Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

PENYAKIT SOSIAL DAN PENYIMPANGAN SOSIAL


A. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL

Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri


dengan kehendak masyarakat. Dengan kata lain, penyimpangan adalah
tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma nilai yang dianut dalam
lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Ada Beberapa definisi penyimpangan sosial dari para ahli yaitu sebagai berikut:
1. BRUCE J. COHEN
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat.

2. GILLIN
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan
nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya
ikatan atau solidaritas kelompok.

3. LEWIS COSER
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara
untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

4. JAMES VANDER ZENDEN


Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

5. PAUL B. HORTON
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan
sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat

6. ROBERT M.Z. LAWANG


Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma
yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang
itu.

7. LEMERT
Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer
(primary deviation) dan penyimpangan sekunder (secondary deviation).

8. SOERJONO SOEKANTO
Penyimpangan terhadap kaidah-kaidah & nilai-nilai dalam masyarakat.

9. J.J. MANCIONIS
Pelanggaran terhadap norma masyarakat.

10. HORTON DAN HUNT


Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dinyatakan sebagai suatu
pelanggaran terhadap norma kelompok/masyarakat.

11. FREUD
Menuru Freud, perilaku menyimpang adalah perilaku yang terjadi apabila id
yg berlebihan (tidak terkontrol) muncul bersamaan dengan superego yang
tidak aktif.
~1~
12. ANDI MAPPIERE
Menurutnya, perilaku menyimpang disebut juga dengan Tingkah Laku
Bermasalah. Tingkah laku bermasalah masih dianggap wajar jika hal ini
terjadi pada remaja. Maksudnya, tingkah lau ini masih terjadi dalam batas
ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akibat adanya perubahan
secara fisik dan psikis.

13. RONALD A. HORDERT


Menurut Ronald A. Hordert, perilaku menyimpang adalah setiap tindakan
yang melanggar keinginan-keinginan bersama sehingga dianggap menodai
kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.

14. CASARE LOMBROSO


Menurut Casare Lombroso, perilaku menyimpang yaitu perilaku yang
disebabkan oleh faktor biologis, psikologis dan sosiologis.

15. SUTHERLAND
Menurut Sutherland perilaku menyimpang yaitu perilaku yang dilakukan
remaja yang merupakan sesuatu yang dapat dipelajari.

PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG


1. Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara si kaya dan si miskin yang
sangat menjolok.
2. Banyaknya pemuda putus sekolah (drop out) dan pengangguran.
3. Kebutuhan ekonomi untuk serba berkecukupan, tanpa harus bersusah payah
bekerja.
4. Keluarga yang berantakan (broken home).
5. Pengaruh media massa.
6. Salah pergaulan.

TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL


1. Teori Anatomi
Teori ini berpandangan bahwa munculnya perilaku menyimpang adalah
konsekuensi dari perkembangan norma masyarakat yang makin lama makin
kompleks sehingga tidak ada pedoman jelas yang dapat dipelajari dan
dipatuhi warga masyarakat sebagai dasar dalam memilih dan bertindak
dengan benar.

2. Teori Pengendalian
Teori ini muncul bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi
oleh dua faktor:
a. Pengendalian dari dalam yang berupa norma-norma yang dihadapi.
b. Pengendalian yang berasal dari luar, yaitu imbalan sosial terhadap
konformitas
dan sanksi atau hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma
tersebut.

3. Teori Reaksi Sosial


Teori ini umumnya berpendapat bahwa pemberian cap atau stigma seringkali
mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang ,
sehingga bila seseorang melakukan penyimpangan primer maka lambat laun
akan melakukan penyimpangan skunder.

4. Teori Sosialisasi
Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini,
didasarkan dengan adanya ketidakmampuan masyarakat untuk menghayati
norma dan nilai yang dominan.

~2~
5. Teori Fungsi oleh Durkheim
Kesadaran moral semua warga masyarakat tidak mungkin ada karena watak
setiap individu berbeda.

6. Teori Merton oleh K. Merton


Struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis,
melainkan perilaku yang menyimpang.

7. Teori Labelling oleh Edwin M. Lement


Seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling yang diberikan
masyarakat pada dirinya. Labelling adalah pemberian nama atau konotasi
buruk, contoh si pemabuk, si perokok, dll.

8. Teori Konflik oleh Karl Marx


Kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme.

9. Teori Pergaulan Berbeda oleh Edwin H. Sutherland


Penyimpangan bersumber dari pergaulan kelompok yang telah menyimpang.

Lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif bagi tumbuhnya


perilaku menyimpang :
1. Jumlah penduduk yang berdesak-desakan dan padat.
2. Penghuni berstatus ekonomi rendah.
3. Kondisi perkampungan yang sangat buruk.
4. Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.

