Anda di halaman 1dari 6

TUTORIAL HARI 1 MINGGU 5

SEMUANYA DIARE
TERMINOLOGI
Diare: buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau
lebih dalam waktu satu hari atau 24 jam.
Pernafasan kussmaul: pernapasan yang dalam dan berat, yang timbul karena
kebutuhan untuk meningkatkan ekskresi karbon.
Eritema natum: lecet dan kemerahan pada inspeksi anus
Hypokalemia: suatu keadaan dimana kadar kalium yang terdapat di dalam darah
berada pada jumlah yang lebih rendah dari 3.8 mEq/L darah.
Asidosis metabolic: keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa penyebab diare pada bayi?
2. Apa jenis-jenis diare?
3. Bagaimana diare dapat terjadi?
4. Mengapa diana selalu memuntahkan apa yang diminum walaupun ia tampak
sangat haus dan terlihat sesak?
5. Interpretasi pemfis diana?
6. Interpretasi pemeriksaan elektrolit dan analisis gas darah?
7. Mengapa diana dipasangkan infus dan tetap disusukan seperti biasa?
8. Mengapa penyakit ini bisa mengenai mereka sekeluarga?
9. Bagaimana keracunan, alergi makanan dapat menyebabkan alergi?

BRAINSTORMING

1. Apa penyebab diare?


Diare dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti infeksi, malabsorbsi,
makanan, dan psikologi.
1. Infeksi

Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan


merupakan penyebab utama terjadinya diare. Infeksi enteral meliputi:
a) Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella campylobacter,
Yersinia, Aeromonas dan sebagainya;
b) Infeksi virus : enterovirus, seperti virus ECHO, coxsackie,
poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astrovirus, dan sebagainya;
c) Infeksi parasit : cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, dan
strongylodies), protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan
trichomonas hominis), serta jamur (Candida albicans).
b. Parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,
misalnya otitis media akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia,
ensefalitis, dan sebagainya.
2. Malabsorbsi
a. Karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa)
serta monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada
anak dan bayi yang paling berbahaya adalah intoleransi laktosa.
3. Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.
4. Psikologis, misalnya rasa takut atau cemas.
5. Bayi dan balita yang banyak menyentuh benda yang belum tentu bersih
akan rentan terinfeksi karena sering memasukkan tangannya yang kotor
ke mulut. Selain itu, kekebalan tubuh mereka yang masih dalam tahap
berkembang juga membuat mereka lebih rentan tertular penyakit.

2. Apa jenis-jenis diare?


Menurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan kepada:
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. Diare
akut karena infeksi disebabkan oleh masuknya mikroorganisme atau
toksin melalui mulut. Kuman tersebut dapat melalui air, makanan atau
minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan,
kontaminasi tersebut dapat melalui jari/tangan penderita yang telah
terkontaminasi (Suzanna, 1993).
Patogenesis Diare Akut
1. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus
setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.
2. Jasad renik tersebut akan berkembang biak (multiplikasi) di
dalam usus halus.
3. Dari jasad renik tersebut akan keluar toksin (toksin diaregenik).
4. Toksin diaregenik akan menyebabkan hipersekresi yang
selanjutnya akan menimbulkan diare.
2. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah. Disentri,
merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit
perut dan buang air besar yang encer secara terus-menerus (diare) yang
bercampur lendir dan darah. (J. Kopecko, 2005)
Tanda Gejala
a. Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada
disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa
darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah
permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.
b. Panas tinggi (39,5 - 40,0 C), kelihatan toksik.
c. Muntah-muntah.
d. Anoreksia.
e. Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.
f. Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan
sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).

3. Diare persisten, yaitu episode diare yang mula-mula bersifat akut


namun berlangsung selama 14 hari atau lebih. Diare persisten dibedakan
dari diare melanjut, yaitu episode diare akut yang melanjut hingga
berlangsung selama 7-14 hari.
4.Diare yang disertai dengan malnutrisi berat
Diare anak dengan malnutrisi cenderung lebih berat, lebih lama dan angka
kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan diare pada anak dengan
gizi baik. Malnutrisi terjadi melalui mekanisme, meliputi penekanan faktor
imunitas, perubahan struktur mukosa usus dan defisiensi mikronutrien
seng dan vitamin A. Malnutrisi mengakibatkan kerusakan barier mukosa
sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Malnutrisi
mengganggu produksi dan maturasi dari enterosit baru sehingga merubah
morfologi intestinal.Penelitian ini tidak menyertakan subyek dengan status
gizi buruk, sehingga faktor gizi buruk sebagai perancu dapat disingkirkan.

3. Bagaimana diare dapat terjadi?


Penyebab tersering diare pada anak adalah disebabkan oleh rotavirus.
Virus ini menyebabkan 40-60% dari kasus diare pada bayi dan anak
(Simatupang, 2004).
Setelah terpapar dengan agen tertentu, virus akan masuk ke dalam
tubuh bersama dengan makanan dan minuman. Kemudian virus itu akan
sampai ke sel-sel epitel usus halus dan akan menyebabkan infeksi dan
merusakkan sel-sel epitel tersebut . Sel-sel epitel yang rusak akan digantikan
oleh sel enterosit baru yang berbentuk kuboid atau sel epitel gepeng yang
belum matang sehingga fungsi sel-sel ini masih belum bagus. Hal ini
menyebabkan vili-vlli usus halus mengalami atrofi dan tidak dapat menyerap
cairan dan makanan dengan baik. Cairan dan makanan tadi akan terkumpul
di usus halus dan akan meningkatkan tekanan osmotik usus. Hal ini
menyebabkan banyak cairan ditarik ke dalam lumen usus dan akan
menyebabkan terjadinya hiperperistaltik usus. Cairan dan makanan yang
tidak diserap tadi akan didorong keluar melalui anus dan terjadilah diare.
Mekanisme diare:
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan terjadinya diare adalah sebagai
berikut:
1. Gangguan osmotik
Akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh tubuh
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan isinya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu, misalnya toksin pada dinding usus yang akan
menyebabkan peningkatan sekresi air dan elektrolit yang berlebihan ke
dalam rongga usus, sehingga akan terjadi peningkatan isi dari rongga usus
yang akan merangsang pengeluaran isi dari rongga usus dan akhirnya
timbullah diare.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan bagi usus
untuk menyerap makanan yang masuk, sehingga akan timbul diare. Akan
tetapi, apabila terjadi keadaan yang sebaliknya yaitu penurunan dari
peristaltik usus maka akan dapat menyebabkan diare juga.

4. Mengapa diana selalu memuntahkan apa yang diminum walaupun ia


tampak sangat haus dan terlihat sesak?
Karena dehidrasi berat dan kontrasi ototnya lemah makanya gabisa minum
meskipun tampak sangat haus.
Terlihat sesak karena pernafasan kussmaul.

5. Interpretasi pemfis diana?


Ubun-ubun besar terlihat cekung dehidrasi berat. Saat diare, tubuh
bayi tidak mampu menyerap atau menyimpan cairan dari usus, yang berarti
bayi akan lebih cepat mengalami dehidrasi.

Mata cekung dan air mata tidak ada tanda dehidrasi

Pernafasan kussmaul Kehilangan bikarbonat bersama dengan diare


dapat menimbulkan asidosis metabolik dengan anion gap yang normal ( 8-16
mEg/L), biasanya disertai hiperkloremia. Selain penurunan bikarbonat serum
terdapat pula penurunan pH darah kenaikan pCO2. Hal ini akan merangsang
pusat pernapasan untuk meningkatkan kecepatan pernapasan sebagai upaya
meningkatkan eksresi CO2 melalui paru ( pernapasan Kussmaul )

Turgor kulit kembali lambat dehidrasi sedang

Bising usus meningkat


Di bokong terdapat eritema natum curiga Intoleransi Laktosa
Asam laktat yang diproduksi makin banyak jika masukan laktosa ke kolon
makin banyak. Asam laktat merupakan asam yang kuat sehingga
menyebabkan pH feses di bawah 5,5. PH yang rendah ini akan menganggu
penyeraban ion natrium oleh mukosa kolon sehingga menambah lagi beban
volume. Feses menjadi bersifat asam menyebabkan kemerahan pada kulit di
sekitar dubur (eritema natum).

6. Interpretasi pemeriksaan elektrolit dan analisis gas darah?


Hipokalemia dan asidosis metabolik Kadar kalium plasma dipengaruhi
oleh keseimbangan asam basa , sehingga pada keadaan asidosis metebolik
dapat terjadi hipokalemia. Kehilangan kalium juga melalui cairan tinja dan
perpindahan K+ ke dalam sel pada saat koreksi asidosis dapat pula
menimbulkan hipokalemia. Kelemahan otot merupakan manifestasi awal dari
hipokalemia, pertama kali pada otot anggota badan dan otot pernapasan.

7. Mengapa diana dipasangkan infus dan tetap disusukan seperti


biasa?
Dipasangkan infus Karena ada gangguan sirkulasi pernafasan,
pernafasan kussmaul.
Jenis cairan parenteral yang saat ini beredar dan dapat memenuhi kebutuhan
sebagai cairan pengganti diare dengan dehidrasi adalah Ka-EN 3B.
Kenapa ga pake RL / NaCl?
Ringer Laktat (RL) adalah cairan yang banyak diperdagangkan dan
mengandung konsentrasi natrium yang tepat serta cukup laktat yang akan
dimetabolisme menjadi bikarbonat. Namun demikian kosentrasi kaliumnya
rendah dan tidak mengandung glukosa untuk mencegah hipoglikemia.
Cairan NaCL dengan atau tanpa dekstrosa dapat dipakai, tetapi tidak
mengandung elektrolit yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup.
8. Mengapa penyakit ini bisa mengenai mereka sekeluarga?
Karena sekeluarga makanannya sama

9. Bagaimana keracunan, alergi makanan dapat menyebabkan diare?


Keracunan (bakteri) Diare karena bakteri terjadi melalui salah satu
mekanisme yang berhubungan dengan pengaturan transpor ion dalam sel-sel
usus cAMP,cGMP, dan Ca dependen. Patogenesis terjadinya diare oleh
salmonella, shigella, E coli agak berbeda dengan patogenesis diare oleh virus,
tetapi prinsipnya hampir sama. Bedanya bekteri ini dapat menembus (invasi)
sel mukosa usus halus sehingga depat menyebakan reaksi sistemik.Toksin
shigella juga dapat masuk ke dalam serabut saraf otak sehingga
menimbulkan kejang. Diare oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan
adanya darah dalam tinja yang disebut disentri.

Alergi Ketika protein melewati sawar mukosa, terikat dan bereaksi silang
dengan antibodi tersebut, akan memicu IgE yang telah berikatan dengan sel
mast. Selanjutnya sel mast melepaskan berbagai mediator (histamine,
prostaglandin, dan leukotrien) yang menyebabkan vasodilatasi, sekresi
mukus, kontraksi otot polos, merangsang system saraf enteric dan influks sel
inflamasi lain sebagai bagian dari hipersensitivitas cepat. Pada
gastrointestinal, histamine menimbulkan reflek muntah dan diare.

Penyebab lain : Gastroentritis (infeksi)


Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus
enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella,
Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia,
Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan
infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana
merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.

Anda mungkin juga menyukai