I. PERSIAPAN
Berdasar Program Pendidikan dan Pelatihan internal RSUD Simo pada tahun 2011,
direncanakan untuk dilaksanakan Pelatihan Internal tentang Basic Life Support.
Menindaklanjuti Program tersebut Pada Tanggal 28 Januari 2011 dikeluarkan Surat
undangan untuk perawat RSUD Simo untuk menghadiri pelatihan Basic Life Support.
9 Perawat OK : 5 orang
II. TUJUAN
Dengan diselenggarakannya pelatihan Basic Life Support ini diharapkan peserta dapat
lebih memahami tentang :
III. MANFAAT
Bagi Peserta :
Pelatihan ini diharapkan bermafaat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan tentang Basic Life Support berkaitan dengan penanganan kasus kegawatan
bedah.
IV. PELAKSANAAN
1. Waktu Pelaksanaan
a Pembukaan
b Pre Test
c Penyampaian Materi Pelatihan
d Praktek simulasi
e Tanya Jawab
f Post Test
3. Pre/Post Test
Jumlah Peserta yang hadir adalah 86,67 % dari jumlah yang diundang. Jumlah ini
melebihi standart efisien minimal jumlah peserta minimal yang ditetapkan dalam program
kerja diklat yaitu sebesar 50 % dari peserta diundang.
Adapun rekapitulasinya kehadiran adalah sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa dengan jumlah peserta 26 orang atau 86,67
% dari peserta diundang, berada dalam kategori EFISIEN.
V. EVALUASI
1 Analisa Situasi
a. Penyampaian Materi
Materi pelatihan dengan judul Basic Life Support disampaikan dengan
metode ceramah, dengan alat bantu multi media audio visual.
Disampaikan dalam formasi kelas.
Pembicara menyampaikan materi secara terperinci dengan pembatasan
sub materi yang jelas dengan memberi kesempatan untuk interupsi setiap
akhir sub materi.
Setelah keseluruhan materi selesai disampaikan diberikan kesempatan
untuk tanya jawab baik antar peserta maupun dengan pembicara.
b. Antusias Peserta
Pada awal ceramah peserta kurang bersemangat untuk mengikuti
pelatihan, namun pada pertengahan penyampaian materi (tentang
:Teknik RJPO ) suasana mulai menghangat, peserta menjadi penasaran
dan bersemangat dalam mengikuti ceramah
25 49 % : Tidak efektif
50 74 % : Efektif
Pelatihan Basic Life Support sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan SDM
V. LAMPIRAN
1 Surat permohonan Pembicara
2 Daftar Hadir
3 Hasil Otentik Pre/Post Test
I PERSIAPAN
Berdasar Program Pendidikan dan pelatihan internal RSUD Simo pada tahun 2011,
direncanakan untuk dilaksanakan Pelatihan Internal tentang Basic Life Support.
Menindaklanjuti Program tersebut Pada Tanggal 22 September 2011 dikeluarkan Surat
undangan untuk dokter umum dan perawat RSUD Simo untuk menghadiri pelatihan Gawat
Darurat Penyakit Dalam
II. TUJUAN
III. MANFAAT
Bagi Peserta :
Pelatihan ini diharapkan bermafaat untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan penanganan gawat darurat penyakit dalam
IV. PELAKSANAAN
1. Waktu Pelaksanaan
Berdasar undangan yang telah diedarkan, pelaksanaan pelatihan dilaksanakan pada hari
Selasa, 11 Oktober 2011 pukul 10.00 WIB. Dalam pelaksanaannya acara dapat dimulai
pada pukul 11.00 WIB dikarenakan banyak peserta yang tidak hadir tepat waktu.
a Pembukaan
b Pre Tes
c Penyampaian Materi Pelatihan
d Tanya Jawab
e Post Tes
3. Pre/Post Test
Jumlah Peserta yang hadir adalah 93,33% dari jumlah yang diundang. Jumlah ini
melebihi standart efisien minimal jumlah peserta minimal yang ditetapkan dalam program
kerja diklat yaitu sebesar 50 % dari peserta diundang.
