Anda di halaman 1dari 4

1.

Rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan
ranting ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis

Rumpun ilmu penegetahuan dan teknologi sebagaimana dimmaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Ilmu agama

b. Ilmu humaniora

c. Ilmu social

d. Ilmu alam

e. Ilmu formal

f. Ilmu terapan

2. Adanya dikotomi ilmu pengetahuan antara epistemology barat dan islam di Indonesia.
Masalah lain yang mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi islam yaitu
kualitas pendidik yang rendah, sarana pendidikan yang kurang memadai, dan birokratisasi
yang menyulitkan. Serta tuntutan globalisasi yang begitu cepat membuat perkembangan di
perguruan islam harus ekstra keras dalam mengembangkannya, karena semangat menempa
lulusan yang berakhlak al karimah harus direalisasikan di era globalisasi ini. Tentunya
menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi islam untuk terus mendorong
mahasiswanya memiliki akhlak atau moral yang berkualitas.

3. Pengamatan, pengujian, eksperimen, pembuktian, dan pengujian. Ilmu alam bekerja secara
empiris, yang berarti ilmu-ilmu alam dapat dibuktikan dengan pengalaman indrawi
seseorang. Objek kajian ilmu-ilmu alam bersifat material dan berbentuk fisik. Metode yang
digunakan untuk mendapatkan ilmu-ilmu alam yaitu metode deduktif.

4. Ilmu social bekerja dengan menggunakan metode induktif. Serta objek dari ilmu social it
uterus berkembang. Kemudian, objek kajiannya bukan berupa material, tetapi yang berada di
balik material itu sendiri. Contoh tingkah laku, moral, interaksi, perilaku ekonomi. Dalam
ilmu social akan banyak sekali interpretasi terhadap objek yang dikaji. Karena ilmu ini
dinamis atau berubah sesuai jaman.

5. Ilmu pasti bekerja dengan mendeduksi suatu pernyataan. Serta ilmu pasti tidak ada di dunia
nyata dan tidak bisa dilihat. Namun ilmu ini hanya bisa dipikirkan. Untuk mencari kebenaran
ilmu ini hanya dari pikiran. Hal itu karena ilmu pasti termasuk aliran rasionalis.
6. Aksioma adalah kebenaran yang sudah tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Karena
kebenaran dari ilmu tersebut sudah pasti benar. Contoh konsep segitiga pitagoras. Postulat
adalah kebenaran yang sudah ada dari awal dan tidak perlu dibuktikan kebenarannya.

7. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Bahasa termasuk kedalam proses mental
seseorang dalam berfikir. Karena bahasa bukanlah sebuah objek yang dapat dibuktikan
dengan indra manusia. Bahasa hanyalah sebuah lambing bunyi yang dibuat oleh manusia,
sebagai makhluk yang beripikir. Fungsi lain dari bahasa adalah untuk mengkomunikasikan
ilmu pengetahuan yang telah didapat. Dan bahasa dapat memahami maksud orang lain, baik
emosional, ilmiah, atau sarana komunikasi biasa.

8. Silogisme adalah suatu teknik penarikan kesimpulan dengan cara menggunakan premis
mayor dan premis minor. Premis minor harus mewakili kesesuaianna dengan premis mayor
agar dapat ditarik kesimpulan yang sah.

9. Jika hari ini saya makan, maka saya kenyang.

Saya hari makan

Jadi kesimpulannya saya kenyang.

Semua ibu kota adalah kota

Jakarta adalah ibu kota

Kesimpulannya Jakarta adalah kota

10. Rasional yaitu menjelaskan berdasarkan ukuran bisa diterima oleh akal manusia. Metode ini
menggunakan akal atau rasio dalam membuat suatu pernyataan. Oleh karena itu apa yang
dapat diterima oleh akal merupakan suatu kebenaran

Deduktif yaitu suatu cara penjelasan atau penarikan kesimpulan dari pernyataan umum ke
pernyataan khusus. Metode ini biasanya digunakan oleh ilmu pasti, seperti matematika.
Karena jika suatu pernyataan umum sudah terbukti, maka kebenaran tersebut tidak bisa
disanggah lagi.

