Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Khoiriyah

NIM : 5022111013

Dampak Sosial Alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang Konvensional Di


Kecamatan Sungailiat Kep. Bangka Belitung

A. Pengantar
Provinsi Kepualaun Bangka Belitung dengan ibukota Pangkal Pinang merupakan salah
satu provinsi yang terdapat di Indonesia berdekatan dengan Pulau Sumatera. Kepulauan Bangka
Belitung memiliki keindahan alam yang tak terbandingkan yaitu pantai. Pantai dengan pasir
putih terhampar dan berisik gelombang air. Kepulauan Bangka Belitung teridiri dari 7 kota,
Kabupaten dengan 47 Kecamatan.
Kecamatan Sungailiat merupakan salah satunya kecamatan yang berada di Kepulauan
Bangka Belitung. Kecamatan Sungailiat meliputi 13 Kelurahan. Masyarakat Sungailiat dikenal
dengan budayanya yang multi kultural. Penduduk asli Sungailiat pada umumnya sama dengan
wilayah lain di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni suku Sawang dan Melayu Bangka.
Selain itu, keturunan Tionghoa juga sangat memengaruhi keberagaman Sungailiat. Kemudian,
banyak suku pendatang lainnya seperti suku Jawa, Batak, Minangkabau yang tinggal di kawasan
ini, dan beberapa suku lainnya.
Mata pencaharian penduduk di kecamatan Sungailiat adalah petani, industri (TI), pedagang,
buruh bangunan, PNS, pegawai Swasta, nelayan, dll. Namun di Kecamatan Sungailiat mayoritas
penduduknya bekerja sebagai Nelayan yang memanfaatkan laut yang tersedia oleh alam dan
sebagian lainnya bekerja sebagai pekerja tambang Timah Ilegal. Timah sebagai komoditas
industri yang dimiliki Kepulauan Bangka Belitung. Menurut data yang telah diperoleh khususnya
Kabupaten Bangka jumlah Nelayan pada tahun 2018 terdapat 6.569 penduduk yang bekerja
sebagai Nelayan.

Khususnya kecamatan Sungailiat, Hal ini dikarenakan bekerja sebagai Nelayan tidak ada
batasan pendidikan dan usia, usia yang masih anak sekolahan pun bisa menjadi Nelayan ikut
dengan orang tua mereka. Menjadi seorang nelayan bukanlah hal yang salah, mereka bekerja
untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan perahu dan mesin perahu untuk melaut.

Sama halnya dengan bekerja sebagai pekerja Tambang Konvensional walaupun memang
akan ada dampak lingkungan yang terjadi akibat dari tambang Timah Ilegal JIKA tidak di
Reklamasi setelah kegiatan tambang Timah tersebut.
B. Pembahasan
Timah mulai menunjukkan eksistensi pada bulan juli 2021 lalu. Apalagi dengan harga
Timah yang akhir- akhir ini mahal. Bermodalkan biaya yang tidak besar untuk memperoleh
sejumlah peralatan menambang seperti mesin robin, pipa, selang dan lainnya, membuat
masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ramai putar haluan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Tambang Inkonvensional (TI) Sebu, ya begitu lah masyarakat Babel
menamakan kegiatan tambang yang mulai populer di awal tahun 2021.

Kegiatan penambangan dengan bermodalkan mesin robin untuk menyedot sekaligus


menyemburkan air dan mendorong pasir, lumpur dan biji timah ke sakan (tempat penampungan,
red) saat ini menjadi sarana masyarakat mendapatkan uang. Harga biji timah yang saat ini
berkisar dari Rp 90 ribu hingga Rp 230 ribu, tak pelak membuat perekonomian di Babel yang
awalnya sepi menjadi menggeliat kembali, hal ini terlihat dari ramainya pusat perbelanjaan,
pasar yang dikunjungi masyarakat setiap harinya. Tidak hanya pusat perbelanjaan sembako dan
pakaian, toko emas, dealer sepeda motor pun kembali ramai didatangi masyarakat. Sementara itu,
terkait TI Sebu ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel akan melakukan dan Kepolisian Daerah
(Polda) Babel akan membahas regulasi untuk melegalkan TI sebu ini. Karena aktivitas tambang
ini hanya memerlukan lahan bekas tambang yang sudah ditinggalkan dan tidak dimanfaatkan lagi.
Masalah lahan ini pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Timah, intinya harus membina tapi
kalau hutan lindung dilarang, lahan eks tambang yang tidak lagi dikerjakan. Berkenaan dengan
timah ini, sejalan dengan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah, pemerintah pusat akan
mencoba mengakomodir usulan Pemprov Babel untuk kenaikan royalti yang diterima Babel.

