Penelitian Bermain Lego
Penelitian Bermain Lego
BAB 1
PENDAHULUAN
orang tua dengan anak yang sehat pasti akan membuat orang tua bangga.
usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai
fase Golden Age. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk
dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang
sesuai pada masa golden age dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan
menginginkan anaknya pintar pasti akan diberikan yang terbaik untuk mereka
benar dan tepat bisa meningkatkan kekreatifitas anak serta bisa menstimulus
pada anak maka perlu pemilihan yang tepat dari orang tua dan lingkungan
anak usia prasekolah memiliki kreatif secara alamiah, tetapi tanpa disadari
selama ini orang tua hanya menekan daya kreatif anak. Karena banyak orang
adalah membuat sesuatu. Misalnya, dari lempung, balok, dan kertas. Anak
kreativitas anak sekarang juga semakin berkurang. Masih banyak anak yang
hanya diberi alat permainan yang memiliki tujuan tunggal. Adanya permainan
Penekanan utamanya adalah bukan apa yang dapat dilakukan oleh mainan,
dari siswa yang banyak diantar orang tuanya terkadang orang tua atau yang
mengantar anak menemani mereka didalam kelas karena usia anak rata-rata
20-24 bulan sejumlah 32 siswa sehingga hal ini bisa menimbulkan kurangnya
anak.
pertumbuhan dan perkembangan anak baik dari segi sensorik, motorik, sosial
kreativitas tampak sejak awal dan pertama-tama terlihat dari cara anak
dan kreativitas pada anak. Anak akan dapat membuat sesuatu hal yang baru
Dunia anak adalah dunia bermain untuk itu diperlukan alat permainan
yang tepat dan benar, dengan pemilihan yang tepat dan benar bisa
sejak dini agar keterlambatan tersebut dapat diminimalkan. Hal ini dapat
1.3.2 TujuanKhusus
Permainan lego.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
anak akan mengalami rasa bahagia. Dengan perasaan suka cita syaraf
satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak, dan
dapat menurunkan stres anak. Dan juga media yang baik bagi anak
82
kesinambungannya.
idenya
masalah
berikut:
a. Perkembangan Sensorik-Motorik
berbeda.
b. Perkembangan Intelektual
82
yang abstrak dan hubungan spasial seperti naik, turun, bawah, dan
ketrampilan berbahasa.
c. Perkembangan Sosial
d. Perkembangan Kreativitas
f. Perkembangan Terapeutik
g. Perkembangan Moral
permainan.
berikut:
b. Melatih Konsentrasi
82
fokus pada gambar atau bentuk yang ada didepannya, anak tidak
yang memuaskan.
dewasa dan menemui hal-hal baru yang unik dan mungkin tidak
terduga. Anak akan lebih cepat tanggap, dewasa berfikir dan tidak
f. Bersifat Multifungsi
didapat anak juga lebih beragam. Contoh puzzle atau lego. Karena
Namun ada juga jenis pekerjaan orang dewasa yang dapat masuk
j. Mengembangkan Kreativitas
gambar.
berikut:
a. Bermain Aktif
3. Bermain Drama
dengan temannya.
82
b. Bermain Pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat
dan mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal apabila anak sudah
berikut.
1. Bermain Fisik
2. Bermain Kreatif
3. Bermain Imajinatif
82
4. Bermain Manipulasi
rasa aman dan bebas secara psikologis, suatu kondisi yang amat
a. Berdasarkan Isinya
1. Permainan Sosial-Afektif
3. Permainan Keterampilan
4. Perilaku Unoccupied
6. Permainan Game
1. Permainan (Game)
lain-lain.
Behaviour)
82
1. Permainan Pengamat
2. Permainan Tunggal
3. Permainan Paralel
asosiasi kelompok.
4. Permainan Asosiatif
permainan.
5. Permainan Kooperatif
yang nyata.
a. Ekstra Energi
b. Waktu
c. Alat Permainan
bagi anak.
f. Teman Bermain
82
bearti anak tidak perlu bermain pada saat anak sedang sakit.
identitas diri.
dalam bermain.
kembang anak.
lebih matang dari pada anak usia toddler. Anak sudah lebih aktif,
orang tertentu yang diidentifikasinya, seperti ayah, ibu, dan bapak atau
(skill play) banyak dipilih anak usia prasekolah. Untuk itu, jenis alat
yang telah berusia lebih dari setengah abad. Lego bukan semata-mata
(Soebachman, 2012).
a. Aspek Kognisi
Ini adalah salah satu aspek yang penting untuk dimiliki dan
umur. Misalnya ada lego yang dapat dimainkan oleh anak usia
b. Menyatukan Ide
pembuatannya nanti.
f. Belajar Seni
g. Belajar Bersabar
satu sama lainnya. Kedua proses itu tidak bisa dipisahkan dalam
normal pada anak yang sehat dalam passage (predaran waktu) tertentu.
kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh tetapi masih saling
merasa)
dan lain-lain)
menciptakan)
pengendalian diri)
sebagai berikut:
telihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai
tertentu.
