Anda di halaman 1dari 2

ERA REFORMASI

Sila ke-1:
Di era reformasi negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk
memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Walaupun
pada saat era sekarang ini terjadi gejolak tindakan anarkis yang mengatasnamakan suatu agama
tertentu dijadikan tameng untuk melawan aparat hukum dan mengahakimi suatu agama tertentu.
Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya bersikap merendahkan
umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak langsung
memaksakan aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu kepada pemeluk agama
lainya dengan dalih moralitas.

Sila ke-2
Kesimpulan yang saya dapat tentang sila ke-2 yaitu sekarang ini arti sila kemanusiaan
yang adil dan beradab mengalami krisis yang berkelanjutan didalam masyrakat luas bangsa ini.
Saya ambil contoh bagaimana para jaksa sering membolak-balikan permasalahan dan fakta
hukum, banyak yang terjadi di masyrakat luas, khususnya terjadi dan menimpa kalangan
masyrakat kebawah. Dimana keadilan yang ditujukan hanya untuk mereka yang mempunyai
uang lebih demi membeli suatu keadilan yang bukan hak mereka, masyrakat bawah pun hanya
bisa pasrah dengan keadaan yang ada. Saya prihatin dengan tingkat rasa kemanusia saat ini
semakin dikesampingkan. Yang dapat kita amalkan dari sila ke-2 untuk masa depan bangsa ini
yaitu dapat dengan cara mendidik anak-anak usia dini dengan melatih rasa kemanusiaan yang
tinggi dan kejujuran yang hayati, dan dengan cara lain yang dapat mengajarkan secara langsung
apa arti tentang kemanusiaan.

Sila ke-3
Kesimpulan yang dapat diambil dari sila ke-3 pada era reformai adalah lunturnya nilai
persatuan yang dapat terlihat pada beberapa kasus seperti di Papua terdapat organisasi
separatisme bernama OPM ( Organisasi Papua Merdeka ), di Maluku terdapat organisasi
separatisme bernama RMS ( Republik Maluku Serikat ), dan sebagai pengingat di Aceh ada
GAM ( Gerakan Aceh Merdeka ). Ini terjadi karena beberapa daerah tersebut merasa menjadi
anak tiri oleh pemerintah. Pemerintah tidak bisa menutup mata lagi terhadap kondisi rakyatnya
yang berada di pulau-pulau terluar dari batas wilayah Indonesia dan daerah-daerah perbatasan,
karena mereka pada dasarnya mengakui bahwa mereka adalah warga negara Indonesia yang rela
berkorban hidup dalam segala keterbatasan yang ada, dan selalu setia untuk mengibarkan
bendera merah putih di daerahnya.
Sila ke-4
Apabila kita melihat dari fakta dan kenyataan yang ada di masyarakat, mungkin
Indonesia bisa dikatakan masih belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai yang terkandung
dalam sila keempat. Hal ini terlihat dari banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak memihak
rakyat atau tidak pro terhadap rakyat. Contohnya adalah pada saat pemerintah menaikkan harga
bbm yang menjadi polemik karena dianggap memberatkan rakyat. Perlu kami tambahkan bahwa
para wakil rakyat sekarang cenderung lebih mengutamakan kepentingan pribadinya
dibandingkan dengan kepentingan rakyat, dengan asumsi bahwa kesempatan untuk memperkaya
diri sendiri selama menjabat menjadi anggota dewan atau wakil rakyat

Sila ke-5
Di era reformasi negara memiliki visi yang jelas. Yaitu demi terwujudnya keadilan social
bagi seluruh rakyat. Kondisi Indonesia saat ini masih jauh dari kata sejahtera, hal ini bisa dilihat
dari berbagai macam indikator, misalnya dengan melihat masih banyaknya rakyat miskin
diberbagai daerah diseluruh Indonesia. Selain itu pemerataan pendidikan di Indonesia juga maih
jauh dari kata berhasil masih banyak daerah-daerah yang pendidikannya masih jaug tertinggal.
Masalah lain adalah pemerataan jaminan kesehatan yang masih dirasa belum memihak pada
masyarakat menengah kebawah.

Anda mungkin juga menyukai