Anggaran dasar yang baik juga memeberikan peraturan-peraturan dasar untuk
mengelola pertukaran antar unit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling bergantung satu sama lain untuk input atau output. Tingkat ketergantungan bervariasi dari tinggi dalam perusahaan yang terintegrasi secara vertikal sampai rendah dalam konglomerasi yang terdiversifikasi. Beberapa dari saling ketergantungan tersebut ada dikebanyakan organisasi. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk mengelola hubungan antarunit tersebut dengan cara dimana baik unit individual maupun organisasi dapat mencapai tujuannya. Desentralisasi menigkatkan bahaya di mana subunithanya memaksimalkan tujuannya sendiri dengan mengorbankan organisasi dengan cara memungkinkan manajer subunit untuk bertindak secara independen. Pendekatan Kompetitif versus Kolaborasi Anggaran dasar untuk desentralisasi mencoba untuk mencegah peluang untuk melakukan suboptimasi ini. Anggaran dasar tersebut dapat menggunakan dua pendekatan ekstrem untuk melakukannya. Pertama, pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan mensubstitusikan pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal. Persaingan antar-subunit didukung dan harga transfer internal menjalankan peran alokasi sumber daya dari sistem harga eksternal. Pendekatan lainnya, yaitu pendekatan kolaboratif, meneakankan pada keanggotaan organisasioanaldan mendorong individu untuk bekerja pada satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai. Pada praktiknya, tidaklah mungkin bagi kebanyakan organisai untuk menggunakan salah satu dari kedua metode tersebut dalam bentuk murninya. Dengan demikian, pilihan meraka adalah untuk mengombinasikan fitur yang sesuai dari kedua pendekatan tersebut. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Pilihan 1. Tersedianya Pasar Eksternal Sikap kompetitif diantara subunit-subunit mungkin hanya jika ada pasar eksternal untuk produk atau jasa yang diperdagangkan secara internal. Tersedianya kompetisi aktif dipasar eksternal membuat kompetisi internal menjadi lebih mungkin dan praktis. Ada dua alasan mengapa jenis pasar eksternal yang dapat diperbandingkan semacam ini sulit ditemukan dalam peraktek. Pertama, sejumlah unit internal diciptakan untuk kemudahan administratif. Hal ini menghasilkan unit-unit yang secara teknologi tidak dapat dipisahkan, tetapi secara administratif terpisah. Produk yang akan diperdagangkan dalam situasi seperti ini mungkin tidak memiliki pasar eksternal karena produk tersebut merupakan hasil dari kecurangan administratif. Kedua, pasar eksternal tidak dianggap aktif jika pasar tersebut melibatkan pertukaran diantara sejumlah kecil pelaku pasar. Disini, keputusan untuk melakukan inter nalisasi dibuat untuk menghindari ketergantungan yang mungkin terjadi pada satu sumber pembeli atau penjual tunggal. 2. Saling Ketergantungan yang Strategis Faktor utama dalam memilih antara kompetisi dan kolaborasi merupakan strategi bagi suatau organisasi. Bahkan, ketika produk-produknya secara teknis independen, strategi suatu organisasi dapat membuat produk-produk tersebut menjadi saling tergantung sebagai contoh, Hotel di Las Vegas pada umumnya menawarkan empat produk terpisah secara teknologi: penginapan, makanan, perjudian, dan hiburan. Secara strategis, suatu hotel dapat memilih untuk menciptakan empat unit yang berdiri sendiri dan melakukan transfer pada harga pasar. Atau, hotel tersebut dapat meniciptakan empat pusat yang saling tergantung dimana salah satu produk misalnya penginapan menjadi penghasil laba sementara ketiga produk lainnya menjadi pendukung. 3. Ketidaklengkapan Harga Pendekatan kompetitif membutuhkan mekanisme harga sebagai sinyal dasar untuk mengatur pertukaran. Selama harga mencakup semua variabel keputusan yang relevan, pendekatan kompetitif akan berhasil. Namun, harga transfer internal jarang mencakup semua variabel keputusan yang relevan dalam suatu pertukaran. Hal yang terutama sangat penting adalah perbedaan kualitas, ketidakpastian, dan faktor-faktor eksternal.
