Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU GIZI
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Semester :1
Tahun Akademik : 2016/2017
Mata Kuliah : Dasar Diagnostik dan Terapi

Nama Mahasiswa : Erik Veri R.


No. Induk : K1A1 16 056
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Halu Oleo

Kelompok :5
Nama Asisten : Meylia Pratiwi, S.Ked.

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN ILMU GIZI
Alamat : Jl. H.E.A Mokodompit, Kampus Bumi Tridharma, Andounohu
Telp. (0401) 3190006, Website : uho.ac.id KENDARI 93231

LABORATORIUM ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan mempunyai Buku Pegangan Praktikum (BPKP)
dan harus membawanya pada setiap kegiatan praktikum.
2. Mahasiswa sudah harus ada dalam ruangan praktikum (sesuai dengan pembagian kelas dan
kelompoknya) paling lambat 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi yang terlambat
harus melapor terlebih dahulu ke koordinator praktikum.
3. Mahasiswa peserta (Praktikan) di wajibkan :
a. Mengenakan jas praktikum dilengkapi dengan papan nama.
b. Membawa perlengkapan praktikum lainnya yang telah ditentukan oleh insruktur sesuai
dengan jenis praktikum.
4. Setiap praktkan harus mengetahui terlebih dahulu hal yang berhubungan dengan
praktikum yang akan dilaksanakan.
5 . Setiap praktikan, wajib melakukan seluruh praktikum yang dijadwalkan. Bagi yang
berhalangan segera melaporkan diri kepada asisten yang bersangkutan atau kepada ketua
lab. Ilmu gizi dengan membawa bukti / surat keterangan yang syah (surat keterangan sakit
dsb.) pelaporan ini paling lambat sehari sesudah praktikum.
6. Mahasiswa telah dianggap syah menyelesaikan suatu praktikum bila telah mendapat
pengesahan (tanda tangan / paraf) oleh asistensi / instruktur ybs pada tempat yang
disediakan pada Buku Pegangan Kegiatan Praktikum (BPKP).
7. Di ruang praktikum, praktikan tidak diperbolehkan merokok, membuat keributan dan hal
lain yang mengganggu jalannya praktikum.
8. Laporan Praktikum selambat-lambatnya dimasukkan 3 (tiga) hari sesudah melakukan
praktikum.
9. Asisten / instruktur Lab. Dan petugas lain yang ditunjuk oleh Ketua Laboratorium Ilmu
Gizi FK UHO berhak melakukan tindakan yang sesuai demi untuk menegakkan tata tertib
ini.
10.Hal-hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini bias diputuskan oleh Ketua Lab.
Ilmu Gizi FK UHO.
DAFTAR NAMA DOSEN DAN ASISTEN
BAGIAN ILMU GIZI FAKULLTAS KEDOKTERAN UHO

DOSEN :
1. Prof.Dr.dr. Suryani Asad, M.Sc,Sp.GK

ASISTEN :
1. Dr. Zurezki Yuana Yafie F1E110019
2. Ade Putra Salino, S.ked K1A112066
3. Meylia Pratiwi Samani K1A13120
4. Rahmansyah K1A113101
5. Putu Resty Apriani K1A114078
6. Rezky Syarifuddin K1A114106
7. Nur Fitrah Wahyuni K1A114033
8. Hadi Yoga Pratama Putra K1A114018
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NO. INDUK : K1A1 16 056
KLP :5
ASISTEN : MEYLIA PRATIWI, S.Ked
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 1 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK
A. INDEKS MASSA TUBUH (IMT) ORANG DEWASA
Dengan dipantau oleh asisten/ instruktur, saudara diminta untuk menimbang BB (kg) dan mengukur
TB (cm) semua anggota kelompok. Dengan menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)
ditentukan status gizi masing-masing anggota kelompok.

Alat yang digunakan : micro toice dan spring balance scale atau timbangan berat badan

Rumus BBI : 90% (TB 100)


Rumus Indek Massa Tubuh (IMT) : BB kg/ (TB m) 2

Dengan IMT ini kapan seseorang disebut :


o Status gizi kurus : < 18,5 kg/m2
o Status gizi normal : 18,5 22,9 kg/m2
o Status gizi gemuk : > 22,9 kg/m2

Tulis data tersebut dalam daftar dibawah ini :

