ABSTRAK
Bayi berisiko merupakan bayi yang belum mampu beradaptasi dengan lingkungan
luar rahim, hipotermi merupakan ancaman terbesar bagi bayi yang berisiko ini. Perawatan
Metoda Kangguru (PMK) merupakan alternatif perawatan yang lebih efektif karena lebih
hemat dan efisien, dikarenakan lebih manusiawi dan banyak manfaatnya dibandingkan
inkubator yang hanya bisa memberikan kehangatan dari mesin, sehingga PMK bisa
diberikan bersama inkubator dalam perawatan bayi untuk mengatasi masalah hipotermi ini.
Penelitain ini bertujuan untuk melihat keefektifan metoda Kangguru terhadap adaptasi suhu
pada bayi baru lahir berisiko masa pemulihan
Penelitian ini bersifat quasi-eksperimen dengan rancangan one goup pre-post test
yang dilakukan di Perinatologi level II IRNA Anak RSUP DR M. Djamil Padang selama 3
bulan Responden diambil berdasarkan sasaran penelitian yaitu sebanyak 10 responden.
Teknik Pengumpulan data melalui pengukuran suhu secara langsung pada responden
sebelum dan sesudah dilakukan perawatan metoda Kangguru. Kemudian data dianalisis
secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon
Hasil penelitian didapatkan selisih antara suhu sebelum dengan sesudah dilakukan
perawatan metoda Kangguru adalah 0,50C. Setelah dilakukan Analisis bivariat dengan
menggunakann uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0.011 ( p < 0,05). Menunjukan bahwa ada
keefektifan perawatan metoda Kangguru terhadap adaptasi suhu bayi baru lahir berisiko
masa pemulihan.
Berdasarkan hasil di atas disarankan bagi pihak RSUP Dr. M.Djamil lebih
memperhatikan dalam pemberian perawatan metoda Kangguru dengan memfasilitasi alat
yang diperlukan untuk metoda Kangguru maupun pelatihan tenaga kesehatan dalam
melakukan perawatan metoda Kangguru sehingga mempercepat proses penyembuhan bayi,
mencegah keadaan berisiko dan menekan angka kematian neonatal di RSUP Dr M Djamil
Padang
Kata Kunci : Perawatan Metoda Kangguru, Suhu, Bayi Baru Lahir Beresiko
Alamat Korespondensi
Mitayani*
Yeni Suki**
Nova Fridalni***
Dosen STIKES MERCUBAKTIJAYA Padang *
Perawat RSUP Dr. M.Djamil Padang
Dosen STIKES MERCUBAKTIJAYA Padang ***
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jl. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang
Telp. 0751 - 442295
PENDAHULUAN
Neonatus adalah masa kehidupan
pertama di luar rahim sampai dengan usia METODOLOGI PENELITIAN
28 hari, dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan didalam Penelitian ini menggunakan desain
rahim menjadi diluar rahim (Potter & quasi-eksperimen dengan rancangan one
Perry, 2005:650). Menurut RISKESDAS
group pre-post test dengan
2007 didalam , penyebab kematian
neonatal 0-6 hari adalah gangguan mengungkapkan hubungan sebab akibat
pernafasan (37%), prematurias (34%), dengan melibatkan satu kelompok
sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus subjek/tidak memiliki variabel control
(6%) dan kelainan congenital (1%). Sasaran penelitian adalah Bayi
Hipotermi merupakan penyebab kematian baru lahir / Neonatus Risiko tinggi baik
bayi yang cukup tinggi , Menurut data itu BBLR maupun BBL normal namun
Survei Demografi Kesehatan Indonesia ada kelainan fisiologis dalam keadaan
(SDKI) 2007, , AKN (angka kematian stabil seperti refleks hisap kuat tidak ada
neonatal) / berumur 0-6 hari adalah 19 per tanda infeksi dan bayi tidak apnea
1.000 kelahiran hidup, sedangakan AKB (berumur 0 28 hari) yang berjumlah 10
(angka kematian bayi) 34 per 1.000 orang
kelahiran hidup.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tindakan medis pada bayi baru lahir
yang mengalami hipotermi biasanya Analisis univariat digunakan untuk
dimasukan dalam inkubator. Namun mengetahui tingkat suhu bayi baru lahir
Inkubator dikhawatirkan dapat risiko tinggi dalam masa pemulihan
menimbulkan efek negatif bagi kesehatan sebelum diberikan perawatan metoda
seorang bayi. Meski selama ini inkubator Kangguru dan tingkat suhu bayi baru
bisa memberi kenyamanan bagi si bayi, lahir risiko tinggi dalam masa pemulihan
namun alat ini disinyalir juga dapat setelah diberikan perawatan metoda
mempengaruhi detak jantung bayi. Kangguru. Hasil penelitian adalah sebagai
berikut.
Bayi yang dirawat dengan metode
Kangguru lebih cepat mencapai suhu 1. Tingkat Suhu Bayi Baru Lahir Risiko
normal dibandingkan bayi yang dirawat Tinggi dalam Masa Pemulihan
dalam incubator, ini disebabkan suhu Sebelum diberikan Perawatan Metoda
pada kulit ibu yaitu berkisar antara 360C- Kangguru
370C bisa memberikan lingkungan yang Sebelum dilakukan metoda
nyaman sesuai dengan lingkungan Kangguru maka diukur terlebih dahulu
intrauteri. suhu responden, untuk mengetahui tingkat
suhu responden sebelum diberikan metoda
Kangguru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Tingkat Suhu Bayi Baru Lahir Risiko Tinggi Masa Pemulihan Sebelum Diberikan Perawatan
Metoda Kangguru (PMK) Di Ruangan Neonatus Risiko Tinggi IRNA Anak RSUP Dr. M.
Djamil Padang Tahun 2011
Pada tabel 1 menunjukan bahwa didapat 36,20C dan tertinggi 36,70C dengan
tingkat suhu bayi baru lahir risiko tinggi standar deviasi 0,18
masa pemulihan di ruangan perinatologi
level II Irna Anak RSUP Dr. M. Djamil 2. Tingkat Suhu Bayi Baru Lahir Risiko
Tinggi dalam Masa Pemulihan Setelah
Padang Tahun 2011 sebelum diberikan
diberikan Perawatan Metoda Kangguru
perawatan metoda dengan rata-rata suhu Setelah dilakukan Perawatan
36,470C tergolong tidak normal Metoda Kangguru selama 90 menit maka
(hipotermi ringan). Suhu terendah adalah dapat diketahui tingkat suhu bayi baru
lahir masa pemulihan dapat pada tabel
berikut :
Tabel 2 Tingkat Suhu Bayi Baru Lahir Risiko Tinggi Masa Pemulihan Setelah Diberikan
Perawatan Metoda Kangguru (PMK) Di Ruangan Neonatus Risiko Tinggi IRNA
Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011
Tabel 3 Efektifitas Perawatan Metoda Kangguru (PMK) Terhadap Adaptasi Suhu Bayi Baru Lahir
Risiko tinggi MasaPemulihan Di Ruangan Neonatus Risiko Tinggi IRNA Anak RSUP Dr.
M. Djamil Padang Tahun 2011
Umur Jenis
No Bayi Pre Test Post Test Selisih
(hari) Kelamin
P=0,011