Dengan hal ini masyarakat sungailiat ataupun yang diluar dari sungailiat yang tidak bekerja
ataupun pendapatan yang kurang mereka berbondong- bondong ikut bekerja sebagai pekerja TI
ini. Termasuk para Nelayan, mereka pun sebagian ikut bekerja TI dikarenakan dengan bekerja
sebagai Nelayan tentunya setiap hari pergi untuk melaut dikarenakan cuaca dan gelombang yang
tidak bisa dihindari demi keselamatan mereka ditambah lagi dengan harga ikan yang kadang naik
turun, sehingga mereka pun ikut bekerja sebagai pekerja tambang konvensional.

Diharapkan dengan Timah ini bisa mensejahterakan masyarakat Bangka Belitung dan
mencegah dari kesenjangan sosial. Namun, diharapkan juga tidak semua masyarakat untuk
bekerja sebagai tambang konvensional, tidak semua kepala keluarga ataupun anak- anak bekerja
sebagai tambang konvensional. Kenapa hal demikian? Dikarenakan, Bangka Belitung bukan
hanya dikenal dengan industri timahnya saja, di bidang mana pun bisa seperti pertanian,
pariwisata sehingga Bangka Belitung akan memperkenalkan Bangka Belitung.
Apa arti dari alih Profesi ini Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti alih
profesi adalah pengalihan atau pengubahan pekerjaan.
Lalu apa Dampak Sosial dari alih Profesi ini?

Tentunya terdapat dampak negatif dan positif dari alih Profesi ini

Berikut dampak negatifnya:

Penurunan angka pekerja Nelayan disebabkan tergiurkan oleh bekerja sebagai tambang
konvensional.
Apresiasi masyarakat pada Nelayan turun

Laju alih profesi Nelayan menjadi bekerja tambang Timah konvensional akan semakin
tinggi.

Tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah.


Sering terjadi relasi sosial antar pekerja

Sedangkan, dampak positif dari alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang
konvensional yakni :

Meningkatkan perekonomian masyarakat Bangka Belitung dan ini dapat memperkenal


industri Timah di Bangka Belitung.

Tidak perlu lagi membuat lahan- lahan baru untuk menjalankan kegiatan tambang
konvensional cukup memanfaatkan lahan yang sudah ditinggalkan dan tidak
dimanfaatkan lagi, tetapi harus memiliki izin atas lahan ini.

Meningkatkan eksistensi Timah Di Kepulauan Bangka Belitung

Bagaimana pun dampak yang terjadi sudah seharusnya para pekerja harus tetap bijak dalam
bekerja. Jika bekerja sebagai pekerja tambang maka harus bisa menjaga lingkungan sekitarnya.
Sementara itu, untuk memulihkan lahan bekas tambang lainnya dapat dilakukan dengan
meningkatkan unsur hara tanah. Pada saat acara Gelar Teknologi Rehabilitasi Lahan Bekas,
Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Tambang Timah di Kabupaten
Bangka Tengah, Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M. Agr., mengatakan, kunci dari rehabilitasi lahan
bekas tambang adalah penambahan bahan C organik, karena lapisan tanah atas bekas
penambangan memiliki kadar C organik sangat rendah, sehingga penambahan unsur hara mutlak
untuk dilakukan. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak dapat menjadi salah satu cara
untuk meningkatkan unsur hara tersebut. Penerapan model pengembangan lahan bekas tambang
yang terintegrasi dengan komoditas pertanian dan ternak, merupakan rekomendasi kebijakan
yang dapat dilakukan. Selain meningkatkan kesuburan tanah, dapat bernilai secara finansial bila
dikembangkan oleh masyarakat.
Adanya alih Profesi yang terjadi dapat membawa keberuntungan sendiri bagi mereka. Hal
ini juga tidak dapat disalahkan. Membawa Kepulauan Bangka Belitung dikenal sebagai
penghasil Timah Pulau Bangka Belitung merupakan pulau menyumbang timah terbesar di
Indonesia. Dimana pertambangannya sudah dimulai ratusan tahun lalu, yani sejak tahun 1711.
Dimana, kandungan logam timah Indonesia didominasi sebanyak 90% total produksi timah
Indonesia.
Namun ada sebaiknya provinsi kepulauan Bangka Belitung tidak menggantungkan
kehidupan pada Timah saja. Bangka Belitung juga memiliki pariwisata yang tidak kalah indah
seperti Pantai nya. Disektor pertanian juga dapat dilakukan, namun dalam hal ini pemerintah
juga ikut berkontribusi mencapai tujuan bersama- sama. Dengan begitudiharapkan Bangka
Belitung dapat menunjukkan kemajuannya.

Alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang Timah Di Kecamatan Sungailiat saat ini
diharapkan dapat berjalan dengan baik dan seimbang. Sehingga baik dari segi perekonomian dan
sosialnya pun berjalan seimbang. Tidak hanya dampak sosial yang berubah namun kemungkinan
ada Perubahan sosial juga dapat kita lihat dari alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang
Timah adalah :

Munculnya konflik sosial antar Nelayan dan pekerja tambang Timah, namun konflik
yang terjadi cenderung tidak memanas. Adanya alih fungsi lahan dapat memberikan
dampak negatif seperti munculnya tingkat persaingan kehidupan sosial yang tinggi, dan
banyak memunculkan konflik-konflik sosial di masyarakat.

Perubahan perilaku konsumtif dan gaya hidup masyarakat dalam hal mencakup sandang
dan papan. Konsumerisme menunjukkan pada sebuah gaya hidup seseorang dengan
keinginan untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Semakin banyaknya kebutuhan
hidup manusia, semakin menuntut pula terjadinya gaya hidup. Gaya hidup sangat
berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Hadirnya tambang juga
membawa perubahan hidup masyarakat dalam hal ini di bidang konsumsi. Masyarakat
Kecamatan Sungailiat menjadi terbiasa dengan pola hidup konsumtif. Ketika mendapat
dana comdev dari perusahaan, masyarakat cenderung langsung membeli apa yang
diinginkan seperti pakaian atau barang berharga lainnya.
Alih Profesi atau perubahan mata pencaharian dari Nelayan menjadi pekerja tambang
Timah dikarenakan keinginan untuk memperbaiki taraf hidup keluarga. Peluang kerja di
tambang serta kesempatan kerja dapat mengubah mata pencaharian seseorang kerika ada
yang lebih baik dijalani dan dijadikan mata pencaharian, selain itu penghasilan juga
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perubahan mata pencaharian mengingat
kebutuhan semakin meningkatkan, kebutuhan dalam rumah tangga.
C. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :

Alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang Timah Di Kecamatan Sungailiat


disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu tingkat kebutuhan ekonomi, harga jual
Timah yang tinggi.

Terjadinya alih Profesi Nelayan Menjadi Pekerja Tambang Timah Di Kecamatan


Sungailiat memberikan dampak sosial baik dari sisi negatif dan positif juga terdapat
perubahan sosial memunculkan konflik, peperubahan gaya hidup dan pola konsumtif
masyarakat, perubahan mata pencaharian.
Dengan adanya alih Profesi ini diharapkan dapat berjalan dengan seimbang, tidak semua
masyarakat diharuskan untuk bekerja sebagai berkerja tambang Timah danbisa menjaga
kelangsungan ekosistem yang baik.
Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki potensi untuk menjadi provinsi yang maju
baik dari sektor pariwisata, dan pertanian juga pemerintah ikut andil dalam hal ini agar
bersama-sama mewujudkan Provinsi Kepualaun Bangka Belitung yang bisa
mensejahterakan seluruh masyarakat sehingga tingkat kesenjangan sosial pun dapat
teratasi dengan baik.

Dengan adanya alih Profesi ini tidak menjadikan sebuah perbedaan status sosial dan tetap
menjaga interaksi sosial antar para pekerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

KBBI.Lektur.ID (2021). Arti Alih Profesi di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dari
https://kbbi.lektur.id/alih-
profesi#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia,adalah%20pengalihan
%20atau%20pengubahan%20pekerjaan.

Derita Prapti Rahayu (2021). Tambang Timah Kini, Masa Depan Indonesia Nanti.
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20210929155314-14-280146/tambang-timah-kini-masa-
depan-indonesia-nanti

Nurhadi Sucahyo (2017). Timah Memakmurkan dan Menghancurkan Bangka-Belitung. dari


https://www.voaindonesia.com/a/timah-memakmurkan-dan-menghancurkan-bangka-
belitung/4073635.html

Sulista. Pemulihan dan Pemanfaatan Lahan Bekas Penambangan Timah. Dari


https://bappeda.babelprov.go.id/content/pemulihan-dan-pemanfaatan-lahan-bekas-penambangan-
timah

JournalArta (2021). Nelayan Alih Profesi Jadi Penambang Lantaran Tingginya Harga Jual Timah.
Dari https://journalarta.com/news/berita-informasi-daerah/2021/10/15/nelayan-alih-profesi-jadi-
penambang-lantaran-tingginya-harga-jual-timah/

Shifa Nurhaliza (2021). Menggali Cuan di Pertambangan Timah, Lima Daerah Ini Jadi Harta
Karun Indonesia. Dari https://www.idxchannel.com/economics/menggali-cuan-di-pertambangan-
timah-lima-daerah-ini-jadi-harta-karun-indonesia

Anda mungkin juga menyukai