Anda di halaman 1dari 3

Anti Lepra

Posted by: akfarjember0910 on: November 2, 2010


In: Uncategorized

Tinggalkan sebuah Komentar


ANTI LEPRA
I. Pengertian
Lepra atau kusta adalah suatu penyakit infeksi kronis yang merusak terutama jarinngan saraf
dan kulit yang disebabkan olah Mycobacterium Leprae
Mycobakterium Leprae ditemukan oleh dokter Norwegia Hansen, maka lepra disebut juga
penyakit Hansen. Basil Lepra sangat ulat karena mengandung lilin yang sukar di tembus
obat, tahan asam dan pertumbuhannya juga lambat sekali.
II. Pencegahan
1. Test Lepromin
Digunakan untuk menetapkan apakah seseorang memiliki daya tangkis yang cukup terhadap
bentuk Lepra Lepromateus (LL). Hasil positif berarti orang tersebut memiliki system imun
lemah dan sangat peka untuk infeksi dengan basil lepra.
2. Vaksinasi
Vaksinasi dengan vaksin BCG memberikan perlindungan yag cukup baik terhadap infeksi
bentuk LL (Lepra Lepromatous)
III. Gejala-gejala Lepra
1) Stadium pertama
Demam tinggi, menggigil
Anemia
Sakit kepala
Malaise
Muntah
Rasa nyeri otot betis dan punggung
Konjungtivitas (radang mata)
Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari
2) Stadium ke dua
Terbentuk anti body di dalam tubuh penderita
Gejala yang timbul lebih bervariasi
Kemungkinan akan terjadi meningitis
Stadium ini terjadi biasanya pada minggu ke-2 dan ke-4
IV. Penularan
Melalui kontak dengan air, tanah atau tannaman yang telah dikotori oleh air seni hewan
penderita leptospirosis. Bakteri masuk melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit
yang lecet.masa inkubasi selama 4-19 hari
Penularan pada umumnya terjadi dalam bentuk Lepra Leptomatrus, pada usia kanak-kanak
melalui infeksi tetes disaluran pernafasan (batuk, bersin, ingus) dan terutama melalui kontak
yang erat dan lama.
V. Komplikasi pada penderita lepra
Hati :kekuningan pada hari ke-4 dan ke-6
Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian
Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung
menyebabkan kematian mendadak
Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas
Pada kehamilan : keguguran, premature, bayi lahir cacat dan lahir mati
VI. Bentuk-bentuk Lepra
Lepra di bagi dalam 3 bentuk klinis dengan sifat-sifat khusus, yaitu :
a. Lepra tuberkuloid (LT) disebut juga Lepra paucibacillair
Adalah bentuk terlokalisasi dengan 1-5 luka, tidak bersifat menular dan agak mudah
disembuhkan. Gejala pertama berupa noda-noda pucat di kulit yang hilang rasa dan
penebalan saraf-saraf yang nyeri diberbagai tempat ditubuh, biasanya di cuping telinga,
muka dan kaki-tagan. Bila tidak di obati saraf-saraf tersebut akan rusak,menjadi hilang rasa
dan terluka.
b. Lepra Leprumateus (LL) disebut juga lepra multibacillair
Adalah bentuk tersebar yang bersifat sangat menular, lebih sukar dan lebih lama
disembuhkan. Bentuk ini bercirikan benjol kemerah-merahan kecil (noduli) yang penuh
dengan hamper semua saraf perifer terkena infeksi.Gejala berupa demam, anemia dan
turunnya berat badan.
c. Lepra borderline (LB)
Adalah kombinasi dari lepra tuberkuloid dan lepra lepromateus yang dapat dibagi lagi dalam
3 bentuk peralihan,tergantung dari cirinya masing-masing, yaitu :
Tuberculoid borderline (LTB)
Lepromateus borderline (LLB)
Lepra tak tentu
VII. Diagnose
Perkiraan terjangkitnya penyakit lepra harus diwaspadai bila :
Timbul bercak-bercak pada kulit yang hilang warna pigmennya dan hilang perasaan
terhadap misalnya tekanan dan suhu
Penebalan atau pekany urat saraf
Terdapatnya basil tahan asam dari apus kulit atau selaput lendir hidung yang tidak dapat
dibiakkan secara biasa.
