Anda di halaman 1dari 6

KEHAMILAN

Proses terjadinya kehamilan :


1. Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel benih/spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot): hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding rahim (pada keadaan normal : implantasi pada
lapisan endometrium rahim, yang terkadang proses implantasi ini menimbulkan robekan lapisan
endometrium, sehingga timbul bercak darah kecoklatan dr vagina)
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu baru.

Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesteron, human chorionic gonadotropin,


human somatomammotropin, prolaktin dsb.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa
kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Perubahan keseimbangan hormonal inilah yang
menyebabkan wanita hamil mengalami perubahan organ sistem reproduksi dan organ2 lainnya. Terjadi
perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi DAN organ-organ sistem
tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.
Proses Kehamilan (Fisiologi Kehamilan)
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri :
1. Ovulasi pelepasan ovum
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks.
Jumlah ogonium pada wanita :
BBL : 750.000
Umur 6-15 tahun : 439.000
Umur 16 25 tahun : 159.000
Umur 26 35 tahun : 59.000
Umur 36 45 tahun : 34.000
Menopause : Menghilang
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus
Menjadi spermatosit pertama
Menjadi spermatosit kedua
Menjadi spermatid
Akhirnya spermatozoa
Bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri atas :
Kepala : lajang sedikit gepeng yang mengandung inti
Leher : penghubung antara kepala dan ekor
Ekor : panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi
sehingga dapat bergerak.
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zygot
Pertemuan inti ovum dan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zygot.
Proses konsepsi berlangsung sebagai berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung
persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah
sitoplasma yang disebut vitellus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan divitellus,
melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, karena ;
Merupakan tempat yang paling luas
Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampulla tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri
Dalam cavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari Liproteinnya sehingga
mampu mengadakan fertilisasi.
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.
Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genetalia interna.
Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis karena radiata dan zona
pelusida dengan proses enzimatik : hialuronidase.
Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.
Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal di luar.
Kedua intiovum dan inti spermatozoa bertemu dengan
membentu zygot.
4. Terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
Dengan masuknya inti spermatozoa kedalam sitoplasma Vitellus membangkitkan kembali
pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan metasase. Proses pemecahan dan pematangan
mengikuti bentuk anafase dan telofase sehingga pronukleus-nya menjadi haploid. Pronukleus
spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum yang kini haploid dan bertemu
dalam pasangan pembawa tanda dari pihak pria maupun wanita.
5. Pembentukan placenta
Bagian desidua yang tidak dihancurkan membagi placenta menjadi sekitar 15 sampai 20 kotiledon
maternal. Sedangkan dari sudut fetus, maka plasenta akan dibagi menjadi sekitar 200 kotiledor fetus.
Setiap, kotiledon fetus terus bercabang dan mengambang ditengah aliran darah untuk menjalankan
fungsinya memberikan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Darah ibu dan
janin tidak berhubungan langsung dan dipisahkan oleh lapisan trofoblas, dinding pembuluh darah
janin. Fungsinya dilakukan berdasarkan sistem osmotik dan enzimatis serta pinositosis. Situasi
placenta demikian disebut sistem placenta hemokorial.

Tanda dan Gejala Kehamilan


1. Gejala kehamilan tidak pasti :
- Amenore (tidak mendapat haid)
- Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan
pertama kehamilan disebut morning sickness.
- Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
- Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid
- Sering kencing
- Pusing, pingsan dan mudah muntah
Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang
setelah kehamilan 18 minggu.
- Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
2. Tanda kehamilan tidak pasti
- Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
- Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan hormon progesteron
- Epalis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
- Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon estrogen
dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam
kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
- Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu.
- Suhu basal meningkat terus antara 37,2 37,80C
- Perubahan organ-organ dalam pelvix :
a. Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
b. Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan
c. Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
d. Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang. Tanda ini khas untuk uterus pada masa
kehamilan.
- Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon
korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen
3. Tanda pasti kehamilan
- Pada palpasi dirasakan janin (bagian-bagian janin) dan balotement serta gerak janin
- Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin (BJJ)
- Dengan ultrasonography (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.
- Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak
radiasi terhadap janin.

Perubahah Pada Organ-organ Reproduksi


1. Uterus/Rahim
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi hasil pembuahan dalam rahim
(intrauterin). Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas /
kelenturan uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan perut (tinggi fundus):
* tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
* kehamilan 8 minggu : telur bebek
* kehamilan 12 minggu : telur angsa
* kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis(tulang kemaluan)-pusat
* kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
* kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
* kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphid (tulang rongga dada paling bawah)
* kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
* 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

2. Serviks uteri (leher rahim) mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan perlunakan
akibat progesteron, warna menjadi livide / kebiruan. Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan.

3. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah kebiruan (tanda
Chadwick).

4. Ovarium (Kantong Telur)


Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan
dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
5. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial payudara. Hormon
laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-
sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel
lemak, dan kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu
membesar dan menonjol.

PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA HAMIL


Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume
berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg,
penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan
interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

Perubahan Pada Organ-organ Tubuh Lainnya


1. Sistem respirasi/Pernapasan
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma (otot pernapasan) juga terdorong ke
atas menyebabkan napas cepat dan dangkal (20-24x/menit). Inilah yang menyebabkan wanita hamil
merasa napasnya sesak.

2. Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga
perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi (susah BAB), lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga terjadi peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).

3. Sistem sirkulasi / kardiovaskular


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan HEMODINAMIK calon
ibu, meliputi :
1). retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
2). anemia relatif
3). tekanan darah arterial menurun
4). curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir kehamilan
5). volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
6). volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian bertambah secara perlahan
sampai akhir kehamilan.

Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antibodi fisiologik yang terjadi pada
kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi 15.000/mm3. Trombosit meningkat sampai 300.000-
600.000/mm3, tromboplastin penting untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan.
Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju endap darah meningkat.
Protein total meningkat, namun rasio albumin-globulin menururn karena terjadi penurunan albumin
alfa-1, alfa-2 dan beta diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan
meningkat.

4. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat
meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1
g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300
g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar
800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang
lebih rendah secara bermakna karena :
1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2. produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
4. aktifitas ekskresi ginjal meningkat
5. efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2
ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).

5. Traktus urinarius/saluran kemih


Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron.
Kencing lebih sering (poliuria), kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.

6. Kulit
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, striae lividae pada perut, dsb.

Perubahan Psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi juga kesehatan / keadaan
umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira, diiringi dengan pola
makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur dengan baik. Kadang timbul
gejala yang lazim disebut ngidam, yaitu keinginan terhadap hal-hal tertentu yang tidak seperti
biasanya (misalnya jenis makanan tertentu, tapi mungkin juga hal-hal lain).
Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan akan disambut dengan sikap yang tidak
mendukung, napsu makan menurun, tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga
ibu sampai melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.

Hal-hal Yang Penting Diperhatikan Dalam Kehamilan


1. Berat badan dan tinggi badan ibu
Pada pemeriksaan kehamilan pertama perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan tinggi badan
ibu dan usia kehamilan. Bila berat badan ibu kurang atau lebih car dan atasi penyebabnya. Pada
pemeriksaan selanjutnya perhatikan peningkatan berat badan ibu. Penambahan berat badan ibu hamil
0,5 kg perminggu atau 9 kg 11 kg selama kehamilan. Bila ibu memiliki tinggi badan kurang dari 140
cm, curigai adanya disproporsi sefalopelvik.

2. Tekanan darah
Apabila kenaikan tekanan darah sistolik > 30 mmHg atau mencapai > 140 mmHg atau kenaikan
tekanan darah diastolik lebih dari 15 mmHg atau mencapai > 90 mmHg, curigai adanya preeklamsia,
eklamsia atau hipertensi dalam kehamilan.

3. Tinggi fundus uteri


Tinggi fundus uteri meningkat sesuai usia kehamilan. Peningkatan tinggi fundus uteri terutama pada
trimester ketiga kehamilan.
4. Bunyi jantung janin (BJJ)
Dalam keadaan yang normal frekuensi BJJ berkisar antara 120-160 x/menit. Berdasarkan partograf
WHO, denyut kurang dari 120 detik/menit (bradicardi) atau lebih dari 160 detik/menit (takicardi)
saatibu sedang tidak HIS menunjukkan gawat janin. Bila tidak ditemukan BJJ pada daerah punggung
janin, curigai adanya kematian janin (IUFD), mola hidatidosa, atau pertumbuhan janin terhambat.
Ditemukannya dua bunyi jantung ditempat yang berbeda dengan perbedaan frekuensi paling sedikit 10
detak/menit merupakan diagnosis pasti kehamilan ganda (gamelli).

5. Odema
Odema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal yang fisiologis. Namun bila disertai
odema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan, terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah,
curigai adanya preeklamsia.

6. Besar dan letak janin


Ukuran uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan (lebih kecil) dapat disebabkan oleh
terhambatnya pertumbuhan janin atau kematian janin intra uterine. Sedangkan bila lebih besar curigai
adanya makrosomia, kehamilan mola, atau gamelli. Setelah kehamilan 34 minggu, letak janin yang
normal adalah memanjang dengan letak kepala di bawah. Kelainan yang dapat terjadi adalah letak
lintang, letak oblia atau letak sungsang (presentasi bokong).

7. Perdarahan
Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan hal yang fisiologis yaitu tanda hartman,
perdarahan pervaginam akibat nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan.
Perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan. Perdarah TM1 dapat
merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektropik, atau mola hidatidosa. Setelah kehamilan
22 minggu, perdarahan yang terjadi disebut perdarah antepartum, banyak disebabkan plasenta previa
dan solusio placenta

Pada kehamilan normal, perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan hal fisiologis,
yaitu tanda Hartman, perdarahan pervaginam akibat proses nidasi blastosis ke endometrium
yang menyebabkan perlukaan. Perdarahan berlangsung sebentar, sedikit, dan tidak
membahayakan kehamilan. Perdarahan trimester pertama dapat merupakan hal patologis,
yaitu abortus, kehamilan ektopik, atau mola.

Anda mungkin juga menyukai