OLEH:
FAJAR FADHIIL
E10017183
E
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi hasil
ternak yang akan membahas tentang khamir khususnya membahas tentang
Debaryomyces hansenii. Khamir adalah bagian dari studi mikrobiologi yaitu ilmu
yang mempelajari mikrobia. Di dalam mikrobiologi, khamir di masukan dalam dunia
fungi bersama dengan kapang. Dunia lain yang di pelajari dalam mikrobiologi
mencakup dunia bakteri, archaea, protista, organisme aseluler (virus), dan menempati
domain bakteria. Semua anggota domain ini memiliki kesamaan yaitu untuk
memperbanyaknya menggunakan metode khsus yaitu metode murni secara aseptif
(Waluyo, 2005). Keberadaan khamir dapat diamati dengan melihat gejala atau
pengaruh yang ditimbulkan dari aktifitasnya.
PEMBAHASAN
2.1 Khamir
Dibandingkan dengan bakteri, khamir dapat tumbuh dalam larutan yang pekat
misalnya larutan gula atau garam lebih juga menyukai suasana asam dan lebih
bersifat menyukai adanya oksigen. Khamir juga tidak mati oleh adanya antibiotik dan
beberapa khamir mempunyai sifat antimikroba sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan mould. Adanya sifat-sifat yang tahan pada lingkungan yang
stress (garam, asam dan gula) maka dalam persaingannya dengan mikroba lain
khamir lebih bisa hidup normal (Hasanah, 2009).
Pada umumnya sel khamir lebih besar dari pada kebanyakan bakteri, tetapi
kamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangat beragm
ukurannya, berkisar antara 1-5 µm, lebarnya dan panjangnya dari 5-30 µm. biasanya
berbentuk telur, tatapi ada beberapa yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap
spcies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat
variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk sel-sel individu, tergantung kepada
umur dan lingkungannya. Khamir tidakdilengkapi flagellum atau organ pergerakan
lainnya ( Pelczar, 1986).
Ekologi
Persyaratan nutrisi
Spesies ini dapat dibudidayakan di media dengan hingga 25% NaCl atau 18%
gliserol. Tingkat pertumbuhan meningkat dalam larutan dengan ≥ 1M NaCl atau KCl,
dengan ion natrium dan kalium memainkan peran yang sangat penting dalam
mekanisme yang terlibat dalam mempertahankan osmobalance. Spesies dapat
bertahan dalam kisaran pH antara 3 dan 10.
Reproduksi
Sebagian besar strain adalah haploid, kawin sangat jarang dan diploidisasi
secara sementara oleh autogami somatogami (mis. Penggabungan dua sel tetapi tidak
termasuk nukleusnya). Reproduksi seksual berlangsung melalui konjugasi heterogami
(mis. Konjugasi dua sel dengan bentuk atau ukuran yang berbeda) yang mengarah ke
diplofase pendek diikuti oleh meiosis dan pembentukan ascospore. Khamir haploid
bereproduksi secara vegetatif dengan cara bertunas multilateral.
Diferensiasi
Kemampuan spesies ini tumbuh pada 10% NaCl atau 5% glukosa digunakan
untuk membedakan D. hansenii dari khamir ascomycetous lainnya. Spesies terdiri
dari dua varietas: D. hansenii var. hansenii dan var. fabryii. Kedua kelompok ini
dapat dibedakan melalui rRNA, mobilitas elektroforesis dari dehidrogenase glukosa-
6-fosfatnya, atau dengan suhu tumbuh maksimum (35 ° C untuk var. Hansenii dan 39
° C untuk var. Fabryii).
Bioteknologi
Cottage cheese adalah keju lembut yang dibuat dari dadih dan memiliki rasa
yang asam.[1] Keju ini pertama kali dibuat oleh buruh di Eropa dan kemudian dibawa
ke Amerika.[1] Cottage cheese mengandalkan penggumpalan yang terjadi pada susu
hangat dan tidak menambahkan rennet dalam proses pembuatannya.[1] Setelah dadih
terbentuk maka dadih tersebut dipotong-potong berbentuk kubus kecil dan
dipanaskan dalam air dadihnya hingga memiliki tekstur yang diinginkan.[1] Air dadih
lalu dikeringkan dan dadihnya dibilas dengan air dingin untuk
menghilangkan laktosa yang masih tertinggal.[1] Keju ini merupakan keju segar dan
dapat menjadi rusak dalam waktu yang singkat sehingga harus segera
dikonsumsi.[2]Keju tersebut memiliki banyak kegunaan, terutama untuk membuat
masakan dan sebagai pengganti keju Ricotta.
Yogurt
Yoghurt atau yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi
modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)
menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan
tekstur seperti gel dan aroma unik pada yoghurt. Yoghurt tersedia dalam beraneka
macam rasa, rasa alami, rasa buah, rasa vanilla, atau rasa cokelat juga populer.
III
KESIMPULAN