(Narendra, 2002).
a. Faktor Intrinsik
3. Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan kesulitan dalam
4. Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa menyebabkan gangguan
b. Faktor Ekstrinsik
tuanya.
akhir hayatnya.
c. Faktor Pendukung
anak
hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini adalah bawaan
(genetik - heredokonstitusional).
82
gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot
baik yang melibatkan kelompok otot yang lebih kecil yang digunakan
menggunakan alat.
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin
anak.
adalah :
a. Stimulasi
82
merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan anak karena tiga
yang terarah akan berkembang lebih cepat dan baik dibanding dengan
b. Gizi
anak terutama pada usia 3-4 tahun. Pada masa ini pertumbuhan
otaknya. Pertumbuhan sel otak sangat cepat dan akan berhenti atau
pertumbuhan anak.
c. Kecerdasan
2.3.6 Tahap Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah (3-4 tahun)
(2010) pada usia 3-4 tahun anak berada pada fase inisiatif vs rasa
Anak usia 3-4 tahun sudah dapat naik turun tangga sendiri,
demikian pula halnya berdiri dengan satu kaki secara bergantian atau
menulis dan mengenal angka serta bentuk atau warna benda. Pada
tahap ini, orang tua perlu mulai mempersiapkan anak untuk masuk
perawatan kesehatan dan kasih sayang dari orang tua serta orang-orang
menyesuaikan diri pada waktu mereka masuk kelas satu. Awal masa
adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain hal ini dikenal
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
2011).
(Supartini, 2004).
(2004), yaitu:
tercapai.
a. Perkembangan Fisik
lembut.
b. Perkembangan Intelektual
c. Perkembangan Emosional
orang lain. Anak sudah berkembang pula perasaan harga diri yang
Ingin tahu.
d. Perkembangan Bahasa
sempurna.
bagaimana.
e. Perkembangan Sosial
f. Perkembangan Bermain
dengan bermain.
g. Perkembangan Kepribadian
masa krisis pertama. Krisis ini karena anak mulai sadar akan
atau orang lain, dia suka menyebut nama dirinya ketika berbicara
h. Perkembangan Moral
sebagai berikut:
banyak bertanya.
Perkembangan Anak
a. Faktor Herediter
besar.
b. Faktor Lingkungan
(Soetjiningsih, 1995).
c. Faktor Internal
1. Kecerdasan
2. Pengaruh Hormonal
3. Pengaruh Emosi
salah satu aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini.
ada sebelumnya yang berupa suatu gagasan, ide, hasil karya serta
suatu gagasan.
kreativitas, karena pada masa ini masih banyak waktu luang untuk
enam tahun dimana periode ini anak mulai memasuki dunia sekolah
lebih besar pada usia itu dari pada anak yang belum masuk sekolah.
lingkungan rumah.
pengalaman baru
1. Spontanitas
a. Fluency (kelancaran)
b. Flexibility (Fleksibilitas)
c. Orisinality (Keaslian)
dari kenyataan yang ada atau hanya ada di imajinasi anak saja.
Oleh karena itu, dianggap sebagai ide yang lain dari biasanya.
diciptakan itu tidak perlu berupa hal-hal yang baru sama sekali,
ada sebelumnya.
sesuatu.
e. Mempunyai inisiatif
82
k. Penuh semangat
melalui hal-hal yang sederhana dan kadang kala orang dewasa tidak
secara bebas perlu diberikan kepada anak walaupun kontrol pada anak
Kreativitas
a. Waktu
b. Kesempatan Menyendiri
kelompok sosial.
c. Dorongan
1. Membatasi eksplorasi
2. Keterpaduan waktu
4. Membatasi khayalan
kesalahan
tua
tugas
tugas
tua dan orang dewasa tidak menyadari hal tersebut, namun ternyata
diantaranya adalah:
untuk cerita, apa yang dapat dilakukan, arti yang sama, menulis
dua bentuk alat tes yaitu yang verbal dan figural yang didasari
a. Permulaan kata
b. Menyusun kata
e. Macam-macam penggunaan
f. Apa akibatnya
pula bahwa nilai plus dari tes ini selain dapat mengukur
Inventor.K-TCPI ini terdiri dari dua alat ukur yaitu What Kind
2.5.1 Definisi
2.5.2 Tujuan
perkembangan.
