Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Pengamatan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

OLEH :
Kelompok 4 :

M. Adhytia Wana Putra R.


Zakiah Nurul Fadhilah
Rafli Aulia Ridhawan
Dian Anggraini
Gina Karlena
Vina Vaulina

KELAS XI MIPA 5

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


SMA Negeri 5
2016

1
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

I. TUJUAN

Percobaan ini bertujuan untuk menyelidiki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju
reaksi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap
detik reaksi. Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat,
sedangkan peledakan mesiu atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat. Laju reaksi
dipelajari oleh cabang ilmu kimia yang disebut kinetika kimia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi)

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:

1. Konsentrasi
Makin pekat suatu larutan atau makin besar konsentrasi larutan, maka jumlah partikel
zat terlarut semakin banyak. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah
partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat
dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan
lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang,
sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.Semakin banyak tumbukan,
maka reaksi berlangsung lebih cepat.
2. Suhu / Temperatur
Laju reaksi bertambah dengan naiknya suhu. Menaikkan suhu reaksi berarti
menambah energi yang diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik
molekul bertambah besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan
tumbukan akan lebih sering terjadi, laju reaksi makin tinggi. Suhu atau temperatur
ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi
potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal
ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan
menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika
bertumbukan akan menghasilkan reaksi.
(http://muhlisah-lisah.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-faktor-
faktor.html)
3. Luas Permukaan

2
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus
bercampur dan saling bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi
hanya terjadi pada bidang batas campuran yang disebut bidang sentuh. Reaksi kimia
akan berlangsung lebih cepat jika luas permukaan atau bidang sentuhnya lebih luas.
Semakin luas permukaan, maka semakin cepat pula laju reaksinya. Sebaliknya,
semakin kecil luas permukaan maka semakin kecil laju reaksinya.
4. Tekanan
Pengaruh tekanan akan sangat terlihat pada reaksi kimia yang melibatkan pereaksi
berupa gas. Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan pereaksi gas akan
meningkatkan laju reaksi. Pengaruh ini tidak akan terlihat pada reaksi yang
melibatkan zat padat dan zat cair. Pada dasarnya, pengaruh tekanan terhadap laju
reaksi sama halnya dengan pengaruh konsentrasi karena peningkatan tekanan
biasanya dilakukan untuk meningkatkan persentase gas yang bereaksi dalam
kesetimbangan campuran. Dengan demikian, peningkatan tekanan gas sama dengan
peningkatan pada konsentrasinya dan mempengaruhi laju reaksi.
5. Katalis
Dalam ilmu kimia dikenal dua zat yang mempengaruhi laju reaksi yaitu katalis dan
inhibitor. Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju reaksi sedangkan
inhibitor adalah zat yang menghambat laju reaksi. Reaksi kimia yang lambat dapat
dipercepat dengan menambahkan katalis. Katalis akan ikut dalam proses reaksi tetapi
tidak mempengaruhi hasil reaksi melainkan hanya mempercepat lajunya. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi.
(http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/11/faktor-yang-mempengaruhi-laju-
reaksi.html)

III. ALAT dan BAHAN

Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Gelas Kimia 50 mL 2 buah


Silinder Ukur 25 mL 1 buah
Termometer - 1 buah
Tabung Reaksi Sedang - 3 buah
Rak Tabung Reaksi - 1 buah
Corong - 1 buah

3
Pipet Tetes - 1 buah
Lampu Spritus - 1 buah
Stopwatch - 1 buah
Kaki Tiga dan Kasa - 1 buah
Tisu - 1 gulung
Air Bersih - 1 ember
Larutan HCL 0,1 M
Larutan HCL 1M
Larutan HCL 2M
Larutan HCL 3M
Larutan Na2S2O3 0,1 M
Serbuk Marmer
Bongkahan Marmer
Pita Magnesium

4
IV. CARA KERJA

BAGIAN 1 : KONSENTRASI

1. Ambilah 3 buah tabung reaksi, isikan pada tabung pertama 5 mL larutan HCL 1 M,
ambil tabung reaksi kedua dan isikan 5 mL larutan HCL 2 M, pada tabung ketiga isi
dengan 5 mL larutan HCL 3 M.
2. Ambilah 3 buah pita magnesium 1 cm, masukkan pita pertama pada tabung reaksi
yang berisi 5 mL larutan HCL 1 M, pita kedua pada tabung reaksi yang berisi 5 mL
larutan HCL 2 M, dan pita ketiga pada tabung reaksi yang berisi 5 mL larutan HCL 3
M.
3. Hitung waktu sejak dimasukkannya pita hingga tidak ada gelembung-gelembung gas
lagi di dalam tabung reaksi menggunakan stopwatch lalu bandingkan laju yang terjadi
disetiap tabung.

BAGIAN 2 : LUAS PERMUKAAN

1. Ambilah 2 tabung reaksi, isilah setiap tabung dengan 5 mL larutan HCL 3 M.


2. Ambilah serbuk marmer dan bongkahan marmer yang kira-kira ukurannya sama.
3. Masukkan serbuk marmer kedalam tabung reaksi pertama dan bongkahan marmer
kedalam tabung reaksi kedua. Lakukan secara bersamaan.
4. Hitung waktu sejak dimasukkannya serbuk marmer dan bongkahan marmer hingga
tidak ada gelembung-gelembung gas lagi di dalam tabung reaksi menggunakan
stopwatch lalu bandingkan laju yang terjadi di setiap tabung.

