Anda di halaman 1dari 50

BAB IV

ANALISIS

4.1ANALISA MANUSIA

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada Grand Hotel Lembang ,

Gracia Spa Resort Hotel, dan Sari Ater Hot Spring Resort sebagai studi banding

dalam rangka perancangan Hotel Resor di Ciater, terdapat dua kelompok pengguna

hotel, yang dikelompokan menurut aktivitas yang dilakukakannya. Kedua kelompok

tersebut adalah:

1) Pengunjung hotel

a. Tamu yang menginap

b. Tamu sebagai pengunjung

c. Rombongan

2) Pengelola hotel

4.1.1 Alur kegiatan pengunjung hotel

Pengunjung hotel resor terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Tamu yang menginap

Tamu yang menginap di hotel resor melakukan kegiatan

sebagai berikut:

- Makan, tidur, mandi, istirahat


- Olahraga, rekreasi

- Melakukan aktifitas di function room

Pola aktivitas berdasarkan hasil analisa terhadap kegiatan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

Pemesanan Tangga /
Receptionist Kamar
Kamar Lift


Tamu Fasilitas,
meninggalkan
hotel
Administrasi lobby,
restaurant,
bar,
meeting,
olahraga
(Tabel 4.1) Diagram alur kegiatan tamu hotel yang menginap
Sumber: Dokumen Pribadi

b. Tamu sebagai pengunjung:

- Mengunjungi / menemui salah satu penghuni hotel

- Rekreasi

- Makan di restoran

Mengunjun
Tangga / gi tamu

Lift yang
menginap
Tamu
Receptionist Fasilitas, Pulang
datang
lobby,

restaurant
, bar,
meeting,

olahraga
(Tabel 4.2) Diagram alur kegiatan tamu sebagai pengunjung
Sumber: Dokumen Pribadi
c. Rombongan

Aktivitas yang dilakukan oleh tamu hotel yang datang secara

berombongan pada umumnya adalah:

- Menginap untuk acara kantor, gereja, dll

- Meeting bersama

- Seminar

Datang Receptionist Kamar

Pulang Kamar Meeting romm /


Class room

(Tabel 4.3) Diagram alur kegiatan tamu rombongan


Sumber: Dokumen Pribadi

4.1.1.1 Target pengunjung

Hasil survei ke Sari Ater Hot Spring Resort menunjukan bahwa Sari

Ater Hot Spring Resort akan penuh pada hari-hari libur. Dengan total jumlah

kamar sebanyak 78 kamar dan asumsi satu kamar ditempati oleh dua orang,

maka jumlah pengunjung terbanyak menjadi 156, sehingga fasilitas yang akan

dibuat adalah luas area yang dapat menampung 156 pengunjung.

4.1.1.2 Pola aktivitas pengunjung secara keseluruhan

- Check-in dan Check-out


- Mencari tahu informasi mengenai hotel

- Beristirahat (duduk, makan minum)

- Menikmati fasilitas hotel

- Tidur

- Mandi

- Menunggu

- Mengunjungi salah satu penghuni hotel

- Bersantai

- Mengobrol

- Mengakses internet

- Rapat / seminar

- Menggunakan toilet

4.1.1.3 Berdasarkankan aktivitas pengunjung kebutuhan ruang

meliputi:

- Lobby

- Lounge

- Coffee Shop

- Restaurant

- Kamar hotel

- Information Centre

- SPA
- Toilet

- Meeting Room

- Class Room

4.1.2 Pengelola hotel

Berdasarkan hasil survei didapatkan bahwa pengelola Sari Ater Hot

Spring Resort terdiri dari:

- General Manager 1 orang

- Assistant General Manager 1 orang

- Chief Engineer 1 orang

- Chief security 1 orang

- Personal Training Manager 1 orang

- Sales Manager 1 orang

- Marketing 3 orang

- Graphis 1 orang

- Finance Controler 1 orang

- Staff Accounting 3 orang

- MIS 1 orang

- Internal Audit 1 orang

- Purchasing Manager 1 orang

- Duty Manager 1 orang

- F&B Director 1 orang


- Assistant F&B Director 1 orang

- Sanitation Manager 1 orang

- F&B Manager 1 orang

- Beverage Manager 1 orang

- Manager 1 orang

- Assistant Manager 1 orang

- Captain 2 orang

- Waiter 20 orang

- Front Office Manager 1 orang

- Receptionist 1 orang

- Reservation 1 orang

- Information 1 orang

- Cashier 1 orang

4.1.2.1 Struktur Perusahaan


General
Manager

Ass.Gen
eral
Manager

Chief Front Chief Sales Graphis Purchasi Finance Duty Food Personal
Enginee Office Security Manager ng Controll Manager and Training
r manager Manager er Beverag Manager
e

