PRESENTAN
dr. Sri Agustin Nurhasanah
PENDAMPING
Dr. Hj. Sopi Sopiawati
AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama:
Benjolan pada lipat paha sebelah kanan.
Status Generalisata
Kepala : normocephal, simetris
Bentuk : tidak ada kelainan bentuk
Mata : letak simetris, conjunctiva anemis (-/-), sclera ikterik -/-
Hidung : PCH -/-
Telinga: Dalam batas normal
Mulut : Mukosa lembab, pucat (-)
Leher :
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
JVP : Tidak meningkat
KGB : Tidak teraba pembesaran
Abdomen :
Inspeksi : cembung
Auskultasi : Bising usus (+), normal
Palpasi : lembut, turgor kembali cepat, massa (-). NT (-). Hepar dan
lien tidak teraba
Perkusi : timpani seluruh regio abdomen. PS (-),PP(-), ruang traube
kosong
Ekstremitas :
Ekstremitas atas : akral dingin, CRT < 2 detik
Ekstremitas bawah: akral dingin, CRT < 2 detik
Status Lokalis :
Pemeriksaan Penunjang
Usulan Pemeriksaan :
Foto Thorax
Diagnosis Kerja :
Hernia inguinalis lateralis dextra reponibel
Follow Up
Tanggal 11 Januar1 2017 12 Januari 2017
O Kesadaran: Cm Kesadaran: Cm
TD: 120/80 mmHg R: TD: 110/70 mmHg
20x/menit N: 80
HR: 80 x/menit S: 36 R: 20
Terdapat massa berbentuk S: 36,4
lonjong berukuran 8cmx4cm,
tidak tampak tanda-tanda
peradangan, , kenyal, mobile,
dapat dimasukkan, finger test +.
A Hernia inguonalis lateralis Hernia inguonalis lateralis dextra reponibel
dextra reponibel
P Poliklinik Bedah Ruangan
- Pro operasi - IVFD RL 20 tpm
Hernioraphy atas - Observasi KU + TTV
indikasi HIL dextra
reponibel
- IVFD RL 20 tpm
- Cek Lab
Ruangan
- Observasi KU +
TTV
- Pasien dipuasakan 8
jam untuk persiapan
operasi.
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Kanalis inguinalis adalah kanal atau saluran yang normal. Pada fetus,
bulan ke delapan kehamilan normalnya terjadi descensus testiculorum. Penurunan
testis yang sebelumnya terdapat di rongga retroperitoneal, dekat ginjal, akan
masuk ke dalam scrotum sehingga terjadi penonjolan peritonium. Pada umumnya,
setelah bayi lahir telah mengalami obliterasi sehingga rongga perut tidak dapat
melalui kanal tersebut. Obliterasi biasanya terjadi di annulus inguinalis internus,
lalu hilang dan hanya berupa tali. Tetapi pada beberapa kasus sering belum
menutup sehingga terjadi hernia.
Pada usia dewasa, seeorang lebih produktif dan memilikki aktivitas yang
tinggi. Sehingga penyebab terseringnya adalah karena banyak mengangkat beban
berat, kegemukan, pola makan yang rendah serat sehingga sering mengejan saat
defekasi. Batuk dengan frekuensi yang sering juda dapat menjadi salah satu
penyebab dari hernia.
- Penegakan diagnosis
Finger test
Ziemen test
Thumb test
Anulus internus ditekan dengan ibu jari, pasien diminta untuk mengejan.
Bila keluar benjolan artinya pasien mengalami hernia inguinalis medialis,
jika tidak keluar benjolan berarti hernia inguinalis lateralis.
- Penatalaksanaan Hernia
1. Konservatif
2. Operasi
Pada orang dewasa, dilakukan operasi elektif atau cito terutama pada
keadaan inkarserata dan strangulasi. Operasi elektif angka kematiannya
lebih rendah daripada operasi cito.
Operasi