Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

(RUMAH SAKIT TIPE C)


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II

Oleh:

RATNA KUMALA DEWI ( 714.6.2.0537)


M. IRWAN FAIZAL (714.6.2.0539)
MINKA DIAYUTRI (714.6.2.0546)
MOH. ALI YAFIE (714.6.2.0561)

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
TAHUN 2017
Sistem Pelayanan Kesehatan

TEORI SISTEM

Sistem : Komponen yang saling berkaitan dan berfungsi kearah tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.

Teori Sistem : Menekankan kesatuan, keutuhan bagian- bagian dari keseluruhan


sistem yang bekerjasama dalam sistem tersebut.

Sistem terdiri dari :

Input:Subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah


sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan :

Potensi masyarakat

Tenaga kesehatan

Sarana kesehatan

Proses :Kegiatan yg berfungsi untuk mengubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil
yg diharapkan dari sistem tersebut, yaitu berbagai kegiatan dalam pelayanan
kesehatan.

Output ;Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, Output pelayanan kesehatan :
pelayanan yang berkualitas, efektif dan efisien serta terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh & sehat optimal.

Dampak:Akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, relative lama waktunya.
Dampak sistem Pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan &
kematian menurun.

Umpan balik (feedback):Suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini
terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, berupa
kualitas tenaga kesehatan .
Lingkungan:Semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.

Tingkat Pelayanan Kesehatan

Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang
pada tingkat pelayanan kesehatan yg akan diberikan, yaitu :

Health promotion (promosi kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan


kesehatan, Contoh : kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan.

Specifik protection (perlindungan khusus)

Masyarakat terlindung dari bahaya/ penyakit2 tertentu. Cth : Imunisasi, perlindungan


keselamatan kerja

Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini & pengobatan segera)

Sudah mulai timbulnya gejala penyakit, Cth : survey penyaringan kasus.

Disability limitation (pembatasan cacat)

Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak
kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.

Rehabilitation (rehabilitasi)

Dilaksanakan setelah pasien didiagnosa sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada
fase pemulihan terhadap kecacatan seperti latihan- latihan yang diberikan pada
pasien.

Lembaga pelayanan kesehatan

Rawat jalan

Institusi
Hospice

Community Based Agency

Lingkup sistem pelayanan kesehatan

Tertiary health service : tenaga ahli/subspesialis (RS tipe A atau B)

Secondary health care : RS yg tersedia tenaga spesialis

Primary health care : Puskesmas, balai kesehatan

Rumah sakit dapat dibagi dalam beberapa jenis menurut kategorinya :

Menurut pemilik : pemerintah, swasta

Menurut filosofi yang dianut : profit hospital dan non profit hospital

Menurut jenis pelayanan yang diselenggarakan : General Hospital dan Specialty


Hospital

Menurut lokasi (pemerintah) : pusat, provinsi dan kabupaten

Menurut kemampuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dapat digolongkan


dalam beberapa kategori :

Rumah sakit tipe A : Specialis dan sub specialis lebih luas, Top referral hospital

Rumah sakit tipe B : Specialis dan sub specialis terbatas, pelayanan rujukan dari
kabupaten

Rumah sakit tipe C : Spesialis terbatas, Pelayanan rujukan dari Puskesmas

Rumah sakit tipe D : Pelayanan rujukan dari Puskesmas

Rumah sakit tipe E : (rumah sakit khusus) : RS Jiwa, RS Jantung, RS Paru,


kanker, Kusta.

Sistem Pelayanan di Rumah Sakit


Menurut UU No. 44 tentang rumah sakit tahun 2009, rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit oleh WHO ( 1957 ) diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh,
( Integrasi ) dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output
layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial.

Dalam pelayanan kesehatan kita juga mengenal akan tempat pelayanan kesehatan
seperti halnya Rumah Sakit dan juga Puskesmas. Yang dimaksud dengan rumah sakit
adalah sebagai suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayan
kedokteran, asuhan keperawatan yg berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Demikian pengertian rumah sakit menurut
American Hospital association.

Fungsi Rumah Sakit adalah pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub
spesialistik dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan (kuratif) dan Pemulihan (rehabilitatisi pasien) (
Depkes R.I. 1989 ). Maka sesuai dengan fungsi utamanya tersebut perlu pengaturan
sedemikian rupa sehingga rumah sakit mampu memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki dengan berdaya guna dan berhasil guna ( Ilyas : 2001.)

Menurut surat keputusan Menteri Kesehatan RI no. 983/ Menkes / 17/ 1992 tentang
pedoman organisasi rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spsialistik,dan sub spesialistik, sedangkan
klasifikasi didasarkan pada perbedaan tingkat menurut kemampuan pelayanan
kesehatan yang dapat disediakan yaitu rumah sakit kelas A, Kelas B, ( Pendidikan dan
Non Pendidikan ) kelas C dan Kelas D.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.164/B/MenKes/PER/II/1998, fungsi rumah sakit adalah :

a. Fungsi Profesional

1. Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang


medis, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi kesehatan, pencegahan serta
peningkatan kesehatan.

2. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan paramedis.

3. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang


kesehatan.

b. Fungsi Sosial

Rumah sakit pemerintah dan non pemerintah (swasta) harus memberikan fasilitas
perawatan pada penderita yang tidak mampu. Rumah sakit umum pemerintah harus
menyediakan 75 % dari tempat tidur yang ada untuk pasien yang tidak mampu,
sedangkan rumah sakit non pemerintah (swasta) wajib menyediakan 25 % dari
kapasitas tempat tidur untuk pasien yang tidak mampu.

c. Fungsi Rujukan

Fungsi rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur


pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul,
baik vertikal maupun horisontal. Ada dua sistem rujukan yang digunakan, yaitu :

1. Rujukan untuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan bantuan


sarana, teknologi, keterampilan, kegiatan langsung melakukan survei epidemiologi.

2. Rujukan media untuk penyembuhan dan pemulihan penyakit, misalnya dengan


menyuruh penderita dari puskesmas ke rumah sakit, mengirim tenaga ahli, sampel
darah, atau informasi.

Pengertian Organisasi/struktur Rumah Sakit


Yang di maksud dengan organisasi di rumah sakit adalah sebuah struktur yang
di bangun oleh suatu elemen perusahaan atau dari rumah sakit sendiri tersebut yang
memiliki tingkatan-tingkatan dan juga memiliki tugas masing-masing dan mereka
saling membutuhkan satu sama lain. Dan organisasi tersebut berdiri di bawah
naungan pemerintah maupun tidak. Rumah sakit yang tidak berda naungan
pemerintah adalah rumah sakit swasta. Mereka berdiri dari orang yang memiliki
rumah sakit tersebut.

B. Tugas dan fungsi organisasi di rumah sakit

a) Direktur

Direktur Rumah Sakit Umum mempunyai Tugas Pokok : Membantu dalam


pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RSUD Massenrempulu mempunyai fungsi


sebagai berikut ;

-Perumusan kebijakan rumah sakit

-Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit

-Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan

b) Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pokok:Memberikan pelayanan teknis


dan administrasi kepada semua unsur dilingkungan kantor Rumah Sakit

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi


sebagai berikut :
-Penyusunan kebijakan bidang teknis administrasi perencanaan, adminstrasi umum
dan kepegawaian serta adminstrasi keuangan dan asset Rumah Sakit

-Pembinaan, pengkoordinasian , pengendalian, pengawasan program dan kegiatan


bagian tata usaha

Kepala Seksi Pelayanan Medik

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan


dan fasilitasi medis di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;

-Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan


Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan


perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai


tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik


Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
mempunyai tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi .

c) Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pelayanan, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan


operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur,
mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas bidang pelayanan.

Dalam menyelenggarakan tugas, kepala bidang pelayanan mempunyai fungsi :

-Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan medik;

-Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan keperawatan;

-Penyelenggaraan dan pengadaan perlengkapan medik dan non medik.

Kepala Seksi Pelayanan Medik

Kepala Seksi Pelayanan Medik, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan perumusan


dan fasilitasi medis di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas :


-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik ;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Medik;

-Pembinaan, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan seksi Pelayanan


Medik.

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan

Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan


perumusan dan fasilitasi Pelayanan Keperawatan di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai


tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi Pelayanan Keperawatan.

Kepala Seksi Perlengkapan Meik dan Non Medik

Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik, mempunyai Tugas Pokok :
menyiapkan perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Medik dan Non Medik di RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik
mempunyai tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi Perlengkapan Medik dan Non Medik.

d) Bidang Penunjang
Kepala Bidang Penunjang

Kepala Bidang Penunjang, mempunyai Tugas Pokok : Merencanakan operasionalisasi


, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaraan tugas bidang penunjang.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas:

-Penyelenggaraan program dan kegiatan logistik dan diagnostik;

-Penyelenggaraan program dan kegiatan pelayanan sarana dan Prasarana;

-Penyelenggaraan program dan kegiatan pengendalian instalasi.

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik

Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik , mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan


perumusan dan fasilitasi Perlengkapan Logistik dan Diagnostik di RS.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Logistik dan Diagnostik mempunyai


tugas :

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik ;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Logistik dan Diagnostik;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi Logistik dan Diagnostik..

Kepala Seksi sarana dan Prasarana

Kepala seksi Sarana dan Prasarana, mempunyai Tugas Pokok : menyiapkan


perumusan dan fasilitasiPerlengkapan sarana dan Prasarana di RS
Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas
:

-Penyusunan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Sarana dan Prasarana;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


seksi Sarana dan Prasarana.

Kepala Seksi Pengendalian Instalasi

Kepala seksi Pengendalian Instalasi, mempunyai Tugas Pokok : Mempersiapkan,


memperbaiki, dan memelihara sarana dan prasarana Instalasi RS

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Pengendalian Instalasi mempunyai


tugas :

-Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pengendalian Instalasi;

-Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan kegiatan


Pengendalian Instalasian

Anda mungkin juga menyukai