1. Skema
Skema adalah suatu struktur mental atau kognitif yang dengannya seseorang
secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. Skema
akan beradaptasi dan berubah selama perkembangan mental anak. Skema
bukanlah benda nyata yang dapat dilihat, melainkan suatu rangkaian proses dalam
system kesadaran orang, maka tidak memiliki bentuk fisik. Skema adalah hasil
kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi hipotesis, kreativitas, kemampuan,
dan naluri
2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan
persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada
dalam pikirannya. Asimilasi merupakan salah satu proses individu dalam
mengadaptasi dan mengorgnisasikan diri dengan lingkungan baru sehingga
pengertian orang itu berkembang.
3. Akomodasi
Seorang anak dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman yang baru,
tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru itu dengan skema yang telah
ia punyai karena bisa jadi sama sekali tidak cocok. Dalam keadaan seperti itu,
anak akan mengadakan akomodasi, yaitu (1) membentuk skema baru yang dapat
cocok dengan rangsangan yang baru , atau (2) memodifikasi skema yang ada
sehingga cocok dengan rangsangan.
4. Equilibration
Proses asimilasi dan akomodasi perlu untuk perkembangan kognitif seseorang.
Dalam perkembangan intelek seseorang diperlukan keseimbangan antara asimilasi
dengan akomodasi. Proses ini disebut equilibrium, yaitu pengaturan diri secara
mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi.
Equilibration membuat seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan
struktur dalamnya (skema).
5. Zone of proximal development
Menurut konsep ini, perkembangan psikologi bergantung pada kekuatan social
luar sekaligus pada kekuatan batin (inner resources). Vygotsky mendefinisikan
ZPD sebagai jarak antara tingkat perkembangan actual anak sebagaimana
ditentukan oleh kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat
perkembangan potensial sebagaimana ditentukan oleh pemecahan masalah di
bawah bimbingan orang dewasa atau kerjasama dengan sebaya yang mampu.
Konsep sentral lain dalam karya Vugotsky adalah pembicaraan batin (inner
speech).
6. Discovery learning
Brunner membedakan 2 tipe mengajar, yaitu model expository dan model
hypothetical (discovery learning). Discovery learning adalah sebuah pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan informasi untuk
mengkostruksi pemehamannya sendiri. Manfaat yang diperoleh siswa dengan
metode ini antara lain : (1) meningkatkan potensi intelektual, (2) mengubah dari
reward ekstrinsik ke reward instrinsik, (3) mempelajari secara heuristic atau
pengerjaan strategi guna melakukan penemuan di masa yang akan datang, dan (4)
membantu dalam melakukan retensi dan retrival (memperoleh kembali informasi).
Ada dua tipe discovery, yaitu unstructured discovery (siswa mengkonstruksi
pemahaman sendiri) dan guided discovery (timbul saat guru memberikan
gambaran tentang tujuan yang hendak dicapai).
7. Belajar bermakna
Menurut Ausubel, Novak, and Hanesian (1978), belajar dapat diklasifikasikan
ke dalam 2 dimensi. Pertama, berhubungan dengan cara informasi atau materi
pelajaran pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua,
menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi itu pada struktur
kognitif yang telah ada. Struktur kognitif dalam hal ini ialah fakta, konsep, dan
generalisasi yang telah dimiliki oleh siswa.
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu
sendiri
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep
secara lengkap
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri
5. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana pelajar itu
Prinsip-prinsip konstruktivisme
Prinsip pokok dalam teori ini adalah guru tidak boleh hanya semata-mata
memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan di
dalam benaknya sendiri. Guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara
mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan relevan bagi
siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar menyadari dan
menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat
memberikan tangga kepada siswa yang nantinya dimaksudkan dapat membantu
mereka mencapai tingkat penemuan.
Pertanyaan
Referensi
Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
David P, Ausubel, Joseph D.Novak, and Hanesian. 1978. Educational Psychology.
New York : Halt, Renehart and Winston.
Solso, Robert L.2004. Cognitive Psychology. New York: Pearson Educational.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
KRITERIA PENILAIAN RESUME
MATAKULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
SEMESTER GENAP 2016-2017