Anda di halaman 1dari 11

SOALKASUSLEASING

DiajukanUntukMemenuhiTugasAkuntansiTopikKhusus
2016

Oleh

JacquelinHamdani120110140011
AdindaFarahFadila120110140098
ZulfitaRahmi120110140068

PROGRAMSTUDIAKUNTANSI
FAKULTASEKONOMIDANBISNIS
UNIVERSITASPADJADJARAN
BANDUNG
2016
SOAL 1
PT Tigor akan melakukan pembelian aset dengan menggunakan jasa sewa guna usaha
yang disediakan oleh PT Amang. Jangka waktu sewa guna usaha telah disepakati selama
5 tahun dengan tingkat bunga 11%. Setiap tahun PT Tigor melakukan pembayaran
sebesar Rp 4.650.000,00 yang didalamnya termasuk biaya asuransi sebesar Rp
200.000,00. Kedua belah pihak juga telah sepakat bahwa diakhir masa sewa, PT Tigor
dapat memiliki aset tersebut dengan membayar hak opsi sebesar Rp 2.750.000,00.
Berdasarkan data di atas, bagaimanakah akuntansi yang akan dilakukan oleh PT Tigor?

Data Perhitungan:
N : 5 Tahun
i : 11 %
Angsuran : Rp 4.650.000,00
Biaya Asuransi : Rp 200.000,00
Dari rincian detail data perhitungan di atas, maka kita akan menentukan nilai kini dari
utang sewa guna usaha yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari perhitungan tersebut, kita sudah menentukan bahwa nilai utang sewa
guna usaha sebesar Rp 19.887.874,00. Dari hasil tersebut maka kita dapat membuat
tabel pembayaran angsuran utang sewa guna usaha yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Dari rincian tabel angsuran utang sewa guna usaha yang telah dibuat, maka jurnal
akuntansi yang akan dibentuk dari awal pengakuan sampai pada akhir sewa guna
usaha dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada jurnal Tahun ke 5 dapat dilihat bahwa PT Tigor melakukan pembayaran
sebesar Rp 2.750.000,00 yang merupakan hak opsi untuk memperoleh aset tersebut.
Pada beberapa kasus, hak opsi sudah dibayar pada awal perjanjian sebagai uang
jaminan sewa guna usaha dengan rincian jurnal sebagai berikut:

Dari rincian jurnal di atas dapat kita lihat beberapa jurnal akuntansi yang
berkaitan dengan utang sewa guna usaha. Selain akuntansi utang sewa guna usaha di
atas, PT Tigor harus melakukan perlakuan akuntansi aset tetap untuk aset sewa guna
usaha tersebut. Hal ini didasarkan pada aspek "substansi mengungguli bentuk"
bahwa meski secara pengakuan hukumnya aset sewa guna usaha tersebut belum
dimiliki PT Tigor, namun secara ekonomis aset tersebut sudah masuk dalam
pengakuan aset tetap
Pengakuan aset tetap dalam hal ini adalah bawah aset tersebut digunakan
untuk melakukan kegiatan produksi menyediakan barang atau jasa, atau untuk tujuan
administratif dan penggunaanya lebih dari satu periode.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka atas aset sewa guna usaha tersebut dilakukan
perhitungan beban penyusutan. Pada pembahasan kali ini juga akan dirincikan
beberapa kondisi yang mungkin terjadi pada saat perhitungan beban penyusutan aset
sewa guna usaha sebagai berikut:
1. Jangka Waktu SGU lebih dari Masa Manfaat Aset SGU
2. Jangka Waktu SGU sama dengan Masa Manfaat Aset SGU
3. Jangka Waktu SGU kurang dari Masa Manfaat Aset SGU

Penjelasan:
1. Jangka Waktu SGU lebih dari Masa Manfaat Aset SGU
Pada kondisi ini dapat dilihat bahwa sebelum jangka waktu sewa guna usaha, secara
estimasi akuntansi masa manfaat aset SGU tersebut sudah habis. Sehingga pada jatuh
tempo sewa guna usaha akan melakukan jurnal balik seluruh "akumulasi penyusutan
aset SGU" pada "akumulasi penyusutan aset tetap".
2. Jangka Waktu SGU sama dengan Masa Manfaat Aset SGU
Pada kondisi ini dapat dilihat bahwa masa manfaat aset SGU akan habis pada jatuh
tempo akhir sewa guna usaha. Sehingga pada jatuh tempo sewa guna usaha akan
melakukan jurnal balik seluruh "akumulasi penyusutan aset SGU" pada "akumulasi
penyusutan aset tetap".
3. Jangka Waktu SGU kurang dari Masa Manfaat Aset SGU
Pada kondisi ini dapat dilihat bahwa ketika jatuh tempo sewa guna usaha, masa
manfaat aset SGU masih tersisa. Sehingga pada jatuh tempo sewa guna usaha akan
melakukan jurnal balik "akumulasi penyusutan aset SGU" pada "akumulasi
penyusutan aset tetap" hanya sebesar penyusutan yang telah terjadi selama masa sewa
guna usaha.
SOAL II
PT LLL Leasing (LLL) dan PT MMM Manufacturing (MMM) mengadakan
perjanjian sewa pada tanggal 1 Januari yang didalamnya LLL menyewakan sebuah
peralatan elektronik kepada MMM.
Berikut informasi terkait lainnya:
a. Peralatan itu memiliki nilai wajar (dan juga biaya bagi LLL) sebesar Rp100.000.000
dan umur manfaat selama 5 tahun tanpa nilai residu.
b. Perjanjian itu mengatur masa sewa yang tidak dapat dibatalkan selama 2 tahun, yang
setelahnya MMM memiliki opsi untuk membeli peralatan itu pada nilai pasar yang
diestimasi sebesar Rp50.000.000.
c. Tingkat pengembalian LLL atas transaksi sewa ini adalah 10% per-tahun.
d. Tingkat bunga pinjaman inkremental MMM adalah 11%. MMM tidak mengetahui
tingkat bunga implisit LLL dalam sewa ini.
e. Pembayaran sewa tahunan berikut beban asuransi sebesar Rp1.000.000 per-tahun
harus dibayar oleh MMM kepada LLL pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31
Desember 2012

