Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiografi ialah pembuatan rekama film (radiograf) struktur tubuh bagian


dalam dengan melewatkan sinar X atau sinar gamma pada tubuh untuk bekerja
dalam film yang secara khusus disensitisasi yang digunakan dalam menegakkan
diagnosa dan rencana pengobatan penyakit baik penyakit umum maupun penyakit
mulut tertentu. Partikel radiasi terdiri dari atom atau subatom dimana mempunyai
massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi menggunakan energi
kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah elektron, beta, alpha, photon,
dan neutron.

Pada umumnya radiografi dalam kedokteran gigi digunakan untuk tujuan


membantu menegakkan diagnosa seperti pada penyakit atau kelainan gigi yang
tidak dapat terlihat langsung melalui pemeriksaan fisik. Penggunaan radiografi
dapat membantu mengetahui ada atau tidaknya kelainan, besarnya kerusakan atau
keparahan, serta hubungannya dengan jaringan di sekitarnya. Fungsi lainnya yaitu
untuk mengarahkan rencana perawatan biasanya setelah diagnosis penyakit
ditegakkan, maka dapat segera ditentukan rencana perawatan yang akan
dilakukan. Selain itu untuk evaluasi hasil perawatan yaitu untuk melihat
keberhasilan perawatan yang telah dilakukan, maka pada umumnya dilakukan
pemeriksaan radiografi, misalnya: untuk mengetahui apakah pengisian saluran
akar sudah sempurna (apakah apeks gigi telah menutup).

Dibidang kedokteran gigi, pemeriksaan radiografi mempunyai peranan


yang sangat penting.Hampir semua perawatan gigi dan mulut membutuhkan data
dukungan pemeriksaan radiografi agar perawatan yang dilakukan mencapai hasil
yang optimal. Salah satunya adalah untuk mengetahui kelainan-kelainan pada
periapikal gigi. Penyakit periapikal merupakan suatu keadaan patologis yang
terlokalisir pada daerah apeks atau ujung akar gigi atau akar gigi atau daerah
periapikal gigi.

Radiografi Kelainan Periapikal | 1


B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah gambaran radiografi dari kelainan periapikal?
2. Bagaimanakah etiologi dari kelainan periapikal?
3. Bagaimanakah tanda dan gejala klinis dari kelainan periapikal?
4. Apa sajakah different diagnosa dari kelainan periapikal?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan memahami gambaran radiografi dari kelainan
periapikal.
2. Untuk Mengetahui dan memahami etiologi dari kelainan periapikal.
3. Untuk Mengetahui dan memahami tanda dan gejala klinis dari kelainan
periapikal
4. Untuk Mengetahui dan memahami different diagnosa dari kelainan
periapikal.

Radiografi Kelainan Periapikal | 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. JARINGAN NORMAL PERIAPIKAL


Radiografi kedokteran gigi merupakan perangkat yang sering digunakan
dalam perawatan kedokteran gigi. Pemeriksaan radiografi berperan penting
dalam menentukan diagnosa, prognosa dan memantau beberapa hasil
perawatan yang dilakukan. Pemeriksaan radiografi merupakan salah satu
pemeriksaan identifikasi struktur anatomi tubuh, karena pemeriksaan radiografi
dapat memberikan gambaran dari struktur anatomis secara visual (Dewi, 2009).
Radiografi dapat menjadi dasar rencana perawatan dan mengevaluasi
perawatan yang telah dilakukan. Radiografi dapat digunakan untuk memeriksa
struktur yang tidak terlihat pada pemeriksaan klinis. Kegunaan foto radiografi
gigi yaitu untuk mendeteksi lesi, lokasi lesi atau benda asing yang terdapat
pada rongga mulut, untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit serta
menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan, dan untuk
mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi, adanya karies, penyakit
periodontal dan trauma pada gigi geligi (Haring, 2000).

Pemeriksaan intra oral periapikal radiografi digunakan untuk memperoleh


suatu gambaran daerah apikal akar gigi dan stuktur sekitarnya. Suatu rangkaian
Keaadan normal pada foto radiograf tidak boleh disalah-artikan sebagai suatu
kondisi patologis, atau sebaliknya suatu keadaan patologis disalah-artikan
sebagai keadaan normal karena hal ini akan menggangu dalam membuat
diagnosis. Oleh karena itu penting bagi dokter gigi untuk mengenali tiap-tiap
bagian foto panoramik yang merupakan keadaan yang normal. Mengetahui
keadaan anatomi normal rongga mulut bukan hanya sebatas mengenali jaringan
dan organ saja, akan tetapi dalam menginterpretasi foto rontgen juga harus
dapat mengetahui gambaran radiopak dan radiolusen dari jaringan dan organ
tersebut. Dengan demikian, kelainan yang ada dapat dideteksi dan

Radiografi Kelainan Periapikal | 3


dipertimbangkan dalam membuat diagnosa yang pasti serta penanganan yang
tepat. pemotretan periapikal pada rongga mulut dapat nemberikan banyak
keterangan yangnberharga tentang gigi dan struktur yang mengelilinginya
(Margono, 1998).
Untuk melakukan interpretasi suatu gambaran radiografi, seorang dokter
gigi harus memahami dengan baik bentuk struktur anatomi normal dan
geometri berkas sinar, karena hal ini dapat mempengaruhi hasil
pemotretan berupa gambaran struktur anatomi pada radiografi dengan tepat.
Gambaran radioanatomi normal dan variasinya harus dapat dibedakan dengan
baik pada lesi patologis suatu jaringan gigi.

