Seperti contoh diatas yang sudah saya sebut yaitu Tanaman Cocor bebek bisa kita
pergunakan pula untuk menjadi obat tradisional. Pasti semua sudah tau apa itu
tanaman Cocor Bebek. Tanaman yang banyak kita jumpai di daerah tropis Cocor bebek
juga bisa tumbuh di daerah panas maupun kering karena perkembang biakannya dapat
dilakukan dengan mudah dengan cara tunas adventik. Daun pada tanaman ini memiliki
warna hijau muda atau juga bisa berwarna abu-abu dengan rasa asam dan agak dingin.
bentuk daunnya yang memanjang seperti bulat telur dengan pinggirnya yang bergerigi
serta ujung tumpul sehingga terlihat seperti lidah bebek. Dengan begitu tanaman ini
mudah sekali dikenali.
Manfaat dan Khasiat Daun Cocor Bebek lumayan banyak dapat dipergunakan untuk
mengobati beberapa jenis penyakit ringan yang sering kita rasakan di kehidupan sehari-
hari. Ini dikarenakan kandungan yang terdapat pada daun Cocor bebek seperti zat-zat
kalium yang sangat tinggi, asam malat, asam lemon, damar, glikosida artthosiphonin,
alkaloid, asa apel, vitamin C, flavanoid, dan masih banyak lagi. Tapi yang pasti daun ini
besifat anti tumor dan dingin sehingga dapat sebagai penyejuk serta antiseptik dan anti
radang. Biasanya Daunnya juga dipergunakan untuk penyembuhan leishmaniasis. so
agar lebih detail lagi kegunaan daun dari tanaman ini saya jabarkan di bawah ini :
Sebagai Obat Sakit Kepala dan obat batuk / sakit pada dada
Mengobati Luka
Mengobati Rematik
Mengatasi Asma
1. Penggunaannya bisa Dengan cara direbus bersama air dengan catatan takaran
air dan daun cocor bebek yang digunakan dengan jumlah yang pas dan sesuai
dengan jenis penyakitnya.
2. Dengan cara dilumatkan pada bagian yang terkena penyakit ( sesuai dengan
jenis penyakit tertentu )
Jika dikonsumsi oleh wanita hamil bisa mengakibatkan kematian pada janin.
Banyak sekali artikel yang membahas masalah kesehatan semoga saja apa yang tulis
ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan masyarakat dan menjadi alternatif yang
mungkin bisa dipertimbangkan.
Sifat Kimia dan Farmakologi : Agak asam, bau tanah, dingin. Anti radang, menghentikan
pendarahan, mengurangi pembengkakan, mempercepat penyembuhan.
Kandungan Kimia : Zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C, quercetin,diarabinoside,
kaempferol dan glucoside.
Cocor bebek, sering diabaikan sebagai tanaman obat, kebanyakan orang lebih
memanfaatkan tanaman cocor bebek sebagai tanaman hias, padahal daun cocor bebek
bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi beberapa penyakit.
Khasiat daun cocor bebek pernah diteliti oleh para peneliti dari Universitas Osaka,
Jepang dan hasilnya daun cocor bebek mengandung senyawa yang sangat efektif untuk
memusnahkan sel mutan penyebab kanker (Bryopgikkian A). Selain itu daun cocor
bebek juga mengandung Vit. A, tannin, asam lemon dan asam apel.
Pada dasarnya seluruh bagian tanaman cocor bebek bisa digunakan sebagai obat, akan
tetapi kebanyakan yang sering dipakai adalah daun cocor bebek, bagian dari tanaman
cocor bebek yang paling banyak mengandung air dan berlendir.
Daun cocor bebek banyak mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium
malat, kalsium oksalat, asam formiat dan tanin.
Daun Cocor bebek untuk mengatasi wasir, Daun cocor bebek dicuci
bersih, diangin anginkan sampai kering lalu ditumbuk sampai menjadi
bubuk. Seduh satu sendok bubuk dengan air panas dalam cangkir,
tambahkan satu sendok madu, minum hangat hangat 3x/hari.
Daun cocor bebek untuk mengatasi nyeri lambung, Lima lembar daun
cocor bebek diperas tambah sedikit garam dan diminum air perasan
nya.