No Nama Mahasiswa Umur TB BB BBI IMT Status Gizi


(thn) (cm) (kg) (kg)
1. Fatimah Yuningsyih 18 146 42 41,4 19,7 Normal
2. Muh. Alwahid Ramadhan 17 165,5 65 58,5 23,87 Lebih
3. Riska 22 155 47 49,5 19,56 Normal
4. Wa Ode Nurfadillah 19 153 41 47,7 17,51 Kurang
5. Metha Indraswary 18 153 43 47,7 18,36 Kurang
6. Gusti Ayu Kumala Dewi 17 167 66 60,3 23,66 Lebih
7. Masra Linda Sari 17 154,5 56 49,05 23,46 Lebih
8. Adji Harjanto 18 165 55 62,1 19,25 Normal
9. Wa Ode Milhaerunnisa P.H. 18 157 45 57,3 18,25 Kurang
10 Erik Veri Ramadhani 18 170 50 63 17,36 Kurang
.
11. Rizqi Khairunnisa Kibe 18 161 60 54,9 23,4 Lebih
12 Sandhi Wirya Andrayuga 18 172 65 64,8 21,22 Normal
.
13 Darwangsah Adhe Arya 20 150 49 55,2 19,76 Normal
.
14 Fitriah Rahmadani 20 153 65 47,7 27,76 Lebih
.
15 Nur Inayatul Isra Ahmad 18 165 39 49,5 16,23 Kurang
.
16 Yuliani Rahayu 21 150 45 45 21,77 Normal
.

PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NO. INDUK : K1A1 16 056
KLP :5
ASISTEN : MEYLIA PRATIWI, S.Ked
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 1 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK PADA ORANG
DEWASA

B. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) ORANG DEWASA

Dalam praktikum ini mahasiswa diminta agar dapat memahami dan melaksanakan penentuan
status gizi untuk orang dewasa berdasarkan pengukuran LLA.

Alat yang digunakan : insertion tape

Syarat-syarat pengukuran LLA :


- Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif
- Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak
tertutup kain/pakaian
- Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak
tegang atau kencang
- Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak
kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya
sudah tidak rata

Cara pengukuran LLA :


1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampai
cukup terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar
Nilai standar LLA :
Laki-laki : 29,5 cm
Perempuan : 28,5 cm

Rumus penentuan status gizi (LLA) :


% SG = LLA diukur/ LLA standar x 100%

Penentuan status gizi :


o Status gizi baik : > 85%
o Status gizi kurang : 75,1 85%
o Status gizi buruk : < 75%

Tulis data tersebut dalam daftar dibawah ini :

No Nama Mahasiswa Umur Jenis Kelamin LLA Status Gizi


(thn) (cm)
1. Sandhi Wirya Andrayuga 18 L 26 85% (baik)
2. Yuliani Rahayu 21 P 26 91% (baik)
3. Fitriah Rahmadani 20 P 29 101% (baik)
4. Darwangsa Adhe Arya 20 L 27 91% (baik)
5. Wa Ode Nurfadillah 29 P 23 80% (baik)
6. Masra Linda Sari 17 P 27,5 96% (baik)
7. Wa Ode Milhaerunnisa P.H. 18 P 23,5 81% (kurang)
8. Metha Indraswary 18 P 22 77% (kurang)
9. Erik Veri Ramadhani 18 L 23,5 79% (kurang)
10. Riska 22 P 22 77% (kurang)
11. Adji Harjanto 18 L 25 84% (kurang)
12. Muh. Alwahid Ramadhan 17 L 28 96% (baik)
13. Rizqi Khairunnisa Kibe 18 P 26,5 92% (baik)
14. Gusti Ayu Kumala Dewi 17 P 27 94% (baik)
15. Fatimah Yuningsyih 18 P 23 80% (kurang)
16. Nur Inayatul Isra Ahmad 18 P 20 70% (kurang)
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NO. INDUK : K1A1 16 056
KLP :5
ASISTEN : MEYLIA PRATIWI, S.Ked
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 2 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK PADA
BAYI DAN ANAK
B. PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK LINGKARAN
LENGAN ATAS (LLA) MENURUT UMUR PADA ANAK

Alat yang digunakan : pita shakir

Syarat pengukuran LLA :


- Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif
- Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak
tertutup kain/pakaian
- Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak
tegang atau kencang
- Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak
kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya
sudah tidak rata

cara pengukuran LLA :


1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampai
cukup terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar

Status gizi berdasarkan warna pada pita :


Merah : 7,5-12,5 cm = status gizi buruk
Kuning : 12,6-13,5 cm = status gizi kurang
Hijau : 13,5-17,5 cm = status gizi baik
Putih : > 17,5 cm = status gizi overweight

Rumus penentuan status gizi (SG) :


% SG = LLA diukur/ LLA standar x 80%

Sebutkanlah klasifikasi status gizi berdasarkan LLA untuk umur :


o Status gizi baik : > 85%
o Status gizi kurang : 70,1-85%
o Status gizi buruk : 70%

Kepada saudara akan disediakan bahan simulasi untuk mengukur LLA dan data LLA dan
umur sejumlah anak.

