interphalangealis.
M. extensor carpi ulnaris: ekstensi dan adduksi tangan pada articulation radiocarpalis
(juga aktif selama mengepalkan tinju)
Lapisan profunda:
M. supinator: supinasi lengan bawah memutar radius untuk membalikan telapak tangan di
anterior atau superior (jika siku difleksi)
M. extensor indicis: ekstensi jari 2 (memungkinkan ekstensi independennya), membantu
mengekstensi tangan pada pergelangan tangan.

Otot merupakan alat gerak aktif, otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja
dengan cara berkontraksi dan relaksasi. Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan
hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.
Jenis otot :
1. Otot polos dikontrol oleh sistem saraf otonom; mungkin baik secara umum tidak aktif
dan kemudian menanggapi rangsangan saraf atau hormon atau mungkin berirama
2. Otot jantung ditemukan di dalam jantung, bertindak seperti otot polos berirama,
dipengaruhi oleh aktivitas saraf dan hormon
3. Otot rangka menggerakkan kita kesekitarnya dan bertanggung jawab untuk sebagian
besar perilaku kita; kebanyakan melekat pada tulang di setiap ujung melalui tendon

Dislokasi Glenohumeral

Dislokasi adalah tergesernya sendi dari mangkuk sendi yang kemudian dapat
menimbulkan deformitas.1 Hal ini terjadi pada saat Caput humerus keluar dari soket (Glenoid).
Maka dislokasi ini berfokus pada sendi glenohumeral atau yang kita kenal dengan sendi bahu.2

7
Dislokasi menurut penyebabnya dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Dislokasi congenital, terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan.


2. Dislokasi spontan atau patologik, akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi.
misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang
yang berkurang
3. Dislokasi traumatic, kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan
mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena
mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan
tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen,
syaraf, dan system vaskular. Kebanyakan terjadi pada orang dewasa.3

Dislokasi pada bahu dapat digolongkan menjadi empat macam berdasarkan posisinya yaitu

1. Dislokasi anterior

Sumber: http://www.ahlibedahorthopedic.com/artikel-186-dislokasi-sendi-bahu.html.2

2. Dislokasi Posterior

8
Sumber: http://www.ahlibedahorthopedic.com/artikel-186-dislokasi-sendi-bahu.html.2

3. Dislokasi Inferior

Sumber: http://www.ahlibedahorthopedic.com/artikel-186-
dislokasi-sendi-bahu.html.2

4. Dislokasi Superior

Mekanisme cedera pada dislokasi bahu superior, caput


humerus terdorong keatas melewati rotator cuff. Dislokasi superior sangatlah jarang dan dapat
terjadi akibat tekanan yang extrem kearah atas pada lengan yang adduksi.

Fraktur 1/3 Distal Os Radius atau Fraktur Colles.

Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa terjadi pada
pergelangan tangan. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang
berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.4 Umumnya
terjadi karena jatuh dalam keadaan tangan menumpu badan. Bila seseorang terjatuh dengan
tangan menjulur maka tangan akan menjadi kaku dan kemudian menyebabkan tangan memutar
dan menekan lengan bawah.Abraham Colles adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan
fraktur radius distalis pada tahun 1814 dan sekarang dikenal dengan nama fraktur Colles

9
Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam posisi
terbuka dan pronasi. Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal yang akan
menyebabkan patah radius 1/3 distal di mana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan
persendian pergelangan tangan. Fragmen bagian distal radius terjadi dislokasi ke arah dorsal,
radial dan supinasi. Gerakan ke arah radial sering menyebabkan fraktur avulsi dari prosesus
styloideus ulna, sedangkan dislokasi bagian distal ke dorsal dan gerakan ke arah radial
menyebabkan subluksasi sendi radioulnar distal

Sumber : himafisiofk-uh.blogspot.com5

Pada pemeriksaan fisik akan terlihat

10
Kesimpulan

Jadi bila dikaitkan dengan kasus, laki-laki berumur 25 tahun ini mengalami dislokasi pada sendi
glenohumeral, fraktur pada 1/3 distal os radius dan cedera pada otot lengan bawah kirinya
sehingga menggangu gerakan abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi dan rotasi laki-laki tersebut.

Daftar Pustaka
1.

11

Anda mungkin juga menyukai

  • Efloresensi Kulit
    Efloresensi Kulit
    Dokumen61 halaman
    Efloresensi Kulit
    Ericalie
    100% (2)
  • Yeye
    Yeye
    Dokumen1 halaman
    Yeye
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Head To Toe: Anamnesis
    Head To Toe: Anamnesis
    Dokumen5 halaman
    Head To Toe: Anamnesis
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • HVT
    HVT
    Dokumen16 halaman
    HVT
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 23.Bppv
    Blok 23.Bppv
    Dokumen8 halaman
    Blok 23.Bppv
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Yeye
    Yeye
    Dokumen1 halaman
    Yeye
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 11
    Blok 11
    Dokumen11 halaman
    Blok 11
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 15
    Blok 15
    Dokumen11 halaman
    Blok 15
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 15
    Blok 15
    Dokumen11 halaman
    Blok 15
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 21
    PBL Blok 21
    Dokumen21 halaman
    PBL Blok 21
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 13
    Blok 13
    Dokumen17 halaman
    Blok 13
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 2 Modul 2
    Blok 2 Modul 2
    Dokumen16 halaman
    Blok 2 Modul 2
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 13
    Blok 13
    Dokumen16 halaman
    Blok 13
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 13
    Blok 13
    Dokumen16 halaman
    Blok 13
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 10
    Blok 10
    Dokumen16 halaman
    Blok 10
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 16 Skenario 3
    Blok 16 Skenario 3
    Dokumen16 halaman
    Blok 16 Skenario 3
    Ericalie
    Belum ada peringkat
  • Blok 10
    Blok 10
    Dokumen16 halaman
    Blok 10
    Ericalie
    Belum ada peringkat