Anda di halaman 1dari 4

TOXO IgG

Test ELISA untuk mendeteksi antibodi IgG terhadap Toxoplasma Gondii pada serum manusia

Tujuan penggunaan
ELISA TOXO IgG digunakan untuk mendeteksi antibodi Immunoglobulin G (IgG) terhadap
Toxoplasma gondii pada serum manusia.
Toxoplasma menginfeksi hampir semua mamalia dan burung. Hal ini yang paling banyak
disebarkan dari semua parasite intraseluler. Manusia terinfeksi melalui kontaminasi dengan
feses atau daging mentah atau melalui inokulasi langsung dari transfuse darah atau penularan
kongenital.
Wanita hamil yang terdapat toxolasmosis selama trimester pertama mempunyai resiko 25%
terhadap penularan ke janin yang mengakibatkan aborsi spontan, keguguran, atau penyakit
berat. 65% bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi selama trimester ketiga mempunyai
infeksi subklinikal dengan 85% mengembangkan chorioretinitis atau gejala sisa neurologis

Prinsip Classic EIA-


HUMAN TOXO IgG ELISA berdasarkan teknik classical ELISA. Microtiter stip well
sebagai padatan yang dilapisi dengan antigen Toxoplasma (TOXO-Ag) dibuat dari . semua
parasit Toxoplasma gondii (Tachyzoites). Pada langkah inkubasi pertama antibodi spesifik
yang sesuai (TOXO-IgG-Ab) ada pada spesimen pasien atau kontrol mengikat antigen pada
fase padat. Pada akhir inkubasi komponen yang tidak terikat akan terbuang. Pada langkah
inkubasi kedua, telah ditambahkan konjugat anti-IgG (anti-human IgG antibody, konjugat
peroksida) yang mengikat spesifik pada antibodi IgG yang menghasilkan pembentukan
kompleks imun yang khas. Setelah langkah pencucian kedua untuk menghilangkan konjugat
berlebih, ditambahkanlah substrat TMB (langkah ke-3). Warna biru berubah menjadi kuning
setelah reaksi penghentian. Intensitas warna berbanding lurus dengan konsentrasi TOXO-
IgG-Ab pada spesimen.
Absorban kontrol dan spesimen ditentukan dengan menggunakan ELISA microplate reader
atau sistem otomatisasi ELISA (sepeti HUMANS HUMAREADER atau ELISYS line).
Hasil untuk sampel pasien yang diperoleh dibandingkan dengan cut-off kontrol atau IU/ml
dengan perkiraan kuantitatif menggunakan kurva kalibrasi dengan bantuan dari cut-off dan 3
positif kontrol.
Reagen dan Isi
MIC 12 Mictotiter Strip (pada 1 stip holder)
(kode TOX G)
8 well snap-off strips
Dilapisi dengan antigen Toxoplasma gondii yang disonikasi
NC 2,5ml TOXO IgG Kontrol Negatif (tutup hijau)
Siap digunakan
CC TOXO IgG Kontrol Cut-Cff (tutup putih)
Siap digunakan 5.0 IU/ml
PCL 2,5 ml TOXO IgG kontrol positif rendah (tutup merah)
Siap digunakan 30 IU/ml
PCM 2,5 ml TOXO IgG kontrol positif medium(tutup merah)
Siap digunakan 100 IU/ml
PCH 2,5 ml TOXO IgG kontrol positif high (tutup merah)
Siap digunakan 200IU/ml
CC, PCL, PCM, PCH : dikalibrasi kembali (WHO anti-Toxoplasma serum)
DIL-G 100 ml Dilution Buffer IgG (tutup putih)
5121 Siap digunakan, berwarna hijau pH 6.5 0.2
Buffer phospat 10 mmol/l
NaCl 8 g/l
Albumin 10 g/l
CON 12 ml Konjugat Anti-IgG (tutup putih)
Siap digunakan, berwarna merah
Anti-human IgG (kelinci), konugat peroksida
WS 50 ml Larutan Pencuci (tutup putih)
5102 konsentrasi sekitar 1000 ml pH 7.2 0.2
Tris buffer 10 mmol/l
NaCl 8 g/l
SUB 13 ml Reagen Substrat (tutup hitam)
5103 Siap digunakan, tidak berwarna hingga kebiru-biruan pH 3.7 0.2
3,3, 5,5-tetramethylbenzidin (TMB) 1.2 mmol/l
Hidrogen peroksida 3 mmol/l
STOP 15 ml larutan STOP (tutup merah)
5104 asam sulfat, siap digunakan 0.5 mol/l
2 Adhesive strips
Bahan pengawet: total konsentrasi < 0.1%

Catatan keselamatan
Jangan menelan reagen. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan membrane mukosa. Semua
spesimen pasien dan kontrol harus ditangani sebagai bahan infeksius. Kontrol telah diuji pada
donor level dan tidak ditemukan HCV dan HIV-1/2 antibodi dan HBsAg. Gunakan pakaian
pelindung dan sarung tangan sekali pakai berdasarkan Good Laboratory Practices.
Semua bahan yang terkontaminasi dengan spesimen pasien atau kontrol harus segera
diinaktivasi dengan prosedur yang tervalidasi (autoclave atau perlakuan bahan kimia) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
STOP iritasi mata, kullit, dan membrane mukosa. Sejak kontak, bilas dan konsultasikan
dengan dokter
Stabilitas
Reagen stabil hingga tanggal kadaluarsanya berakhir ketika disimpan pada 2-8C.
Setelah terbuka, reagen ahrus disimpan pada 2-8C. dan dapat digunakan sampai 60 hari
(lihat juga catatan).
MIC (kode: TOX G)
- Bungkus dengan tas aluminium dengan desikan
- Harus di suhu ruang sebelum dibuka
- Tidak dapat dipakai: kembalikan dengan desikan pada zip-lock bag dan simpan pada
suhu 2-8C.
Jangan sentuh bagian atas atau bawah well dengan jari.
Persiapan reagen
Biarkan reagen pada suhu ruang (15-25C) sebelum digunakan.
Reagen yang tidak dipakai harus selalu disimpan pada 2-8C.
Catatan
Tujuan umum reagen DIL-G 5121, WS 5102, SUB 5103, STOP 5104 .. diantara lot
dan kit yang berbeda. Untuk IgG hanya menggunakan buffer pengencer IgG DIL-G 5121.
Reagen lainnya spesifik lot kemasan dan dapat dengan lot lain. Tidak ada reagen dari
produsen lain yang digunakan bersama dengan reagen dari kit ini.
Larutan kerja pencuci WASH
- Pengencer WS 5102 1+20 dengan air deionisasi, contoh 50 ml WS 5102 + 1000 ml =
1050 ml.
- Stabilitas: hingga 60 hari pada 15-25C.

Spesimen
Serum
Jangan gunakan spesimen yang lipemik atau hemolisis.
Spesimen dapat disimpan hingga 7 hari pada 2..8C atau lebih lama pada -20C. Bekukan
dan cairkan sekali saja. Spesimen harus dihomgenkan. Hilangkan partikulat dengan
sentrifugasi atau penyaringan.

Prosedur
Ikuti prosedur sesuai yang dijelaskan.
Catatan prosedur
P1: Jangan mencapurkan tutup botol (resiko kontaminasi). Jangan gunakan reagen setelah
lewat tanggal kadaluarsa.
P2: Jangan gunakan reagen yang dapat terkontaminasi atau terlihat atau berbau berbeda dari
biasanya.
P3: Catat spesimen dan kontrol dengan hati-hati pada dengan kit.
P4: MIC - pilih number yang dibutuhkan pada microtiter stip
P5: Lakukan dua kali untuk kontrol. Pipet kontrol dan spesimen dari bawah pada microwell
P6: Selalu tambahkan reagen diwaktu yang bersamaan untuk meminimalisasi perbedaan
waktu reaksi antar well. Hal ini penting untuk pembuatan hasil. Memipet specimen tidak
boleh lebih dari 5 menit. Jika tidak, kurva kalibrasi pipet ditunjukkan pada posisi setengah
dari waktu yang tersedia. Jika lebih dari 1 plate yang digunakan, ulangi kontrol untuk setiap
plate.
P7: Hindari/ hilangkan gelembung sebelum inkubasi dan pembacaan absorban.

P8: SUB inkubasi dalam keadaan gelap. SUB mulai reaksi kinetik, yang diakhiri oleh
STOP

Prosedur Pencucian
Prosedur pencucian sangat penting. Ketidakefektifan saat mencuci akan menghasilkan
rendahnya ketelitian atau tingginya tingkat kegagalan dalam absorban.
W1 : Lepaskan strip perekat, buang isi ke dalam larutan natrium hipoklorit 5% dan
tambahkan WASH pada setiap well, buang setelah direndam selama 30 detik. Ulangi
pencucian sebanyak 4 kali
W2 : Bila menggunakan mesin pencuci otomatis gunakan larutan pencuci (WASH).
Kemudian cuci strip sebanyak. Pastikan larutan pencuci mengisi semua well dengan baik
dan buang setelah 30 detik. (cairan yang tersisa : < 15 l).
W3 : Setelah pencucian, hilangkan cairan yang tersisa dengan membasuh permukaan
plate menggunakan tissue.

Anda mungkin juga menyukai