Salinlah data tersebut pada data ini.


Nilailah status gizi masing-masing anak dan kelompok dengan menggunakan tabel
(terlampir) dan juga berdasarkan pita shakir.
Isilah datanya sebagai berikut :

No Nama Umur (bulan) LLA (cm) Status Gizi


1. Rakha 13 bulan 14 cm 89,6%
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NO. INDUK : K1A1 16 056
KLP :5
ASISTEN : MEYLIA PRATIWI, S.Ked
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 2 : PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK PADA
BAYI DAN ANAK
B. PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRIK LINGKARAN
LENGAN ATAS (LLA) UNTUK TINGGI BADAN PADA ANAK

Alat yang digunakan : pita shakir

Rumus penentuan status gizi :


% SG = LLA diukur/ LLA standar x 85%

Sebutkanlah klasifikasi status gizi berdasarkan LLA utuk TB :


o Status gizi baik : > 85%
o Status gizi kurang : 70,1-85%
o Status gizi buruk : 70%

Kepada saudara akan diberikan data TB dan LLA sejumlah anak.


Salinlah data tersebut pada daftar dibawah ini.
Nilailah status gizi masing-masing anak dan kelompok dengan menggunakan tabel 2
(terlampir)

Isilah datanya sebagai berikut :

No Nama Jenis Umur TB LLA Status Gizi


Kelamin (bln) (cm) (cm)
1. Krishna L 9 tahun 133 26,5 Baik
(108 bulan )
2. Ikwanul L 8 tahun (96 128 24 Baik
bulan )

Untuk menyelesaikan secara cepat status gizi anak dengan cara LLA untuk TB dikenal
dengan cara Quac stick
PRAKTIKUM ANTROPOMETRIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NO. INDUK : K1A1 16 056
KLP :5
ASISTEN : MEYLIA PRATIWI, S.Ked
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 3 : PENENTUAN KEBUTUHAN ENERGI DENGAN
MENGGUNAKAN RUMUS HARRIS BENEDICT

Rumus yang digunakan :

Laki-laki : BEE = 66 + 13,7 BB + (5TB 6,8U)


Perempuan : BEE = 655 + 9,6 BB + (1,7TB 4,7U)

Untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu diperhitungkan aktivitas dan injury factor :
Aktivitas faktor :
1,2 pt bedrest
1,3 ambulatory pt
1,5-1,75 normal pt
2,0 extremely active

Injury factor :
1,2 minor operasi
1,35 skeletal trauma
1,44 elective operasi
1,6-1,9 major sepsis
1,88 trauma + steroid
2,1-2,5 luka bakar berat

Total daily expenditure (TDE) penderita dapat dihitung dengan mengalikan BEE dengan
aktivitas factor (AF) dan injury factor (IF)
Isilah datanya sebagai berikut :

No Nama Mahasiswa Jenis Umur TB BB Energi


Kelamin (th) (cm) (kg) (kalori)
1. Rizqi Khairunnisa Kibe P 18 161 60 2272
2. Erik Veri Ramadhani L 18 170 50 2293
3. Metha Indraswary P 18 153 43 1989
4. Nur Inayatul Isra Ahmad P 18 155 39 2204
5. Adji Harjanto L 18 169 55 2467
6. Sandhi Wirya Andrayuga L 18 172 65 2710
7. Fatimah Yuningsyih P 18 146 42 1954
8. Muh. Alwahid Ramadhan L 17 165,5 65 2665
9. Gusti Ayu Kumala Dewi P 17 167 66 2425
10. Wa Ode Milhaerunnisa P.H. P 18 157 45 2030
11. Masra Linda Sari P 17 154,4 56 2207
PRAKTIKUM GIZI KLINIK DASAR TERAPI DIETIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NIM : K1A1 16 056
KELOMPOK : 5
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 1 : MAKANAN PADAT

Makanan padat(biasa) adalah bentuk makanan yang diberikan pada orang normal identifikasi
dan timbanglah makanan bentuk padat yang ada di depan saudara.

A Golongan makanan pokok : jagung, nasi, beras, roti


A. Golongan lauk-pauk : tahu,ikan, daging ayam
B. Golongan sayuran : bayam, kacang panjang, paria, tomat, kentang, kol, kangkung
C. Golongan buah : pisang, mangga, pir, belimbing, pepaya, nanas, durian

Syarat-syarat makanan biasa:


1 Energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa dalam keadaan istirahat
1. Protein 10-15% dari kebutuhan energi total
2. Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
3. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi
4. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
5. Makanan tidak merangsang saluran

Indikasi pemberian makanan biasa :


Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus
berhubungan dengan penyakitnya.