Daun cocor bebek untuk mengatasi muntah darah, Tujuh lembar daun
cocor bebek dilumatkan, tambahkan gula merah, tim dan minum selagi
hangat.
Daun cocor bebek untuk mengatasi radang amandel, 10 lembar daun
cocor bebek dilumatkan dan gunakan airnya untuk kumur kumur.
Daun cocor bebek untuk mengatasi radang telinga luar, Gunakan air
perasan daun cocor bebek sebagai obat tetes telinga.
Daun cocor bebek sebagai obat bisul, Ambillah 30 60 gr daun cocor
bebek segar dan dilumatkan, ambil air lumatannya, tambahkan dengan
madu dan diminum, sisa air lumatannya tersebut ditempelkan dibagian
yang sakit.
Sendi-sendi sakit (Rheumatik): Seluruh tanaman sosor bebek seberat
30 gr direbus, minum air atau: 4 lembar daun sosor bebek,1 sendok
teh adas,1 jari pulosari,2 jari gula enau, dan 3 gelas air.Semua bahan
direbus sampai menjadi 3/4-nya, sesudah dingin disaring, diminum 3 x
sehari @ 3/4 gelas.
Itulah penjelasan tentang manfaat daun cocor bebek bagi kesehatan tubuh kita yang
berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit seperti di atas yang sangat
mengganggu kesehatan tubuh kita maka dari itu kita harus selalu mencegah penyakit
tersebut dengan pengobatan tradisional.
Khasiat Daun Cocor Bebek
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak
pula yang tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak
berbatu. Tanaman hias ini mengandung appelzuur, damar, zat lendir, magnesium
malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tannin. Berkhasiat menyembuhkan
sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya,
menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta
bisul.
Ramuan untuk sakit kepala, batuk, sakit dada, dan borok, daun cocor bebek
secukupnya digiling hingga halus dan tempelkan pada bagian yang sakit.
Sedangkan untuk obat demam, rebus lima lembar daun cocor bebek dengan 2-3
gelar air. Daun direbus selama 30 menit dengan api kecil, minum air rebusan
dua kali sehari. Bisa juga daun dipotong-potong tanpa direbus kemudian
tempelkan pada perut.
Untuk obat haid yang tidak teratur, giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5
jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10
lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian
diusapkan ke perut, lalu balut dan lakukan dua kali sehari.
Untuk obat luka, cuci 10 lembar daun cocor bebek, giling sampai halus,
tambahkan 1 sendok makan air kapur sirih. Usapkan pada luka dan bebat
dengan kain bersih. Lakukan dua kali sehari. Sedangkan untuk obat bisul, cuci
enam lembar daun cocor bebek dan giling sampai halus. Tambahkan air garam
secukupnya. Usapkan pada bisul dan sekelilingnya, kemudian balut. Lakukan 1-2
kali sehari sampai sembuh.Selama ini tanaman sosor bebek lebih sering
digunakan sebagai penghias halaman rumah. Namun, tanaman yang berasal dari
Madagaskar ini ternyata juga berkhasiat obat. Ia bisa digunakan sebagai obat,
baik obat luar maupun dalam.
Sosor bebek dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Kalanchoe pinnata Pers.
Daunnya yang cukup tebal, selain banyak mengandung air, juga menyimpan
berbagai bahan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebuah situs kesehatan, National Center for Biotechnology Information,
menyebutkan bahwa bufadienolides yang terdapat pada sosor bebek bersifat
antitumor. Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari
Divisi Biokimia Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang,
menunjukkan bahwa isolasi terhadap lima bufadienolides dari daun sosor bebek
mempunyai efek menghambat pengaktifan antigen awal virus Epstein-Barr (EBV-
EA) pada sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Selain bufadienolides, sosor bebek yang mempunyai rasa sedikit asam, lunak,
dan dingin ini juga mengandung zat asam lemon, zat asam apel, vitamin C,
alkaloid, flavonoid, quercetin-3-diarabinoside, dan kaempferol-3-glucoside.
Kandungan kimia tersebut membuat sosor bebek bisa digunakan untuk berbagai
pengobatan. Sosor bebek selain antitumor juga mempunyai sifat antiradang,
menghentikan perdarahan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat
penyembuhan luka. Masyarakat China kerap menggunakan sosor bebek sebagai
ramuan untuk mengatasi masalah pencernaan, muntah darah, dan gangguan
pada telinga ataupun tenggorokan.