B. PROSES PENYIMPANGAN SOSIAL

Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang


Pembentukan perilaku menyimpang dapat terjadi karena proses sosialisasi yang
tidak sempurna dan nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang.
1. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Dalam proses sosialisasi yang sangat berperan adalah agents of sosialization
atau pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi.
Adapun agen-agen sosialisasi terdiri atas:
a. Keluarga
b. Sekolah
c. kelompok pergaulan,
d. media masa
Proses sosialisasi seolah-olah tidak sempurna karena tidak sepadan
antara agen sosialisasi satu dengan yang lain.
Proses sosialisasi yang tidak sempurna antara lain disebabkan oleh:
a. Terjadinya disorganisasi keluarga yaitu perpecahan dalam keluarga
sebagai satu unit, karena anggota keluarga gagal dalam memenuhi
kewajibannya yang sesuai dengan perannya.
b. Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek
kemasyarakatan. Dalam keadaan kacau, nilai dan norma tidak
berfungsi sehingga banyak sekali penyimpangan.
c. Perilaku menyimpang sebagai hasil proses sosialisasi nilai-nilai sub
kebudayaan menyimpang.
2. Penyimpangan sebagai Hasil Sosialisasi dari Nilai- Nilai Subkebudayaan
Menyimpang
Shaw dan Mc. Kay mengatakan bahwa daerah-daerah yang tidak
teratur dan tidak ada organisasi yang baik akan cenderung
melahirkan daerah kejahatan.
Di daerah-daerah yang demikian, perilaku menyimpang (kejahatan)
dianggap sebagai sesuatu yang wajar yang sudah tertanam dalam
kepribadian masyarakat itu. Dengan demikian, proses sosialisasi tersebut
~3~
merupakan proses pembentukan nilai-nilai dari subkebudayaan yang
menyimpang.
Contohnya di daerah lingkungan perampok terdapat nilai dan norma yang
menyimpang dari kebudayaan setempat.
Akibat tidak adanya keserasian dan keselarasan, norma-norma dalam
masyarakat menjadi lumpuh dan arahnya menjadi samar-samar. Apabila
hal itu berlangsung lama dalam masyarakat, maka besar pengaruhnya
terhadap proses sosialisasi. Anggota masyarakat akan bingung dan sulit
memperoleh pedoman. Akhirnya, mereka memilih cara atau jalan sendiri-
sendiri. Jalan yang ditempuh tidak jarang berupa perilaku-perilaku yang
menyimpang.

Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial


1. Penyimpangan Primer
Ciri-ciri penyimpangan primer yaitu;
1) Hanya bersifat sementara
2) Gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang, dan
3) Masih dapat diterima secara social

2. Penyimpangan Skunder
Ciri-ciri penyimpangan skunder yaitu;
1) Masyarakat tidak bisa menerima individu semacam itu
2) Masyarakatt umum telah mengetahuinya, dan
3) Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang.

C. PELAKU PENYIMPANGAN SOSIAL

Pelaku penyimpangan social


1. Penyimpangan Individu
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang
yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan.
Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu
kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya
dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
a. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang
tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
b. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan
orang-orang.
c. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum
yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas
pada saat di jalan raya.
d. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-
norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di
lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.
e. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata
bohong, berkhianat, dan berlagak membela.

Ciri-ciri penyimpangan individu yaitu;


a. Bertindak sendirian
b. Tidak merencanakan penyimpangan dengan siapapun
c. Penyimpangan Kelompok

2. Penyimpangan kelompok adalah kegiatan yang dilakukan kelompok


secara kolektif dengan cara yang bertentangan terhadap norma-norma yang
berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-
obatan terlarang lainnya.
3. Penyimpangan campuran (combined deviation)

~4~
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki
organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat
dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat
yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang
frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang
tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang
dari norma umum (geng).

Sifat-Sifat Penyimpangan
1. Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma
yang berlaku. Misalnya: melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak
dikerjakan mereka.
Contoh: anak dibawah umur (usia kerja) melakukan kerja.
2. Penyimpangan yang bersifat negatif
Pada umumnya penyimpangan ini cendrung ke arah nilai-nilai sosial yang
dipandang rendah dan buruk sehingga masyarakat mencela dan
mengucilkan.
Misalnya: pembunuhan, perampokan dsb.

