Anda di halaman 1dari 4

Revitalisasi Tambang Pasir Ilegal Kali Putih Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang

menjadi Kebun Buah Naga Yang Lezat Dikunjungi

Syahriyar Ramadhani
114.140.131

Abstrak

Daerah Kali Putih Yang Terletak di Desa Gempol, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah merupakan daerah terdampak Banjir lahar Dingin Gunung merapi
Pada tahun 2010 lalu. Bencana tersebut mengakibatkan area pertanian yang tadinya subur
sebagai persawahan menjadi gersang karena adanya material pasir dalam jumlah banyak
sisa eupsi merapi. Adanya material pasir yang melimpah mengubah matapencaharian
penduduk menjadi penambang pasir pada lahan yang tadinya merupakan persawahan dan
pemukiman. Seiring berjalannya waktu, jumlah bahan galian pasir dan batu di daerah kali
putih semakin menipis sehingga proses penambangannya berhenti. Sisa-sisa proses
penambangan pasir di daerah kali putih yang kini meninggalkan kerusakan lahan. Akibat
aktifitas pertambangan pasir tanah yang semula subur kini menjadi tandus dan dipenuhi
bebatuan. Kerusakan lahan yang terjadi di daerah ini perlu adanya mendapat perhatian kusus
dikarenakan darah ini memiliki potensi untuk di kembangkan menjadi bernilai lebih. Lokasi
kaliputih yang berada di dekat jalur penghubung antara provinsi DIY dan Jawa Tengah
memilki nilai strategis dan memiliki potensi yang besar sebagai daerah wisata.

Gambar lokasi bekas penambangan di Kali Putih Desa Gempol, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penambangan pasir secara illegal telah merusak kondisi alami tanah di sekitar
tambang pasir yang tadinya subur. Perlunya upaya perbaikan dan penataan kawasan ini
untuk menanggulangi permasalahan lahan yang dalam kondisi rusak dan kritis.
Pemerintah Kabupaten Magelang dan beberapa instansi terkait terus berusaha untuk
mengendalikan situasi dan kondisi diantaranya segera menindak dan menertibkan
kegiatan penambang pasir di Kali Putih, Kecamatan Salam. Pemerintah juga membangun
jembatan dan aliran sungai baru untuk menanggulangi jika terjadi bencana banjir lahar
dingin susulan dan mengatur arah aliran Kali Putih.
Hilangnya topsoil yaitu lapisan teratas tanah yang mudah dilalui air, tebalnya
kurang lebih 30 cm, termasuk dalam lapisan tempat berada tumbuhan dan akarnya,
berwarna hitam dan kaya akan bahan organik mengakibatkan lahan di kaliputih menjadi
gersang dan sulit untuk ditanami. Permasalahan lingkungan dan sosial yang muncul
diantaranya daerah tersebut menjadi berdebu ketika kering dan berlumpur ketika hujan.
Kondisi lahan yang buruk membuat daerah pemukiman di sekitar nya menjadi terganggu
dan tidak layak sebagai tempat tinggal.

Gambar pemukiman di Kali Putih

1.2 Landasan Teori


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2010 tentang
Pedoman Revitalisasi Kawasan, Revitalisasi adalah upaya untuk meningkatkan nilai
lahan/ kawasan melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat
meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya (pasal 1 ayat 1). Revitalisasi adalah upaya
untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital
hidup akan tetapi mengalami kemunduran dan degradasi. Revitalisasi kawasan adalah
upaya untuk menghidupkan kembali kawasan mati, yang pada masa silam pernah hidup,
atau mengendalikan dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi
yang dimiliki atau pernah dimiliki atau yang seharusnya dimiliki oleh sebuah kota sehingga
diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas lingkungan kota yang pada akhirnya
berdampak pada kualitas hidup dari penghuninya.
Kegiatan reklamasi lahan bekas tambang hendaknya dilakukan secara holistik
dan tidak hanya mencakup perbaikan fisik lingkungan semata, tapi juga dilakukan dengan
kegiatan pengembangan masyarakat. Berdasarkan pengalaman di negara berkembang
maka dalam program kegiatan pengembangan masyarakat sekitar pertambangan rakyat
perlu dilakukan upaya serius dalam mengkaji kearifan lokal, kekuatan dan kelemahan
masyarakat serta ketersediaan sumberdaya (Dariah dkk., 2010) . Sebagai kawasam
wisata menurut Pendit (2003) memiliki beberapa kriteria kriteria yang harus
dikembangkan, diantaramya:
1. kawasan wiata harus melalui konsultasi bersama masyarak dan direncanakan bersama
2. keuntungan dari kegiatan pariwisata harus dinikmati masyarsakat
3. kawasan wisata harus mengutamakan lingkungan, dan dalam pengembanganya tidak
boleh meningalkan kebudayaan setempat
Gambar Stockpile Penambangan Ilegal

