TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tablet
atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai:
b. Zat pengikat, yaitu agar tablet tidak pecah atau retak, dapat
d. Zat pelicin, yaitu agar tablet tidak melekat pada cetakan. Biasanya
Stearinicum.
(Anief, 1993).
sebagai berikut;
a. Tablet Kunyah
Tablet ini harus lembut(segera hancur ketika dikunyah) atau mudah melarut
(dalam sediaan multivitamin). Penggunaan lain tablet ini adalah untuk tablet
b. Tablet sublingual
untuk obat-obat yang diabsorpsi melalui mukosa oral. Cara ini berguna untuk
penyerapan obat yang rusak oleh cairan lambung dansedikit sekali diabsorpsi oleh
saluran pencernaan.Tablet ini dibuat segera melarut untuk memberikan efek yang
cepat.
Tablet kompresi ini disalut dengan selaput tipis dari polimer yang larut
atau tidak larut dalam air, biasanya lapisan ini berwarna.Kelebihannya dari
penyalutan dengan gula ialah lebih tahan lama, lebih sedikit bahan, waktu yang
Tablet salut enterik adalah tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak
melarut atau hancur dilambung tapi diusus dengan tujuan supaya tablet melewati
Tablet ini diberi lapisan gula berwarna dan mungkin juga tidak, lapisan ini
larut dalam air dan dapat cepat terurai begitu ditelan.Gunanya melindungi obat
dari udara dan kelembapan serta memberi rasa atau untuk menghindarkan
f. Tablet Triturat
sejumlah kecil obat keras.Tablet triturate harus cepat dan mudah larut seluruhnya
dalam air.
Untuk menjamin mutu tablet maka dilakukan beberapa pengujian yaitu sebagai
berikut:
ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh satu tablet pun bobotnya
menyimpang dari rata-rata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom
B. Jika perlu gunakan 10 tablet yang lain dan tidak satu tablet yang
b. Uji kekerasan
memuaskan. Alat yang di gunakan untuk uji ini adalah hardness tester,
c. Uji keregasan
1989).
kadar obat tersebut tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak
memiliki efek terapi yang baik dan tidak layak dikonsumsi. Uji
f. Uji disolusi
menjamin bahwa suatu obat memenuhi efek terapi, karena itu uji
anhidrat
dikeringkan.
2.3.2 Kalsium
pada masa pertumbuhan, selama laktasi dan pada wanita pascamenopause, selain
itu asupan kalsium juga perlu ditingkatkan bila makanan banyak mengandung
( Sulistia, 2007)
Selain itu, diperlihatkan konsentrasi Ca2+ dan PO43- di dalam periousteum serta
persentase yang sangat kecil dari jumlah keseluruhan kalsium ditemukan didalam
cairan ekstrasel. Kalsium dalam cairan ekstrasel terbagi dalam bagian yang kurang
lebih sama antara bentuk yang terikat protein dan bentuk yang bebas atau yang
terionisasi ( Ca 2+). Bentuk yang belakangan ini merupakan bentuk yang biologis-
aktif terdapat pada sebagian besar spesies. Pengendalian yang kaku ini
dipertahankan oleh (hati, kulit, ginjal, tulang, usus, dan paratiroid), dan system
pasien-pasien yang dirawat dari rumah sakit mungkin menderita kelainan pada
homeostatis kalsium.
ketika tekanan tekanan berubah ; pada kondisi yang stabil (steady state )
Sebagian besar kalsium dalam tulang tidak bias dipertukarkan secara bebas
dengan kalsium cairan ekstrasel. Jadi di samping peranan mekanisnya, tulang juga
Pusing, nyeri kepala, rasa panas dimuka (flushing) dan terutama pada
C6H10CaO6.5H2O, tidak kurang dari 94,0 % dan tidak lebih dari 106,0 % yang
senyawa kompleks yang mantap dan larut dalam air. Pereaksi yang dipakai adalah
ligan bergigi banyak, salah satu diantaranya yaitu asam etilen diamin tetraasetat
(EDTA).
(Rivai, 1995)
kompleks ( EDTA) menghasilkan kompleks yang stabil dan larut dalam air. Titik
a. Titrasi Langsung
dinatrium edetat.
b. Titrasi kembali
(Rohman, 2007)