Gambaran Anatomi Normal Jaringan Gigi; Komposisi utama gigi


adalah dentin dan enamel pada mahkota, lapisan sementum tipis pada
permukaan akar. Radiografi enamel, tampak radiopak lebih padat
daripada jaringan sekitarnya, sedangkan gambaran dentin lebih radiolusen
daripada enamel. Gambaran lapisan sementum sering tidak tampak jelas,
sedangkan pulpa dan saluran akar tampak radiolusen. Lamina dura / alveolus,
tampak radiopak tipis mengelilingi soket gigi. Gambaran ketebalan dan
kepadatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beban kunyah. Saat beban kunyah
lebih besar pada satu sisi, maka pada gambaran radiopak lamina dura tampak
lebih lebar dan tebal. Sedangkan saat beban kunyah lebih kecil, maka
gambaran radiopak tampak lebih tipis.

Puncak tulang alveolar memberikan gambaran radiopak tipis sebesar 1,5


cm dari cementoenamel junction. Ligamen periodontal yang terletak antara
akar dan lamina dura, memberikan gambaran radiolusen. Sedangkan trabekula
tampak memberikan gambaran radiopak tipis dan dikelilingi gambaran
radiolusen yang merupakan gambaran sumsum tulang kortikal.

Pada gambaran radiologi periapikal, dapat terlihat dengan jelas seluruh


jaringan periodontal sekitar gigi dari sebagian gigi yang di ambil radiografi

Radiografi Kelainan Periapikal | 4


periapikalnya seperti gambaran lamina dura, tulang alveolar, periodontal space,
apeks gigi, saluran akar, dan sementum yang memiliki ketebalan yang normal.

Gambar 1. Gambaran radiografi dari jaringan normal periapikal

B. KELAINAN PERIAPIKAL

1. Abses

Abses adalah kumpulan pus yang terbentuk dalam jaringan. Pus ini
merupakan suatu kumpulan sel-sel jaringan lokal yang mati, sel-sel darah

Radiografi Kelainan Periapikal | 5


putih, organisme penyebab infeksi atau benda asing dan racun yang
dihasilkan oleh orgnisme dan sel darah.

1.1 Periapikal Abses Akut

Definisi
Abses apikalis akut adalah proses inflamasi pada jaringan
periapikal gigi, yang disertai pembentukan eksudat.
Etiologi
Abses apikalis akut disebabkan masuknya bakteri, serta
produknya dari saluran akar gigi yang terinfeksi.
Tanda dan Gejala Klinis
Abses apikalis akut ditandai dengan nyeri yang spontan,
adanya pembentukan nanah, dan pembengkakan. Pembengkakan
biasanya terletak divestibulum bukal, lingual atau palatal
tergantung lokasi apeks gigi yang tekena. Abses apikialis akut juga
terkadang disertai dengan manifestasi sistemik seperti
meningkatnya suhu tubuh, dan malaise. Tes perkusi abses apikalis
akut akan mengahasilkan respon yang sangat sensitif, tes palpasi
akan merespon sensitif. Sedangkan tes vitalitas tidak memberikan
respon.
Radiografis
Gambaran radiografis abses apikalis akut, terlihat
penebalan pada ligamen periodontal dengan lesi pada jaringan
periapikal.

Gambar 2. Gambaran radiografi dari abses periapikal akut


Differensial Diagnosa

Radiografi Kelainan Periapikal | 6


- Dental Granuloma
- Kista Periapikal

1.2. Periapikal Abses Kronis

Definisi
Abses apikalis kronis merupakan keadaan yang timbul
akibat lesi yang berjalan lama yang kemudian mengadakan
drainase ke permukaan.
Etiologi
Abses apikalis kronis disebabkan oleh nekrosis pulpa yang
meluas ke jaringan periapikal, dapat juga disebabkan oleh abses
akut yang sebelumnya terjadi.
Tanda dan Gejala Klinis
Abses apikalis kronis berkembang dan membesar tanpa
gejala yang subjektif, hanya dapat dideteksi dengan pemeriksaan
radiografis atau dengan adanya fistula didaerah sekitar gigi yang
terkena. Fistula merupakan ciri khas dari abses apikalis kronis.
Fistula merupakan saluran abnormal yang terbentuk akibat drainasi
abses. Abses apikalis kronis pada tes palpasi dan perkusi tidak
memberikan respon non-
sensitif, Sedangakn
tes vitalitas tidak
memberikan respon.
Radiografis
Gambaran
radiografis abses apikalis
kronis terlihat putusnya
lamina dura hingga
kerusakan jaringan periradikuler dan interradikuler.