4. Tersedianya Opsi untuk Keluar
Persyaratan yang penting bagi keberhasilan pendekatan kompetitif adalah tersedianya opsi untuk keluar. Opsi untuk keluar memungkinkan seseorang produsen internal yang tidak efisien diberikan sanksi dengan cara mengizinkan pembeli menolak untuk membeli secara internal. Dari sudut pandang suatu perusahaan tunggal opsi untuk keluar dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh unit pembeli, tetapi tidak melakukan apa-apa untuk mengkangkap penurunan lebih lanjut dalam kualitas penjual. Dalam situasi semacam ini, pendekatan kompetitif harus diperketat untuk memaksa baik pihak pembeli maupun pihak penjual untuk meningkatkan kualitas internal. Desentralisasi dan penentu harga transfer Harga transfer mendukung dan mendorong jenis-jenis perilaku tertentu dalam organisasi. Jenis- Jenis harga transfer 1. Harga Pasar Harga pasar digunakan ketika terdapat beberapa jenis pasar eksternal untuk produk tersebut. Harga pasar mendorong perilaku yang kompetitif antar subunit dan dapat menurunkan komitmen terhadap suatu organisasi karena harga pasar memberikan kebebasan, baik pada divisi pembeli maupun divisi penjual untuk melakukan transaksi secara eksternal. 2. Harga biaya plus Biaya plus dapat berupa biaya penuh atau biaya variabel plus margin laba. Kedua aturan ini dapat mendorong para pemasok internal untuk menjadi tidak efisien dengan memungkinkan mereka untuk meneruskan biaya kepada divisi pembeli. Jika biaya plus akan digunakan, maka, dari sudut pandang keprilakuan, alternatif yang paling diinginkan adalah biaya standar yang dinaikkan dengan margin laba yang dapat diterima bagi divisi penjual. Penggunaan biaya standar untuk tujuan ini dapat diharapkan untuk mendorong manajer divisi penjual untuk meminimalkan biaya aktualnya karena usaha-usaha pengendaliannya akan tampak sebagai varian yang menguntungkan dalam laporan kinerja. 3. Biaya variabel Biaya variabel mungkin optimal secara ekonomi karena biaya tersebut mendekati biaya produksi marginal dalam jangka pendek. Akan tetapi, biaya variabel secara motivasional tidak mendukung unit penjual karena biaya tersebut tidak memungkinkan unit penjual untuk menunjukkan laba. 4. Harga yang dinegoisasikan Harga transfer yang dinegosiasikan akan mendorong keterampilan bernegosiasi dengan mengorbankan produktifitas karena negosiator yang paling baik dapat mengenal harga yang lebih tinggi. Menurut N.Dopouch dan R.Drake, harga transfer yang dinegosiasikan merupakan dasar yang tidak memuaskan bagi evaluasi kinerja dari subunit karena harga tersebut sebenarnya mengimplikasikan evaluasi terhadap kekuatan untuk melakukan negosiasi dibandingkan dengan kinerja itu sendiri. 5. Harga yang diputuskan atau diperintahkan Digunakan ketika dua subunit tidak mencapai kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua belah pihal atau jika satu divisi menolak untuk melakukan transaksi dengan divisi lain. Dalam kasusu semacam ini merupakan praktik umum bagi manajemen puncak untuk menetukan suatu solusi yang tepat guna menyelesaikan perselisihan ini. Ketika hal ini dilakukan, para manajer yang terlibat tidak lagi mempunyai tanggung jawab penuh atas aktifitas dari divisi mereka. Hal ini menimbulkan masalah-masalah keprilakuan langsung dalam hal semangat dan motivasi. Hal itu juga berarti bahwa kinerja divisional dievaluasi, para manajer tersebut akan tetap dianggap bertanggungjawab atas akibat dari keputusan yang tidak mereka buat. Harga transfer dan anggaran dasar desentralisasi Dampak keprilakuan dari harga transfer menyarankan suatu penafsiran kembali terhadap harga transfer sebagai mekanisme keprilakuan untuk mendukung tingkat kompetisi atau kolaborasi antar subunit yang diinginkan oleh suatu organisasi. Tabel dibawah ini menunjukkan suatu kaitan antara harga transfer dengan anggaran dasar untuk desentralisasi.
Jenis Perilaku yang Diinginkan Jenis Penentuan Harga Transfer yang
Diperlukan 1. Tingkat kompetisi dan saling 1. Harga kompetitif berbasis pasar ketergantungan yang tinggi antar unit. digunakan sebagai ukuran dari efisiensi ekonomi. 2. Tingkat kompetisi menengah antar 2. Harga berbasis pasar digunakan unit. Kolaborasi dibutuhkan pada sebagai batasan untuk mengukur variabel-variabel yang tidak dicakup elemen-elemen umum antara harga oleh harga. internal dengan harga eksternal. Perbedaan antara harga internal dengan harga eksternal akan digunakan sebagai suatu sinyal varians untuk investigasi lebih lanjut. 3. Kebutuhan yang setara, baik untuk 3. Harga transfer yang dinegosiasikan kompetisi maupun untuk kolaborasi. untuk memberikan suatu cara untuk melakukan pemecahan masalah secara bersama-sama. 4. Kolaborasi yang lebih besar 4. Harga transfer yag ditentukan untuk dibandingkan dengan kompetisi antar menyatukan pihak-pihak dan unit. menunjukkan kepada mereka kebutuhan untuk berkolaborasi. 5. Kolaborasi yang erat dan sedikit 5. Harga transfer yang diperintahkan kompetisi. untuk menggabungkan unit-unit yang terpisah. Bagian ini menyatakan bahwa elemen utama dari desentralisasi adalah kebutuhan untuk mengembangkan anggaran dasar yang sesuai. Anggaran dasar yang semacam itu harus memutuskan aktivitas dan keputusan manakah yang akan dibuat oleh kantor pusat dan manakah yang akan didelegasikan kepadaunit-unit individual; menyediakan norma perilaku yang sesuai untuk diikuti oleh unit-unit dalam melaksanakan aktifitas yang ditugaskan; dan menetapkan apakah pertukaran antar unit akan diatur terutama oleh aturan-aturan kompetisi atau kolaborasi. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Atribut-atribut dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkinan besar akan mengarah pada keselarasan tujuan adalah : 1. Kontrolabilitas Dianggap dinginkan karena kontrolabilitas mengeluarkan aspek-aspek kinerja yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer dari pengukuran. 2. Kelengkapan Mengacu pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat mencakup semua dimensi kinerja yang relevan. 3. Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial Dirancang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu aktivitas denga cara aktivitas tersebut dikelola.