Diagnose definitive dicapai dengan membiakkan secara khas basil-basil ini pada telapak kaki
tikus dengan hasil positif. Pada semua bentuk lepra DNA kuman dideteksi melalui reaksi
polimerse berantai. Prosedur ini adalah untuk menentukan efektivitas pengibatan.
VIII. Reaksi-reaksi Lepra
Reaksi lepra adalah reaksi imunologi serius terhadap M.Leprae yag terjadi selama pegobatan,
jadi bukan disebabka oleh obat lepra.
Reaksi-reaksi lepra dibedakan mejadi 2 tipe, yaitu :
Tipe I (Reaksi kebalikan=reversal)
Meimbulkan exacerbasi mendadak dari luka-luka kulit dan saraf yag meradang dan
membengkak. Penyebabnya reaksi imun seluler (oleh Limfo-T) terhadap antigen basil lepra.
Tipe II (Erythema rodosum leprosum,ENL)
Reaksi imun humoral (dari antibody) terhadap antigen basil lepra. Gejala berupa : demam
tinggi,nodule dengan ruam merah dan radang saraf.
IX. Pegobatan
Sejak dahulu obat satu-satunya terhadap lepra atau kusta adalah minyak kaulmogra yang
sering kali untuk meredakan gejala tanpa menyembuhkan penyakit.
Dapson / diaminodifenilsufon
Obat ini mampu menghentikan pertumbuhan basil lepra walaupun lama dapat dimusnahkan
oleh system tangkis tubuh sendiri. Pasien dapat di obati secara ambulan artinya tidak usah
dirawat durumah sakit secara murah dan efektif dirumahnya sendiri.
Obat-obat lepra lain
Obat yang bekerja bakterisid antara lain rifampisin klofazimin. Penyembuhan berlangsug lebih
cepat dan efektif. Dapson dan rifampisin dapat dengan cepat menimbulkan resistensi, untuk
mengurangi resiko resistensi obat-obat tersebut,kini tidak dipergunakan lagi sebagai
monoterpi, melainkan dalan kombinasi dari 3 obat (MDT) Multidrug therapy yang dianjurkan
WHO sebagai terapi pilihan pertama adalah
Lepra tuberkuloid : Dapson 100mg 1 kali sehari dan rifampisin 600mg 1 kali sebulan
selama 6 bulan
Lepra leptomatosus : Dapson 100mg 1 kali sehari, rifampisin 600mg 1 kali sebulan dan
klofazimin 500mg 1 kali sehari + 300mg 1 kali selama minimal 2 tahun dan maksimal 3
tahun.
WHO menganggap penderita yang telah menyelesaikan kur dan tidak usah minum obat lagi
di anggap sembuh,tetapi perlu dipantau selama 8-10 tahun untuk mewaspadai timbulnya
residif.
X. Zat-zat tersendiri
a) Dapson : diaminodifenilsulfon,DDS,suatu inhibitor folat sintese
Daya kerja leprostatisnya kuat berdasarkan persaingan substrat dengan PABA serta inhibisi
enzim folat sintetase. Penggunaan selalu dalam kombinasi dengan obat-obat lain karena
monoterpi dengan cepat menimbulkan resisten.
Resorbsi : dari usus hamper lengkap dengan kadar darah puncak dalam 1-3 jam
Efek samping : sakit kepala, mual, muntah, sukar tidur dan tachycardia,pada dosis tinggi
dapat terjadi kelainan darah.
Dosis : bersama obat-obat lain permulaan 1 x 50mg, kemudian 1 x 100mg maksimal
200ng, anak-anak 1 x sehari 1-1, 5mg/kg.
b) Klofazimin
Derivat fenazin memiliki khasiat bakterisid dan juga berkhasiat antiradang
Resorbsi : dari usus lambat dan kurang baik (50%), kadar puncak darah baru dicapai
setelah 8-12 jam. Zat ini bersifat lipofil kuat.
Efek samping : berupa pewarnaan merah yang reversible dari kemih, keringat, air mata
dan selaput mata, ludah da tinja.
Dosis : lepra lepromateus bersama dapson dan rifampin = 3x seminggu 100mg + 1x
sebulan 300mg d.c selama minimal 2 tahun.
c) Rifampisi : rifampin,rifadin,rimactane
Antibiotikum dari kelompok rifampisin berkhasiat leprosid
Efek samping : kemih berwarna merah muda
Interaksi : akibat induksi enzim, rifampisin dapat mengurangi efek estrogen (pil anti
hamil), fenitonin,siklosporin dan turunan kumarin.

Anda mungkin juga menyukai