PENDAHULUAN
Pemantauan indikator mutu yang akan dibahas dalam laporan ini adalah indikator mutu kunci
RS. Adapun capaian indikator mutu kunci RS Panti Rapih triwulan IV tahun 2016 adalah sebagai
berikut:
A. Area klinis
1. Respon Time Penanganan Nyeri pada Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA)
Capaian respon time nyeri pada pasien SKA di triwulan IV mengalami peningkatan
bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kendala yang dihadapi dalam
mencapai target adalah:
Kecepatan diagnosa tidak dapat segera ditegakkan karena harus menunggu
pemeriksaan enzim jantung bila gambaran EKG belum spesifik
Agresifitas penanganan nyeri belum menjadi perhatian dalam penatalaksanaan
nyeri SKA
Diperlukannya kesadaran dari semua staf baik dokter maupun perawat untuk
berkomitmen dalam mencapai standar respon time penanganan nyeri pasien SKA
Progresifitas penyakit yang membutuhkan tindakan reperfusi agresif
Hal-hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian adalah:
Sosialisasi ulang pencapaian indikator mutu kepada dokter dan perawat IGD
Penanganan nyeri SKA dipantau dan dilaporkan setiap shift
Mendokumentasikan pemantauan SKA pada buku laporan kinerja IGD dan alasan
tidak tercapai
Kolaborasi PSI untuk melengkapi sistem tabulasi melalui SIMRS
4. a. Penundaan Operasi
Indikator kepatuhan pelaksanaan asesmen pra bedah di tahun 2016 menunjukkan tren
yang menurun. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal, yaitu:
Kurangnya kesadaran staf akan pengisisan assesmen pra bedah
8. Reaksi Transfusi
Angka kejadian HAP di tahun 2016 rata-rata mencapai 0,3 dari nilai maksimal
yang ditetapkan (2,2). Hal tersebut dapat disebabkan karena perawatan pasien
tirah baring sudah sangat baik.
Dalam tahun 2016 tidak didapatkan kejadian IADP pada kasus pemasangan kateter
vena sentral maupun kateter dialisa.
f. Dekubitus
Angka kejadian Dekubitus di tahun 2016 rata-rata mencapai 1,4 dari nilai
maksimal yang ditetapkan (3,0). Hal tersebut dapat disebabkan karena
perawatan pasien tirah baring sudah sangat baik. Angka kejadian dekubitus yang
baik tersebut dapat digunakan sebagai acuan promosi kesehatan.
B. Area Manajemen
1. Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan (Alkes) Emergency di Unit Pelayanan Pasien
Pada triwulan IV 2016 ditemukan adanya insiden tertusuk limbah benda tajam dengan
rata-rata persentase 0,097%. Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, insiden
pada triwulan ini lebih rendah. Hal tersebut dapat dikarenakan karena adanya
pendampingan senior terhadap yuniornya serta sosialisasi teknik penyuntikan dan
pembuangan limbah medis secara tepat.
Adanya insiden tertusuk limbah benda tajam menyumbang potensi terjadinya infeksi
terhadap pelayan kesehatan serta menurunnya kinerja pelayan kesehatan yang dapat
terjadi karena pelayan kesehatan mengalami efek samping obat profilaksis.
Penggunaan alat MRI telah jauh melampaui standar yang ditetapkan. Sejak adanya
sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS menanggung biaya
pemeriksaan MRI, jumlah pemeriksaan MRI semakin meningkat. Namun Instalasi
Radiologi tetap menjaga agar alat tersebut tetap dalam kinerja yang baik, yaitu
dengan cara mengistirahatkan/mematikan alat dalam waktu minimal 10 jam (sesuai
dengan informasi dari pihak ketiga alat MRI).
