Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DAERAH TUMPANG

PITU KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN


BANYUWANGI BERBASIS KEGIATAN PERTAMBANGAN

A. Pendahuluan
Pertambangan merupakan salah satu aset sumber daya alam yang termasuk dalam
kekayaan bumi di dunia. Pengelolaan di bidang pertambangan dan energi adalah
peningkatan kerusakan sumber alam tanah dan air akibat kegiatan eksploitasi. Oleh
karena itu potensi daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam tersebut dapat
menjadi alternatif untuk dikelola, tentu saja dengan izin dari pemerintah. Maraknya
izin usaha pertambangan mengakibatkan pula menjamurnya kota-kota yang
berkeinginan untuk mengelola tambang yang ada di wilayah kota tersebut. Salah satu
kota di ujung timur Jawa Timur yakni Kota Banyuwangi tak terlepas juga
berkeinginan untuk mengelola potensi pertambangan yang ada di satu kawasan
Kecamatan yakni Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Pertambangan di
areal ini sangat unik yakni ada 7 Bukit yang mengandung tambang tersebut. Gunung
itu terkenal dengan nama “Bukit Tumpang Pitu”. Sejak tahun 2000, masyarakat
wilayah ini secara tradisional sudah banyak yang mengetahuinya dan banyak yang
mencoba beralih dari kegiatan pertanian dan peladangan menjadi petambang.

B. Kondisi Sebelum Adanya Pertambangan


Kondisi sosial ekonomi atau gaya hidup masyarakat Kecamatan Pesanggahan
sebelum adanya pertambangan masih bersifat tradisional karena belum banyak
pengaruh dari luar. Penghasilan melaut maupun bertani biasanya langsung digunakan
untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Kehidupan masyarakat masih terbatas dalam
kegiatan melaut maupun bertani, dan lain-lain. Selain itu, gaya hidup masyarakat
sebelum adanya kegiatan tambang emas tersebut sangat sederhana, bahkan tidak
semua masyarakat memiliki sepeda motor, dan mereka hanya memiliki 1 mata
pencaharian. Sistem pengetahuan Pengetahuan masyarakat Kecamatan Pesanggaran
sebelum adanya pertambangan masih terbatas pada alat produktif yang berkaitan
dengan kegiatan bertani, berdagang maupun nelayan saja. Selain itu, peralatan yang
mereka gunakan untuk bekerja masih sangat sederhana dan tidak merusak ekosistem
lingkungan sekitar desa tersebut. Kurangnya pengetahuan tentang alat-alat modern
yang menjadi faktor kesederhanaan tersebut. Masyarakat pada dasarnya adalah
berasal dari petani, nelayan kecil, pedagang kecil, buruh, dan lain-lain. penghasilan
tersebut untuk menyekolahkan anak mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi masyarakat sebelum bekerja di
pertambangan tergolong sedang. Mereka hanya berupaya untuk memenuhi kebutuhan
pokok mereka. Adapun pendapatan masyarakat sebelum adanya pertambangan
mayoritas rata-rata sebesar Rp 500.000–Rp 1.000.000, pendapatan tersebut masih
tergolong rendah sehingga minim sekali dalam kegiatan pembangunan di daerah
tersebut.

C. Kondisi Setelah Adanya Pertambangan


Pada tahun 2008 masuk investor PT. Indo Multi Niaga (IMN) untuk melakukan
eksplorasi pertambangan emas di kawasan hutan tersebut dengan luasan mencapai
11.621,45 Ha. Selain itu ada pula PT. Bumi Suksesindo (BSI) pada tahun 2012
menerima IUP OP dari Bupati Banyuwangi seluas 4.998 Ha. Setelah adanya
pertambangan kondisi yang berbeda terjadi di Desa Sumber Agung Kecamatan
Pesanggaran. Sebagian masyarakat di desa ini beralih pekerjaan dari petani dan
nelayan menjadi penambang, karyawan perusahaan atau berwiraswasta membangun
kost-kosan dan membuka warung. Kondisi perekonomian berkembang dengan pesat
sejalan dengan beroperasinya kegiatan perusahaan dalam melakukan eksplorasi
tambang.
Berdasarkan PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha 2016-2020,
kontribusi kategori pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Banyuwangi berkisar antara 7,59 sampai 7,29 persen dalam 5 tahun
terakhir. Kontribusinya sebesar 5.003,00 milyar rupiah atau sekitar 7,59% tahun 2006
menjadi 5.913,07 milyar rupiah atau sekitar 7,29% pada tahun 2020. Sektor
pertambangan dikira mampu meningkatkan PDRB Kabupaten Banyuwangi yang
mana pada tahun 2008 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8% dan meningkatkan
hingga 7%.

Derasnya mobilitas penduduk serta aktivitas pertambangan menyebabkan aktivitas


perdagangan barang dan jasa lain tumbuh dengan subur di Pesanggaran tersebut.
Ketika memasuki kawasan ini maka akan menjumpai bengkel-bengkel sepeda
motor, bengkel-bengkel las untuk pembuatan gelondongan, warung-warung makan,
kedai kopi, kedai dan warung yang menyediakan kebutuhan tambang ditambah lagi
dengan jejeran gelondongan. Adapun peran perusahaan seperti PT. BSI dalam
meningkatkan infrastruktur daerah dekat lokasi tambang untuk pembangunan daerah
yang berupa membangun dan mengaspal jalan, mebangun jembatan dan prasarana
umum lainnya, seperti memperbaiki fasilitas sanitasi, menyediakan air bersih untuk
minum dan mencuci, merenovasi sekolah, dan sebagainya guna menunjang
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

D. Peran Pemerintah Daerah Dalam Menjalankan Aktivitas Penambangan


Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi mendukung kegiatan pertambangan yang
dilakukan salah satunya seperti PT. BSI. Penambangan yang dilakukan dinilaimampu
meningkatkan perekonomian Kabupaten Banyuwangi terutama di daerah Tumpang
Pitu Kecamatan Pesanggaran. Berbagai terobosan yang dilakukan PT. BSI telah
memberikan dampak positif bagi masyarakat. Program hibah kepemilikan sahan
kepada pemerintah daerah telah menjadikan Pemkab Banyuwangi sebagai salah satu
pemegang saham terbesar di tambang Tumpang Pitu. Selain itu PT.BSI yang meraih
penghargaan sebagai wajib pajak contributor terbaik tahun 2017 sebagai bukti lain
bahwa PT.BSI memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan ekonomi dan
pembangunan nasional.

E. Analisa
Pembangunan daerah di Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten
Banyuwangi berbasis kegiatan pertambangan dinilai memiliki dampak nyata yang
positif terutama bagi masyarakat sekitar. Penambangan emas telah menyebabkan
peralihan pekerjaan masyarakat menjadi penambang emas peningkatan pendapatan,
dan efek pengganda ekonomi terhadap kegiatan lainnya. Dampak positif tersebut
tidak lepas dari kontribusi perusahaan sekitar yang dinilai baik dalam menerapkan
good mining practice sehingga Pemerintah Daerah pun mendukung kegiatan
penambangan serta ikut bekerja sama untuk meningkatkan pembangunan daerah.

Anda mungkin juga menyukai