PENDAHULUAN
1
I.2. TUJUAN
I.2.1. Tujuan Umum :
Sebagai panduan petugas pemberi pelayanan Rumah Sakit RK.Charitas dalam
memberikan informasi dan edukasi dengan tekhnik komunikasi yang efektif dalam
memberikan pelayanan yang ada di Rumah Sakit.
I.3. MANFAAT
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan di Rumah Sakit
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada petugas pemberi layanan
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri petugas dalam memberikan pelayanan di Rumah
Sakit
2
BAB II
INFORMASI DAN EDUKASI
II.3. DEFINISI
Edukasi
adalah suatu proses kegiatan yang terukur untuk mendorong terjadinya perubahan
pengetahuan, wawasan, sikap, dan perilaku seseorang dengan sasaran mengenai suatu
kegiatan secara wajar, sehingga seseorang bersedia dan dapat melaksanakandan tanggung
jawab atas keberhasilan dan atau kegagalannya.
3
II.7.6. Terlalu sering muncul gumaman (intruding sound) dalam berbicara,
seperti emmm, eeee, oooo, dsb. Gumaman akan menimbulkan persepsi, pembicara
tidak menguasai materi pembicaraan. Wasalam. (www.komunikasipraktis.com).
BAB III
TATA LAKSANA EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
4
Yang memberikan edukasi pasien dan keluarga adalah semua petugas yang memberikan
pelayanan yang ada di Rumah Sakit kepada pasien dan keluarga sesuai dengan
kompetensinya masing-masing
5
a. Untuk menyaring dan mengidentifikasi kebutuhan pasien, kekhwatiran dan
pilihan.
b. Untuk merancang kebutuhan pendidikan pasien
c. Untuk membuat keputusan tentang perencaanaan edukasi pasien.
d. Untuk memonitor dan mengevaluasi kefektifan program.
Contoh sederhana cara untuk menjembatani antara kebutuhan dan kekhawatiran pasien
6
Jantung pasien Saya tidak akan makan Makan yang rendah kolesterol enak juga.
seharusnya rendah semua makanan Ini resep yang bagus. Dan anda juga dapat
kolesterol kesukaan saya memanjakan diri anda sesekali.
Kemoterapi harus Rambutku akan rontok Kemoterapi membunuh sell yang
dilakukan gampang tumbuh, seperti rambut dan
kanker. Sementara itu mari kita cari
topi,serban atau wig.
Pasien sebaiknya tidak Bila pasien tidak Memberikan edukasi mengenai
beraktivitas (bed rest) beraktivitas di luar pencegahan pasien jatuh kepada pasien
tempat tidur maka badan dan keluarga
terasa sakit
Pasien bisa beristirahat Bila pasien - Memberikan edukasi mengenai
mengkonsumsi obat kegunaan dan efek samping obat
maka akan - Memberikan edukasi mengenai
ketergantungan pencegahan pasien jatuh kepada pasien
dan keluarga
III.3.3. Pelaksanaan Edukasi
Pelaksanaan edukasi pasien dilakukan berdasarkan assesmen dan perencanaan
yang telah dibuat.
Metode pelaksanaan disesuaikan dengan kemampuan pasien secara fisik dan
kognitif.
Dalam pelaksanaan edukasi pasien sering didapatkan hambatan / tantangan dari
pasien itu sendiri yang mengalami tekanan fisik dan psikis serta dari keluarga dan
lingkungan.
Contoh hambatan / rintangan yang mungkin kita temukan :
7
yang baru.
Sakit fisik Pasien tidak mampu Fokus pada pengelolaan rasa nyeri
berkonsentrasi pasien anda sebelum menerapkan
rencana
Sakit akut Semua energi pasien Memusatkan perhatian pada rasa
difokuskan pada takut dan kecemasan pasien anda
pengkopian penyakit. dahulu, lalu fokus pada
Pasien mengalami kesulitan pengembangan skil baru.
untuk belajar.
III.3.4. Evaluasi
Evaluasi edukasi pasien dilakukan dalam bentuk Verifikasi.
8
Verifikasi adalah suatu proses untuk mengukur tingkat pemahaman pasien setelah
mendapatkan edukasi sehingga pasien mampu melaksanakan dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari hari.
Tahap cara Verifikasi bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami
edukasi yang diberikan :
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi pasien
baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah: menanyakan kembali
eduksi yang telah diberikan.Pertanyaannya adalah: Dari materi edukasi yang
telah disampaikan, kira-kira apa yang bpk/ibu bisa pelajari ?.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, pasiennya
mengalami hambatan fisik, maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya
dengan pertanyaan yang sama: Dari materi edukasi yang telah disampaikan,
kira-kira apa yang bpk/ibu bisa pelajari ?.
Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan
emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan
kembali sejauh mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang diberikan
dan pahami. Proses pertanyaan ini bisa via telepon atau datang langsung ke kamar
pasien setelah pasien tenang.
III.3.5. Dokumntasi
Merupakan catatan keseluaruhan edukasi pasien mulai dari Assesment,
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.
