PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi pada sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan
dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula
paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi
fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Dijabarkan sebagai :
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,
tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap
awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.
1
B. ORGANISME YANG BERPERAN DALAM FERMENTASI
1. Khamir
2. Kapang
2
Gambar kapang.
3
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri
berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga
700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti
sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda
(peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Fermentasi bakteri digunakan dalam
pembuatan yoghurt, mentega, sosis, asinan dan terasi.
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi
jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur
menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk
memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung
padasubstrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa
kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur
yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur
yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur
berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak
organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang
hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air
biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Fermentasi jamur yang umum digunakan adalah jamur berbentuk hifa dan
dikenal dengan sebutan jamur. Contohnya pada pembuatan tempe dan kecap.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi :
1. Konsentrasi Garam
4
Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% Garam berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak
diinginkan selama proses fermentasi berlangsung.
2. Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme
dominan yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 300C untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300C pertumbuhan
mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi
pertumbuhan produk.
3. Oksigen
Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini
berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir
dalam pembuatan anggur dan roti biasanya membutuhkan oksigen selama
proses fermentasi berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri penghasil
asam tidak membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung.
C. MEDIUM FERMENTASI
Mengandung nutrisi yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi sel
mikroba
Pada fermentasi antibiotika, bahan baku yang digunakan tidak boleh mahal
karena produk yang dihasilkan tidak mahal, namun pada produksi steroid produk
bernilai lebih mahal sehingga penggunaan substrat dapat dipilih yang lebih dominan
agar dihasilkan produk dalam jumlah lebih banyak. Dalam fermentasi konvensional
umumnya digunakan bahan baku yang tidak mahal, misalnya limbah biji-bijian,
daging, prosesing serat dan sebagainya. Dalam perkembangan produk bioteknologi
dibutuhkan medium yang mahal seperti untuk pertumbuhan sel mamalia dan tanaman.
1) Media fermentasi
2) Penyiapan starter/kultur :
3) Sterilisasi :
6
Tujuan ó mematikan mikroorganisme pencemar atau yang tidak dikehendaki
sehingga proses fermentasi berjalan sempurna.
4) Pemanenan/pemurnian hasil
E. FERMENTASI KARBOHIDRAT
7
purple atau fenol merah, maka pembentukan asam ini ditandai oleh perubahan warna
menjadi kuning. Pada pH lebih dari 7.0 fenol merah berwarna merah sedangkan
bromcresol-purple berwarna ungu.
1. Fermentasi Alkohol
8
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon,
yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau
manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat.
Beberapa mikroorganisme seperti fungi (jamur mikroskopis) dan bakteri tertentu
(Lactobacillus sp.) berperan dalam fermentasi asam laktat ini, antara lain: dalam
pembuatan susu, keju, dan minuman yoghurt.
9
Contoh fermentasi asam laktat :
Bahan makanan yang biasa digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian
fermentasi, malt, beras, atau bubur kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi
yang dihasilkan lima kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alkohol.
Reaksi:
Aerob
C6H12O6= 2 C2H5OH= 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) asam cuka.
10
b. Fermentasi dengan cara penggaraman basah, yaitu merendam di dalam larutan
garam dan cara tersebut biasanya dilakukan terhadap ikan-ikan berlemak tinggi.
Fermentasi dengan cara penggaraman basah biasanya juga terjadi fermentasi
laktat. Pada cara itu, sering ditambahkan cuka,bumbu-bumbu dan bahan pengawet
lainnya.
Penambahan garam dalam fermentasikan mempunyai beberapa fungsi antara lain :
a. Meningkatkan rasa ikan
b. Membentuk tekstur yang diinginkan
c. Mengotrol mikroorganisme, yaitu merangsang pertumbuhan mikroorganisme
yang diinginkan berperan dalam fermentasi,dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk dan patogen.
11