Kausal : Yaitu menjelaskan pernyataan hubungan jika ada suatu hal maka akan
mengakibatkan suatu akibat. Contoh Hari ini tanah basah di setiap tempat kota itu.
Penyebabnya adalah sudah terjadi hujan di kota itu. Sebabnya hujan dan akibatnya tanah
basah.
Korespondensi : bersesuaian dengan obyek factual yang dituju oleh pernyataan tersebut. Atau
pernyataan benar bila bersesuaian dengan bukti-bukti empiris yang mendukung pernyataan
itu.

11. Ilmu yang ditanggung oleh para pakar harus dipertanggungjawabkan dengan moral. Serta
mengkomunikasikan hasil penelitian atau pembuktiannya secara jelas, objektif, jujur, dan
bertanggung jawab. Hal tersebut berfungsi untuk memecahkan asumsi masyarakat awam
yang masih bersifat dugaan atau hanya pengetahuan yang belum terbukti kebenarannya.
Dengan dijelaskannya secara terbuka dan teliti, berdasarkan pemikiran yang logis, maka akan
mendongkrak kebiasaan yang keliru di masyarakat.
12. Fenomena menurut saya karena kurangnya paham tentang teknologi masih rendah atau
disebut juga culture lag. Karena pemahaman yang diserap tidak sempurna, maka dampak
yang ditimbulkan yaitu penyalahgunaan terhadap teknologi itu. Masalah moral juga menjadi
dampak dari culture lag tersebut. Yang pada hakikatnya moral menjadi masalah yang sangat
serius, baik di kalangan pelajar atau ilmuan. Dengan memiliki moral yang cukup kuat atau
setara dengan kemajuan teknologi, orang tidak akan menyalahgunakan sebuah teknologi yang
harusnya dipakai sepert tujuan dibuatnya teknologi tersebut. Oleh karena itu, sebelum suatu
teknologi dipasarkan atau dikonsumsi oleh masal, harus dilihat dulu keadaan atau
pemahaman masyarakat akan kegunaan teknologi tersebut sudah setara dengan budaya
setempat atau masih terlampau jauh.
13. Manfaat belajar filsafat yaitu kita dituntut untuk berfikir secara logis, kritis, sistematis.
Dengan berfilsafat kita bisa meragukan segala hal, yang pada akhirnya berimplementasi
terhadap pembuktian kebenaran. Dengan mempelajari filsafat kita bisa mengetahui kebenaran
lewat sistematika berfikir yang sistematis.
14. Hubungan antara filsafat dengan Al-Quran yaitu Al-quran mengajarkan untuk berifikir dan
membaca. Karena ayat pertama yang diturunkan oleh malaikat kepada nabi Muhammad SAW
yaitu untuk membaca. Membaca dalam tafsiran yaitu segala sesuatu yang dapat dibuktikan
atau dipelajari oleh indrawi. Jika segala sesuatu yang dapat dipelajari oleh indra kita , maka
alam merupakan objek kajian dalam perintah membaca tersebut. Dalam Al-Quran
memerintahkan menjelaskan alam atau dunia merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
sebagai bentuk ciptaanya. Hal tersebut berkorelasi dengan mempelajari filsafat yaitu mencari
kebenaran tentang asal-muasal tentang alam. Yang berarti kita membaca tanda-tanda
kekuasaan Allah yaitu alam.

Catatan jika kita melihat atau membaca suatu tanda, maka tanda tersebut akan mengarahkan
ke tempat yang menjadi tujuan tanda tersebut. Namun, tanda dan tujuan yang dimaksud oleh
tanda itu tidak berdekatan atau tidak tampak saat kita melihat suatu tanda yang mengarahkan
ke tujuan itu.

Anda mungkin juga menyukai