Jenis Penyimpangan Sosial


1. Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang
Narkotika dari segi medis merupakan obat yang sangat berguna,
Narkotika digunakan sebagai analigetika yaitu mengurangi rasa sakit dan
penenang yang hanya digunakan di rumah sakit.
Adapun zat-zat yang termasuk dalam jenis narkotika antara lain candu,
morphin, kokain, sedatif, rohypnol, magadon, ekstasi, valium, heroin, dan
kodein.
Akibat yang ditimbulkan dari narkotika adalah halusinasi (khayalan),
impian yang indah-indah atau menimbulkan rasa nyaman.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sekarang ini tidak
hanya terjadi pada kota-kota besar, di kota-kota kecil pun
penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang seringkali
ditemukan. Penyalahgunaan narkotika sering terjadi di kalangan pelajar,
pemuda, mahasiswa, dan kaum remaja bahkan orang dewasa.
2. Perilaku seksual diluar nikah
Terjadinya perilaku seksual diluar nikah tidak terlepas dari pengaruh-
Pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia Pengaruh media seperti
film, buku-buku porno, majalah, dan internet.
Perilaku seksual diluar nikah banyak sekali macamnya diantaranya;
Pelacuran
Pemerkosaan
Kumpul Kebo
Pelecehan seksual

o Akibat dari penyimpangan seksual di atas adalah penyakit yang


mengerikan saat ini yakni HIV/AIDS, HIV (Human Immuno Deficiency
Virus) adalah sesuatu virus yang menyerang sel darah putih manusia dan
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah di serang
infeksi/penyakit. Virus HIV hidup di dalam empat cairan tubuh manusia
yaitu cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.

o Virus HIV dapat menular lewat hal-hal berikut;


1. transfusi darah
2. pencangkokan organ atau jaringan tubuh
3. pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV secara bergantian
4. pemakaian jarum suntik untuk tato, jarum tindik, dan peralatan pencet
jerawat yang tidak steril
~5~
5. hubungan seks tidak aman
6. melalui jalan lahir dan proses menyusui dengan air susu ibu dari
seorang ibu yang positif HIV
7. Terjangkitnya tubuh oleh virus HIV mengakibatkan timbulnya penyakit
AIDS.
Secara umum tanda-tanda seseorang terkena AIDS adalah sebagai
berikut;
a. berat badan menurun lebih dari 10 % dalam waktu singkat
b. demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
c. diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
d. betuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan)

Pekerja Seks Komersial (PSK)


PSK merupakan sebuah pekerjaan yang penuh kontrversi karena
berbenturan dengan norma sosial dan norma agama. Banyak faktor yang
menjadikan alasan bagi seseorang untuk memilih profesi sebagai pekerja
seks yaitu;
1) Kemiskinan,
2) Broken home dan broken heart.

3. Tawuran atau perkelahian antarpelajar


Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan
kota yang disebabkan karena masalah sepele

4. Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan
orang lain dan melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama.
Misalnya: mencuri, menodong, menjambret, membunuh, dan lain-lain.
Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi atau
pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis
kejahatan:
1) Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan
yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana
orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan
narkotika, dan sebagainya.
2) Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan
merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan
berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan
menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa
pelacur.
3) Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang
mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi.
Contohnya korupsi, kolusi.
4) Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang
dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri
jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
5) Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang
dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan
atau menekan kerugian. Contohnya, suatu perusahaan membuang limbah
beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami
berbagai jenis penyakit.

D.FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN SOSIAL


Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis
kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang
yang tidak normal dan pertambahan usia.
Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di
sekolah, pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering
melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau
~6~
narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media
massa, media cetak, media elektronik.

E. PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT SERTA


UAPAYA PENCEGAHAN

1. BEBERAPA PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT


Nilai dan norma dibuat masyarakat untuk mengatur kehidupannya yang tertib
dan tentram. Tapi tak jarang nilai dan norma tersebut dilanggar seseorang dan
ini lah yang dinamakan tindakan menyimpang atau penyimpangan sosial.
Dalam masyarakat terdapat beberapa pelanggaran terhadap nilai dan norma
yaitu sebagai berikut:
1. Penyalahgunaan narkotika a) Heroin b) Ganja c) Ekstasi d) Shabu-shabu
2. Kenakalan remaja a) Bolos sekolah b) Tawuran c) Ugal-ugalan di jalan raya
3. Minuman keras (alkoholisme)
4. Pelacuran
5. Penyimpangan seksual a) Lesbian dan homoseksual b) Sodomi c) Perzinahan
(sek diluar nikah) d) Kumpul kebo
6. Tindakan kejahatan a) Pembunuhan b) Pencurian c) Perampokan d)
Pemerkosaan
7. Gaya hidup a) Sikap arogansi b) Sikap eksentrik (sikap yang aneh dari
lainnya seperti anak funk)

Dampak Penyimpangan sosial


Setelah dilakukan perilaku menyimpang akan bedampak pada pelaku
penyimpangan dan juga bagi masyarakat sekitarnya.
Berikut dampak dari penyimpangan sosial:
Dampak negative :
1. Dampak terhadap diri sendiri
a. Dikucilkan masyarakat atau mencelakakan dirinya sendiri
b. Terganggunya perkembangan jiwa
c. Dapat mengahncurkan masa depan
d. Dapat menjauhkan diri pada tuhan

