Anda di halaman 1dari 1

Analisis Jurnal Kode Etik Psikologi

Arif Budiman Al Fariz 11160700000091

Abstrak

Latar Belakang

Psikolog merupakan profesi yang harus mampu memberikan hak istimewa terhadap informasi
rahasia dari suatu klien. Sehingga psikolog terbebas dari keluhan dan tuntutan dari klien terhadap
informasinya. Namun sejak akhir 1970-an keluhan terhadap disiplin kode etik pada psikolog
meningkat tajam (Thompson, 2007). Pelanggaran yang paling sering yaitu pada tahun 1970an dan
1990an, dimana urutannya yaitu tidak validnya penyajian kualifikasi profesi, hubungan yang
kurang matang dan tidak mempertimbangkan profesionalitas, penjualan diri yang tidak profesional,
klain yang tidak beralasan untuk mengetes atau pelayanan dan komunikasi publik yang tidak
bertanggung jawab. Kemudian di abad ke 21 komplain paling tinggi dalam hal hubungan ganda
atau seksual dengan pasien dan praktik yang tidak profesional, tidak beretika dan lalai. Di Afrika
Selatan yaitu mengarah pada dilema etis seperti kerahasiaan, dual relationship non-sexual, masalah
pembayaran, perlaku kolega. Padahal psikolog dalam praktiknya memilki kode etik profesional
yang komprehensi dalam mengatur jalannya keprofesian psikolog.

Tujuan dari artikel ini yait menganalisis konten kasus dari memberikan keputusan yang salah yang
berhubungan dengan standard profesional dalam pelanggaran dan etika pada tahun 2007-2013.

Anda mungkin juga menyukai