Dari hasil perhitungan diatas menunjukan bahwa dengan jumlah peserta 28 orang atau 93,33
% dari peserta diundang, berada dalam kategori EFISIEN.
IV. EVALUASI
Evaluasi efektifitas pelatihan dapat dilakukan denngan beberapa metode seperti : metode
analisa situasi, metode pre dan post test, metode hasil, metode observasi skilll dbs. Untuk
mengukur efektifitas pelatihan Gawat Darurat Penyakit Dalam ini dilakukan dengan dua
metode jangka Pendek yaitu dengan analisa situasi dan analisa hasil pre dan post test:
Analisa Situasi
Penyampaian Materi
Materi pelatihan dengan judul Gawat Darurat Penyakit Dalam disampaikan dengan
metode ceramah, dengan alat bantu multi media audio visual. Disampaikan dalam
formasi kelas.
Pembicara menyampaikan materi secara terperinci dengan pembatasan sub materi
yang jelas dengan memberi kesempatan untuk interupsi setiap akhir sub materi.
Setelah keseluruhan materi selesai disampaikan diberikan kesempatan untuk tanya
jawab baik antar peserta maupun dengan pembicara.
Antusias Peserta
Pada saat penyampaian materi peserta menyimak dengan seksama dikarenakan kasus
kasus yg disampaikan merupakan kasus yang cukup sering ditemui di IGD RSUD
Simo. Tata laksana yang dipaparkan cukup aplikatif sesuai Prosedur Tetap Penyakit
Dalam di RSUD Simo
Pre dan Post Test
V. KESIMPULAN EVALUASI
Dari hasil evaluasi efektifitas pendidikan & pelatihan dengan analisa situasi dan Pre/post test
dapat disimpulkan bahwa :
Pelatihan Gawat Darurat Penyakit Dalam sangat efektif dalam meningkatkan
pengetahuan SDM
VI. LAMPIRAN
2 Februari 2011-10-08
RSUD SIMO
7 Pemberian oksigen melalui kanula nasal dapat memerikan oksigen konsentrasi sampai
a 40%
b 50%
c 60%
d 100%
8 Menurut AHA (2005) basic life support adalah tindakan untuk menolong korban yang dalam
terancam nyawanya.Tindakan ini merupakan rantai kedua dari 4 rantai chain of survival.
Dibawah ini yang tidak termasuk chain of survival adalah
a Early Acces
b Early CPR
c Early Defibrilation
d Early Secondary Assesment
a Danger
b Airway Control
c Breathing Support
d Circulation Support
1 Pada circulation support, untuk mengetahui ada tidaknya nadi dilakukan perabaan pada
arteri karotis untuk dewasa dan anak anak, arteri Brachialis atau Femoralis pada bayi.
Dilakukan maksimal selama
a 5 detik
b 10 detik
c 15 detik
d 20 detik
2 Februari 2011-10-08
RSUD SIMO
1 Pada tahap intra RS yang harus dipersiapkan petugas sebelum penderita tiba diantaranya
a Alat perlindungan diri
b Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan kondisi penderita
c Koordinasi dengan rumah sakit disesuaikan dengan jenis luka penderita
d Penjagaan jalan napas pasien
7. Pemberian oksigen melalui kanula nasal dapat meberikan oksigen konsentrasi sampai
a 40%
b 50%
c 60%
d 100%
8. Menurut AHA (2005) basic life support adalah tindakan untuk menolong korban yang dalam
terancam nyawanya.Tindakan ini merupakan rantai kedua dari 4 rantai chain of survival.
Dibawah ini yang tidak termasuk chain of survival adalah
a Early Acces
b Early CPR
c Early Defibrilation
d Early Secondary Assesment
10. Pada circulation support, untuk mengetahui ada tidaknya nadi dilakukan perabaan pada
arteri karotis untuk dewasa dan anak anak, arteri Brachialis atau Femoralis pada bayi.
Dilakukan maksimal selama
a 5 detik
b 10 detik
c 15 detik
d 20 detik