2. Dampak terhadap masyarakat


a. Terganggunya keseimbangan sosial
b. Pudarnya nilai dan norma
c. Merusak unsur-unsur budaya
d. Kriminalitas

Dampak positif
1. Menumbuhkan kesatuan masyarakat
2. Memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat
3. Memperjelas batas moral
4. Mendorong terjadinya perubahan social

F. PENCEGAHAN PENYIMPANGAN SOSIAL


1. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila
ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik
begitu sebaliknya.
2. Faktor Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam
lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan
ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka
keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik
sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.
~7~
3. Faktor Sekolah
Sekolah adalah tempat menimba ilmu dan 6 jam dalam sehari seseorang
menghabiskan waktunya disekolah maka sekolah harus memberikan
pendidikan moral selain memberikan pendidikan umum.
4. Fator Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah
sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-
hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa
adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acara
yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa
pengaruh tidak baik.

G.PENGENDALIAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN


PENYAKIT DAN PENYIMPANGAN SOSIAL

Pengendalian sosial : Proses yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat agar
berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat agar
tercipta ketertiban.

Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli :


1. JOSEPH S. ROUCEK :
Suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak
terencana yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu untuk
menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok.
2. PETER L. BERGER :
Berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-
anggotanya yang membangkang.
3. HORTON :
Segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau
masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan
kelompok atau masyarakat.
4. SOETANDYO WIGNYO SUBROTO :
Sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan oleh
masyarakat.

Ciri-ciri pengendalian sosial :


1. Suatu cara/metode atau teknik untuk menertibkan masyarakat
2. Dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap
kelompok, atau kelompok terhadap individu
3. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-
perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat
4. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua
belah pihak

Tujuan pengendalian sosial :


1. Untuk menjaga ketertiban social
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-
norma sosial di masyarakat
3. Untuk mengembangkan budaya malu
4. Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hokum

Sifat-sifat pengendalian sosial :


1. Preventif (Pencegahan) : Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum
terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial. Contoh :
Seorang ibu melarang anaknya merokok karena merokok dapat merusak
kesehatan
Polisi menegur pemakai jalan raya yang melanggar rambu lalu lintas
~8~
2. Kuratif : Pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi
penyimpangan. Contoh :
Seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan
menyontek pada saat ulangan
3. Represif : Pengendalian sosial yang bertujuan mengembalikan keserasian
yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran. Pengendalian
ini dilakuukan setelah penyimpangan terjadi. Contoh :
Seorang guru memberi tambahan PR dua kali lipat saat mengetahui
siswanya tidak mengerjakan PR yang diberikan

Jenis - jenis pengendalian sosial :


1. Gosip atau desas-desus
2. Teguran
3. Pendidikan
4. Agama
5. Hukuman

Cara - cara pengendalian sosial :


1. Persuasif : Pengendalian sosial dilakukan dengan menekankan pada usaha
mengajak dan membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai
dengan cara persuasif. Cara ini menekankan pada segi nilai pengetahuan
(kognitif) dan nilai sikap (afektif). Contoh :
Seorang guru membimbing dan membina siswanya yang kedapatan
menyontek saat ulangan. Guru memberikan pengertian bahwa menyontek
itu menunjukkan sikap tidak percaya diri dan kelak di kemudian hari
menjadikan ia seorang yang bodoh dan tidak jujur.
2. Koersif : Pengendalian sosial dilakukan dengan kekerasan atau paksaan,
biasanya menggunakan kekuatan fisik. Cara ini menimbulkan dampak
negatif karena menyelesaikan masalah dengan kekerasan akan
menimbulkan banyak kekerasan lain.
Pengendalian dengan cara ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1) Kompulsif : Kondisi atau situasi yang sengaja diciptakan sehingga
seseorang terpaksa taat atau patuh pada norma-norma. Contoh : Untuk
membuat jera para pencopet, apabila tertangkap basah langsung
dikeroyok dan dihakimi massa.
2) Pervasi : Penanaman norma secara berulang-ulang dengan harapan
bahwa norma tersebut masuk ke dalam kesadaran seseorang, sehingga
orang tersebut akan mengubah sikapnya sesuai yang diingnkannya.
Contoh : Bimbingan orang tua terhadap anaknya secara terus menerus.

Lembaga Pengendalian Sosial


1. Polisi
2. Pengadilan
3. Adat.
4. Tokoh masyarakat

CATATAN :
- SUMBER BAHAN DARI BUKU-BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK ( BSE )

~9~

Anda mungkin juga menyukai