4 Tingkat kepuasan kerja untuk seluruh Faktor Capaian Untuk dapat menciptakan kepuasan
karyawan RS Panti Rapih dan untuk HYGIENE kerja yang mencapai level Puas atau
semua faktor dan semua direktorat Kebijakan Perusahaan 2,81 Sangat Puas, hendaknya dilakukan
adalah 3,01 (Puas). Pendampingan/Supervisory 3,05 usaha untuk dapat memenuhi
Hubungan antar Karyawan 3,06 kepuasan pada kedua faktor,
Keselamatan Kerja 2,78
Analisa :
Faktor faktor yang masuk kedalam kelompok motivator cenderung
merupakan faktor yang menimbulkan motivasi kerja yang lebih bercorak
5 Capaian kepuasan kerja per Direktorat Skor Perlu tindak lanjut dari kebijakan
Direktorat Direktorat Utama 3,16 RS terhadap aspek-aspek sbb:
Direktorat Pelayanan Medik 2,91 a. Peninjauan peraturan / kebijakan
Direktorat Pelayanan Keperawatan 3,04 RS agar lebih sensitif
Direktorat Keuangan dan Logistik 2,97 memfasilitasi kebutuhan PK
Direktorat Pelayan Kesehatan dan 2,96 b. Konsistensi dalam pemberian
Infrastruktur dengan nilai tindakan tegas untuk
Capaian Total Rata2 3,01 pelanggaran peraturan dan tata
tertib yang berlaku
Analisa : c. Usaha yang berkelanjutan untuk
Direktorat Utama mencapai tingkat kepuasan tertinggi dibandingkan meningkatkan kesejahteraan PK
Laporan KMKP Tahun 2016 24
No Keterangan Analisa Rekomendasi
dengan Direktorat lainnya. Kepuasan yang dicapai mencakup semua d. Peninjauan terhadap seluruh
variable baik faktor Hygiene maupun faktor Motivator. Namun faktor di Direktorat Pelayanan
demikian capaian variable kebijakan perusahaan berada pada level Medik.
Tidak Puas yang juga dialami oleh Direktorat lain.
Direktorat Pelayanan Medik mencapai tingkat kepuasan terendah yang
meliputi semua faktor dan variable survey.
7 Faktor Motivator mencapai angka Direktorat Motivasi Untuk memastikan tidak ada gap
terendah 1 (Sangat Tidak Puas) dan Direktorat Utama 3,21 antara faktor motivator dengan
dicapai oleh 4 direktorat yaitu Pelayanan Medik 3,05 capaian kinerja, manajemen
Direktorat Utama, Pelayanan Medik, Pelayanan Keperawatan 3,08 berkewajiban untuk menjamin
Pelayanan Keperawatan dan Keuangan & Logistik 3,04 kecukupan dua faktor secara
Pelayan Kesehatan dan Infrastruktur 3,03
Keuangan & Logistik. Sementara seimbang dan berkesinambungan.
CAPAIAN TOTAL RATA2 MOTIVATOR 3,08
Direktorat Pelayan Kesehatan dan Oleh karena itu, perlu upaya dan
Infrastruktur mencapai angka perhatian manajemen terhadap
Analisa :
terendah 2. variable-variabel motivator supaya
Faktor motivator dinilai Puas secara keseluruhan oleh karyawan. Hal
Faktor Motivator mencapai angka dicapai kepuasan yang konsisten.
ini mengindikasikan beberapa orang mempunyai dorongan yang kuat
tertinggi 4 dicapai oleh 5 Direktorat
untuk berhasil. Mereka mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu
(Direktorat Utama, Direktorat
dengan lebih baik atau lebih efisien daripada yang telah dilakukan
Pelayanan Medik, Pelayanan
sebelumnya.
