Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Indonesia Sebagai Negara
Maritim.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengenalan Ilmu Prekanan (PIPK). Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan pahala yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah, Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang sangat luas.
Hal ini merupakan potensi sumber daya terpendam yang sangat besar untuk
dikembangkan. Sektor kelautan dan perikanan sangat dibutuhkan perannya untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, termasuk nelayan dan keluarganya.
Sebagian besar kegiatan perikanan di Indonesia tidak memiliki dasar teori maupun ilmu
pengetahuan yang benar tentang dunia perikanan. Untuk mengajarkan para pembudidaya dan
nelayan tentang dunia perikanan maka dibutuhkan proses penyuluhan yang baik. Dengan
adanya penyuluhan maka masyarakat perikanan dapat mendapatkan keuntungan yang
maksimal dari pekerjaan mereka yang berhubungan dengan dunia perikanan.
Dalam kegiatan usaha perikanan, terlibat tiga unsur utama yaitu komoditas perikanan,
lingkungan dan manusia sebagai pengelolanya. Upaya meningkatkan pendapatan rumah
tangga nelayan dapat dilakukan melalui perbaikan pengelolaan proses produksi dan pasca
panen perikanan tangkap maupun budidaya, penerapan teknologi yang tepat, memperbaiki
keadaan lingkungan, serta sangat penting untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan
sumber daya manusianya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Indonesia masih layak disebut sebagai negara agraris ?
2. Bagaimana perbandingan antara luas daratan dan luas perairan di Indonesia?
3. Apa sebutan yang layak diberikan untuk negara Indonesia dilihat dari letak
geografisnya ?
3.TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah Indonesia masih layak isebut sebagai negara agraris.
2. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara luas daratan dan luas perairan di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui mengapa Indonesia seharusnya disebut negara maritim.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Indonesia sebagai Negara Agraris
Indonesia disebut Negara agraris karena memiliki luas lahan yang luas dan keaneka
ragaman hayati yang sangat beragam. Hal ini sangat memungkinkan menjadikan Negara
Indonesia sebagai Negara agraris terbesar di Dunia. Di Negara agraris seperti Indonesia,
pertanian mempunyai kontribusi penting baik terhadap perekonomian maupun terhadap
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk yang berarti bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada
peran tambahan dari sektor pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
sebagian besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan. Indonesia dikenal sebagai negara
agraris karena sebagian besar penduduknya mempunyai pencaharian sebagai petani.
Ironisnya, negeri ini kini harus mengimpor sejumlah komoditas pangan untuk memenuhi
kebutuhan rakyatnya.
Kemajuan pertanian di Indonesia tidak terlepas dari peran para petani yang memiliki
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai yaitu tiada lain adalah para pemuda yang
memiliki semangat serta cita-cita dalam mengembangkan sector pertanian yang sangat
potensial ini. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam proses revitalisasi sector pertanian dan
agribisnis yang akhir-akhir ini mengalami penurunan. Pertanian seringkali dipandang sebelah
mata oleh kalangan menengah ke atas, petani dianggap pekerjaan yang kotor dan identik
dengan kemiskinan. Jika di kelola dengan baik dan dengan manajemen yang baik pula maka
bukan tidak mungkin pertanian adalah satu-satunya penopang perekonomian rakyat yang
mampu meningkatkan kesejahteraan, dan bukan tidak mungkin petani-petani akan memakai
dasi dan sejajar dengan pengusaha- pengusaha di sektor non pertanian. Sektor pertanian yang
sedemikian pentingnya yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional kini mulai
kurang diminati. Oleh karea itu pemudalah yang bertanggung jawab untuk menggerakan
kembali sector ini supaya menjadi andalan dalam peningkatan perekonomian maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan
sejahtera.
2. Indonesia sebagai Negara Maritim
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas wilayah
Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan
perairan atau wilayah laut. Luas wilayah perairan di Indonesia mencapai 3.287.010 km2
Adapun wilayah daratan hanya 1.906.240 km2. Wilayah laut teritorial merupakan laut yang
masuk ke dalam wilayah hukum Negara Indonesia. Berdasarkan Territoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonante tahun 1939, wilayah teritorial Laut Indonesia ditetakkan
sejauh 3 mil diukur dari garis luar pantai.
Ketetapan tersebut sangat merugikan negara Indonesia. Oleh karena laut menjadi
penghubung pulau-pulau yang tersebar di wilayah Indonesia. Wilayah laut teritorial yang
ditetapkan hanya sejauh 3 mil diukur dari pantai, banyak wilayah laut bebas di perairan
Indonesia. Akibatnya, kapal dari negara lain bebas keluar masuk perairan Indonesia. Mereka
juga mengambil sumber daya alam yang terdapat di laut. UNCLOS (United Nations
Conference of the Law Of Sea) atau Konferensi Hukum Laut Internasional yang
diselenggarakan pertama kali pada tahun 1958 di Geneva. Deklarasi Juanda kemudian
diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960.
Pada Konferensi Hukum Laut Internasional, tahun 1982, di Jamaika, wilayah perairan
Indonesia mendapat pengakuan dari dunia internasional. Dengan demikian, wilayah perairan
Indonesia meliputi Wilayah Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE), dan Batas
Landas, Kontinen.
Wilayah laut teritorial Indonesia ditetapkan sejauh 12 mil diukur dari garis pantai terluar.
Apabila laut yang lebarnya kurang dari 24 mil dikuasai oleh dua negara maka penentuan
wilayah laut teritorial tiap-tiap negara dilakukan dengan cara menarik garis yang sama
jauhnya dari garis pantai terluar.
Zona Ekonomi Eksklusif yaitu perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200
mil ke arah laut lepas. Apabila Zona Ekonomi Eksklusif suatu negara berhimpitan dengan
Zona Ekonomi Eksklusif negara lain maka penetapan melalui perundingan dua negara. Di
dalam zona ini, bangsa Indonesia mempunyai hak untuk memanfaatkan dan mengolah segala
sumber daya alam yang terkandung di dalam
Batas landas kontinen adalah garis batas yang merupakan kelanjutan dari benua yang
diukur dari garis dasar laut ke arah laut lepas hingga kedalaman 200 meter di bawah
permukaan air laut. Sumber daya alam yang terkandung di dalam Landas Kontinen Indonesia
merupakan kekayaan Indonesia. Pemerintah Indonesia berhak untuk memanfaatkan sumber
daya alam tersebut.
Indonesia memiliki luas 5,8 juta km2 dengan panjang garis pantai 95.181 km. Jika dipetakan
di belahan bumi lain, luas wilayah nusantara setara jarak antara Irak hingga Inggris (Timur-
Barat) atau Jerman hingga Aljazair (Utara-Selatan). Adapun 2/3 wilayah Indonesia adalah
laut. Letaknya yang seksi, ditopang potensi sumber daya alam yang berlimpah, membuat
negara lain tergoda untuk bisa memanfaatkan kekayaan alam yang besar ini.
1. KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi
oleh lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 17.480 pulau, dengan luas daratan 2,1 juta km2,
luas perairan lautnya mencapai 7,9 juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km.
Oleh karena itu Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan
negara agraris.