Disusun oleh :
Oleh Kelompok 5
Nama:
1 Azizoel Metiadini (15103010)
2 Bondan Prakoso (1510301025)
3 Sari Puspita (15103010)
4 Silva Nurul F. (15103010)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tidar
2017
Kata Pengantar
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan
dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang
dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang
dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu
penyelenggaraan pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat
dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang
akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara
pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu tertentu.
Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta
didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu
maupun kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu
kurikulum sudah barang tentu bukan perkara gampang. Masing-
masing kurikulum memiliki warna dan ciri khas tersendiri. Warna
dan ciri khas tiap kurikulum menunjukkan kurikulum berusaha
menghadirkan sosok peserta didik yang paling pas dengan
zamannya.
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa
alasan dan landasan yang jelas, sebab perubahan ini disemangati
oleh keinginan untuk terus memperbaiki, mengembangkan, dan
meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional. Persekolahan
sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum dituntut
untuk memahami dan mengaplikasikannya secara optimal dan
penuh kesungguhan, sebab mutu penyelenggaraan proses
pendidikan salah satunya dilihat dari hal tersebut. Namun di
lapangan, perubahan kurikulum seringkali menimbulkan
persoalan baru, sehingga pada tahap awal implementasinya
memiliki kendala teknis. Sehingga sekolah sebagai penyelenggara
proses pendidikan formal sedikit banyaknya pada tahap awal ini
membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan
memahami isi dan tujuan kurikulum baru. Dalam teknis
pelaksanaannya pun sedikit terkendala disebabkan perlu adaptasi
terhadap perubahan atas kurikulum terdahulu yang sudah biasa
diterapkannya.
Berdasarkan uraian diatas, penyusun bermaksud untuk
menganalisis lebih lanjut mengenai seluk beluk kurikulum 1975.
Kurikulum 1975 sendiri merupakan kurikulum pertama di
Indonesia yang dikembangkan berdasarkan proses dan prosedur
yang didasarkan pada teori pengembangan kurikulum.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dimaksudkan dalam penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi kurikulum.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Kurikulum
(1975-1984).
3. Untuk mengetahui Penyebab Bergantinya Kurikulum 1975
ke Kurikulum 1984
4. Untuk mengetahui implementasi pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia dalam kurikulum 1975.
1.4 Manfaat
Adapaun dari penulisan makalah ini, penulis mendapatkan
beberapa manfaat yaitu sebagai berikut.
1. Menambah wawasan pembaca maupun penulis tentang
definisi mengenai kurikulum.
2. Terpenuhinya tugas Mata Kuliah Telaah dan Pengembangan
Kurikulum.
3. Bartambahnya wawasan pembaca maupun penulis
mengenai kurikulum 1975 secara mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Simpulan
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit) meramalkan
hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena
menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang
harus dialami oleh peserta didik. Pembaharuan kurikulum perlu
dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan
sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.
Kurikulum 1975 dibentuk agar agar lebih sesuai dengan tuntutan
perubahan, dan lebih efisien dan efektif dalam menunjang
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Sebuah kurikulum yang
berlaku selalu mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga
yang terdapat dalam implementasi kurikulum 1975.
3.2 Saran
Seluruh subjek pendidikan harus selalu berintegrasi dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui kurikulum.
Pemerintah sebaiknya mengevaluasi secara menyeluruh dan
cermat terhadap sebuah kurikulum sebelum melakukan
pembaharuan ke kurikulum selanjutnya. Selain itu, pemerintah
juga harus memperhatikan kondisi fisik dan psikis gambaran
pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berada pada sebuah
kota di Pulau Jawa tentu akan berbeda dengan daerah 3T.
Pemerintah juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana
penunjang kurikulum sebelum mulai memberlakukannya. Jangan
sampai momen awal pemberlakuan sebuah kurikulum baru
menjadi polemik di kalangan masyarakat yang berdampak buruk
bagi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Selain itu,
pendidik, masyarakat, dan peserta didik harus turut andil dalam
menyukseskan sebuah kurikulum yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Daftar pustaka
Bahasa Indonesia 5 5 5 5 4 4
Bahasa Daerah*) 2 2 2 2 - -
Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4
Ilmu Pengetahuan
4 4 4 4 4 4
Sosial
Akademik Matematika 5 5 5 5 5 5
Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 4 4 4
2 2 2
Sub Jumlah 22 22 22
2 2 2
2 2 2
Sub Jumlah**) 24 24 24
4 4 4
Pendidikan 11. Pilihan Terikat 6 - 6 - 6 -
Keterampilan 12. Pilihan Bebas - 6 - 6 - 6
3 3 3
Jumlah jam pelajaran per minggu 37 37 37
7 7 7
3 3 3
Jumlah jam pelajaran per minggu**) 39 39 39
9 9 9
Catatan :
*) Bagi Daerah yang menyelenggarakan Bahasa Daerah
**) Termasuk Bahasa Daerah