Keperawatan, Keuangan & Logistik,
Pelayan Kesehatan & Infrastruktur)
Hal ini merupakan capaian peningkatan dari hasil survey tahun 2014,
16. Variabel Kesempatan Maju tertinggi Direktorat Skor Dibuat desain jenjang karir bagi
dicapai oleh Direktorat Utama Direktorat Utama 3.15 tenaga kesehatan dan non
dengan rerata 3.35, dan terendah Pelayanan Medik 2.89 kesehatan melalui progam
berada pada Direktorat Pelayanan Pelayanan Keperawatan 2.99 pengembangan manajemen talent.
medikserta Pelayanan Keuangan dan Keuangan & Logistik 2.89 Hal ini bertujuan agar setiap
Pelayan Kesehatan dan Infrastruktur 2.96
Logistik dengan rerata 2.89 individu memiliki kesempatan
Capaian Rata-Rata Kesempatan Maju 2.98
yang sama untuk mengembangkan
Rerata keseluruhan untuk variabel diri sesuai dengan jalur karirnya.
Analisa :
Kesempatan Majua dalah sebesar
Capaian ketidakpuasan terhadap variabel ini dipengaruhi secara
2.98 (Tidak Puas).
signifikan oleh penilaian faktual terhadap ketersediaan peluang
berkembang oleh perusahaan dan peningkatan kompetensi.
17. Variabel Pencapaian Prestasi Direktorat Skor Evaluasi tools penilaian kinerja
tertinggi dicapai oleh Direktorat Direktorat Utama 3.35 berbasis KPI / kompetensi sesuai
Utama dengan rerata 3.35, dan Pelayanan Medik 3.09 dengan tahapan proses yang benar
terendah berada pada Direktorat Pelayanan Keperawatan 3.13 agar penilaian kinerja dapat terukur
Pelayan Kesehatan dan Infrastruktur Keuangan & Logistik 3.12 secara akurat dan tepat sasaran
Pelayan Kesehatan dan Infrastruktur 3.08
dengan rerata 3.08 untuk meningkatkan produktifitas
Capaian Rata2 Pencapaian Prestasi 3,15
Rerata keseluruhan untuk variable kerja.
Pencapaian Prestasi adalah sebesar
Analisa :
Insiden keselamatan pasien yang terjadi pada tahun 2016 ini didominasi oleh
KNC (insiden sudah terjadi, tetapi belum sampai ke pasien) dan KTC (insiden
sudah terjadi, sudah sampai ke pasien, tetapi tidak memberi dampak/kerugian).
Tingginya jumlah KTC merupakan hal yang harus ditindak-lanjuti, meskipun
tidak berdampak kepada pasien, tetapi tingginya insiden KTC tersebut
menunjukkan menurunnya budaya keselamatan pasien (budaya double check
sebelum memberikan obat/tindakan keperawatan/pemeriksaan penunjang
(Tidak ada audit internal terhadap Komite Mutu dan Keselamatan Pasien pada
Triwulan IV ini)
BAB V
PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA
BAB VI
RENCANA TINDAK LANJUT
RATA-RATA Total
Variabel Skor Pembulatan Tingkat Kepuasan
Kebijakan Perusahaan 2.81 2 Tidak Puas
Pendampingan / Supervisori 3.05 3 Puas
Hubungan Antar Karyawan 3.06 3 Puas
Keselamatan Kerja 2.78 2 Tidak Puas
Suasana Kerja 2.96 2 Tidak Puas
Penguasaan Tugas / Kompetensi 3.07 3 Puas
Sifat Tugas 3.10 3 Puas
Wewenang & Tanggung Jawab 3.10 3 Puas
Variabel N1 N2 N3
Kebijakan Perusahaan 2.70 2.80 2.71
Pendampingan/Supervisory 2.96 2.99 2.88
Hubungan antar Karyawan 2.9 3.12 2.98
Keselamatan Kerja 2.36 2.79 2.77
Suasana Kerja 2.83 2.90 2.88
Penguasaan Tugas 3.04 3.07 3.05
Sifat Tugas 3.10 3.01 3.13
Wewenang dan Tanggung Jawab 3 3 3
Kesempatan Maju 2.90 2.86 2.98
Pencapaian Prestasi 3.13 3.06 3.04