Vp
I start
Zm
..(I.3)
Dimana :
Vp = Tegangan masuk motor / fasa
Zm = Impedansi motor / fasa
Oleh Zm motor yang rendah maka Istart akan tinggi sekali yang
selain mengakibatkan jatuh tegangan sesaat yang besar dijaringkan
(antara sumber-motor) juga dapat mengganggu frekuensi pembangkit
serta pengamanan pengaman arus gangguan, terutama pada motor besar.
Dengan start wye-delta,
Vp / 3
I start
Zm
..........(I.4)
Motor induksi juga memiliki rugi rugi yang terjadi karena dalam
motor induksi terdapat komponen tahanan tembaga dari belitan stator
dan komponen induktor belitan stator. Pada motor induksi terdapat rugi-
rugi tembaga, rugi inti dan rugi karena gesekan dan hambatan angin.
Io
Xm
RC
I1
beban maka rugi tembaga makin besar juga. Daya input motor sebesar
P1, maka daya yang diubah menjadi daya output sebesar P2.
Salah satu cara Untuk dapat mengetahui pisik parameter motor
asinkron adalah dengan mempelajari maksud dari gambar ekivalen
motornya, sehingga sifat fisik terutama daya dan efisiensi dapat
diketahui dengan baik.
Gambar I.12 : Rangkaian Ekivalen motor asinkron
Dari pengukuran rotor ditahan akan diperoleh harga arus Ihs dan
faktor kerja Ihs dengan demikian dapat ditentukan tempat kedudukan
titik S=1 jika kedua titik telah diketahui kedudukannya maka dapat
dibuat diagram lingkaran. Medan putar pada stator tersebut akan
memotong batang konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus sesuai
dengan hukum lenz.
Secara terperinci prinsip kerja motor asinkron sebagai berikut:
Apabila sumber tegangan tiga phasa dipasang pada kumparan stator
akan timbul medan putar sebesar ns = 120f/p, medan putar stator
tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor sehingga
pada motor timbul tegangan sebesar E = 4,44 f.n..m.
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka
GGL akan menghasilkan arus, adanya arus didalam medan magnet
akan menimbulkan gaya pada rotor sebesar F = B.I.L.
Agar tegangan terinduksi maka diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan putar stator (ns) dan kecepatan putar rotor (nr),
yang perbedaan kecepatan putar tersebut disebut slip (S) yang
dinyatakan dengan :
S
ns nr x100%
ns
(I.8)
..........(I.9)
Dimana :
Pout = Daya Mekanik
Pin = Daya Elektrik
n = Efisiensi Motor
T kV 2
2
3
T1
k V
3
..............................
(I.10)
1
3
Di mana T1 = kopel motor pada cara kerja wye-delta = kopel start
motor pada start langsung hubungan delta. Namun sementara itu, latar
belakang penggunaan start semacam itu adalah untuk menurunkan arus
start motor. Istart sebesar itu (lihat persamaan 8) akan terus mengalir
sebelum motor berputar.
Vp
I start
Zm
..... (I.11)
Vp : Tegangan masuk motor / fasa
Oleh Zm motor yang rendah maka Istart akan tinggi sekali yang
selain mengakibatkan jatuh tegangan sesaat yang besar dijaringkan
(antara sumber - motor) juga dapat mengganggu frekuensi pembangkit
serta pengamanan pengaman arus gangguan, terutama pada motor besar.
Vp / 3
I start
Zm 3
Dengan start wye-delta, , arus diperkecil kali semula.
Dengan start melalui R depan atau X depan,
Vp
I start
Zm X d
(I.12)
V E
Is
Zm
.(I.13)
di mana :
Vm / fasa : tegangan masuk motor / fasa
R1 : tahanan stator
X2 : reaktansi
a2 R2 : tahanan rotor dilihat dari stator
a2 X2 : reaktansi
Rc : tahanan rangkaian magnetisasi motor
Xc : reaktansi rangkaian magnetisasi motor
Nilai parameter rangkaian ekivalen motor diperoleh dari hasil
pengukuran laboratorium. Contoh penggunaan rangkaian ekivalen ini
misalnya untuk menhitung efisiensi, daya keluaran dan lain-lain. Untuk
putaran motor tertntu maka nilai I1 dapat dicari. Demikian pula nilai I2
dan keluaran motor adalah :
2 1 s
P0 3 I 2 a 2 R2
s
... (I.14)
2 2 2
Ploss I 1 R1 I RC R0 I 2 a 2 R2
(I.15)
1 S
a 2 R2
S
Cos motor adalah dicari setelah nilai diperoleh,
dilanjutkan cara perhitungan menurut teori rangkaian listrik untuk
jaringan R dan XL. Masukan motor adalah :
Pin 3 I 1 V1 cos
(I.16)
yang terjadi pada motor 3 fase ini di tandai motor tidak dapat
berputar saat dijatu dengan tegangan. Mengukur arus motor tujuannya
adalah untuk mengetahui dan membandingkan dengan /arus nominal
motor. Cara yang baik adalah dengan menggunakan tang amper,
karena bisa mengetahui arus start motor ( 5 - 7 n ). Jika Semua hasil
pengukuran sama atau dibawah In arus motor baik. Hasil pengukuran
sama, kadang-kadang / terus menerus semakin besar dari In, berarti
beban terlalu besar, tetapi jika dalam waktu pendek, agar aman perlu
diukur suhunya. Jika arus dari semua fase tidak sama/melebihi In maka
terjadi hubung singkat atau kumparan bocor.