Anda di halaman 1dari 7

Kaidah Bahasa Bahasa yang biasa digunakan dalam teks anekdot

sebagai berikut :
1. Kata kias atau konotasi:
Kata yang tidak memiliki makna sebenarnya.
Contoh : Banyak Pahlawan yang telah gugur dalam medan perang
(gugur : meninggal dunia)
Ia tak pantang menyerah meski banyak aral melintang (aral
melintang: hambatan)
2. Kalimat sindiran:
Kalimat yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan
lawan kata atau antonim
Contoh:
Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang
(sindiran dengan pengandaian).
Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin (perbandingan).
Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar
(antonim).
3.

Pertanyaan retoris:

Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.


Contoh: Apakah kau sudah siap mati?
4. Amanat :
Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan.
5. Lucu :
Kalimat yang mengandung unsur lucu/konyol/jengkel.
Contoh : Kepanjangan KUHP yang dipelesetkan menjadi Kasih Uang Habis
Perkara
6. Konjungsi atau kata hubung:
Konjungsi yang terdapat dalam teks anekdot adalah konjungsi sebabakibat dan konjungsi temporal. Konjungsi sebab-akibat, antara lain maka,
karena, sebab. Sedangkan konjungsi temporal adalah konjungsi yang

menandakan hubungan waktu. Konjungsi temporal bisanya digunakan


untuk urutan peristiwa, yakni setelah, lalu, kemudian.
7. Menggunakan waktu lampau
Contoh : Saya menemukannya semalam, pada zaman dahulu
8. Menggunakan kata kerja
Contoh : pergi, tulis, memanggil, mencari, dll.
9. Menggunakan kalimat perintah
Contoh : Hai pengawal bawa si pembantu kehadapanku!
10.

Menggunakan kata seru

Kata seru biasa diartikan sebagai kata yang mengungkapkan perasaan


seseorang. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa apa yang
dikatakan sebagai Kata Seru sebenarnya sudah berupa kalimat. Sebab
kata-kata saja belum dapat mengungkapkan perasaan. Setiap kata
sifatnya masih netral, belum mengandung berbagai perasaan seperti rasa
sayang, benci, sedih, kecewa dan lain-lain.
Contoh penggunaan kata seru atau interjeksi :
1. Kamu bego amat!

2. Aduh, celaka kita!


Kata seru dapat dibedakan atas :
1. Kata seru Asli : yang, wah, ah, ai, oh, cih, cis, he dsb.
2. Kata seru yang berasal dari kata biasa : celaka, masa, kasihan, bangsat
dsb.
3. Kata seru yang berasal dari tiruan bunyi : bum, dor, brak, bur, cit.
4. Kata seru berbentuk ungkapan (kebanyakan berasal dari bahasa Arab) :
alhamdulillah, insya Allah, masya Allah, astagfirullah.

11.

Kata sandang :

Suatu kata yang tidak memiliki arti atau makna khusus yang digunakan
sebagai penjelas kata benda yang diletakan sebelum kata benda. Makna
kata sandang sendiri tergantung dengan makna kata yang ada di
belakangnya.

Fungsi Kata Sandang :


1. Membendakan suatu kata atau frase.
Contoh:
Yang rajin belajar pasti akan menjadi pintar.
Yang rajin belajar maksudnya orang-orang yang rajin belajar.
2. Membentuk kata benda atau kata ganti orang.
Contoh:
Para hadirin mengikuti acara seminar dengan sangat antusias.
Para hadirin bermakna hanya orang-orang yang hadir.
A. Kata sandang yang menyatakan jumlah tunggal
Kata sandang seperti sang, sri, hang, dang, hyang memberikan makna
seorang atau tunggal pada kata sesudahnya.
Contoh:
1. Sang
Sang biasa digunakan untuk panggilan manusia, benda mati atau
makhluk hidup lainnya bertujuan untuk meninggikan martabat atau
menyindir.
Contoh:
Sang raja memberikan tahtanya kepada ahli waris. (meninggikan
martabat)
Sang kodok sepertinya tidak mengorek lagi hari ini. (menyindir)

Sang saka merah putih berkibar di langit Indonesia.