Radiografi Kelainan Periapikal | 7


Gambar 3. Gambaran radiografi dari abses periapikal kronis

Differensial Diagnosa
- Dental Granuloma
- Kista Periapikal

3. Kista Periapikal

Definisi
Kista adalah rongga patologis yang biasanya berdinding
jaringan ikat dan berisi cairan kental atau semi likuid, dapat berada
dalam jaringan lunak ataupun keras seperti tulang. Rongga kista di
dalam rongga mulut selalu dibatasi epitel.
Kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung
apeks (akar) gigi yang jaringan pulpanya sudah nonvital/mati.
Etiologi
Kista ini merupakan lanjutan dari pulpitis (peradangan
pulpa).
Tanda dan Gejala Klinis
Dapat terjadi di ujung gigi manapun, dan dapat terjadi pada
semua umur. Ukurannya berkisar antara 0.5-2 cm, tapi bisa juga
lebih. Bila kista mencapai ukuran diameter yang besar, ia dapat
menyebabkan wajah menjadi tidak simetri karena adanya benjolan
dan bahkan dapat menyebabkan sakit karena tertekannya syaraf
oleh kista tersebut.
Radiografis
Pada pemeriksaan radiografis, kista periapikal
memperlihatkan gambaran seperti dental granuloma yaitu lesi
radiolusen berbatas jelas di sekitar apeks gigi yang bersangkutan

Radiografi Kelainan Periapikal | 8


Gambar 4. Gambaran radiografi dari kista periapikal

Differensial Diagnosa
- Abses Periapikal
- Dental Granuloma

4. Dental Granuloma

Definisi
Periapikal Granuloma merupakan lesi yang berbentuk bulat
dengan perkembangan yang lambat yang berada dekat dengan
apeks dari akar gigi, biasanya merupakan komplikasi dari pulpitis.
Etiologi
Selain membentuk abses periapikal dan kista periapikal,
mekanisme pertahanan jaringan periapikal terhadap rangsangan ringan
dan kronis ditandai dengan pembentukan jaringan granulasi yang diliputi
suatu kapsul ibrous yang dikenal sebagai Granuloma Periapikal.
Sehingga granuloma juga bisa dikatakan sebagai reaksi defensif kronis
tingkat rendah terhadap iritasi saluran akar.
Lapisan luar dinding terbentuk dari kapsul fibrosa yang
berhubungan dengan membran periodontaldan bagian dalamnya terdiri
dari karingan ikat jarang, pembuluh darah, sel fibroblas, neutrofil, sel
plasma, sel mast, eosinofil, limfosit,makrofag dan sisa-sisa sel epitel
mallasez.
Tanda dan Gejala Klinis
Gejala klinis dari granuloma perispiksl dan kista periapikal
sangat sulit dibedakan, biasanya pasien tidak mengeluh adanya

Radiografi Kelainan Periapikal | 9


nyeri, dan tes perkusi negatif. Oleh karena berhubungan dengan
pulpa yang telah nekrosis, stimulasi thermal akan menunjukkan
nilai yang negatif.
Radiografis
Berkapsul jaringan fibrosa dan berisi jaringan granulasi sehingga
pada pemeriksaan radiografi tampak sebagai bayangan yang radiolusen
di bagian apeks gigi atau bagian lateral yang berbentuk bundar atau oval.
Tampak lamina dura terputus, batas antara daerah radiolusen
dengan jaringan tulang yang sehat cukup jelas tetapi tidak setegas batas
pada kista. Membran periodontal dalam batas normal.

Gambar 5. Gambaran radiografi dari dental granuloma

Gambar 6. Gambaran radiografi dari dental granuloma


Radiografi Kelainan Periapikal | 10
Differensial Diagnosa
- Periapikal Abses
- Kista Periapikal

5. Hipersementosis

Definisi
Sementum yang berlebihan di sekitar akar gigi karena
kelainan lokal atau sistemik.
Etiologi
Adanya Inflamasi pulpa atau gangguan metabolic, biasanya juga
berhubungan dengan tekanan oklusal atau tekanan berlebih pada
pemakaian alat orto maupun herediter
Tanda dan Gejala Klinis

Akar gigi menyatu dengan tulang sehingga sulit untuk


dicabut
Radiografi
Pembesaran apikal gigi seprti bola lampu / alat pemukul.
Terkadang outline asli akar masih dapat diamati dalam masa
hipersementosis tersebut, serta adaanya gigi supra erupsi

Radiografi Kelainan Periapikal | 11


Gambar 7: Radiografi Hipersementosis

BAB III

KESIMPULAN

Salah satu fungsi dari radiografi pada kedokteran gigi adalah untuk
mengetahui kelainan-kelainan pada periapikal gigi. Penyakit periapikal
merupakan suatu keadaan patologis yang terlokalisir pada daerah apeks atau ujung
akar gigi atau akar gigi atau daerah periapikal gigi. Kelainan radiografi kelainan
periapikal berupa periapikal abses akut, periapikal abses kronis, kista periapikal,
dental granuloma, hipersementosis.

Radiografi Kelainan Periapikal | 12


Radiografi Kelainan Periapikal | 13

Anda mungkin juga menyukai