Anda di halaman 1dari 3

Fase-Fase Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat-Klien

Proses berhubungan perawat klien dapat dibagi dalam 4 fase: Fae prainteraksi, fase
perkenalan (Orientasi), Fase kerja dan fase terminasi..

1. Fase Prainteraksi

Pra interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi


dengan klien. Seorang perawat perlu mengevaluasi dirinya tentang kemampuan
yang dimilikinya. Jika merasa ada ketidaksiapan maka perlu membaca kembali,
diskusi dengan teman. Jika sudah siap perlu membuat rencana interaksi dengan
klien.

a. Evaluasi diri

Coba jawab pertanyaan berikut :

1) Apa pengetahuan yang saya miliki tentang teknik komunikasi pada klien
dengan kemarahan?

2) Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien?

3) Bagaimana saya bersikap jika klien diam, menolak,dan marah?

4) Adakah pengalaman interaksi dengan klien yang negative/tidak


menyenangkan?

5) Bagaimana tingkat kecemasan saya?

b. Penetapan tahapan hubungan

Yang perlu ditetapkan tahapan hubungan perawat klien :

1) Apakah kontrak pertama?

2) Apakah kontrak lanjutan?

3) Apa tujuan pertemuan?

4) Apa tindakan yang akan saya lakukan?

5) Bagaimana cara melakukan?

c. Rencana interaksi

Siapkan secara tertulis rencana percakapan yang akan dilakukan!


1) Tentukan tehnik komunikasi sesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai!

2) Tentukan tehnik observasiyang akan dilakukan!

3) Buat langkah-langkah prosedur yang akan dilakukan!

2. Fase Perkenalan (Orientasi)

Fase ini dimulai dengan pertemuan dengan klien. Hal utama yang perlu dikaji
adalah alasan klien minta pertolongan yang akan mempengaruhi terbinanya
hubungan perawat-klien.Dalam membina hubungan, tugas utama adalah membina
rasa saling percaya, penerimaan dan pengertian, komunikasi yang terbuka dan
perumusan kontak dengan klien.

Elemen-elemen kontrak perlu diuraikan dengan jelas pada klien sehingga kerjasama
perawat klien dapat optimal. Diharapkan klien berperan serta secara penuh dalam
kontrak, namun pada kondisi tertentu, misalnya klien dengan gangguan realita,
maka kontrak dilakukan sepihak dan perawat perlu mengulang kontrak jika kontrak
realitas klien meningkat.

Perawat dan klien mungkin kan mengalami perasaan tak nyaman, bimbang karena
memulai hubungan baru. Klien yang mempunyai pengalaman hubungan
interpersonal yang menyakitkan adan sukar menerima dan terbuka pada orang
asing. Klien anak memerlukan rasa aman untuk mengekspresikan perasaan tanpa
dikritik atau dihukum.

Tugas perawat adalah mengeksplorasi pikiran, perasaan, perbuatan klien dan


mengidentifikasi masalah, serta merumuskan tujuan bersama klien.

Elemen kontrak perawat-klien :

a) Nama individu (perawat dan lien)

b) Peran perawat dan klien

c) Tanggung jawab perawat dan klien

d) Harapan perawat dan klien

e) Tujuan hubungan

f) Tempat pertemuan

g) Waktu pertemuan

h) Situasi terminasi
i) Kerahasiaan

Hal-hal yang perlu dilakukan pada fase perkenalan :

Perkenalan dilakukan pada pertemuan pertama

1) Memberi salam

Selamat pagi / siang / sore / malam atau sesuai latar belakang sosial budaya yang
disertai dengan mengulurkan tangan untuk jabat tangan.

2) Memperkenalkan diri perawat

Nama saya Wahyu Purwaningsih, saya senang dipanggil Wahyu.

3) Menanyakan nama pasien

Nama bapak/ibu/saudara siapa, apa panggilan kesayangannya?

4) Menyepakati pertemuan/kontrak

Bagaimana kalau kita bercakap-cakap.

Dimana kita duduk

Bagaimana kalau kita duduk disana (sebutkan tempatnya)

Jika dirumah sakit langsung katakana silahkan duduk

Jika dikamar pasien, langsung duduk disamping pasien.

5) Menhadapi kontrak

saya perawat yang bekerja di, saya akan merawat anda (sebutkan nama
pasien) selama 8 hari.

dimuai saai ini S/D, saya datang jam 07.00 dan pulang jam 14.00.

Saya akan membantu anda (sebutkan nama pasien) untuk menyelesaikan masalah
yang anda (sebutkan nama pasien) hadapi.

kita bersama-sama menghadapi masala

Anda mungkin juga menyukai