2. Sri
kata sandang Sri digunakan sebagai penyandang nama manusia yang
kedudukannya
lebih
tinggi.
Contoh:
Sri Sultan Mahmud meninggalkan keraton untuk melihat rakyatnya.
Sri baginda memerintahkan seluruh rakyatnya untuk datang ke acara
pernikahan anaknya.
3. Hang
Kata sandang hang juga digunakan untuk menghormati seseorang, tetapi
digunakan pada astar lama.
Contoh:
Hang Tuah bertemu dengan Hang Bae untuk berunding.
Hang jebat merupakan pahlawan pembela kebenaran
Melayu.

orang-orang

4. Dang
Penggunan kata sandang Dang sama seperti Hang, tetapi khusus
untuk
wanita.
Contoh:
Dang Shinta dilamar oleh Hang Jebat.
Sungguh elok paras Dang Siti sehingga membuat semua pria di
kampungnya memperebutkannya.
5. Hyang
Khusus untuk kata sandang Hyang digunakan untuk menyebut dewa dan
dewi.
Contoh:
Umat Hindu di Indonesia menyembah tuhan mereka, Hyang Widhi.

6. Yang
Kata sandang Yang biasanya digunakan sebagi pembentuk atau
pengganti
nama
Tuhan.

Contoh:
Yang Maha Pengampun, Ampunilah semua dosa-dosaku dan orang tuaku.
Kejadian ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Serahkaan semua masalahmu kepada Yang Maha Adil.
B. Kata sandang yang menyatakan jumlah jamak/kelompok.
Kata sandang seperti para, umat dan kaum menyatakan kelompok orang
tertentu.

1. Para
Kata sandang para digunakan untuk menegaskan sekelompok manusia
yang memiliki suatu kesamaan tertentu.
Contoh:
Para dokter sedang mengoperasi seorang pasien kanker di ruang operasi.
Para manula yang terlantar di rawat oleh panti jompo.
Para pembalap memacu sepedanya dengan cepat pada putaran terakhir.
2. Umat
Kata sandang umat digunakan biasanya digunakan untuk menyatakan
kelompok yang memiliki kesamaan dalam bidang agama.
Contoh:
Umat Islam memiliki hari Raya Idull Fitri sebagai hari yang suci,
sedangkan Umat Kristen memiliki hari Natal.
Umat Nabi Muhammad SAW di Indonesia memperingati Isra Miraj dengan
khusyuk.
Untuk menghormati umat Hindu yang sedang menyepi, Umat Islam di Bali
mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.

3. Kaum
Kata sandang kaum digunakan untuk orang-orang yang memiliki
pandangan
atau
ideology
sama.

Contoh:
Kaum Soddom di Azab oleh Allah Swt karena perilakunya yang sangat
menyimpang.
Kaum wanita pada jaman dahulu dipandang sebelah mata oleh kaum lakilaki.
Kaum menengah ke bawah tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh
kaum kaya raya.
C. Kata sandang sebagai penunjuk kata ganti orang/kata benda
yang bermakna netral atau seimbang.
Kata sandang seperti Si dan Yang biasanya digunakan untuk
menunjukan suatu kenetralan atau keharmonisan pada kata yang
disandangnya.
1. Si
Kata sandang Si digunakan untuk mengiringin nama seseorang, hewan
dan membentuk kata sifat menjadi kata benda.
Contoh:
Si Budi mengajak Sinta pergi ke sekolah bersama.
Si gendut, Si manis, Si kurus, Si tampan
Si kancil sangat pintar sehingga dia bisa menipu buaya.
2. Yang
Kata sandang Yang digunakan sebagai pembentuk kata benda dari frase
atau kata yang dikhusukan sebagai kata ganti orang atau manusia.
Contoh:

Yang mengalami kecelakaan itu adalah tetangga dekatku.


Aku tak melihat orang yang memanggil namaku dari belakang.
Budi bertemu dengan orang yang telah ditunggu-tunggu olehnya.
12.

Kalimat Minor

Kalimat yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti kalimat.
Contoh : Diam! , Pergi! , Adiiilll!

Anda mungkin juga menyukai