Anda di halaman 1dari 6

Informasi Penyakit Fatty Liver (Perlemakan Hati)

>> Selasa, 20 Juli 2010

Kita tahu, kehidupan modern sekarang ini, diet makanan berkalori tinggi, dan aktifitas
fisik, mudah sekali membuat seseorang menjadi cepat gemuk. Dan orang yang gemuk
selalu dihubungkan dengan kelebihan lemak. Kita bisa melihat dari, misalnya perut
yang buncit, lengan bagian atas, atau paha yang besar.

Tetapi pada hari ini kita tidak membahas mengenai gemuk yang kelihatan dari luar
melainkan kita akan membahas gemuk organ tubuh bagian dalam yang tidak kelihatan
yaitu Perlemakan Hati atau yang dikenal dengan penyakit Fatty Liver.

Fatty Liver/Perlemakan hati ini sejenis penyakit hati kronis. Dan sekarang mulai banyak
diderita orang Indonesia.

Apakah sebenarnya Fatty Liver/Perlemakan hati?

Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan
di sel-sel liver. Sebenarnya normal apabila liver kita mengandung lemak. Tetapi
apabila berat lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat liver itu sendiri, sehingga
sebagian sel-sel liver yang sehat sudah diganti dengan sel lemak, itu sudah tidak
normal. Liver sudah berubah warnanya menjadi kuning mengkilat karena berlemak,
membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Inilah yang disebut dengan fatty
liver/perlemakan hati.
Apakah Fatty liver ini berbahaya?

Biasanya fatty liver tidaklah berbahaya, karena sebenarnya fungsi liver juga tidak
terganggu tetapi untuk jangka panjang fatty liver sering berpotensi menjadi penyebab
kerusakan hati dan sirosis hati.

Jenis penyakit fatty liver dapat dimulai dari steatosis (hanya perlemakan hati),
steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan inflamasi). Keadaan ini dapat terjadi
karena (1) konsumsi alcohol yang berlebihan yang disebut dengan ASH (Alcoholic
Steatohepatitis), atau (2) bukan karena alkohol yang disebut NASH (Nonalcoholic
Steatohepatitis).

Fatty liver yang berhubungan dengan penggunaan alcohol bisa terjadi dengan hanya
meminum sebanyak 10oz (+ 300 ml) alkohol perminggu.

Apakah gejala Fatty Liver?

Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara
perlahan-lahan. Gejala klinis yang dikeluhkan penderita paling-paling perut terasa
penuh, ini disebabkan karena lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Terus,
perut daerah ulu hati kadang-kadang terasa keras. Pada waktu penyakit bertambah
parah, mungkin penderita akan mengalami rasa lelah, sakit di sekitar perut, dan lemah.

Biasanya penderita tidak tahu kalau ia menderita fatty liver, dan mereka baru tahu
setelah melakukan check up lengkap karena penyakit lainnya.

Sebelum dilanjutkan, bisa dijelaskan sedikit apa fungsi dari liver kita?
Pertanyaan yang sangat bagus. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa fungsi
dari liver kita. Mengapa? Karena kesehatan dan vitalitas seseorang banyak tergantung
dari kesehatan livernya.

Mari kita pelajari secara garis besar mengenai liver kita:

Hati atau liver adalah organ terbesar di dalam tubuh kita, yang juga merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh. Hati adalah mesin yang luar biasa dan sebuah laboratorium
sendiri. Hati terletak langsung di bawah rongga dada di sisi kanan perut dan melebar
ke bagian tengah hingga ke sisi kiri. Hati dilindungi oleh tulang rusuk. Pada orang
dewasa berat hati sekitar 1.2 1.5 kg dan berwarna merah gelap.

Hati memiliki begitu banyak fungsi dan sangat rumit. Hati adalah organ vital dan
kematian sering terjadi antara 8 hingga 24 jam setelah hati berhenti bekerja.

Seperti sebuah pabrik kilang minyak, liver memproses banyak zat-zat kimia yang
diperlukan oleh tubuh, contohnya merubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat
kimia penting yang dibutuhkan tubuh untuk hidup dan bertumbuh. Memproduksi cairan
empedu yang diperlukan untuk membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi
penting. Hati menyediakan enzim yang diperlukan untuk metabolisme, Membantu
pembekuan darah, memproduksi beberapa macam hormone.

Hati juga menyimpan beberapa macam vitamin (A,D,K dan B12), mineral (termasuk zat
besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi
kolesterol.

