Anda di halaman 1dari 3

Makalah Mulok Asal Usul Nama Rote

Nama : Sindah Mutiara Taneo

Kelas : X IPA 2
Pulau Rote dalam berbagai literatur tua disebut juga pulau Roti. Rote merupakan
salah satu dari 1.192 pulau di Nusa Tenggara Timur. Pulau ini letaknya paling selatan dari
Negara Kesatuan RI, atau berbatasan dengan perairan Australia.
Tahun 2002 Pulau Rote menjadi daerah otonom, pisah dari Kabupaten Kupang,
dengan 8 kecamatan. Pada zaman raja-raja, pulau ini memiliki 20 kerajaan (Nusak).
I. Asal-Usul Nama Pulau Rote di Rote Ndao
Dalam buku Land Taal & Volkenkunde Van Netherlands Indie (1854) dinyatakan bahwa
pada sekitar abad 3 sesudah penduduk mendiami Pulau Rote, disebelah utara Pulau Rote muncul
kapal-kapal Portugissedang berlabuh dan mereka membutuhkan air minum. Di pantai mereka
bertemu seorang nelayan dan bertanya,Pulau ini bentuknya bagaimana? Nelayan ini
menyangka bahwa mereka menanyakan namanya, sehingga nelayan itu menjawab,Rote (Rote
is Mijn Naam). Kapten ( nahkoda) kapal Portugis ini menyangka bahwa bentuk pulau itu Rote,
segera ia menamakan pulau itu Rote. Demikian seterusnya pulau ini disebut Rote.
Dalam arsip pemerintah Hindia Belanda pulau ini ditulis dengan nama Roti. Akan
tetapi, masyarakat Rote yang mempunyai sembilan dialek seringkali mereka menyebut pulai ini
Lote, khusus bagi mereka yang tidak bisa menyebut huruf R, padahal nama asli dari pulau
ini adalah Lolo Neo Do Tenu hatu (gelap) ada juga yang menyebut Neu Do Male (layu),
dan lainnya menyebut Lino Do Nes (pulau yang sunyi dan tidak berpenghuni). Perbedaan
dialek itu sebagian besar bersifat fonetis. Dialek-dialek Dengka dan Oenale menyimpang lebih
banyak daripada dialek-dialek lainnya.
II. Asal-Usul Orang Rote dan Rumpun Marga Dengka di Rote Ndao
Kemungkinan orang Rote berasal dari Pulau Seram di Maluku, sesuai pernyataan
Ormeling (1955): According to local myth the Rotenese, like certain group in Belu, originally
came from Seram,. Sebelum Rote Ndao terbentuk sebagai kabupaten definitif berdasarkan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2002, Tanggal 11 Maret 2002:
Dengka merupakan salah satu dari 20 nusak (kerajaan) di Rote Ndao dengan julukan:
Oe Luat do Laba Oe dan nama ejekan: Dengka Tafa Naak (orang Dengka yang dimakan
pedang) serta pernah memiliki Raja Dengka:
(1). Tongah Kotek (1854-1858);
(2). Adoe Tongah (1859-1890);
(3). Paulus Adoe Toenggah (1891-1903);
(4). Alexander Toenggah (1904-1906);
(5). Alexander Paulus Toenggah (1907-1911).
Suku-suku di Dengka termasuk dalam
rumpun Elomuli, Takatein, Ndau, Ambik dan Balaoli. Adapun penyebaran marga-marga dari
masing-masing rumpun sebagai berikut:
A. Elomuli
1. Elo (Raja): Elo, Lete, Laasar, Henuhanu, Abidano, Mbau, Lani, Laasai, Mengge,
Ndoi, Ndao.
2. Fando: Fek, Polo, Adu, Mole, Baik, Fanggitani, Henuk, Tasi, Ufi, Nafi.
3. Tasioe: Saduk, Henuk, Poik, Mbau, Detanelu, Nafi, Foes, Baluk,
Nggonggoek, Nggoek, Paa.
4. Luna: Lulupoy, Luna, Ambi, Bessie.
5. Todak: Adu, Manuain, Eohndolu, Ndolueoh, Ndolu,
Ledo, Sau, Fanggi, Donggi, Pandi, Henuk, Bute, Tobo, Nuiek, Mbau, Pou, Langga, Moihana,
Nafi, Ndun. 6. Boluk: Eoh, Hanas, Foeh, Ndun, Adu, Bolu, Sula, Lona,
Bandi, Nale, Henudelas, Fili, Sela, Haninuna, Koten, Medi.
7. Busaleok(MboEtik): Foes, Modok, Nasa, Bulu,
Mboe, Ndun, Ndolu, Manu, Sula, Mone, Nggili, Lona, Helo, Fua, Neu, Ufi, Landak.
8. Leoanak: Nafi, Suek, Lani, Hele, Adam.
9. Mbau Umbuk: Henuhili, Modok.
B. Takatein
1. Heniteik (Raja II): Tungga, Elimanafe, Ndaomanafe, Manafe, Pah, Bunda,
Ndun, Saudila, Nggili, Tongge, Mbor, Kana.
2. Mbuitek: Sula, Ndunfoes, Bessie, Hilli, Koten, Talak, Duli, Langge, Muda,
Sodak, Lusi, Doa, Dae, Seik, Moi, Dethan, Sely, Foeh, Adu, Ufi, Binleo, Dale.
3. Sauteik: Soluk, Ndun, Tallo, Bulu, Loak, Mbuik, Saa, Lalai, Moy,
Fanggi, Nggili, Lusi.
4. Laniteik: Ndun, Kiu, Adulenggu.
5. Leolu (Fetor): Nolu, Manu, Lau, Saduk, Adu, Pah, Lete,
Mbau, Kilak, Moe, Dethan, Busu, Fafok, Fek, Nafi, Lolo, Seuk.
6. Boai: Dano, Ledo, Lusi, Sula, Modok, Foeh.
7. Mbauleok: Ndolu, Mbau, Solo, Seli,
Mbuik, Polo, Henuk, Pah, Poy, Fanggi, Hilli, Ndun, Lesik.
8. Leseleok: Molak, Lesik, Tali.
9. Nubuteik: Lilo, Nggili,
Ndolu. 10. Saiteik: Sain, Suek, Lu.
11. Mangi: Mbuik, Salu, Pah,
Lani, Sula, Adubao, Modok, Henuk, Mone.
Tiga suku yang berdiri sendiri tidak tergabung dalam kelompok tersebut:
1. Ndau: Mbalu
2. Ambik: Menda
3. Balaoli: Mandas, Menda, Naluk, Taek, Ndun.

Anda mungkin juga menyukai