Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
injal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium, kalium di dalam
darah atau produksi urine
B. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal di sebabkan oleh beberapa penyakit serius yang
di derita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada
kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali
berdampak kerusakan ginjal diantaranya:
1) Penyakit hypertension
2) Penyakit diabetes mellitus
3) Adanya sumbatan pada saluran kemih ( batu, tumor,
penyempitan/striktur)
4) Kelainan auto imun misalnya, lupus erimatosus
5) Menderita penyakit kanker
6) Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada
organ ginjal itu sendiri
7) Kerusakan pada sel penyaring ginjal baik akibat peradangan oleh
infeksi ( glomerulonephritis)
C. Tanda dan gejala penyakit Ginjal
Akut
Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat ( kolik), kencing sakit,
demam, kencing sedikit, kencin merah/darah, sering kencing
kelainan urin: protein, darah/eritosit, sel darah putih, bakteri.
Kronik
Lemas tidak ada tenaga, nafsu makan menurun, mual muntah,
bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi,
kelainan urin: protein, eritrosit, leukosit, kelainan hal pemeriksaan
lab lain: creatine darah naik, Hb turun, urin: protein selalu positif.
D. Patofisiologi

Resume pasien hemodialisaPage 1


Penyakit hypertension fungsi renal menurun, produk
akhir metabolism protein( yang normalnyadi ekresikan kedalam urin)
tertimbun di dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi system
tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan
semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialysis ( brunner
&suddart 2001:1448)
o Klasifikasi
Gagal ginjal kronik di bagi 3 stadium
a) Stadium 1: penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar
kreatinin serum normal dan penderita asimtomatik
b) Stadium II: Infusiensi ginjal, diman lebih dari 75% jaringan telah
rusak, blood urea nitrogen ( BUN) meningkat dan kreatinin serum
meningkat
c) Stadium III: Gagal ginjal stadium akhir/uremia

o K/DOQI merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan stadium


dari tingkat penurunan LFG yaitu:
1. Stadium I:
Kelainan ginjal yang di andai dengan albuminaria persisten dan
LFG yang masih normal ( >90 ml/menit/1,73 m2)
2. Stadium II: Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG
antara 60-89 ml/m/1,73 m2
3. Stadium III: Kelaianan ginjal dengan LFG antara 30-59 ml/m/1.73
4. Stadium IV: Kelainan ginjal dengan LFG antara 15-29 ml/m/1,73
m2
5. Stadium V: Kelainan ginjal dengan LFG< 15 mL/m/1,73 m 2 atau
gagal ginjal terminal

Untuk menilai GFR ( glomerolu filtration rate) / CCT


( Clearance creatine test) dapat di gunakan dengan rumus:
Untuk wanita: CTT (ml/m): ( 140-umur) x BB Kg) x creatine
serum pada wanita hasil tersebut di kalikan dengan 0.85

Resume pasien hemodialisaPage 2


Untuk laki-laki: CTT (ml/m): ( 140-umur) x BB Kg)
72x ( creatine)
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD di bagi 3 yaitu:
1. Konservatif
- Di lakukan pemeriksaan lab darah dan urin
- Observasi, balance cairan
- Observasi adanya edema
- Batasi cairan yang masuk
2. Dialysis
- Peritoneal dyalisis
Biasanya di lakukan pada kasus-kasus emergency sedangkan
dialysis yang biasa di lakukan dimana saja yang tidak bersifat akut
adalah CPAD ( continus ambulasi peritoneal dyalisis)
- Hemodialysis
Yaitu dialysis yang di lakukan melalui tindakan invasive di vena
dengan menggunakan mesin, pada awalnya hemodialysis di
lakukan melalui daerah femoralis namun, untuk mempermudah di
lakukan :
AV fistula: enggabungkan vena dan arteri
Doble lumen: langsung pada daerah jantung( vaskullarisai
ke jantung)
3. Operasi
- Pengambilan batu
- Transplantasi ginjal

F. Indikasi

Resume pasien hemodialisaPage 3


Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGA dan GGK untuk
sementara sampai fungsi ginjalnya pulih, pasien tersebut yang
memerlukan hemodialisa apabila terdapat indikasi berikut:
1. Hyperkalemia
2. Asidosis
3. Kegagalan terapi konservatif
4. Kadar ureum kreatinin tinggi dalam darah
5. Perikardits dan konfusi yang berat
6. Hyperkalemia dan hipertensi

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R

DENGAN GAGAL GINJAL

DI RUANG HEMODIALISA RSUD BREBES

I. BIODATA
Nama: Tn. R
Umur: 24 tahun
Pendidikan: SMP
Pekerjaan: dagang
No. RM: 377224
Tanggal: 04-04-13
Jam: 09.00 WIB

Resume pasien hemodialisaPage 4


II. PENGKAJIAN
- Keluhan utama: klien mengatakan pusing
- Kesadaran: compos mentis
- Tanda-tanda vital: TD: 130/90 Mmhg
- BB pre HD: 54 kg
- BB Post HD YII: 55 Kg

DIALIZAT BIKARBONAT
Jenis dialeser: F > HPS
Heparinisasai: awal 1500, continus: 5000 , sirkulasi: 5000

Pemeriksaan fisik
- badan lemas
- Mukosa mulut kering, pucat
- Kesemutan
- Konjngtiva anemis
- Kulit kering

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resti gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit/ kurang
dari kebutuhan. B.d penurunan fungsi ginjal
Tujuan : mempertahankan keseimbangan elektolit dan
volume cairan adekuat setelah di lakukan asuhan
keperawatan 4 jam
Kriteria hasil: vital sign dalam batas normal, kadar elktrolit
normal, membrane mukosa lembab
intervensi:
- Timbang BB Pre HD dab Post HD
- Batasi intake saat preming dan washout
- Lakukan HD dengan filtrasi yang optimal
- Beri penyuluhan tentang DIIT cairan
- Monitor TTV. QB. TMP. UF dan respon pasien
2. Resiko tingi kloting, perdarahan infeksi b.d proses infeksi,
tindakan infasive
Tujuan:

Resume pasien hemodialisaPage 5


Tidak terjadi kloting, perdarahan, dan infeksi selama
dialysis
Intervensi:
- Beri heparin sesuai dosis
- Lakukan HD dengan QB maksimal diatas 150 ml/m
- Monitor dialeser, QB, Blood line, dan darah fungsi
selama HD
- Lakukan penekanan daerah fungsi dengan prisip
steril dan benar
- Observasi tanda-tanda infeksi
- Lakukan HD dengan prinsip steril

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No impementasi jam FB VP AV TMP TEMP TENSI UF CONDK


dx

UD 4 JAM 09.00 150 40 -600 160 37 190/70 0 14,1


UFG: 2000 10.00 180 160 -180 180 37 180/100 505 14,1
UFR: 550 11.00 180 140 -200 180 37 TIDUR 964 14,1
12.00 180 60 -60 160 37 130/90 472 14,1
13.00 150 60 -60 100 37 190/110 2000 14,6

V. EVALUASI

S : Klien mengatakan kepalanya masih pusing dan lemas

O:

- Klien tampak memegangi kepala


- Ekspresi wajah menahan sakit

A : Masalah belum teratasi

Resume pasien hemodialisaPage 6


P : Lanjutkan intervensi

1. Anjurkan kien untuk istirahat sejenak post HD


2. Dorong klien untuk makan dan minum teh
manis

Resume pasien hemodialisaPage 7

Anda mungkin juga menyukai