Pencatatan ini akan di simpan menjadi Medical record pasien
Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, wajib untuk mengisi
formulir edukasi dan informsi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara dokter
dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan
keluarga pasien sudah diberikan edukasi dan informasi yang benar. Dengan
diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan komunikasi yang disampaikan
dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien,serta pasien mengikuti semua arahan dari
rumah sakit, diharapkan mempercepat proses penyembuhan pasien.
III.4. MANFAAT
9
BAB IV
DOKUMENTASI KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI
IV.1. DASAR KEBIJAKAN
1. Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit Versi 2012
2. Rumah Sakit mengembangkan pendekatan kepada pasien dan keluarga dengan
tekhnik KIE (Komunikasi,Informasi dan Edukasi)
3. Standar Rumah Sakit Internasional JCI ( Joint Commission International) BAB 1
layanan fokus pada pasien Standar 7 tentang pendidikan pasien dan keluarga
IV.2. KEBIJAKAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
IV.2.1. Kebijakan Umum Rumah Sakit
Pelayanan rumah sakit di seluruh unit kerja harus selalu berfokus pada pasien
(patient centeredness) dengan melaksanakan akses pelayanan dan kontinuitas,
10
memenuhi hak pasien dan keluarga serta memberikan edukasi kepada pasien,
keluarga dan masyarakat
IV.2.2. Kebijakan PKRS Tentang Pendidikan Pasien dan Keluarga
1. Pasien yang masuk ke Rumah Sakit harus dikaji kebutuhan pendidikannya,
kemudian pasien dan keluarga diberi pendidikan sesuai kebutuhannya.
2. Dokter ruangan/ DPJP harus memberikan informasi medis dan edukasi
secara kolaboratif kepada pasien dan keluarga berdasarkan Clinical
pathway
3. Dalam memberikan pendidikan pasien dan keluarga, tim PKRS
bekerjasama dengan:
Dokter spesialis
Dokter umum
Perawat
Bidan
Apoteker
Ahli gizi
Laboratorium
Radiologi
Rehabilitasi Medis
Psikologi
Pastoral Care
Administrasi
Costumer service
4. Tim PKRS mengkoordinir disetiap bagian tentang pembuatan bahan materi
kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga
5. Metode /cara pemberian pendidikan pasien dan keluarga dijelaskan secara :
Verbal
Praktek
Audiovisual
Demonstrasi
Diskusi
Ceramah
Seminar
6. Materi pemberian pendidikan pasien dan keluarga meliputi :
Leaflet
Modul
11
Alat yang mendukung kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga
12
18. Pasien yang memiliki kebutuhan berkelanjutan untuk dirumah / falisitas
kesehatan lainya maka pasien dilakukan perencanaan pulang (Discharge
Planning).
19. Pemberian informasi dan edukasi yang tidak termasuk dalam kebutuhan
edukasi atau surat pemberitahuan lainnya maka informasi dan edukasi
tetap diberikan dan didokumentasikan dalam formulir informasi dan
edukasi harian
20. Pasien rawat jalan yang ingin membutuhkan penjelasan lebih lanjut
tentang rencana diagnosis, kondisi penyakitnya maka informasi akan
diberikan oleh dokter medical information sesuai dengan SPO pemberian
informasi dan edukasi dan PPK (Panduan Praktik Klinis).
13
6. Tenaga kesehatan memberikan formulir pelaksanaan edukasi untuk ditanda tangani
oleh pasien dan keluarga dan didokumentasikan di rekam medik.
7. Tenaga kesehatan memberikan nomor telpon yang dapat dihubungi jika sewaktu-
waktu diperlukan tentang penjelasan materi Edukasi dan dapat menghubungi
Medical Service Hot line 0711 353575 Ext 288/ Costomer service Rumah Sakit.
8. Tenaga kesehatan mengucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh
9. Tenaga kesehatan membuat perencanaan berikutnya terkait pemberian pendidikan
dan bila perlu dirujuk ke sumber sumber yang tersedia di komunitas
14
Total jumlah formulir PPK pasien rawat ianap
IV.6. DOKUMENTASI
Pendokumentasian hasil pendidikan pasien dan keluarga berada dalam rekam medis
pasien mulai dari asesmen sampai evaluasi dan verifikasi pasien :
Nama pentugas yang mengkaji
Nama petugas pemberi pendidikan pasien dan keluarga
Tanggal pengkajian dan pelaksanaan
Media /metode yang digunakan
Hambatan
Cara mengatasi hambatan
Verifikasi
BAB V
PENUTUP
15
Kemampuan petugas menerapkan proses pemberian pendidikan kepada pasien
dan keluarga melalui beberapa tahapan mulai pengkajian kebutuhan pendidikan pasien dan
keluarga, menilai kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga, melaksanakan edukasi, evaluasi
sampai verifikasi tingkat pemahaman pasien dan keluarga dengan tekhnik demikian maka
diharapan seluruh petugas pemberi layanan kepada pasien dan keluarga dapat melakukan
proses pemberian informasi dan edukasi secara efektif dan didukung dengan komunikasi
efektif.
LAMPIR
1. Formulir pengkajian pendidikan pasien dan keluarga
2. Formulir Penilaian Kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga
3. Formulir pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga
4. Formulir Informasi dan edukasi harian
5. Logbook evaluasi pendidikan pasien da keluarga
16