Receptio Reservat Informat Cashier Marketi Chief F&B


nist ion ion ng Account Director
ing

Internal Ass.
Audit F&B
Director

MIS Sanitaio
n
Manager

Staff F&B
Acoount Manager
ing

Beverag
e
Manager

Manager

Ass.
Manager

Captain

Waiter

(Diagram 4.4) Struktur Perusahaan


Sumber: Dokumen Pribadi
Petugas-petugas ini mempunyai tugas antara lain:

- General Manager: mengkoordinir, mengawasi, dan mengontrol semua kinerja

bawahannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, General Manager dibantu

oleh beberapa tenaga ahli sebagai kepala bagian.

- Assistant General Manager: Membantu General Manager dalam melakukan

tugasnya. Menggantikan kewajiban General Manager jika yang bersangkutan

berhalangan hadir.

- Chief Engineer: bertanggung jawab atas semua perbaikan dan perawatan seluruh

peralatan dan fasilitas yang ada.

- Personal Training Manager: mengatur kegiatan mengenai pengembangan

karyawan yang menyangkut administrasi kepegawaian, perjanjian-perjanjian,

pengobatan karyawan, pendidikan, dan pelatihan karyawan serta proses

perekrutan tenaga kerja.

- Chief Security: mengkoordinir seluruh petugas keamanan yang ada di hotel untuk

memelihara dan menjaga kemanan para tamu, karyawan, dan hotel dari segala

kemungkinan terjadinya bahaya.

- Front Office Manager: bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional di

Front Office Department menyangkut pelayanan terhadap tamu, seperti

penerimanaan pesanan, penanganan check-in dan check-out, general information,

communication, dan lain-lain.

- Receptionist: bertanggung jawab pada pelayanan check-in dan check-out.


- Reservation: bertanggung jawab mengurus pesanan kamar dari tamu hotel.

- Information: bertanggung jawab untuk memberi informasi seputar hotel kepada

para tamu.

- Cashier: bertanggung jawab menerima pembayaran dari segala transaksi yang

terjadi di dalam hotel.

- Sales Manager: bertanggung jawab terhadap semua pengelolaan berupa

penjualan fasilitas hotel lainnya, pemesanan kamar dan teknik pemasaran.

- Marketing: bertanggung jawab terhadap semua pengelolaan berupa penjualan

fasilitas hotel lainnya, membantu sales manager dalam mengelolan tugas dan

tanggung jawab department.

- Graphis: bertugas membuat spanduk, banner, menu restaurant, dan segala

sesuatu yang berhubungan dengan graphis.

- Purchasing Manager: mengawasi pembelian barang-barang operasional hotel,

serta menjamin operasional purchasing department berjalan lancar.

- Finance Controler: bertanggung jawab atas semua pemasukan dan pengeluaran

keuangan yang ada di hotel.

- Chief Accounting: bertanggungjawab terhadap perumusan kebijakan teknis,

pengendalian bimbingan, pembinaan, koordinasi, evaluasi, administrasi, dan

pengelolaan akuntasi.

- Duty Manager: mengawasi kelancaran operasional diseluruh department. Duty

Manager bertugas pada waktu malam hari dan pada hari libur karena masing-
masing department tidak selalu mendapatkan pengawasan yang cukup dari Head

Department.

- F&B Director: bertanggung jawab atas jalannya operasional di F&B department

secara keseluruhan. Bertanggung jawab terhadap semua kinerja karyawan yang

ada di bawahnya.

- Assistant F&B Director: bertanggung jawab menggantikan F&B Director jika

tidak masuk atau berhalangan hadir. Bertanggung jawab untuk melihat aktivitas

pelayanan di semua outlet F&B yang ada di hotel.

- Sanitation Manager: bertanggung jawab terhadap sanitasi di restaurant, kitchen,

dan steward area.

- F&B Manager: bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional seluruh

outlet-outlet F&B yang ada di hotel. bertanggungjawab terhadap F&B Director

serta bertanggungjawab atas jalannya opersional semua outlet yang ada di

department F&B secara keseluruhan, dan terhadap kinerja bawahannya.

- Beverage Manager: bertanggung jawab terhadap semua yang berhubungan

dengan beverage dan hotel.

