LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
A. MASALAH UTAMA
Masalah utama : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
dan lingkungan yang merupakan respon dari kecemasan dan kebutuhan yang
tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart & Sundeen, 1995).
Menurut Harper, et al. (1992) dalam Boyd & Nihart (1998) perilaku kekerasan
adalah tindakan fisik karena dorongan yang kuat dapat menyebabkan orang
lain atau obyek lain (barang-barang rumah tangga) dalam rangka untuk
menyampaikan pesan, dimana perilaku menganggap perilakunya benar dan
tidak menimbulkan korban.
Individu melakukan kekerasan akibat frustasi yang dirasakan sebagai
pemicu dan individu tidak mau berpikir serta mengungkapkan secara verbal,
sehingga mendemonstrasikan pemecahan masalah dengan cara yang tidak
adekuat (Rawlins & Heacock, 1998). Menurut Schulz & Videbeck (1994) dan
Sives (1998) dikatakan sebagai setiap pasien mempunyai kemampuan untuk
melakukan tindakan merusak orang lain sebagai setiap mempunyai
kemampuan untuk melakukan tindakan merusak orang lain sebagai akibat
proses internal pasien dan perasan ramah.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
2
3. Penyebab
Perilaku kekesaran sering disebabkan oleh karena kurangnya percaya
pada orang lain, perasaan panik reaksi kemarahan, waham sukar berinteraksi
dimasa lampau, perkembangan ego yang lemah serta depresi rasa takut
(Townsend, M.C, 1998:150). Menurut Stuart, G.W & Sundeen, S.J (!998:315)
perilaku kekerasaan disebabkan oleh gangguan konsep diri harga diri rendah.
Gangguan konsep diri harga diri rendah adalah penilaian pribadi
terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998:227). Menurut Townsend
(1998:189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negatif baik langsung maupun tidak langsung.
Pendapat senada diungkapkan oleh Carpenito, L.J (1998:352) bahwa harga diri
rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang
negatif mengenai diri atau kemampuan diri.
Menurut Carpenito, L.J (1998:352); Keliat, B.A (1994:20); perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain :
Data subjektif :
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain.
b. Perasaan tidak mampu.
c. Rasa bersalah.
d. Sikap negatif pada diri sendiri.
e. Sikap pesimis pada kehidupan.
f. Keluhan sakit fisik.
g. Menolak kemampuan diri sendiri.
h. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri.
i. Perasaan cemas dan takut.
j. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif.
k. Mengungkapkan kegagalan pribadi.
l. Ketidakmampuan menentukan tujuan.
Data objektif :
a. Produktifitas menurun.
b. Perilaku distruktif pada diri sendiri.
c. Menarik diri dari hubungan sosial.
d. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah.
e. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
4. Akibat
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
3
Masalah
No Data Subyektif Data Obyektif
Keperawatan
1. Masalah utama : Klien mengatakan telah Tampak cemas dan
perilaku kekerasan merusak alat-lat rumah khawatir
tangga dan memukul Wajah tampak tegang
orang lain Mondar-mandir
Merasa diremehkan
orang lain
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
4
Mondar mandir
D. POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
Masalah Utama
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
berhubungan
dengan perilaku kekerasan.
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.
F. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan.
1. Tujuan umum
Klien dapat melanjutkan hubungan peran sesuai dengan tanggung jawab.
2. Tujuan khusus
a. TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1) Kriteria evaluasi :
a) Klien mau membalas salam.
b) Klien mau berjabat tangan.
c) Klien mau menyebutkan nama.
d) Klien mau kontak mata.
e) Klien mau mengetahui nama perawat.
f) Klien mau menyediakan waktu untuk kontak.
2) Intervensi
a) Beri salam dan panggil nama klien.
b) Sebutkan nama perawat sambil berjabat tangan.
c) Jelaskan maksud hubungan interaksi.
d) Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.
e) Beri rasa aman dan sikap empati.
f) Lakukan kontak singkat tapi sering.
Rasional :
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
5
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
6
dilakukan klien.
Rasional :
Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan.
b) Bantu klien dapat bermain peran dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan.
Rasional :
Untuk mengetahui perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan
dengan bantuan perawat bisa membedakan perilaku konstruktif
dan destruktif.
c) Bicarakan dengan klien apakan dengan cara yang klien
lakukan
masalahnya selesai ?
Rasional :
Dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat
menyelesaikan masalah.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
7
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
8
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
9
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
10
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a Klien sudah dapat membina hubungan saling percara dengan perawat.
b. Klien dapat mengenal penyebab marah.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan dengan perilaku
kekerasan.
3. Tujuan Khusus
a Klien mampu mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan.
b. Klien mampu mengidentifikasi yang biasa dilakukan.
c. Klien mampu mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan klien.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
11
2) Tempat
Seperti kesepakatan kemarin kita bercakap-cakap di taman ya !
Atau mungkin mas Arif ingin tempat lain ?.
3) Waktu
Mas Arif mau berapa lama kita bercaka-cakap ?. 15 menit,
baiklah.
