Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAAN

A. Secara umum, stroke dapat dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke

hemoragik. Di Negara barat, 80% stroke berjenis iskemik.1 Sekitar 20%

penderita stroke iskemik disebabkan oleh kardioemboli. Stroke yang

berhubungan dengan kardioemboli.


cenderung bermanifestasi lebih berat, berisiko tinggi untuk berulang,

serta berhubungan dengan mortalitas yang lebih tinggi.2,3 Kardioemboli

akibat fi brilasi atrium akan meningkatkan risiko stroke sebanyak lima sampai

enam kali lipat. Selain itu, kejadian rekurensinya jauh lebih tinggi dibanding

kan dengan penyebab stroke lain.3,4


Terdapat sedikit perbedaan penatalaksanaan pasien stroke iskemik

kardioemboli, yaitu dalam hal pemberian antikoagulan. Antikoagulan lebih

dianjurkan pada stroke iskemik kardioemboli sebagai upaya pencegahan, baik

primer maupun sekunder.3-6 Sedangkan pada stroke jenis lain, pemberian

antikoagulan belum menunjukkan manfaat nyata.7


Pemberian antikoagulan pada kasus stroke iskemik kardioemboli juga

masih bersifat pro dan kontra. Antikoagulan oral warfarin terbukti

menurunkan insiden dan rekurensi stroke iskemik kardioemboli secara signifi

kan, sedangkan antikoagulan lain seperti heparin tidak menunjukkan manfaat

klinis yang bermakna.8


Pemberian antikoagulan juga memerlukan pemantauan secara berkala

mengingat risiko perdarahan, baik ringan maupun berat. Kehadiran


antikoagulan baru, seperti rivaroxaban, dabigatran, apixaban, dapat menjadi

alternatif karena tidak membutuhkan banyak pemantauan, efek samping

perdarahan minimal, dan tidak banyak berinteraksi seperti halnya warfarin.6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah

dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi

beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan diperlukan

untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli, maupun

untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan

laboratorium atau tranfusi.


Antikoagulan oral dan heparin menghambat

pembentukan fibrin dan digunakan sebagai pencegahan untuk mengurangi


insiden tromboemboli (masuknya udara pada aliran darah) terutama pada

vena
B. Macam Macam Obat Antikoagulan
1. Antikoagulan Oral
Antikoagulan oral melawan efek vitamin K, dan diperlukan waktu

paling tidak 48-72 jam untuk mendapat efek antikoagulan yang

maksimal. Jika diperlukan efek yang segera, heparin harus diberikan

bersamaan.

antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan

tromboemboli. Untuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan

dalam jangka panjang. Terhadap trombosis vena, efek antikoagulan

oral sama dengan heparin, tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri,

antikoagulan oral kurang efektif.


Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan

kecenderungan timbulnya tromboemboli, antara lain infark miokard,

penyakit jantung rematik, serangan iskemia selintas, trombosis vena,

emboli paru. Antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan

pengobatan tromboemboli.

Anda mungkin juga menyukai