- Manager: bertanggungjawab terhadap pengawasan kerja karyawan dibawahnya

termasuk Captain, Waiter/ Waitress, School Trainee, dan bertanggung jawab

terhadap kelancaran operasional.

- Assistant Manager: membantu atau menggantikan tugas manager jika

berhalangan hadir. Bertanggung jawab terhadap pengawasan kerja karyawan

dibawahnya.
- Captain: bertanggung jawab terhadap pengawasan kerja waiter atau waitress,

bartender, school trainee dan bertanggung jawab terhadap kelancaran

operasional.

- Waiter: memberikan greeting pada tamu ketika datang ke restaurant, dan

memberi informasi tentang menu spesial dan menu promosional serta melayani

pemesanan makanan.

Datang
Ruang Ruang
Ganti Absen Ruang Kerja
Pulang
(Diagram 4.5) Alur kegiatan pelayanan bagian depan hotel
Sumber: Dokurmen Pribadi

Cleaning
Service Laundry Area Publik

Room Kamar
Service hotel
Datang / Ruang
Pulang Absen Dapur Dapur
Restaurant,
Kotor Bersih bar / coffee
shop

Mekanikal
dan
Elektrikal
(Diagram 4.6) Alur kegiatan pelayanan bagian belakang hotel
Sumber: Dokumen Pribadi

4.1.3 Kebutuhan ruang berdasarkan analisa manusia

Ruang Aktivitas Pengguna

Lobby Reservation Tamu hotel


Check-in Receptionist

Check-out Reservation

Customer Service Information

Menunggu Cashier

Memesan taxi

Coffee Shop Menunggu F&B Department

Bersantai Seluruh pengunjung hotel

Makan dan minuman

ringan

Mengobrol

Restaurant Menunggu F&B Department

Bersantai Seluruh pengunjung hotel

Makan dan minum

Mengobrol

SPA Perawatan tubuh dan SPA Seluruh pengunjung hotel

Lounge Menunggu Seluruh tamu hotel

Bersantai

Mengakses internet

Mengobrol

Meeting Room Rapat Seluruh pengunjung hotel

Class Room Rapat Seluruh pengunjung hotel


Seminar

Room Tidur Tamu hotel

Menonton

Beristirahat

Mandi

Ganti pakaian

Bersantai

Mengobrol

Ruang Sales Manager Bekerja Sales manager

Menerima tamu

Ruang Kontrol Mengontrol operasi IT

elektronik Security

Mengawasi hotel

Ruang Staff Marketing Bekerja Staff marketing

Mendata transaksi Manager marketing

Menyimpan data

Ruang Staff Accounting Bekerja Staff accounting

Mendata transaksi Manager accounting

Menyimpan data Audit

MIS

Ruang Graphis Membuat segala keperluan Staff graphis


hotel yang berhubungan

dengan graphis

Ruang Komisaris Rapat Komisaris Komisaris

Manager

Ruang Purchasing Bekerja Purchasing Manager

Manager

Gudang Arsip Menyimpan arsip

Ruang tunggu Supplier Menunggu Supplier

Ruang F&B Bekerja F&B Director

Assistant F&B Director

Sanitation Manager

F&B Manager

Beverage Manager

Manager dan Assistant

Manager

Linen Menyimpan peralatan dan Cleaning service

barang-barang untuk

membersihkan kamar

Pantry Minum dan makan untuk Seluruh staff hotel

staff hotel

(Tabel 4.7) Kebutuhan ruang berdasarkan analisa manusia


Sumber: Dokumen Pribadi
4.1.4 Analisa permasalahan manusia

Berdasarkan analisa pengunjung dan pengelola Sari Ater Hot Spring Resort,

ditemukan permasalahan sebagai berikut:

- Kebutuhan ruang kurang / belum dapat terpenuhi sesuai dengan

aktivitas pengunjung dan pengelola di dalam hotel.

- Fasilitas di dalam interior hotel kurang / belum memiliki fungsi yang

maksimal sesuai dengan kebutuhan.

- Interior hotel kurang / belum dapat menarik perhatian pengunjung.