Kemudian, sosor bebek juga digunakan untuk mengatasi trauma luka akibat
kecelakaan, memar, ataupun perdarahan. Hal ini terutama dikarenakan sifat
daun sosor bebek yang dingin.
Deskripsi
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging
dan mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu).
Bunga majemuk, buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan
dingin.
Penyebaran
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti
Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes,
Galapagos, Melanesia, Polinesia, and Hawaii. Di banyak daerah tersebut, seperti
di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies yang invasif. Alasan utama
penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman ini sebagai
tanaman hias.
Kegunaan
Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat,
kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Cocor bebek digunakan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan
penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak
teratur, obat luka, serta bisul.
Untuk asma
Masyarakat di Kepulauan Bahama kerap menggunakan daun sejuk, sebutan
sosor bebek, untuk mengatasi gangguan asma atau pernapasan. Lalu, teh sosor
bebek diminum untuk mengatasi rasa seperti terbakar di bagian dada. Teh
tersebut juga sebagai antibakteri bagi luka memar atau luka pada tangan.
Sebenarnya, bagian yang sering digunakan sebagai ramuan obat adalah
daunnya.
Namun, tak sedikit pula ramuan yang menggunakan seluruh tanaman sosor
bebek. Hingga saat ini belum diberitakan akibat dari efek samping penggunaan
sosor bebek. Meski begitu, beberapa literatur menyarankan untuk tidak
menggunakan ramuan tersebut pada orang yang mempunyai gangguan
terhadap fungsi pencernaan. Adapun pada beberapa orang dengan kulit sensitif,
penggunaan ramuan langsung pada kulit dapat berakibat gatal atau
menimbulkan lepuhan.
Untuk itu, jika Anda ingin menggunakan sosor bebek sebagai ramuan obat,
maka sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan ahli tanaman obat.
Luka
Daun sosor bebek secukupnya diparut atau ditumbuk. Tambahkan sedikit air dan
balurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Ganti setiap tiga jam sekali.
Perut mulas
Beberapa helai daun dadap serep ditumbuk dengan beberapa lembar daun sosor
bebek. Beri sedikit air. Kemudian balurkan ramuan tersebut pada perut.
Menurunkan demam
Lumatkan daun sosor bebek, lalu balurkan pada dahi. Gunakan dua kali sehari.
Radang amandel
Lumatkan 5-10 daun sosor bebek. Ambil airnya dan gunakan sebagai obat
kumur. Beberapa pengobatan tradisional memanfaatkan tumbuhan ini untuk
mengobati penyakit.
Mengobati Wasir
Daunnya dicuci bersih lalu diangin-anginkan sampai kering lalu dibuat bubuk.
Seduh satu sendok makan bubuk dengan air panas 1 cangkir. Tambahkan 1
sendok makan madu, dan minum selagi hangat (sehari 3X)
Kandungan:
- asam lemon
- asam apel
- vitamin C
- glukoside
- tanin
- bryophyllin A (senyawa anti tumor)
Khasiat:
Dalam pengobatan tradisional cocor bebek digunakan untuk mengobati infeksi,
peradangan, hipertensi, batu ginjal, dan rematik. Jadi buat kawan-kawan jangan
sepelekan atau menganggap remeh suatu tanaman, karena banyak manfaat
dalam tanaman yang kadang-kadang kita anggap tidak ada manfaatnya. Karena
mungkin di setiap tanaman yang lain terkandung manfaat berbeda yang berguna
juga untuk kita.
Cocor bebek populer digunakan sebagai tanaman hias di rumah tetapi banyak pula yang
tumbuh liar di kebun-kebun dan pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu.
Deskripsi Cocor Bebek
Cocor bebek memiliki batang yang lunak dan beruas. Daunnya tebal berdaging dan
mengandung banyak air. Warna daun hijau muda (kadang kadang abu-abu). Bunga majemuk,
buah kotak. Bila dimakan cocor bebek rasanya agak asam dan dingin.