Hati juga membersihkan darah dari zat-zat racun. (termasuk di sini racun dari obat-
obatan), mesti tidak semua obat berhasil didetoksifikasi hati. Hati juga memetabolisme
alkohol, membantu menghambat infeksi dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah.

Kesimpulannya adalah hati menyaring dan medetoksifikasi segala sesuatu yang


dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Jadi hati yang sehat membuat tubuh kita
sehat tetapi hati yang sakit tubuh rentan terkena penyakit.
Kita lihat, begitu banyak dan berat kerja hati. Hati termasuk orang yang pendiam,
banyak kerja tidak banyak mengeluh. Sehingga kebanyakan penyakit yang
berhubungan dengan hati, baru timbul gejalanya setelah parah. Karena tidak suka
complain tadi.

Jadi apabila kita ingin sehat, jagalah kesehatan organ hati kita, agar terhindar dari
penyakit yang berhubungan dengan liver seperti hepatitis, sirosis hati, kanker hati dan
perlemakan hati, yang sedang kita bahas sekarang.

Apa penyebab dari perlemakan hati?

Alcohol.

Obat-obatan. Jadi jangan suka minum obat.

Gangguan maupun perubahan hormonal misalnya kehamilan.

Metabolic syndrome.

Diabetes.

Penurunan berat badan yang drastis dan kekurangan gizi.

Gaya hidup modern, banyak makan kalori tinggi. Memakan banyak kalori dapat
menyebabkan lemak bertumpuk di liver. Sumber kalori yang tinggi dari lemak (selain
alcohol). Ditambah tidak berolah raga.

Kegemukan/Kelebihan berat badan terutama lemak di perut.

(perlu diketahui, liver yang sehat dapat mengatur metabolism lemak, bukan itu saja
tetapi dapat mengeluarkan kelebihan lemak melalui empedu. Sehingga jika liver kita
sehat maka kita tidak akan kesulitan menurunkan berat badan. Sebaliknya liver yang
berlemak gantinya membakar lemak malah menyimpan lemak. Tambah sulit turun
berat badan. Jadi bagi anda yang ingin menurunkan berat badan, detox adalah cara
yang efektif.

Pada waktu detox, Kadang-kadang penurunan berat badan akan berhenti tetapi jangan
berkecil hati, ini karena lemak di liver yang keluar. Sabarlah, karena menumpuknya
lemak juga memakan waktu lama bukan?).
Toxicity (Racun).

Siapakah yang beresiko menderita fatty liver?

80% penderita fatty liver adalah obese untuk NASH (Nonalcoholic


Steatohepatitis). Resiko fatty liver meningkat bagi yang kelebihan berat dan obese.

Penderita Diabetes.

Penderita trigliserid yang tinggi.

Apakah Umur juga mempengaruhi?

Bisa terjadi pada segala umur, bahkan anak-anak yang kegemukan. Karena data di
Indonesia tidak ada, jadi saya ambil data dari Amerika Serikat. Penderita steatosis/fatty
liver terjadi kira-kira pada 25-35% jumlah populasi di sana.

Bagaimana menangani fatty liver?

Penanganannya adalah sesuai dengan penyebabnya. Jika:

Kegemukan, turunkan berat badan. Turun berat badan yang aman adalah 1/2 kg
per minggu.

Tinggi trigliserid, turunkan.

Hindari alcohol, jika konsumsi alcohol.

Control diabetes jika karena diabetes.

Pola makan dan gaya hidup harus diubah. Makanlah makanan bergizi seimbang, sehat
dan tingkatkan aktivitas tubuh.

Pola makan yang bagaimana yang baik untuk mencegah dan menangani fatty liver?

1. Hindari makanan hewani terutama yang berlemak, hindari gorengan dan makanan
proses.

2. Kurangi konsumsi karbohidrat yang sudah direfined misalnya gula putih, roti putih,
nasi putih, mie, kue-kue, biscuit, pudding dll.
3. Hindari produk susu seperti susu sapi, cheese, cream atau butter.

4. Hindari semua margarine dan sejenisnya.

5. Hindari semua makanan dan minuman manis-manis.

6. Hindari pemanis buatan.

7. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran mentah.

8. Minumlah paling sedikit 2 liter air sehari.

Source: clubsehat.com

Blog Editor: dr. wahyu triasmara

Diposkan oleh Konsultasi Dokter di 06.09

Label: Halo Dokter, Informasi Penyakit, Life Style

Anda mungkin juga menyukai