4.2 ANALISA SITE

4.2.1 Analisa makro

Ciater merupakan suatu kawasan wisata di Jawa Barat yang terkenal dengan

sumber daya alam air panas. Daerah ini dikelilingi oleh perkebunan teh milik PTPN,

sehingga perjalanan ke Ciater akan dipenuhi oleh pemandangan yang hijau dan

menyejukan hati. Iklim di Ciater tergolong sejuk dengan kisaran sekitar 20oC

maksimal dan minimal 16oC. Luas area Ciater 30Ha aktif dan 40Ha pasif. Daerah ini

didominasi oleh masyarakat Sunda yang beragama Islam. Suhu air dingin sekitar 8oC

sampai 10oC, sedangkan suhu air panas yang berasal dari mata air berkisar antara

43oC sampai 46oC, dan yang berada di dalam kolam berkisar antara 37oC sampai

42oC.
(Gambar 4.1) Peta lokasi Ciater
Sumber: www.wisatalembang.com

(Gambar 4.2) Jalan menuju Ciater


Sumber: www.promolagi.com

Air panas di Ciater berasal langsung dari kawah gunung Tangkuban Perahu.

Menurut Balneologi, air panas ini mengandung calsium, magnesium, chloride, sulfat,

thermo, mineral, dan hpertherma dengan kadar aluminium tinggi dan tingkat

keasaman yang tinggi (PH: 2,45), menjadikan air panas ini sangat baik untuk

kesehatan, juga dapat menghilangkan stres dan menenangkan pikiran


Beberapa objek wisata yang terletak di daerah Ciater antara lain:

- Sari Ater Hot Spring Resort

- Ciater Spa

- Pusat Pacuan Kuda Ciater

- Taman Rekreasi Sari Ater

4.2.2 Analisa mikro

Site yang sudah terpilih berada di Jalan Raya Ciater Subang 41281, Jawa

Barat, Indonesia. Terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu, sehingga iklimnya

menjadi sejuk. Jarak dan waktu tempuh menggunakan mobil untuk ke tempat ini

adalah:

- Jakarta Ciater via tol Sadang selama tiga jam

- Jakarta Ciater via Puncak selama lima jam

- Bandung Ciater 32Km selama 45 menit

- Kawah Gunung Tangkuban Perahu Ciater 7Km selama 15 menit


(Gambar 4.3) Site Analysis
Sumber: Dokumen Pribadi

Kanan : Perkebunan teh

Kiri : Pintu masuk tama rekreasi Sari Ater

Depan : Jalan Raya Sari Ater menghadap ke perkebunan teh

Belakang : Kompleks rekreasi Sari Ater


(Gambar 4.4) Jalan menuju Sari Ater Hot Spring Resort
Sumber: http://kutalkutil.blogspot.com/2011/01/pesona-air-panas-ciater.html

(Gambar 4.5) Sari Ater Hot Spring Resort dilihat dari perkebunan teh diseberangnya
Sumber: http://kutalkutil.blogspot.com/2011/01/pesona-air-panas-ciater.html

(Gambar 4.6) Pemandangan dari Sari Ater Hot Spring Resort


Sumber: http://kutalkutil.blogspot.com/2011/01/pesona-air-panas-ciater.html
4.2.3 Analisa arsitektural

LEGEND KETERANGAN

ARAH SINAR MATAHARI PAGI

ARAH SINAR MATAHARI SORE

PENGHAWAAN ALAMI ( ANGIN )

RERUMPUTAN

SUNGAI

AREA PARKIR

(Gambar 4.7) Analisa Bangunan


Sumber: Dokumen Pribadi
Bangunan ini menghadap kearah Barat, bagian depan hotel akan mendapat

cahaya matahari sore, sedangkan bagian belakang hotel akan mendapatkan cahaya

matahari pagi.

Tampak depan hotel, sebelah kanan menghadap tempat parkir, sedangkan di

sebelah kiri menghadap ke sungai kecil yang ada di depan hotel, dan diseberangnya

akan terlihat perkebunan teh. Arus kendaraan dan manusia di bagian depan cenderung

ramai karena dekat dengan pintu masuk dan tempat parkir.

(Gambar 4.8) Tampak depan hotel


Sumber: Dokumen Pribadi
(Gambar 4.9) Sungai yang berada di bagian depan hotel
Sumber: Dokumen Pribadi
Bagian belakang hotel menghadap ke taman dan jalan setapak untuk menuju ke area
rekreasi Sari Ater

.
(Gambar 4.10) View bagian belakang hotel dilihat dari
jendela kamar lantai dua
Sumber: Dokumen Pribadi
(Gambar 4.11) Tampak bagian belakang hotel
Sumber: Dokumen Pribadi

4.2.4 Permasalahan analisa lingkungan

Berdasarkan analisa lingkungan disekitar Sari Ater Hot Spring Resort,

ditemukan permasalahan sebagai berikut:

- Air panas yang menjadi sumber daya alam setempat belum / tidak digunakan

secara maksimal.

- Iklim udara daerah Ciater yang tergolong sejuk belum / tidak dimanfaatkan

ke dalam interior hotel secara maksimal.

- Adanya faktor kebisingan yang perlu diatasi karena letak hotel ini

berdekatan dengan objek wisata Sari Ater.


4.3 ANALISA BANGUNAN

4.3.1 Analisa aspek fisik

(Gambar 4.12) Tampak depan hotel


Sumber: http://www.sariater-hotel.com/

Bangunan ini bergaya tropis modern yang didominasi oleh warna natural

seperti coklat dan krem. Bahan yang digunakan kebanyakan adalah bahan-bahan

natural seperti batu dan kayu.

Bangunan yang berbentuk memanjang ini memiliki total luas 3116,16m2.

Tinggi ceiling untuk lantai satu 2,8m, sedangkan lantai dua 2,95m. Ceiling lantai satu

dan dua terbuat dari gypsum dan berlantaikan keramik. Tangga darurat terletak di

pojok kanan dan kiri kedua sisi bangunan. Penghawaan memakai penghawaan alami,

sedangkan pencahayaan masih banyak memakai pencahayaan buatan.


(Gambar 4.13) Lobby hotel
Sumber: Dokumen Pribadi

(Gambar 4.14) Standart room


Sumber: Dokumen Pribadi

(Gambar 4.15) Pintu masuk lobby hotel


Sumber: Dokumen Pribadi
Bangunan dua lantai ini terdiri dari lobby hotel, lounge, coffee shop, kamar

hotel (standart room dan deluxe room), office, 3 function room. Restaurant berada di

luar bangunan hotel, jadi pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih enam menit

untuk sampai ke restaurant yang terletak di belakang hotel. Hal ini menjadi sulit

untuk dilakukan ketika sedang hujan, karena jalan untuk ke restaurant tersebut selalu

dalam keadaan terbuka. Untuk itu, penulis mengusulkan untuk membuat restaurant di

dalam gedung, sehingga pengunjung tidak perlu keluar dari gedung untuk makan dan

minum.

Fasilitas spa juga perlu ditambahkan sebagai fasilitas penunjang relaksasi

untuk tamu hotel, dengan kolam rendam yang berasal langsung dari mata air panas

setempat, sehingga penggunaan sumber daya alam setempat bisa lebih maksimal.

Setelah melakukan studi program ruang, total luas minimal yang diperlukan

adalah 3696.312, sedangkan luas bangunan yang tersedia 3116,16m2. Penulis

mengusulkan untuk menambah satu lantai pada bangunan, sehingga semua fasilitas

dan aktivitas bisa terpusat pada satu gedung.

4.3.2 Analisa Sirkulasi


LEGEND KETERANGAN

SIRKULASI STAFF HOTEL

SIRKULASI BARANG

SIRKULASI PENGUNJUNG

(Gambar 4.16) Analisa Sirkulasi


Sumber: Dokumen Pribadi

Terdapat tiga sirkulasi di dalam hotel ini yaitu, sirkulasi pengunjung, sirkulasi

staff hotel, dan sirkulasi barang yang akan masuk / keluar.

Sirkulasi pengunjung berawal dari pintu masuk ke lobby lalu ke kamar, coffee

shop, lounge, restaurant, meeting room, atau class room.


Sirkulasi Staf dari pintu belakang masuk ke dalam office kemudian ke bagian

area kerja masing-masing. Ada beberapa orang yang keluar menggunakan tangga

untuk naik ke office di lantai dua.

Sirkulasi barang dari pintu belakang lalu masuk ke office.

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat arus kepadatan di sekitar lobby.

Hal ini dikarenakan hanya terdapat satu buah tangga untuk naik ke lantai dua di

sekitar lobby. Tidak tersedia tangga lain untuk bagian staff, sehingga pengunjung dan

staff memakai tangga yang sama.

Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan untuk memisahkan antara jalur

sirkulasi staff dan sirkulasi pengunjung.