Penyebaran Cocor Bebek
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah beriklim tropika seperti Asia, Australia,
Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Melanesia, Polinesia, and
Hawaii. Di banyak daerah tersebut, seperti di Hawaii, tanaman ini dianggap sebagai spesies
yang invasif. Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena kepopuleran tanaman
ini sebagai tanaman hias.
Kegunaan Cocor Bebek
Cocor bebek mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium
malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin. Cocor bebek digunakan
sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit
dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam,
memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta bisul.
Penelitian yang dilakukan oleh Supratman beserta rekan-rekan dari Divisi
Biokimia Terapan Osaka Prefecture University di Sakai, Jepang,
menunjukkan bahwa isolasi terhadap lima bufadienolides dari daun sosor
bebek mempunyai efek menghambat pengaktifan antigen awal virus
Epstein-Barr (EBV-EA) pada sel Raji yang disebabkan oleh tumor.
Search
Main menu
Post navigation
Previous
Laporan Farmakognosi
SIMPLISIA FOLIUM
AKFAR 2012
Posted on February 5, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang didefenisikan sebagai fluduger, yaitu
penggunaan secara serentak sebagai cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh segala
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita ketahui bahwa banyak masyarakat didunia ini
sudah kenal bahwa sebagian dari tanaman ini adalah obat. Sering kita lihat bahwa sebagian
farmasi harus semakin mengenal tentang jaringan-jaringan yang terdapat dalam tanaman
Hal ini perlu kita ketahui agar pengetahuan kita semakin berkembang, mengenai
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Simplisia
digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali
kesehatan RI :1989).
Penggolongan Simplisia
a. Simplisia Nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya
b. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga
( Dep.Kes RI,1989).
a. Pemanenan
Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan
bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering.Alat yang diguna-kan dipilih
dengan tepat untuk mengurangi terbawanya bahan atau tanah yang tidak
diperlukan. Seperti rimpang, alat untuk panen dapat menggunakan garpu atau
cangkul. Bahan yang rusak atau busuk harus segera dibuang atau dipisahkan.
Penempatan dalam wadah (keran-jang, kantong, karung dan lain-lain) tidak boleh
terlalu penuh sehingga bahan tidak menumpuk dan tidak rusak. Selanjutnya dalam
juga harus dijaga dari gang-guan hama (hama gudang, tikus dan binatang
peliharaan).
tanaman budidaya atau hasil dari penambangan alam yang fungsinya antara lain
untuk membuat bahan hasil panen tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang
baik serta mudah disimpan untuk diproses selanjutnya. Untuk memulai proses pasca
panen perlu diperhatikan cara dan tenggang waktu pengumpulan bahan tanaman
yang ideal setelah dilakukan proses panen tanaman tersebut. Selama proses pasca
panen sangat penting diperhatikan keber-sihan dari alat-alat dan bahan yang
masker dan sarung tangan. Tujuan dari pasca panen ini untuk menghasilkan
simplisia tanaman obat yang bermutu, efek terapinya tinggi sehingga memiliki nilai
c. Penyortiran (segar)
memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yang
muda atau bahan yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil. Bahan nabati yang
baik memiliki kandungan campuran bahan organik asing tidak lebih dari 2%. Proses
penyortiran pertama bertujuan untuk memisahkan bahan yang busuk atau bahan
yang muda dan yang tua serta untuk mengurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa
dalam bahan.
d. Pencucian
air bersih seperti air dari mata air, sumur atau PAM. Penggunaan air kotor menye-
babkan jumlah mikroba pada bahan tidak akan berkurang bahkan akan bertambah.
Pada saat pencucian per-hatikan air cucian dan air bilasan-nya, jika masih terlihat
menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam bahan. Pencucian
Perendaman bertingkat
mengandung kotoran seperti daun, bunga, buah dll. Proses perendaman dilakukan
beberapa kali pada wadah dan air yang berbeda, pada rendaman pertama air
yang melekat kuat pada bahan dapat dihilangkan langsung dengan tangan. Metoda
ini akan menghemat peng-gunaan air, namun sangat mudah melarutkan zat-zat yang
Penyemprotan
melekat pada bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain. Proses penyemprotan
dilakukan de-ngan menggunakan air yang ber-tekanan tinggi. Untuk lebih me-
nyakinkan kebersihan bahan, ko-toran yang melekat kuat pada bahan dapat
dihilangkan langsung dengan tangan. Proses ini biasanya meng-gunakan air yang
bahan.