2. Kerja
Kemarin Mas Arif sudah menceritakan penyebab marah, Nah ceritakan apa
yang dirasakan mas Arif saat marah/saat memukul ibu !, saat mas Arif
marah apakah ada perasaan tegang, kesal, tegang, mengepalkan tangan,
mondar mandir ?. atau mungkin ada hal lain yang dirasakan ?.
Apakah mas Arif pernah melakukan tindakan lain selain memukul ibu saat
marah ?, misalnya membanting piring memcahkan kaca, atau mungkin
merusak tanaman ! ........memecahkan kaca !. terus apakah setelah
melakukan tindakan tadi (memukul ibu dan memecahkan kaca) masalah
yang dialami selesai, apakah diberikan motor oleh orang tua mas Arif ?.
Apakah mas Arif akibat dari tindakan yang telah dilakukan di
rumah ? ..........ya tangan jadi sakit, jendela rusak.........terus
apalagi ? ...........dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa !.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tentang perasaan saat
marah dan yang bisa dilakukan saat marah dan akibatnya ?.
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali tindakan yang bisa dilakukan saat marah !.
Bagus.......lagi, kalau akibatnya apa......?.
c. Rencana Tindak Lanjut
Nah karena mas Arif sudah tahu tindakan yang telah dilakukan
maukah mas Arif belajar mengungkapkan rasa marah yang sehat ?.
nanti suster ajari, bagaimana, bersedia ?.
d. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau besok kita mulai belajar mengungkapkan rasa
marah yang sehat ?.
2) Tempat
Dimana kita belajar marah yang sehat ?. O......diruang tamu
baiklah.
3) Waktu
Mas Arif ingin berapa lama kita belajar marah yang sehat ?. O......15
menit baiklah !.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
12
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien sudah mengetahui perasaan marah dan akibat tindakan yang
dilakukan saat marah, klien tenang dan kooperatif.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan isolasi
sosial menarik diri.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
13
3. Tujuan Khusus
a. Memilih cara marah yang konstruktif.
b. Mendemonstrasikan sat cara marah yang konstruktif.
2. Kerja
Menurut mas Arif, bagaimana cara mengungkapkan marah yang benar,
tentunya tidak merugikan / membahayakan orang lain ?........ya terus,
bagus !. Nah sekarang akan suster ajarkan satu persatu cara marah yang
sehat, langsung suster jelaskan !.
Yang pertama kita bisa ceritakan kepada orang lain yang membuat kita
kesal atau marah, misalnya dengan mengatakan : saya marah dengan
kamu !, maka hati kita akan sedikit lega.
Yang kedua dengan menarik nafas dalam saat marah / jengkel sehingga
menjari rileks.
Yang ketiga dengan mengambil air rudhu lalu sholat atau berdoa agar
diberi kesabaran, tujuannya agar kita menjadi lebih tenang.
Yang keempat dengan mengalihkan rasa marah/jengkel kita dengan
aktivitas, misalnya dengan olah raga, membersihkan rumah, membersihkan
alat-alat rumah tangga seperti mencuci piring. Sehingga energi kita menjadi
berkurang dan dapat mengurangi ketegangan.
Suster sudah jelaskan empat cara marah yang sehat, ada yang belum
jelas ?. Nanti mas Arif bisa coba memilih salah satu cara untuk
dipraktekkan. O...... mau yang menarik nafas dalam !, baiklah ayo kita
mulai, coba ikuti suster, tarik nafas melalui hidung, ya bagus, tahan
sebentar dan keluarkan / tiup melalui mulut, ulangi sampai 5 kali. Nah
kalau sudah merasa lega bisa mas Arif lanjutkan dengan olah raga,
membersihkan rumah atau kegiatan lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah berlatih cara marah yang sehat ?.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
14
b. Evaluasi Obyektif
Coba ulangi lagi cara menarik nafas yang dalam yang sudah kita pelajari
tadi !. Bagus !.
c. Rencana Tindak Lanjut
Tolong mas, nanti dicoba lagi cara yang sudah suster ajarkan dan
jangan lupa ikuti kegiatan di ruangan ya !.
d. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau keluarga datang kita bercakap-cakap cara marah
yang sehat ?.
2) Tempat
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap di ruang tamu ?, Setuju !
3) Waktu
Mau berapa lama ?. Bagaimana kalau 30 menit saja ?.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
15
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat.
b. Klien dapat mempraktekkan cara marah yang sehat.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan isolasi
sosial menarik diri.
3. Tujuan Khusus
Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan.
2. Kerja
Nah, tolong ceritakan apa yang membuat mas Arif dibawa ke RSJ ?. Terus
apa yang dilakukan keluarga saat mas Arif modar mandir dan marah-marah
? .......terus apa lagi pak ?.