4.3.3 Analisa Sistem Keamanan Bangunan

Terdapat tujuh kondisi yang memerlukan sistem keamanan bangunan, yaitu:

- Kebakaran

- Pencurian

- Gempa bumi

- Terorisme

- Mati lampu

4.3.3.1 Kebakaran

Untuk mengatasi situasi kebakaran, diperlukan alat deteksi asap,

sprinkler, alat pemadam kebakaran, juga masker oksigen di tempat-tempat

yang mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun. Alat deteksi asap dan
sprinkler adalah alat deteksi pertama kebakaran yang sangat penting untuk

berada di seluruh penjuru hotel. Energy saving switch juga diperlukan, selain

dapat menghemat energi ketika listrik tidak diperlukan, juga dapat mencegah

konsleting pada saat pengunjung tidak di tempat.

4.3.3.2 Pencurian

Untuk mencegah pencurian, CCTV digunakan / dipasang di seluruh

bagian-bagian area publik dan semi-publik untuk memantau aktivitas tamu-

tamu hotel. Untuk mencegah pencurian pada kamar hotel, sistem electronic

door lock dan sistem double lock dapat diaplikasikan.

4.3.3.3 Gempa bumi

Pada saat gempa bumi, setiap orang yang berada di dalam gedung

hotel diharapkan untuk berlindung di bawah benda yang kuat dan jika

memungkinkan untuk segera keluar melalui tangga dan tangga darurat yang

tersedia. Untuk itu, petunjuk denah hotel yang menunjukan jalur evakuasi

harus ada di setiap bagian hotel.

4.3.3.4 Terorisme

Scanner bom harus diletakan di jalan-jalan sekitar rute masuk ke

dalam hotel, untuk mencegah seseorang membawa bom masuk ke dalam hotel.

CCTV juga sangat berperan penting untuk dapat mencegah dan melihat tanda-

tanda yang mencurigakan dari seseorang maupun kelompok.

4.3.3.5 Mati lampu


Ketika terjadi mati lampu, hotel harus menyediakan genset agar

keadaan bangunan tetap terang dan tidak gelap gulita yang bisa dijadikan

sebagai kesempatan untuk mencuri dan aktivitas kriminal lainnya.

4.3.4 Permasalahan analisa bangunan

Berdasarkan analisa bangunan Sari Ater Hot Spring Resort, ditemukan

permasalahan sebagai berikut:

- Sirkulasi ruang belum / tidak tepat bagi penghuni bangunan hotel

terkait dengan kebutuhan aktivitasnya.

- Program ruang belum / tidak sesuai dengan kebutuhan dan

aktivitas penghuni bangunan.

- Belum / tidak memanfaatkan penghawaan alami pada bangunan

hotel.

- Belum / tidak memanfaatkan dan mengolah pencahayaan alami

dan buatan yang baik bagi hotel resort.

- Belum / tidak memaksimalkan fungsi ruang melalui pengolahan

denah.

4.4 ANALISA KHUSUS

4.4.1 Zen Buddhisme

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, Zen ialah suatu pengalaman sejati

yang tidak dapat dijelaskan melalui kata-kata atau dengan perkataan yang tepat, sebab

kata-kata dapat menciptakan kepalsuan. Zen lebih menekankan intuisi daripada


pemikirian yang bersifat verbal. Pokok-pokok ajaran Zen memiliki nilai-nilai sebagai

acuan pembentukan konsep Wabi-Sabi atau dapat kita sebut kesederhanaan yang

alami.

Seperti yang tertuang oleh Suzuki dalam Sutrisno Mudji, 1974:16 :

Seluruhnya tertumpah dalam keindahan yang asli

Kulit airnya utuh, kerangka putiknya menonjol, lepas, alami

Tidak perlu cat buat mewarnai, gincu, bedakpun tidak dibutuhkan

Sang bunga asli karena memang asli, tidak lebih dan tidak kurang

Sungguh betapa menakjubkan

Zen adalah suatu filosofi untuk berfokus pada apa yang ada, menganggap

sesuatu indah tanpa perlu ditambahkan apapun lagi. Kayu dan batu indah tanpa perlu

dipoles, dengan tekstur dan warna aslinya mereka sudah menunjukan keindahan,

harmonisasi dari alam yang diberikan untuk manusia. Kehampaan diciptakan untuk

membantu manusia menyatu dengan alam yang dipercaya dapat memberikan

ketenangan batin untuk mendapatkan pencerahan.

Berbeda dengan aliran Buddha lainnya, yang menganggap bahwa pencerahan

hanya bisa didapat oleh orang yang suci setelah bertahun-tahun melakukan pencarian,

Zen berpendapat bahwa setiap orang dapat mencapai pencerahan, Zen percaya pada

kesadaran tiba-tiba, sesuatu yang langsung, yang tidak perlu dicari, tetapi memang

ada di sekitar kita, yaitu alam.