keras/tidak lunak dan kotoran-nya melekat sangat kuat. Pencucian ini memakai alat
bantu sikat yang di- gunakan bentuknya bisa bermacam-macam, dalam hal ini perlu
bahan secara perlahan dan teratur agar tidak merusak bahannya. Pem-bilasan
dilakukan pada bahan yang sudah disikat.Metode pencuci-an ini dapat menghasilkan
bahan yang lebih bersih dibandingkan de-ngan metode pencucian lainnya, namun
atau mikro-organisme.
Perajangan
agak besar dan tidak lunak seperti akar, rim-pang, batang, buah dan lain-lain.
mengurangi zat aktif yang terkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal,
maka pengurangan kadar air dalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang
lama dalam penjemuran dan kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh
jahe, kunyit dan kencur 3 5 mm. Perajangan bahan dapat dilakukan secara
manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari steinlees ataupun dengan mesin
pemotong/ perajang. Bentuk irisan split atau slice tergantung tujuan pemakaian.
Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi bentuk irisan sebaiknya adalah
membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepat kering bentuk irisan sebaiknya me-
lintang (slice).
e. Pengeringan
bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pem-busukan dapat
rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama Dalam proses ini, kadar air dan
reaksi-reaksi zat aktif dalam bahan akan berkurang, sehingga suhu dan waktu
hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air
10%. Demikian pula de-ngan waktu pengeringan juga ber-variasi, tergantung pada
jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupun bunga. Hal lain
tebal bahan (tidak saling menumpuk). Penge-ringan bahan dapat dilakukan secara
menggunakan sinar matahari, oven, blower dan fresh dryer pada suhu 30 500C.
Pengeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen aktif, sehingga
mutunya dapat menurun. Untuk irisan rim-pang jahe dapat dikeringkan meng-
gunakan alat pengering energi surya, dimana suhu pengering dalam ruang
matahari lang-sung maupun oven. Untuk irisan temulawak yang dikeringkan dengan
sinar matahari langsung, sebelum dikeringkan terlebih dulu irisan rimpang direndam
dalam larutan asam sitrat 3% selama 3 jam. Selesai peren-aman irisan dicuci
kembali sampai bersih, ditiriskan kemudian dijemur dipanas matahari. Tujuan dari
simplisia pada saat penjemuran juga mencegah peng-uapan minyak atsiri yang
berlebihan. Dari hasil analisis diperoleh kadar minyak atsirinya 13,18% dan kur-
alat ini adalah waktu penjemuran lebih singkat yaitu sekitar 8 jam, di-bandingkan
dengan sinar matahari membutuhkan waktu lebih dari 1 minggu. Pelain kedua jenis
pengeri-ng tersebut juga terdapat alat pengering fresh dryer, dimana suhunya hampir
sama dengan suhu ruang, tempat tertutup dan lebih higienis. Kelemahan dari alat
ter-sebut waktu pengeringan selama 3 hari. Untuk daun atau herba, penge-ringan
dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam tampah yang ditutup
dengan kain hitam, menggunakan alat pengering fresh dryer atau cukup dikering-
anginkan saja.
apabila daun atau-pun temu-temuan sudah dapat di-patahkan dengan mudah. Pada
umumnya bahan (simplisia) yang sudah kering memiliki kadar air 8 10%.
Dengan jumlah kadar air tersebut kerusakan bahan dapat ditekan baik dalam
f. Penyortiran (kering).