2.5.3 Manfaat
anak.
bagi perkembangan.
82
2.5.4 Dilakukan
1. 3 6 bulan
2. 9 12 bulan
3. 18 24 bulan
4. 3 tahun
5. 4 tahun
6. 5 tahun
b. Tahap kedua
c. Sektor bahasa.
2.5.6 Persiapan
c.Formulir Denver.
berusia 6 tahun.
perkembangan tersebut.
Berjalan
dilakukan test.
2.5.7 Alat
b. Kismis/ manik-manik
g. Bola tennis
h. Pensil merah
k. Kertas kosong
2.5.8 Prosedur
yang berbeda.
82
mainan dari kit sesuai dengan apa yang ingin dites kan.
dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas
yang paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas
2. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba
perkembangan.
yang khas, dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas
b. Bila test dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar dll, dapat
2.5.10 Skoring
a. Passed atau lulus (P/ L). Anak melakukan uji coba dengan baik,
b. Failure atau gagal (F/ G). Anak tidak dapat melakukan uji coba
ada hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan
tanda R.
a. Lebih (advanced)
Bila mana seorang anak lewat pada uji coba yang terletak di kanan
tersebut.
Garis umur
b. Normal
normal.
F R
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak (R) pada
umur
P F
Garis umur
c. Caution / peringatan
dimana garis umur terletak pada atau antara persentil 75 dan 90.
F R
R d. Delay / keterlambatan
F
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan uji coba yang terletak
R
82
a. Normal
1. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
b. Suspect / di duga
1. Bila ada skor menolak pada 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis
umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur
Faktor yang
mempengar
2.6 Kerangka Konsep
uhi aktivitas
bermain:
Menurut Hidayat (2007) Kerangka konseptual adalah justifikasi ilmiah
1. Tahap
terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik
perkemba
ngan
yang dipilih sesuai identifikasi masalahnya.
Faktoranak
yang Tes DDST:
mempengaruhi
2. Status
perkembangan Anak pra sekolah Dengan
kreatifitas:
kesehatan Faktor yang penilaian:
1. Waktu anak Permainan mempengaruhi
2. Kesempatan lego Lebih
perkembangan motorik
menyendiri
3. Jenis
halus: (Advanced)= 1
3. Dorongan
kelamin
anak Normal = 2
1. Stimulasi
5. lingkungan Tes yang berbentuk: tes
4. Lingkunga Sangat 2. Gizi Caution
Perkembangan =3
motorik
6. orang tua
5. alat dan krativitas figural bentuk Sangat
n yang Tingkat krativitas
perkembangan Sedang
Sedang
rendah
halus(11-
(11-
(<9)
7.
4. cara
sarana
jenismendidik
belajar anak
menduku dan lingkaran rendah (> Delay = 4
kreativitas Tinggi
13)
13) (14-
3. hereditas
82
Keterangan:
Diteliti
Tidak Diteliti
Ada hubungan
Mempengaruhi
Saling mempengaruhi
atau ditolak, bedasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan
BAB 3
METODE PENELITIAN
82
metode atau keilmuan atau cara yang digunakan dalam penelitian. Pada bab ini
sampling, teknik pengumpulan datadan alat ukur penelitian, analisa data, etika
penelitian.
3.2.1 Pengertian
82
Desain Penelitian
True Experiment
(Pretest-posttest with Control Group)
Populasi
Di PAUD AL-Firdaus bahrul Ulum Tambakberas. yang berjumlah 32 siswa
Sampling
Total Sampling
Sampel
16 sampel eksperimen dan 16 sampel kontrol
Perlakuan
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Diberikan perlakuan Tidak diberikan perlakuan
permainan Lego permainan Lego
82
Pasca
Analisa Data
Uji statistikWilcoxon & Mann-Whitney
Hasil penelitian
Kesimpulan
konsep dari berbagai level atau abstrak yang didefinisikan sebagai suatu
terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada
suatu obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain
(Nursalam: 2008).
T
E
S
82
a. Tempat Penelitian
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
3.6.3 Sampling
82
kelompok control.
diberikan 6 kali dalam seminggu yaitu mulai hari Senin sampai Sabtu
e. Jika ada siswa yang tidak mengikuti penelitian maka akan mengganti
DDST
a. Editing
b. Coding
Dimana pada penelitian ini motorik halua kode lebih kode 1 Normal kode
c. Data entry
2010).
ditentukan < 0,05 artinya jika hasil uji statistik menunjukkan < 0,05
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
hasil riset.