Khamir adalah fungi mikroskopik yang terdapat sebagai sel bebas yang
sederhana (Volk dkk, 1988). Sel-sel khamir biasanya berbentuk bundar atau
lonjong namun mungkin berbentuk lain. Sel khamir adalah eukariota, berukuran
lebih besar dari bakteri dan perkembangbiakannya juga berbeda dengan bakteri.
Khamir adalah sel yang lebih sederhana dari jamur, tetapi struktur selnya tampak
lebih kompleks daripada sturktur sel bakteri. Semua divisi fungi mengandung
khamir (Deacon, 1997).
Sel khamir mempunyai ukuran sel lebih besar daripada bakteri yaitu
berkisar antara 5-10 m (Alexopoulus, 1996). Koloni khamir sepintas seperti
koloni bakteri tetapi biasanya koloninya tidak mengkilat dan warnanya seperti
mentega (Tortora, 2007). Gambar 1 memperlihatkan struktur sel yeast
(Saccharomyces cerevisiae) yang sedang bertunas (budding) dan ada juga yang
mempunyai bekas pertunasan (bud scar) . Bud scar dapat sebagai tanda berapa
kali sel tersebut pernah bertunas. Secara ultrastruktur, sel yeast tidak berbeda
secara fundamental dengan hifa . Setiap sel yeast terdiri dari 1 nucleus dan
organelle-organella. Pertunasan (budding) dapat bersifat monopolar (1 kutub),
bipolar (2 kutub) ataupun multipolar (banyak kutub). Bentuk umum sel yeast
dapat bulat, oval, silinder, triangular, apikulat, maupun pseudomiselium (miselium
semu yaitu sebenarnya merupakan tunas-tunas yang tidak memisahkan diri
sehingga tampak seperti miselium). Sel yeast dapat berupa sel uniseluler (budding
yeast) hifa, maupun dimorfik.
Gambar 1 Sel Khamir (Saccharomyces cerevisiae)
Gambar 2 Bentuk-bentuk sel khamir ; (a) Bulat, (b) Oval, (c) Silinder, (d) Oginal,
(e) Triangular, (f) Botol, (g) Alpukat, dan (h) Pseudomiselium
Sel khamir dapat tumbuh setelah ditanamkan pada media agar selama 1
sampai 3 hari. Selama waktu tersebut, khamir akan menghasilkan koloni berwarna
pucat keruh dan umumnya mempunyai diameter anatar 0.5 sampai 3.0 mm
(Gandjar, 2006). Sebagaian kecil species dapat menghasilkan pigmen, tetapi
kebanyakan hanya menghasilkan warna krem. Dibawah mikroskop dan secara
morfologi koloni , kebanyakan species khamir sulit dibedakan karena
perbedaannya yang sangat kecil. Untuk membedakannya seringkali harus
dilakukan tes fisiologi.
Khamir biasanya akan tumbuh subur pada habitat yang mengandung gula
seperti pada buah-buahan , bunga dan pada bagian gabus dari pohon. Sejumlah
species khamir dapat bersimbiosis dengan berbagai hewan terutama serangga dan
sebagian kecil bertindak sebagai patogen pada hewan dan manusia.
Daftar Pustaka
Tortora, G.J., B.R. Funke, and C.L. Case. 2007. Microbiology an introduction, 9th
ed. USA : Benjamin Cummings.
Volk, Wesley A. Margaret F.Wheeler. 1988.Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima.
Jakarta : Erlangga.