BAGIAN 3 : SUHU

1. Buatlah tanda silang pada selembar kertas


2. Lalu, masukkan 15 mL larutan Na2S2O3 0,1 M pada gelas kimia I, ukur suhu
kamar menggunakan termometer dan catat hasilnya.
3. Tempatkan gelas kimia yang berisi 15 mL larutan HCL 0,1 M diatas tanda silang.
Kemudian tambahkan 15 mL larutan Na2S2O3 0,1 M, hitung waktu menggunakan
stopwatch sejak penambahan sampai tanda silang tidak terlihat dari atas
larutan.
4. Masukkan 15 mL larutan Na2S2O3 0,1 M pada gelas kimia II, dan panaskan
sampai suhunya naik 10oC diatas suhu larutan yang pertama.
5. Letakkan gelas kimia yang berisi 15 mL larutan HCL 0,1 M diatas tanda silang,
kemudian tambahkan 15 mL larutan Na2S2O3 0,1 M yang telah dipanaskan tadi.

5
Hitung waktu menggunakan stopwatch sejak penambahan sampai tanda silang
tidak terlihat dari atas larutan.
6. Cuci gelas kimia yang sudah digunakan tadi, kemudian masukkan 15 mL
larutan Na2S2O3 0,1 M pada gelas kimia, dan panaskan sampai suhunya naik
10oC diatas suhu larutan yang kedua.
7. Letakkan gelas kimia yang berisi 15 mL larutan HCL 0,1 M diatas tanda silang,
kemudian tambahkan 15 mL larutan Na2S2O3 0,1 M yang telah dipanaskan tadi,
hitung waktu menggunakan stopwatch sejak penambahan sampai tanda silang
tidak terlihat dari atas larutan.

V. PENGAMATAN
Bagian 1 : Konsentrasi

2HCL(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)

Larutan HCL 1 M HCL 2 M HCL 3 M


Waktu 3 menit 25 detik 53 detik 27 detik
Kondisi Larutan : Terdapat buih, timbul bau, dan muncul embun disekitar tabung reaksi

Bagian 2 : Luas Permukaan

CaCO3(s) + 2HCL(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Larutan HCL 3 M 5 mL Waktu Keadaan Larutan


Terdapat endapan berwarna coklat muda,
Serbuk Marmer 2 menit 51 detik
dan gelembung, warna air keruh
Terdapat endapan berwarna coklat dan
Bongkahan Marmer 4 menit 8 detik
gelembung

Bagian 3 : Suhu

Na2S2O3(aq) + 2HCL(aq) 2NaCl + SO2 + S + 2H2O

Suhu Waktu
Larutan
I II III I II III
o o o
Na2S2O3 28 C 38 C 48 C 2 menit 40 detik 1 menit 22 detik 54 detik
Kondisi Larutan : Mengeluarkan bau, warna menjadi keruh

VI. DISKUSI

6
Pada data Bagian 1 tentang pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap laju reaksi, jika molaritas
larutan yang direaksikan semakin besar, maka laju reaksinya juga semakin besar. Terlihat
bahwa makin besar konsentrasi HCl, laju reaksi semakin cepat . Maka dapat disimpulkan:
Makin besar konsentrasi, laju reaksi semakin cepat

Pada data Bagian 2 tentang pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi, terlihat
bahwa CaCO3 berbentuk butiran atau serbuk akan bereaksi lebih cepat daripada CaCO 3
bentuk kepingan. Karena, luas permukaan bidang sentuh CaCO3 dalam bentuk butiran lebih
besar daripada CaCO3 bentuk kepingan dalam massa yang sama. Dengan demikian dapat
disimpulkan :
Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.

Pada data Bagian 3 tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi,

Suhu kamar = 28oC

Percobaan I
Suhu Larutan Na2S2O3 sama dengan suhu kamar
Percobaan II
Suhu Larutan Na2S2O3 = Suhu kamar + 10oC
= 28oC + 10oC = 38oC
Percobaan III
Suhu Larutan Na2S2O3 = Suhu kamar + 20oC
= 28oC + 20oC = 48oC

Suhu mempunyai hubungan linear dengan gerakan molekul. Jika suhu semakin tinggi, maka
molekul-molekul dalam materi akan semakin cepat bergerak. Akibatnya frekuensi terjadinya
tumbukan semakin besar. Ternyata Na2S2O3 dengan temperature yang paling tinggi bereaksi
paling cepat. Maka dapat disimpulkan :

Makin tinggi temperature pereaksi, makin cepat laju reaksinya.

VII. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Laju reaksi dipengaruhi beberapa factor seperti luas permukaan, konsentrasi zat, dan
perubahan suhu.
2. Semakin luas permukaan bidang sentuh maka semakin cepat sebuah reaksi
berlangsung.
3. Semakin tinggi konsentrasi suatu zat makan semakin cepat sebuah reaksi berlangsung.
4. Semakin tinggi suhu suatu zat makan semakin cepat pula sebuah reaksi berlangsung.1

7
VIII. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Laju_reaksi

http://muhlisah-lisah.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-faktor-faktor.html

http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/11/faktor-yang-mempengaruhi-laju-
reaksi.html

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai