1
mobil pada sisi kanan mobil) telah diadopsi di A.S. Aturan ini berlaku untuk semua
akun.
Menurut sistem akuntansi berpasangan (double entry accounting system) yang
digunakan secara universal, pengaruh berganda (dua sisi) dari sistem pencatatan
transaksi yang logis. Sistem ini juga menawarkan cara untuk membuktikan keakuratan
dari jumlah-jumlah yang telah dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah yang
sama pada sisi debet dan kredit maka jumlah semua debet pasti akan sama dengan
jumlah pada kredit.
3. Persamaan Dasar
Dalam sistem berpasangan, untuk setiap debet harus ada kredit dan begitu juga
sebaliknya. Dengan demikian, hal ini membewa kita kepersamaan dasar akuntansi
seperti dibawah ini.
2
kronologis yang di ekspresikan dalam istilah debet dan kredit dalam akun tertentu. Hal
ini dinamakan Jurnal Umum (general jurnal).
3. Pemindahbukuan (Posting)
Prosedur pentrasferan ayat jurnal kea kun buku besar disebut dengan pemindahbukuan
(posting), yang melibatkan langkah-langkah berikut:
a. Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debet yang tertera
pada jurnal ke kolom yang tepat untuk akun yang didebet.
b. Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah debet yang diposting.
c. Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang tertera
pada jurnal ke kolom yang tepat untuk akun yang dikredit.
d. Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah kredit yang
diposting.
4. Neraca Saldo
Neraca Saldo (trial balance) yaitu daftar akun beserta saldonya pada periode
tertentu. Tujuan utama dari neraca saldo yaitu untuk membuktikan persamaan
matematis dari debet dan kredit setelah dilakukan posting, mendeteksi kesalahan
dalam penjurnalan atau posting, dan untuk membantu proses penyusunan laporan
keuangan. Prosedur pembuatan neraca yaitu:
a Membuat daftar akun beserta nominalnya
b Menjumlahkan kolom debet dan kredit
c Membuktikan kesamaan antara kolom debet dengan kredit
5. Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian (adjusment entries) dibuat pada akhir periode
akuntansi, yang diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi prinsip-
prinsip pengakuan pendapatan dan penandingan. Penggunaan ayat jurnal penyesuaian
akan memungkinkan perusahaan melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik
yang akurat pada tanggal neraca dibuat dan melaporkan pendapatan serta beban yang
tepat dalam laporan laba rugi.
a Jenis-jenis Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian dapat diklasifikasikan sebagai pembayaran di
muka (prepayment) ataupun akrual (accrual). Masing-masing kelompok memiliki
2 sub-kategori, yaitu:
3
Pembayaran di muka Akrual
1 Beban di bayar dimuka. 3 Pendapatan Akrual.
Beban-beban yang dibayar tunai Pendapatan yang telah
dan dicatat sebagai aktiva dihasilkan namun belum
sebelum digunakan atau diterima dalam bentuk kas atau
dikonsumsi. belum dicatat
2 Pendapatan diterima di muka. 4 Beban Akrual.
Pendapatan yang diterima dalam Beban yang telah terjadi namun
bentuk kas dan dicatat sebagai belum dibayarkan secara tunai
kewajiban sebelum dihasilkan atau belum dicatat.
4
Biaya perlindungan asuransi dicerminkan oleh pembayaran premi asuransi dengan
jangka waktu minimal 1 tahun. Premi asuransi ketika dibayarkan dicatat pada sisi
debet akun aktiva (Asuransi Dibayar di Muka). Untuk mencatat biaya asuransi
yang telah jatuh tempo pada perode yang bersangkutan, maka perlu untuk
mendebet Beban Asuransi dan mengkredit Asuransi Dibayar di Muka.
Penyusutan. Masa manfaat atau aktiva-aktiva yang menyediakan jasa untuk
dikonsumsi atau digunakan lebih dari satu tahun, misalkan peralatan, kendaraan
atau lainnya maka pencatatannya sebagai aktiva bukan sebagai beban pada saat
pembeliannya sesuai harga perolehannya. Menurut prinsip penandingan, sebagian
biaya aktiva jangka panjang harus dilaporkan perusahaan sebagai beban selama
setiap periode masa manfaatnya. Penyusutan (depreciation) yaitu proses
pengalokasian biaya aktiva menjadi beban sepanjang umur manfaatnya secara
rasional dan sistematis.
Kebutuhan akan penyesuaian penyusutan. Dari sudut pandang GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles) pembelian aktiva produktif pada
dasarnya dipandang sebagai pembayaran di muka jangka panjang atas manfaat
yang akan diterima. Oleh sebab itu pembuatan ayat jurnal penyesuaian periodik
atas penyusutan diperlukan untuk mengakui biaya yang telah jatuh tempo (menjadi
beban) selama periode berjalan dan untuk mencatat biaya yang belum jatuh tempo
(masih aktiva) pada akhir periode. Penyebab utama penyusutan fasilitas produktif
yaitu pemakaian aktual, kerusakan, dan keusangan.
Penyajian dalam laporan keuangan. Akun Akumulasi Penyusutan
merupakan sebuah akun kontra-aktiva (contra asset account) yaitu akun yang
mengoffset akun akiva pada neraca, yang berarti bahwa akun akumulasi
penyusutan mengoffset akun Peralatan Kantor pada neraca dan saldo normalnya
adalah kredit. Akun ini agar perusahaan tidak langsung mengkredit Peralatan
Kantor dalam rangka mengungkap biaya awal (original cost) peralatan dan total
biaya yang telah jatuh tempo sampai tanggal laporan keuangan. Selisih antara
biaya setiap aktiva yang dapat disusutkan dengan akumulasi penyusutan yang
berhubungan disebut dengan nilai buku (book value) aktiva. Nilai buku dengan
nilai pasar biasanya berbeda yang dikarenakan penyusutan bukanlah cara untuk
menilai aktiva melainkan suatu alokasi biaya.
Pendapatan yang Belum Dihasilkan. Pendapatan yang diterima dalam
bentuk kas dan dicatat sebagai kewajiban sebelum dihasilkan dinamakan dengan
5
Pendapatan Yang Belum Dihasilkan (unearned revenue), misalkan membeli
tiket sebelum pemberangkatan naik kendaraan umum, maka oleh perusahaan
dicatat sebagai Pendapatan yang Belum Dihasilkan.
c Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Akrual
Ayat jurnal penyesuaian untuk akrual diperlukan untuk mencatat
pendapatan yang telah dihasilkan dan beban yang telah terjadi tetapi belum tercatat
dalam periode akuntansi berjalan. Tanpa penyesuaian akrual, maka akun
pendapatan atau beban akan ditetapkan terlalu rendah. Jadi ayat jurnal penyesuaian
untuk akrual akan menaikkan akun neraca dan akun laba-rugi.
Pendapatan Akrual. Pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum
diterima dalam bentuk kas atau dicatat pada tanggal laporan keuangan disebut
pendapatan akrual (accrued revenue). Pendapatan akrual dapat terakumulasi
(menjadi hak perusahaan) seiring berlalunya waktu, seperti pendapatan bunga,
sewa atau pendapatan dari jasa yang telah dilakukan tapi belum ditagih seperti
komisi, honor atau fee yang dicatat oleh perusahaan karena hanya sebagian jasa
yang baru diberikan.
Beban Akrual. (accrued expense) yaitu Beban yang telah terjadi tetapi
belum dibayarkan atau dicatat pada tanggal laporan keuangan, seperti bunga, sewa,
pajak, atau gaji yang muncul karena penyebab yang sama dengan pendapatan
akrual.
Piutang Tak Tertagih adalah penandingan antara pendapatan dengan beban
secara tepat dan akan memerlukan pencatatan piutang ragu atau piutang tak
tertagih sebagai beban pada periode pendapatan itu dihasilkan, bukan pada periode
piutang atau wesel dihapuskan.
6. Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan
adalah neraca setelah semua ayat jurnal penyesuaian dibuat dan diposting, neraca
saldo berikutnya lalu dibuat dari akun-akun buku besar.
7. Penutupan
a Proses Dasar
Proses yang umumnya diikuti untuk mengurangi saldo akun nominal (temporer)
menjadi nol dalam rangka menyuiapkan akun-akun tersebut untuk periode
berikunya.
b Ayat Jurnal Penutup
6
adalah membuat ayat jurnal penutup pada akhir periode akuntansi tahunan
perusahaan.
c Memposting Ayat Jurnal Penutup
Bahwa semua akun temporer memiliki saldo sebesar nol setelah ayat jurnal
penutup diposting.
8. Neraca Saldo Pasca-Penutupan
Yaitu neraca yang hanya terdiri dari akun aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik/ akun
riil. Neraca ini dibuat setelah transaksi-transaksi regular selesai dipindahkan ke buku
besar dan neraca saldo kedua dibuat setelah ayat jurnal penyesuaian selesai dipindah
ke buku besar.
9. Ayat Jurnal Pembalik
Dibuat setelah laporan keuangan selesai dibuat dan pembukuan ditutup, perusahaan
biasanya membalik ayat jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi regular pada
periode berikutnya.
10. Ringkasan Siklus Akuntansi
a Mencatat transaksi periode berjalan pada jurnal yang tepat.
b Memposting dari jurnal ke buku besar.
c Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan.
d Membuat ayat jurnal penyesuaian dan kemudian memposting ke buku besar.
e Membuat neraca saldo setelah penyesuaian.
f Menyusun laporan keuangan dari neraca saldo kedua.
g Membuat ayat jurnal penutup dan kemudian mempostingnya ke buku besar.
h Membuat neraca saldo pasca-penutupan.
11. Laporan Keuangan untuk Prusahaan Dagang
a Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi mengklasifikasikan jumlah kedalam kategori seperti laba kotor
atas penjualan, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
b Laporan Laba Ditahan
Adalah laba bersih yang ditahan oleh perusahaan atau bisa juga didistribusikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
c Neraca
Pada bab ini suatu neraca adalah neraca berklasifikasi. Piutang bunga, asuransi
dibayar dimuka dan beban sewa dibayar dimuka dimasukan sebagai aktiva lancar.
7
Aktiva-aktiva ini dipandang lancar karena akan dikonversikan menjadi kas atau
digunakan sebagai bagian dari operasi rutin dalam jangka pendek.
d Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
Perusahaan yang memiliki persediaan umumnya menggunakan sistem persediaan
perpetual. Dengan sistem semacam itu, perusahaan mencatat biaya pembelian dan
penjualan persediaan secara langsung pada akun persediaan pada saat terjadinya.