2. PEMBAHASAN
2.1 Persiapan
Secara garis besar, beberapa kegiatan yang akan dilakukan guna
mewujudkan upaya Revitalisasi area tambang pasir illegal Kaliputih antara lain

1. Melakukan kajian tentang upaya peningkatan dan perbaikan kawasan Kaliputih.


Kegiatan ini bekerjasama dengan pemerintah daerah dan badan terkait dan
mengurus dokumen kelengkapanya
2. Melakukan sosialisasi program ke masyarakat mengenai pentingnya
pengembangan dan revitalisasi kawasan
3. Melakukan pelatihan,lokakarya dan workshop mengenai pentingnya revitalisasi
kepada jajaran aparat pemerintah
4. Melakukan studi banding tentang revitalisasi dan teknis ke kota-kota di
Indonesia maupun di luar negeri.
5. mengajak dan mengajarkan teknis pembudidayaan tanaman dan pengelolaan
pariwsata kepada masyarakat sekitar

. 2.2 Pembangunan
Tahap persiapan pembagunan dilakukan Dalam perencanaan pembangunan
kawasan Kali Putih menjadi daerah Berbasis perkebunan buah naga dan wisata, akan
di bangun beberapa sarana pendukung yaitu pabrik pengolahan buah naga, festifal
buah naga dan kebun bibit buahnaga. Pabrik pengolahan dapat menghasilkan olahan
buah naga seperti sirup, kripik, manisan, puding, dan es krim yang dapat menambah
nilai ekonomis dan pemberdayaan tenaga kerja lokal. Festifal merupakan sarana
untuk menarik wisatawan dan sebagai ajang perkenalan serta menjadi agenda
tahunan pada daerah ini. Kebun bibit buah naga merupakan sarana untuk
mengembang biakan tanaman dan riset, melalui kebun ini juga dapat dijadikan
edukasi serta menjadi penyedia bibit untuk di perjualbelikan dan aksi sosial lainya.
Gambar rencana pembuatan kebun buah naga

2.3 Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan dan pengelolaan proyek ini, seluruh pengelolaan dikelola
oleh masyarakat setempat dibawah pengawasan pemerintah setempat dan instansi
terkait.

3. Kesimpulan
Upaya revitalisasi di kawasan tambang pasir kaliputih merupakan langkah yang
tepat sebagai opsi untuk pengembanggan daerah. Kegiatan ini dapat memperbaiki
banyak aspek kehidupan masyarakat baik dari segi sosial. Ekonomi, dan lingkungan.
Pembangunan kawasan perkebunan terpadu dapat mengembangkan sektor sosial
melalui adanya kontak dengan masyarakat luas dan adanya edukasi dan
keterampilanyang akan didapat. Sektor ekonomi akan lebih berkembang dengan adanya
kegiatan pariwisata di wilayah ini. Pada Sektor lungkungan, Upaya revitalisasi ini dapat
memperbaiki kondisi lahan pasca tambang yang telah rusak. Revegetasi dengan tanaman
akan mengembalikan kondisi tanah setelah rusak dan kritis menjadi semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA

Danisworo, Mohammad & Widjaja Martokusumo. 2000. “Revitalisasi Kawasan Kota


Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan
Kota”. www.urdi.org (urban and reginal development institute, 2000)) diakses 20
Maret 2017 pukul 10.00 WIB.

Ika Iriandenta. 2010, Kajian Strategis Pengelolaan dan Revitalisasi Pemanfaatan Sumberdaya
Perairan Penambangan Batubara Kabupaten Banjar Berbasisi Pemberdayaan Masyarakat.
Project Report. Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat

Anda mungkin juga menyukai