Penataan kuil Zen memiliki ciri khas, yaitu one corner, pintu gerbang,

ruang Dharma dan ruang Buddha diletakan pada satu garis lurus. Cara ini terinspirasi

dari prinsip seni lukis Zen yang dinamakan goresan yang hemat, prinsip ini

menggambarkan karakteristik filosofi zen yaitu kehampaan dan kesederhanaan.

(Gambar 4.17) Cara penataan ruang pada Zen


Sumber: http://antariksaarticle.blogspot.com/2008/04/pola-letak-bangunan-dalam-vihara-zen.html

4.4.2 Wabi-Sabi

Konsep dasar pemahaman estetika pada Zen didasari oleh Wabi-Sabi, yang

terdiri dari:

- Fukinsei ( Assymetri) : memiliki pengertian ketidakteraturan dan

merupakan karakteristik dari ajaran Zen. Ketidakteraturan disini

maksudnya adalah proporsi alami yang terjadi di alam.

Maknanya ialah : membuang nafsu duniawi atau kehidupan, dan

bukan berorientasi pada kesempurnaan tetapi juga pada


ketidaksempurnaan, karena sesuatu yang sempurna adalah sesuatu

yang tidak sempurna dan sebaliknya.

- Kanso ( Simplicity) : kesederhanaan, dapat mencerminkan atau

mewakili sifat dari suatu benda yang ditampilkan secara utuh yang

diekspresikan melalui garis, warna atau unsur-unsur seni yang lain.

Warna yang sederhana adalah warna yang tidak mencolok.

Sedangkan bentuk yang sederhana adalah bentuk yang tidak

bervariasi, bersifat naif, polos, dan mempunyai unsur kesengajaan.

- Kokou (Austerity) : esensi suatu benda yang tercermin dari

karakteristiknya.

- Shizen (Naturalness) : sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,

secara wajar dan apa adanya.

- Yuugen : sebenarnya memiliki pengertian interpretasi, makna, dan

kesan yang ditangkap oleh manusia, tetapi pada Zen, memiliki

pengertian konsentrasi dan menciptakan suasana hening.

- Detsuzoku : Kebebasan yang tidak terikat oleh hal-hal duniawi dan

aturan.

- Seijaku : Ketenangan yang bersifat dinamis. Pada Zen dapat berarti

diam tetapi mempunyai bentuk yang bergerak.

4.4.3 Penerapan pada interior

Penerapan filosofi Zen pada ruang interior membawa kesederhanaan dan

unsur-unsur alam dengan menonjolkan karakteristik aslinya. Membuang hiasan-


hiasan yang tidak diperlukan agar ruangan terasa lebih luas, kesan hampa bisa lebih

terasa dan orang yang berada di dalam interior Zen dapat lebih fokus kepada unsur-

unsur alam yang menjadi bagian dari ruang interior.

4.4.4 Permasalahan analisa khusus

Berdasarkan analisa khusus, terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut:

- Pentingnya / perlunya penerapan filosofi Zen dalam pencitraan interior.

- Penerapan Zen ke dalam interior hotel tidak boleh mencerminkan suatu

agama tertentu.

- Perlu diadakan penyesuaian filosofi Zen dengan bagunan hotel yang sudah

ada.

4.5 ANALISA KEBUTUHAN RUANG

4.5.1 Matriks kebutuhan luas ruang

Berdasarkan perhitungan kebutuhan luas ruang yang dibutuhkan, maka

didapatkan perhitungan luas ruang sebagai berikut:


( Tabel 4.8 ) Programming
Sumber: Dokumen Pribadi

4.6 ANALISA ZONING


(Gambar 4.18) Zoning alternatif satu
Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:
- Setiap ruang publik, private, semi-private, dan office tidak saling
bersebelahan secara langsung.
- Office berada di lantai tiga sehingga tidak mengganggu aktivitas yang
dilakukan di lantai satu dan dua.

Kekurangan:
- Ruang private yang ada di lantai satu kurang mendapatkan privasi
karena letaknya yang bersebelahan secara langsung dengan area
publik.
(Gambar 4.19) Zoning alternatif dua
Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:

- Office terletak berdekatan dengan area publik dan semi private

sehingga mempermudah akses sirkulasi dan pengawasan.

Kekurangan:

- Letak area private di lantai dua berdekatan dengan area semi-private

sehingga suasana kurang tenang karena akan banyak orang yang lalu

lalang.
(Gambar 4.20) Zoning alternatif tiga
Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:

- Area office berada berdekatan dengan area publik dan semi-private

sehingga memudahkan akses sirkulasi.