Apa yang diceritakan tadi tidak salah, akan tetapi ada cara lain yang lebih
menolong agar mas Arif tidak melakukan tindakan mencederai orang lain
dan merusak kaca lagi.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
16
Begini pak, ada beberapa cara yang dapat disarankan agar dilakukan mas
Arif, misalnya dengan olah raga, membaca al-Quram, sholat, membersihkan
kamar mandi, membersihkan rumah, memukul bantal/kasur, membantu
orang tua bekerja.
Masih ada cara lain yang lebih mudah, misalnya dengan melatih klien
bersikap terbuka, juga penting untuk klien yang sedang marah, melakukan
relaksasi dengan menarik nafas dalam dapat mengurangi rasa marah dan
dapat menenangkan perasaan klien, Bagaimana pak sudah jelas, atau
masih ada yang akan ditanyakan ?.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah tahu cara merawat mas Arif ?.
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali berapa cara yang dapat dilakukan saat marah ?
Terus apa lagi ?............ Bagus.
c. Rencana Tindak Lanjut
Jangan lupa besok kalau mas Arif sudah pulang dan seperti akan
marah-marah tolong ingatkan cara-cara yang sudah diajarkan tadi ya !.
d. Kontrak
1) Topik
Bagaimana kalau besok keluarga menengok lagi, kita akan bercakap-
cakap lagi tentang cara minum obat dan manfaatnya bagi mas Arif ?.
2) Tempat
Kita bercakap-cakap di tempat ini lagi ya ?.
3) Waktu
Mau berapa lama ?. Bagaimana kalau 30 menit saja ?. Sampai
jumpa !.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
17
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat.
b. Klien dapat mempraktekkan cara merawat pasien yang sedang
marah-
marah.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan isolasi
sosial menarik diri.
3. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program pengobatan).
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
18
1) Topik
Seperti kesepakatan kemarin, pagi ini kita akan bercakap-cakap
tentang cara penggunaan obat yang dan manfaatnya bagi mas Arif ?.
2) Tempat
Kita bercakap-cakap di ruang tamu saja !.
3) Waktu
Mas Arif mau berapa lama kita bercakap-cakap ?. 30 menit ?.
Baiklah !.
2. Kerja
Berapa jenis obat yang diminum mas Arif tadi pagi ?. Ya......bagus.
Jadi begini ya mas Arif, obat yang diminum tadi ada tiga macam, ini
obatnya saya bawakan.
Saya jelaskan satu persatu ya ?. Yang warnanya oranye ini namanya CPZ
atau chlorponazin, gunanya untuk mempermudah mas Arif tidur sehingga
dapat istirahat, minumnya 2 x sehari pagi hari dan sore hari, pagi jam 07.00
dan sore jam 17.30 WIB. Efek sampingnya badan menjadi lemas, keluar
ludah terus menerus.
Nahm yang ini namanya PHD atau haloperidole, karena mas Arif dapat yang
5 mg, maka warnanya jambon atau pink, cara dan waktunya minum sama
dengan CPZ, 2 x sehari . Gunanya obat ini untuk menenangkan mas Arif
sehingga dapat mengontrol perilakunya saat marah, sehingga lebih rileks,
santai dan dapat mengontrol emosi, efek sampingnya badan menjadi kaku,
terutama tangan dan kaki, mulut kering dan dada berdebar-debar dan
tremor/ndredek dalam istilah jawa.
Tapi mas Arif jangan kuatir, ada penangkalnya, makanya diberikan obat
yang putih agak besar ini. Ini namanya Triheksipenidile atau THP, fungsinya
obat ini menetralkan atau menghilangkan efek samping yang tidak
mengenakan tadi, makanya obat ini harus diminum bersamaan dengan obat
CPZ dan HPD tadi.
Bagaimana masih ada yang belum jelas ?. Jangan lupa kalau obat ini
hampir habis segera kontrol kembali ya !.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaannya setelah bercakap-cakap tentang jenis dan
manfaat obat yang mas Arif minum setiap hari ?.
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan kembali jenis obat yang mas Arif, dan ambilkan yang
namanya HPD ........dan seterusnya, sebutkan manfaatnya sekalian !>
c. Rencana Tindak Lanjut
Jangan lupa obatnya diminum dengan dosis dan waktu yang tepat ya !.
O, ya kalau ada yang belum jelas bisa mas Arif tanyakan kembali pada
waktu lain . Dan tolong ya pak nanti kalau sudah pulang diingatkan
saat minum obat dan saat kontrol kembali, jangan lupa diawasi mas Arif
minum obat.
d. Kontrak
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)
19
1) Topik
Bagaimana kalau kapan-kapan kita bercakap-cakap lagi tentang
masalah mas Arif yang lain ?.
2) Tempat
Kita bercakap-cakap di teras saja ya ?.
3) Waktu
Mas Arif ingin berapa lama kita bercakap-cakap ?, O.....20 menit,
Baiklah !.
BUKU PANDUAN PRAKTEK KLINIK DAN PROFESI NERS SISTEM NEUROBEHAVIOR/ PSIK-Ns STIKes-Hsd/1A / Ns.
Yunus Adi Wijaya, S.Kep(CWCCA.,CH.,CHt)