SAP 9
AKUNTANSI UNIT TABUNGAN DAN DEPOSITO
OLEH :
Kelompok 09
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONFLIK
2.1.1 PENGERTIAN KONFLIK
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang
tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat
lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan,
perselisihan atau pertentangan.
Menurut Stephen P. Robbins (1996) dalam Organization Behavior menjelaskan
bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian
antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat
baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Menurut Fred Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya
kekuatan yang saling bertentangan. Kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
Munurut Jerald Greenberg dan Robert A. Barron (1997) konflik dapat diartikan sebagai
suatu proses yang terjadi jika seseorang individu atau suatu kelompok memandang bahwa
individu atau kelompok lain bertindak atau segera bertindak tidak sesuai dengan
minatnya.
Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan
pendapat, persaingan dan permusuhan. Dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan
suatu proses sosial yang dialami oleh individu maupun kelompok dimana salah satu pihak
memiliki perbedaan dan berusaha untuk memenuhi tujuannya walaupun dengan cara
ancaman dan atau kekerasan.
2.1.1 PANDANGAN TERHADAP KONFLIK
Menurut Steven P. Robins dalam bukunya Managing Organizational
Conflickmenyatakan bahwa sikap terhadap konflik dalam organisasi telah berubah dari
waktu ke waktu. Stephen P. Robbins telah mempelajari evolusi tersebut, di
mana ditekankannya perbedaan antara pandangan tradisional tentang konflik dan
pandangan yang berlaku sekarang.
a. Pandangan tradisional, menganggap bahwa semua konflik adalah berbahaya
dan oleh karenanya harus dihindari.
b. Pandangan aliran hubungan manusiawi, menganggap bahwa konflik adalah
sesuatu yang lumrah dan terjadi secara alami dalam setiap kelompok dan
organisasi. Karena keberadaan konflik dalam organisasi tidak dapat dihindari,
maka aliran ini mendukung penerimaan konflik tersebut dan menyadari
adakalanya konflik tersebut bermanfaat bagi prestasi suatu kelompok.
c. Pandangan interaksionis, John Aker dari IBM menjelaskan konflik perspektif
interaksionis, bahwa pendekatan interaksionis mendorong konflik pada kedaan
yang harmonis, tidak adanya perbedaan pendapat yang cenderung
menyebabkan organisasi menjadi statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap
kebutuhan akan perubahan dan inovasi.
d. Pandangan Kuno dan Pandangan Modern mengenai Konflik (James AF.
Stoner dan R. Edward Freeman, 1992).
Pandangan Kuno Pandangan Modern
1. Konflik dapat dihindari 1. Konflik tidak dapat dihindari
2. Konflik disebabkan karena 2. Konflik muncul karena aneka macam
adanya kesalahan sebab, termasuk di dalamnya struktur
manajemen dalam hal organisatoris, perbedaan-perbedaan
mendesain dan memanaje dalam tujuan yang tidak dapat dihindari
organisasi-organisasi atau perbedaan-perbedaan dalam persepsi
karena adanya serta nilai-nilai personalia yang
pengacaupengacau. terspesialisasi dan sebagainya
3. Konflik merusak organisasi 3. Konflik membantu, kadang-kadang
yang bersangkutan, dan menghambat hasil pekerjaan
menyebabkan tidak organisatoris dengan derajat yang
tercapainya hasil optimal berbeda-beda.
4. Tugas manajemen adalah 4. Tugas manajemen adalah memanaje
meniadakan konflik tingkat konflik, dan pemecahannya
5. Agar dapat dicapai hasil hingga dapat dicapai hasil prestasi
prestasi organisatoris organisatoris optimal.
optimal, maka konflik perlu 5. Hasil pekerjaan optimal secara
ditiadakan organisatoris, memerlukan konflik
moderat.
Didalam sebuah organisasi yang tentunya terdapat banyak orang yang diikat dengan
satu aturan, biasanya terdapat dua kemungkinan yang terjadi yaitu dapat berinteraksi secara
harmonis maupun tidak dapat berinteraksi secara harmonis yang ditandai dengan timbulnya
gesekan-gesekan yang berpotensi untuk menimbulkan konflik. Konflik merupakan suatu
proses sosial yang dialami oleh individu maupun kelompok dimana salah satu pihak memiliki
perbedaan dan berusaha untuk memenuhi tujuannya walaupun dengan cara ancaman dan atau
kekerasan.
Terdapat berbagai macam jenis konflik dan juga penyelesaiannya. Baik tidaknya
pengaruh konflik terhadap suatu kelompok atau organisasi, tergantung pada bagaimana
pimpinan kelompok atau organisasi itu mengelola konflik yang ada. Penyelesaian konflik
yang dilakukan dengan cara melakukan negosiasi atau perundingan sehingga didapatkan
kesepakatan bersama antara pihak yang memiliki konflik.
DAFTAR PUSTAKA