terdapat pada simplisia, misalnya akar-akar, pasir, kotoran unggas atau benda asing
lainnya. Proses penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia kering
penyortiran simplisia ditimbang untuk mengetahui rendemen hasil dari proses pasca
g. Pengemasan
Jenis kemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik, kertas maupun karung
goni.Persyaratan jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang dikemas,
mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan, dapat melindungi isi pada waktu
pengangkutan, tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh
Berikan label yang jelas pada tiap kemasan tersebut yang isinya menuliskan ;
nama bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggal pengemasan,
h. Penyimpanan
di ruang ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering
dan ber-ventilasi. Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang
lembab dan panas. Perlakuan sim-plisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy
obat. Dosis ini tidak merubah kadar air dan kadar minyak atsiri simplisia selama
b. Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-mungkinan
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Piperaceae
Genus : Plucea
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Family : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Gynura
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Mirtales
Family : Mirtaceae
Genus : Psidium
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Family : Euphorbiaceae
Genus : Sauropus
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Mirtales
Family : Mirtaceae
Genus : Melaleuca
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Apium
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Verbenaceae
Genus : Stachytarpheta
II.3 Morfologi
1. Morfologi daun salam
Daunnya bila diremas berbau harum, berbentuk lonjong sampai elips, atau
bulat telur sungsang, pangkal lancip sedangkan ujung lancip sampai tumpul, panjang
5-15 cm, lebar 35-36 mm, terdapat 6-10 urat daun lateral, pangkal daun 5-12 mm.
semak kecil dan bisa mencapai tinggi 3 m, batang muda berwarna hijau dan yang
tua berwarna coklat, daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, seolah-olah
terdiri dari daun majemuk. Bentuk helaian daun lonjong sampai bundar, kadang-
kadang permukaan atasnya berwarna hijau gelap. Bunganya tunggal atau terdapat
lebar 10 cm.
menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai, anak daun bertangkai yang
panjangnya 1-2,7 cm tangkai daun berwarna hijau keputih- putihan, helaian
daun tipis dan rapat pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit,
panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan daun menyirip, daun berwarna
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk
daun.
Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan
bulat telur sunsang, ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna
hijau terang, bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga
bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu. Buahnya longkah agak
Bagian ini adalah suatu bagian yang penting yaitu berfungsi sebagai alat
pengambilan zat-zat makanan, respirasi dan asimilasi transparansi. Daun jambu biji
tergolongkan tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja
Helaian daun berbentuk lanset, dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung
dan pangkal daun runcing, tepi rata dan tulang daun hampir sejajar. Daun bila
Daun letak berhadapan, bentuk bulat telur, tepi bergerigi, tidak berambut.
Bunga duduk tanpa tangkai pada bulir-buhr yang berbentuk seperti pecut, panjang
4-20 cm.
METODE KERJA
III. 1. 1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, objek dan deg glass,
III. 1. 2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu Daun Beluntas (Plucheae
Folium), Daun Dewa (Gynurae Folium), Daun Jambu Biji (psidii folium), Daun
(Apii graveolentis Folium), Daun Katuk (Sauropi folium), Daun Cocor Bebek
(Kalanchoe wakdheimii),Daun Prasman (Eupatorium
keterangannya ditulis
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Tabel Pengamatan
Daun Beluntas
Daun Dewa
Daun Gandarusa
Daun Katuk
Memiliki bau khas, warna berwarna hijau, tidak berbau,
coklat tua. Serbuk kasar, tidak Tidak terlihat jaringan- berbentuk tak beraturan, dan
berasa jaringannya tidak berasa
Daun Sereh
1. Memiliki berkas
pembuluh
Memiliki bau khas, warna
coklat tua. Serbuk kasar, tidak berwarna coklat, berbau khas,
2. Jaringan epidermis
berasa berbentuk serbuk, tidak berasa
Daun Salam
1. Serabut
