Anda di halaman 1dari 2

BAB 17

SISTEM LIMFATIK
Sistem limfatik meliputi nodus limfe, limpa, timus, dan sumsum tulang. Nodus limfe superfisial dan limfa dapat
dicapai untuk pengkajian dan dibahas dalam bab ini. Pengkajian sistem limfamik seringkali terintegrasi dengan pengkajian
leher, payudara, dan abdomen.

Rasional
Penyebab yang paling umum dari aktivitas limfoid yang dapat terlihat adalah infeksi dan neoplasma. Infeksi
merupakan penyebab yang paling umum dari hopopteronosis sistika pada leher anak. Pemahaman tentang area mana yang
dialiri oleh nodus sangat berguna untuk pengkajian yang lebih lanjut dari infeksi baru atau lama. Deteksi limfe yang
membesar dan limpa yang membesar penting untuk diagnosis dini dan penanganan gangguan yang serius.

Anatomi dan Fisiologi


Sistem limfoid merupakan sistem dari cairan limfe, duktus pengumpul, dan jaringan limfe. Meskipun fungsi
spesifik jaringan limfoid masih belum begitu diketahui, sistem ini mempunyai peran yang penting dalam produksi limfosit
dan antibodi dan dalam fagositosis. Sistem ini juga berfungsi untuk transportasi cairan limfe, mikroorganisme, dan protein
kembali ke sistem kardiovaskular dan mengabsorpsi lemak dan zat-zat yang dapat larut dalam lemak dari usus.
Jaringan limfe memasuki duktus dengan ujung terbuka yang disebut kapiler. Kapiler-kapiler ini membentuk
duktus mengumpul yang lebih besar, yang mengalir ke pusat-pusat jaringan atau nodus. Limfe dari nodus ini seringkali
mengalir ke sistem vena melalui duktus yang lebih besar.
Nodus limfe, elemen yang paling banyak dari sistem limfatik, jarang berdiri sendiri, tetapi biasanya berantai
atau berkelompok. Nodus limfe yang lebih dekat dengan pusat tubuh biasanya lebih kecil; jadi nodus servikal lebih besar
dari pada nodus aksila. Limpa terdiri dari sel-sel limfoid dan retikuloendotelial. Limpa ditemukan dibawah tulang iga di
kuadran kiri atas abdomen. Jumlah jaringan limfoid dan ukuran nodus limfe bervariasi dengan umur. Bayi mempunyai
jumlah jaringan limfatik yang dapat diraba sedikit, yang secara bertahap meningkat sampai masa anak-anak pertengahan,
ketika volume jaringan limfatik mencapai puncaknya. Pada masa remaja pertengahan volume jaringan limfatik mulai
menurun, sampai volume tersebut mencapao volume orang dewasa, yaitu2% sampai 3% dari berat tubuh total. Anak-anak
kemungkinan besar mengalami adenopati umum dalam berespons terhadap penyakit, dan bahkan infeksi ringan
mengakibatkan nodus atau pembengkalan kelenjar.

Peralatan untuk Pengkajian Sistem Limfatik


Penggaris

Persiapan
Tanyakan tentang kontak dengan orang penderita penyakit infeksi baru-baru ini. Tanyakan apakah anak
mengalami kelemahan, mudah lelah, demam, memar, atau infeksi kronik atau infeksi berulang. Tanyakan apa-kah ada
riwayat keluarga dengan gangguan darah atau kanker.

Pemeriksaan Nodus Limfe


Pengkajian Temuan
Dengan menggunakan bagian distal jari dan gerakan Nodus kecil (kurang dari 1 cm), dapat bergerak, dan tidak
melingkar yang lembut, lakukan palpasi pada kepala, leher, nyeri tekan adalah normal pada anak kecil.
aksila, dan lipatan paha untuk mendeteksi nodus limfe yang Tanda Klinik
membesar (Gambar 17-1). Perhatikan warna, ukuran, Nodus yang membesar karena infeksi bersifat tegas, hangat,
lokasi, suhu, konsistensi, dan nyeri tekan dari nodus yang tidak tetap, dan dapat bergerak dan batasnya tidak jelas.
membesar. Nodus yang nyeri tekan harus dikaji belakangan. Kemerahan dapat melingkupi nodus karena infeksi.
Ukur nodus yang membesar.
Pembesaran nodus preaurikel, mastoid, dan servikal dalam
Untuk melakukan palpasi nodus pada area interior dan yang menunjukkan infeksi telinga.
posterior ke otot sternokleidomastoideus, gerakan ujung jari
pada ujung jari tersebut. Pembesaran nodus pada region supraklavikula sering
menunjukkan metastae dari paru-paru atau struktur
Untuk melakukan palpasi nodus pada kepala dan leher, abdomen.
suruh anak memfleksi kepala ke arah depan atau menekuk
kepala ke arah samping ketika diperiksa. Nodus yang membesar akibat kanker biasanya tidak nyeri
tekan, tetap, keras, ukuran bervariasi. Tidak ada perubahan
Untuk melakukan palpasi nodus aksila, ratakan jaringan warna.
limfe ke dinding dada dan otot-otot aksila dengan
penggaris. Suruh anak untuk menahan tangannya dalam Nodus yang membesar juga menunjukkan gangguan
posisi agak abduksi dan relaks. metabolisme, reaksi hipersensitivitas, dan gangguan
hematopoietik primer.
Untuk melakukan palpasi nodus pada area inguinal,
letakkan anak pada posisi telentang.

Pengkajian Limpa

Pengkajian Temuan
Dengan posisi anak telentang, letakkan satu tangan di Limpa dapat teraba 1sampai 2 cm di bawah batas iga kiri
bawah punggung anak dan tangan yang lain di kuadran kiri pada bayi dan anak-anak.
atas abdomen anak. Suruh anak untuk menarik napas. Tepi Tanda Klinik
limpa akan dapat dirasakan selama inspirasi dengan palpasi Limpa yang meluas lebih dari 2 cm dibawah batas iga
yang dalam. menunjukkan leukimia atau talasemia mayor.

Diagnosa Keperawatan yang Berhubungan


1. Intoleransi aktivitas: Yang berhubungan dengan kelemahan, keletihan.
2. Koping keluarga tidak efektif: Yang berhubungan dengan krisis situasi, kurang pengetahuan.
3. Hipertemia: Yang behubungan dengan infeksi.
4. Potesnsial terhadap cedera: Yang berhubungan dengan adanya organisme-organisme yang infektif.
5. Kurang nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan metabolisme yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai