Anda di halaman 1dari 7

M - IV

UJI KUAT GESER

4.1. Tujuan
Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari
batuan yang menjadi sampel yaitu dari segi berapa kekuatan sampel terhadap
suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu di tahan oleh
spesimen tersebut.

4.2. Landasan Teori


1. Uji Kuat Geser Batuan
Dalam pengujian kuat geser bertujuan untuk mendapatkan nilai-nilai
tertentu yaitu :
Kohesi (C)
Sudut dalam (Q)
Pengujian kuat geser ini sampel dibebanu pada arah vertikal dengan
kemudia sampel akan digeser secara horizontal .
Beban yang diberikan secara vertikal akan mengakibatkan adanya
tegangan geser. Pembebanan yang dilakukan baik secara horizontal maupun
vertikal dilakukan menggunakan hidrolik dan tiap beban yang diberikan akan
diketahui berpa besar beban yang ada pada pompa tekan itu sendiri

Sumber : tambangunp.com
Foto 4.1
Alat Uji Kuat Geser
a. Kuat geser Permukaan Planar
Sampel yang akan diuji kuat gese berisi suatu through-going bidang
perlapisan yang akan disemen, sehingga suatu kekuatan yang akan diterapkan
menjadi berlakuk agar membelah dua spesiemn pada oerder yang
memisahkanya.

Sumber : scribd.com
Gambar 4.1
Sketsa Mekanisme Kerja Uji Kuat Geser

Bidang perlapisan tidak punya ketidakteraturan permukaan ataudisebut


gerak mengobak (planar). Dalam pengujian kuat geser sampel atau spesimen
harus diberikan tekanan normal pada bidang perlapisannya dan tekanan geser.
Tekanan geser akan meningkan secara cepat hingga kekuatan maksimum.
Sesuai dengan penjumlahan kekuatan dari sebuah material smen yang
telah mengikat balahan dari perlapisaanya dan mempertemukan pembalasan
tentang geseran dari permukaan.
Saat perpindahan terjadi dan berlanjut, tekanan geser akan terjatuh ke
beberapa nilai sisa yang kemudian sisa untuk penggantian pergeseran besar.
Hubungan antara kuat geser dan tegangan normal dapat dilihat pada
persamaan Coulomb-Mohr,yaitu sebagai berikut :

Dimana :
C = kohesi
= sudut geser dalam
Sumber : scribd.com
Gambar 4.2
Grafik Kuat Geser

Dalam mekanika batuan kohesi akan terjadi pada permukaan yang


disemen dan dipotong. Kohesi akan digunakan untuk kenyaman dan mengacu
denan hubungan kekerasan permukaan.

Sumber : scribd.com
Gambar 4.3
Proses Uji Kuat Geser

1. Uji Kuat Geser Tanah


Kut geser tanah ialah kemampuan suatu tanah jika melawan tegangan
geser tyang terjadi pada saat dibebani atau gaya perlawanan oleh butir tanah jika
mengalami desakan atau tarikan. Adapun respon tanah jika diberi pembebanan
ayau tarikan , yaitu :
Kohesi yang tergantung jenis dan kepadatannya
Gesekan antar butir
Adapun beberapa car dalam menentukan kuat geser tanah :
a. Direct Shear Test
Pengujian ini dilakukan dengan tegangan normal yang akan diberikan dari
atas kotak geser. Jika padatanah pasir bersih yangpadat, tekanan geser akan
bertambah sampai beban maksimal, keruntuhan geser terjadi, dan kondisi akan
menurun bila panambahan penggeseran dan kemudia akan konstan,pada
kondisi ini disebut kuat geser residu.
Sumber : constructor..com
Gambar 4.4
Alat Direct Shear Test
b. Vane Shear Test
Vane shear test dilakukan untuk menetukan kuat geser undraine terhdapa
lempung jenuh yang tidak memiliki retakan dan cocok untuk lempung yang
memiliki kekerasan yang lunak
c. Unconfined Compression Test
Pengujian ini dilkaukan tidak memiliki sudut geser dalam dan tegangan
sel, sehingga yang ada hanya beban secara vertikal menyebabkan tanah
menjadi retak.

Sumber : constructor.com
Gambar 4.5
Alat Unconfined Compression Test

3. Aplikasi Uji Kuat Geser


Semua massa batuan yang berisi bidang-bidang lemah atau yang disebut
struktur geologi seperti perlapisan, sesar, zoan pergeseran dan juga kekar.
Sehingga dengan kedalaman dangkal, maka tekanan rendah dan runtuhan dari
material batuan utuh ialah minimal dan perilakuk massa batuan dan dikontrol
olehluncuran pada bidang lemah. Dalam meniliti atau menganalisa stabilitas dari
sistem ini dari individu batuan, akan diperlukan untuk memahamu faktor yang
mengendalikan kuat geser dari bidang lemah yang memisahkan blok tersebut.
Menggunakan parameter kuat geser tanah dapat digunakan untuk
menghitung :
a. Daya dukung tanah dasar.
b. Stabilitas Lereng
c. Tegangan Lateral

4.3. Alat-alat yang digunakan


4.3.1. Alat
Alat yang digunakan untuk pengujian kuat geser batuan adalah :
1. Satu set alat untuk uji kuat geser dari suatu batuan
2. Jangka sorong dengan ketelitian 0.01 mm
3. Dial gauge
4. Satu set cetakan sampe uji kuat geser batuan
5. Pompa pembebanan
6. Penunjukan keadaan gesernya
4.3.2. Bahan
Bahan atau sampel yang digunakan dalam pengujian kuat geser batuan
adalah sampel batuan yang berbentuk silinder dengan tinggi dua kali diameter
yang memiliki bidang lemah tepat dibagian tengah. Sampel batuan dipreparasi
dengan cetakan berbentuk prisma.

4.4. Prosedur
Proseder untuk pengujian kuat geser batuan adalah:
1. Ukur terlebih dahulu panjang dan lebar sampel lalu catat pada
formulir pengujian.
2. Lakukan preparasi sampel dengan cara mencetak bagian atas
dan bawah sampel dengan penyemenan ddukan berbentuk prisma.
3. Masukan sampel ke dalam box penyimpanan dialat shear box,
kemudian beri beban normal sesuai dengan perhitungan.
4. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju saat
pengukuran maju, demikian pula pada saat pengukuran mundur selang
dipindahkan.
5. Pompa beban yang digunakan (0.5 kg/cm, 1 kg/cm, 2 kg/cm)
dan ditahan supaya konstan selama pengujian masih dilakukan.
6. Baca pressure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm
perubahan.
7. Beban yang diberikan jangan sampai berubah. Apabila berubah
maka pressure gaugenya pun berubah. Penunjuk keadaan geser
specimen dengan skala 1 strip bernilai 0,5 kN.
8. Pompa untuk menggeser specimen, digerak-gerakkan selama alat
penunjuk geser maju atau mundur itu berputar satu putaran penuh (1mm)
9. Setelah satu putaran (1 mm) dicatat data yang dihasilkan dari alat
penunjuk kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang berfungsi
untuk menggeser).
10. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser
ke arah maju dan ke arah mundur.

4.5. Rumus-Rumus yang Digunakan


Beberapa rumus yang di gunakan diantaranya adalah :
1. Tegangan Normal
N
n =
A
2. Kuat Geser
P
S=
A
Keterangan: s = Kuat Geser, kg/cm2
N = Beban Normal, kg
A = Luas Permukaan Bidang Geser, cm2
P = Pembebanan Geser, kg
Dari beberapa nilai kuat geser maksimum (s) yang didapatkan
kemudian dibandingkan terhadap tegangan normal masing - masing,
akan didapatkan nilai parameter kohesi dan sudut geser dalam,
dengan demikian maka:

s =n.Tan + C
Keterangan: n = Tegangan Normal, kg/cm2
= Sudu Geser Dalam
C = Kohesi
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2011. Bab 3 Kuat Geser . elearning.gunadarma.ac.id/.


Diakses pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 19.06 WIB.
2. Budisantoso, 2013. Uji Kuat Geser . www.scribd.com/. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2017 pukul 19.26 WIB.
3. Bonaventura, Alves, 2013. Kestabilan Lereng.
Lerengtambang.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 20 Maret 2017
pukul 19.22 WIB.

Anda mungkin juga menyukai