2. Berkas pembuluh
Memiliki bau khas, warna daun salam berwarna coklat,
coklat tua. Serbuk halus, tidak berbau khas, berbentuk serbuk,
3. Hablur kalsium oksalat
berasa tidak berasa
Daun Seledri
Tidak memiliki bau khas, warna coklat tua. Serbuk kasar, tidak berasa
BAB V
PEMBAHASAN
Pengertian simplisia menurut farmakope indonesia edisi III adalah bahan alam yang
digunakan sebagai obat alam yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman, eksudat tanaman
adalah isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari sel dan zat-zat nabati lainnya
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Pada percobaan ini, sampel yang digunakan adalah Daun beluntas (Plucheae
Folium), daun dewa (Gynurae Folium), daun jambu biji (psidii folium),daun gandarusa
(Justiciae Folium), daun kayu putih (Melaleuca Folium), daun sereh (Cybopogonis
Folium), daun salam (Polyanthi Folium), daun seledri (Apii graveolentis Folium), daun katuk
(Sauropi folium), daun cocor bebek (Kalanchoe wakdheimii), daun prasman (Eupatorium
penyusun daun. Daun beluntas memiliki kegunaan sebagai antipiretik, meningkatkan napsu
makan, membantu pencernaan, peluru keringat. Cara pengguanaan dari daun beluntas
Pada pengamatan haksel terlihat berwarna coklat, berbau khas, berbentuk serbuk,
digigit hewan berbisa. Cara penggunaannya yaitu dengan ditumbuk daunnya, diperas air,
Pada pengamatan haksel, yaitu terlihat berwarna hijau, berbentuk tipis, terpotong,
berkerut, tidak mempunyai rasa, bau dan kering. Pada pengamatan mikroskop, tidak terlihat
peredaran darah, peluru kentut, peluru keringat, astringen, dan obat batuk. Cara
penggunaannya yaitu diambil daun sebanyak 20g, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Direbus dengan segelas air sampai tersisa nya. Ditambahkan sedikit madu,lalu diminum
tidak mempunyai rasa, dan tidak mempunyai bau. Pada pengamatan mikroskopik tidak
terlihat jaringan penyusunnya. Daun jambu biji memiliki kegunaan sebagai diare, masuk
angin, maag, dan sariawan. Cara penggunaannya yaitu disiapkan 8 lembar daun jambu biji
yang segar, yang telah dicuci bersih rebus bersamaan 1 air hingga mendidih, saring air
Pada pengamatan haksel terlihat berwarna hijau, tidak berbau, berbentuk tak
beraturan, dan tidak berasa. Pada daun katuk diamati dengan menggunakan mikroskop
tidak terlihat jaringan-jaringannya. Daun katuk memiliki kegunaan untuk melancarkan ASI,
bisul. Cara penggunaannya yaitu dengan dicuci bersih daun katuk, lalu direbus selama 10
mempunyai rasa, dan tidak mempunyai bau. Pada pengamatan mikroskop, tidak diamati
serbuk daun ini. Daun kayu putih memiliki kegunaan sebagai penghilang bengkak, nyeri,
radang usus, diare, rematik, asm, insomnia, dan sembelit. Cara pengguanaanya yaitu
dengan diambil daun kayu putih, direbus dan diminum airnya 3xsehari.
tidak berasa. Daun sereh mempunyai kegunaan sebagai anti inflamasi, antipiretik,
penambah napsu makan, anti serangga. Cara penggunaannya yaitu dengan dirembus 60g
Pada pengamatan haksel, daun salam berwarna coklat, berbau khas, berbentuk
serbuk, tidak berasa. Daun salam memilki kegunaan sebagai pengobatan asam urat, diare,
maag, menurunkan hipertensi. Cara penggunaanya yaitu diambil 20 lembar daun salam,
kemudian dicuci bersih, direbus daun salam dengan 2 liter air, ditambahkan 2 sendok
Pada pengamatan haksel, berwarna putih, berbau khas, berbentuk serbuk, dan
tidak berasa. Pada pengamatan mikroskopik tidak terdapat jaringan penyusunnya. Daun
Pada pengamatan serbuk, bau lemah, warna coklat tua, bentuk serbuk kasar, rasa
Dari ketiga medium yang dipakai, medium kloralhidrat yang lebih jelas untuk melihat
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
berupa daun, biji, akar, batang, dain lain-lain yang dikeringkan dan
belum diserbukan.
berupa daun, biji, akar, batang, dain lain-lain yang dikeringkan dan
sesuai literaturnya.
VI.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adhyatma, 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta
Tjitrosoepomo, G., 2001., Morfologi Tumbuhan., Gadjah Mada University Press., Yogyakarta
Widyaningrum, MPH. 2011. Kitab Tanaman Obat Nasional. Media Pressindo. Jakarta
http://www.plantamor.com
Facebook6
Reply
2. Laurel on October 21, 2014 at 1:18 pm said:
Write more, thats all I have to say. Literally, it seems as though you
relied on the video to make your point.
You obviously know what youre talking about, why throw
away your intelligence on just posting videos to your blog when you
could be giving us something informative to read?
Reply
Leave a Reply
Follow