Baik LLL maupun MMM menggunakan tanggal 31 Desember sebagai akhir tahun
keuangannya serta menggunakan metode garis lurus untuk penyusutan dan metode
suku bunga efektif untuk amortisasi.

Diminta:

a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi sewa di atas dalam pembukuan LLL
untuk tahun 2011 dan 2012!
b. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi sewa di atas dalam pembukuan MMM
untuk tahun 2011 dan 2012!
Jawab:
Rp 100.000 .000Rp 50.000.000 x 0 ,8264
Pembayaran sewa tahunan =
1,7355
= Rp33.812.000

PT LLL (Lessor)
31/12/2011
Kas 34,812,000
Pendapatan Sewa 33,812,000
Utang Asuransi 1,000,000
Beban Penyusutan 20,000,000
Akumulasi Penyusutan 20,000,000

31/12/2012
Kas 34,812,000
Pendapatan Sewa 33,812,000
Utang Asuransi 1,000,000
Beban Penyusutan 20,000,000
Akumulasi Penyusutan 20,000,000

PT MMM (Lessee)
31/12/2011 (dalam Rupiah)
Beban Sewa 34,812,000
Beban Asuransi 1,000,000
Kas 34,812,000

31/12/2012 (dalam Rupiah)


Beban Sewa 34,812,000
Beban Asuransi 1,000,000
Kas 34,812,000
SOAL III
Lihat kembali soal nomor II. Diasumsikan bahwa MMM diberi opsi untuk membeli
peralatan itu di akhir masa sewa melalui pembayaran sebesar Rp10.000.000 (yang
dianggap sebagai "opsi pembelian" menurut PSAK 30).

Jawab :
(a) LLL (Lessor)
Tanggal Pembayaran Bunga Jumlah Pokok Investasi Sewa Bersih
Sewa
1/1/11 Rp100,000,000
31/12/2011 Rp52,858,000 Rp10,000,00 Rp42,858,000 Rp57,142,000
0
31/12/2012 Rp52,858,000 Rp5,716,000 Rp47,142,000 Rp10,000,000
31/12/2012 Rp10,000,000 - Rp10,000,000 -

Rp 100,000,000Rp 10,000,000 x 0.8264


Pembayaran sewa tahunan =
1.7355
= Rp 52,858,000
UJI :
Sewa ini merupakan sewa pembiayaan (uji #2)
(a) PT LLL
Investasi Bruto = Rp52,858,000 x 2 + Rp10,000,000
= Rp115,716,000
Nilai Kini = Rp52,858,000 x 1.7355 + Rp10,000,000 x 0.8264
= Rp 100,000,000
Amortisasi bunga sebesar Rp 15,716,000

1/1/2011
Piutang Sewa 115,716,000
Peralatan 100,000,000
Bunga Tangguhan 15,716,000

31/12/2011
Kas 53,858,000
Piutang Sewa 52,858,000
Utang Asuransi 1,000,000
Bunga Tangguhan 10,000,000
Pendapatan Bunga 10,000,000
31/12/2012
Kas 53,858,000
Piutang Sewa 52,858,000
Utang Asuransi 1,000,000
Bunga Tangguhan 5,716,000
Pendapatan Bunga 5,716,000
Kas 10,000,000
Piutang Sewa 10,000,000

(b) MMM (lessee)

Pembayaran sewa minimum


= Rp52,858,000 x 2 + Rp10,000,000
= Rp115,716,000

Nilai kini dari pembayaran sewa minimum


= Rp52,858,000 x 1.7125 + Rp10,000,000 x 0.8116
=Rp98,635,000

Amortisasi bunga sebesar Rp 17,081,000


Tanggal Pembayaran Sewa Bunga Jumlah Pokok Liabilitas Sewa
1/1/11 Rp98,635,000
31/12/2011 Rp52,858,000 Rp10,850,000 Rp42,008,000 Rp56,627,000
31/12/201 Rp52,858,000 Rp6,231,000 Rp46,627,000 Rp10,000,000
2
31/12/201 Rp10,000,000 - Rp10,000,000 -
2

1/1/2011
Mesin Sewaan 98,635,000
Utang Sewa 98,635,000
31/12/2011
Utang sewa 42,008,000
Beban bunga 10,850,000
Beban asuransi 1,000,000
Kas 53,858,000
Beban Penyusutan 19,727,000
Akumulasi penyusutan - 19,727,000
Mesin
31/12/2012
Utang sewa 46,627,000
Beban bunga 6,231,000
Beban asuransi 1,000,000
Kas 53,858,000
Beban penyusutan 19,727,000
Akumulasi penyusutan - 19,727,000
Mesin
Utang sewa 10,000,000
Kas 10,000,000

Anda mungkin juga menyukai