- Area semi private di lantai dua hanya sedikit, menciptakan suasana

yang lebih tenang.

Kekurangan:

- Banyak aktivitas di lantai satu karena area publik dan semi-private

dipusatkan di lantai satu.


Kesimpulan:

Berdasarkan analisa diatas, zoning yang terpilih adalah zoning yang pertama.

4.7 ANALISA GROUPING

(Gambar 4.21) Grouping alternatif satu


Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:

- Ruang publik dan private mendapat view yang bagus dari jendela.

- Spa dan function room masing-masing mendapatkan view dari jendela.


Kekurangan:

- Aktivitas ruang publik terlalu terfokus pada bagian tengah ruangan

dekat dengan pintu keluar sehingga sirkulasi pada bagian tersebut akan

sangat ramai.

- Lorong untuk ke bagian kamar terletak di belakang lobby sehingga

jarak antara ruang publik dan private menjadi terlalu dekat.

(Gambar 4.22) Grouping alternatif dua


Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:
- Lobby berada tepat di depan pintu masuk sehingga orang akan

langsung tahu di mana letak resepsionis tanpa harus mencari-cari lagi.

- Lobby, restaurant, dan lounge masing-masing mendapatkan

pemandangan dari jendela.

Kekurangan:

- Function Room tidak mendapatkan view dari jendela.

(Gambar 4.23) Grouping alternatif tiga


Sumber: Dokumen Pribadi

Kelebihan:
- Setiap ruangan akan mendapat view dari jendela.

Kekurangan:

- Function Room berada tepat di depan tangga sehingga membuat area

sirkulasi menjadi sempit.

- Lounge berada terlalu dekat dengan lorong menuju kamar sehingga

akan terjadi keramaian di daerah tersebut yang dapat mengganggu

ketenangan daerah private.

Kesimpulan:

Berdasarkan analisa grouping di atas, grouping yang terpilih adalah yang

kedua.

4.8 ANALISA SIRKULASI

4.8.1 Diagram Bubble


(Diagram 4.9) Diagram bubble
Sumber: Dokumen Pribadi
4.8.2 Diagram matriks

(Diagram 4.10) Diagram Matriks


Sumber: Dokumen Pribadi

Anda mungkin juga menyukai

  • Kewarganegaraan 2
    Kewarganegaraan 2
    Dokumen16 halaman
    Kewarganegaraan 2
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Desain Ruang Dalam
    Desain Ruang Dalam
    Dokumen7 halaman
    Desain Ruang Dalam
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • SMP 4
    SMP 4
    Dokumen8 halaman
    SMP 4
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Alumni Dokumen
    Alumni Dokumen
    Dokumen4 halaman
    Alumni Dokumen
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • BAB I Teori Arsitektur
    BAB I Teori Arsitektur
    Dokumen6 halaman
    BAB I Teori Arsitektur
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Type
    Type
    Dokumen11 halaman
    Type
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Utk LPJ
    Utk LPJ
    Dokumen36 halaman
    Utk LPJ
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Individu Nur
    Individu Nur
    Dokumen3 halaman
    Individu Nur
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Individu Nur
    Individu Nur
    Dokumen3 halaman
    Individu Nur
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Type
    Type
    Dokumen11 halaman
    Type
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Rumusan Aktivitas2
    Rumusan Aktivitas2
    Dokumen6 halaman
    Rumusan Aktivitas2
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Truss Fram1
    Truss Fram1
    Dokumen6 halaman
    Truss Fram1
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Perancangan Arsitektur IV
    Perancangan Arsitektur IV
    Dokumen8 halaman
    Perancangan Arsitektur IV
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Dinding Pendukung Sejajar
    Dinding Pendukung Sejajar
    Dokumen16 halaman
    Dinding Pendukung Sejajar
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Type
    Type
    Dokumen11 halaman
    Type
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • Analisa Aktivitas
    Analisa Aktivitas
    Dokumen7 halaman
    Analisa Aktivitas
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat
  • STAGGERED TRUSS
    STAGGERED TRUSS
    Dokumen7 halaman
    STAGGERED TRUSS
    Nur Yang Cadel Part II
    0% (1)
  • Definisi Strategi
    Definisi Strategi
    Dokumen2 halaman
    Definisi Strategi
    Nur Yang Cadel Part II
    Belum ada peringkat