Makanan yang dianjurkan :


Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya dalam bentuk yang
mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.

Makanan yang tidak dianjurkan :


Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah makanan yang
merangsang seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu
dan minuman yang mengandung alkohol.
PRAKTIKUM GIZI KLINIK DASAR TERAPI DIETIK
SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R
NIM : K1A1 16 056
KELOMPOK : 5
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 2 : MAKANAN LUNAK

Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan
dicerna dibanding makanan biasa.

Makanan lunak merupakan perpindahan dari saring ke biasa


Syarat-syarat makanan lunak :
- Energi, protein dan zat gizi lain cukup
- Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan
penyakit dan kemampuan makan pasien.
- Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali
selingan.
- Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

Indikasi pemberian makanan lunak :


- Pasien sesudah operasi tertentu
- Pasien dengan penyakit infeksi
- Pasien kesulitan menelan

Makanan yang boleh diberikan :


- Kentang rebus
- Daging ayam tidak berlemak di rebus
- Tempe/tahu rebus
- Bayam/kangkung

Makanan yang tidak boleh diberikan :


- Kol
- Singkong
- Nanas, durian
- Daging ayam berlemak

Kepada saudara, diberikan daftar bahan makanan lunak untuk pembagian makanan sehari.
Ukur sesuai Ukuran Rumah Tangga (URT) dan hitunglah nilai gizinya perhari.
Dengan berat yang sama dengan makanan biasa / makanan padat, bagaimana kandunga gizi
makanan lunak ?

1. Tahu 100 gr 1 biji besar


2. Kentang 200 gr 2 biji sedang
3. Ikan 50 gr 1 potong sedang
4. Daging ayam 50 gr 1 potong sedang
5. Bakso 100 gr 10 biji besar, 20 biji kecil
6. Telur 60 gr 1 butir besar

PRAKTIKUM GIZI KLINIK DASAR TERAPI DIETIK


SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R.
NIM :K1A1 16 056
KELOMPOK :5
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 3 : MAKANAN SARING
Makanan saring adalah semipadat yang memiliki tekstur yang lebih halus dari pada makanan
lunak,sehingga lenih mudah ditelan dan dicerna.

Syarat-syarat makanan saring :


1 Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari,karena kurang
memenuhi kebutuhan gizi,terutama energy tiamin.
1. Rendah serat,mudah dicerna,tidak membentuk gas dalam saluran cerna,tidak
merangsang salurn cerna,diberikan dalam bentuk disaring atau diblender.
2. Deberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.

Indikasi pemberian makanan saring :


1 Pasien sesudah mengalami operasi tertentu
1. Pasien pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna (misal : typhus abdominalis
atau gastroenteritis)
2. Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan
3. Sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak.

Makanan yang boleh diberikan :


Sumber HA :
Beras dibubur saring atau dihaluskan (diblender), roti dipanggang atau dibubur,
kraker, biscuit, tepung-tepungan seperti tepung beras, maizena, sagu, hunkwe,
havermout dibubur atau dibuat puding, gula aren, sirop.
Sumber protein hewani :
Daging, ayam dan ikan tanpa tanpa duri digiling, haluskan, telur ayam rebus masak
atau dicampur dalam makanan atau minuman, susu sapi, yoghurt.
Sumber protein nabati :
Tempe dan tahu digiling, kacang hijau disaring atau dihaluskan, susu kedelai.
Sayuran :
Sayuran rendah serat dan disaring atau dihaluskan seperti bayam,labu siam,labu
kuning,tomat,wortel.
Buah-buahan :
Buah yang tidak banyak serat disaring atau dibuat jus atau dihaluskan seperti papaya,
semangka, melon, pisang.

Makanan yang tidak boleh diberikan :


Sumber HA :
Beras ketan, jagung, cantel, ubi, talas, singkong.
Sumber protein hewani :
Daging, ayam dan ikan dan telur digoreng,daging diawet seperti dendeng, diasap, ikan
banyak duri seperti bandeng, mujair, mas dan selar.
Sumber protein nabati :
Kacang-kacangan dan hasil olah seperti temped an tahu digoreng.
Sayuran :
Sayuran banyak sert seperti daun singkong, daun katuk, daun melinjo, nangka muda,
pare, sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, sawi, lobak.
Buah-buahan :
Buah banyak serat dan menimbulkan gas seperti nenas, nangka, durian dan
kedondong.

PRAKTIKUM GIZI KLINIK DASAR TERAPI DIETETIK


SISTEM DASAR DIAGNOSA DAN TERAPI
NAMA : Erik Veri R
NIM :K1A1 16 056
KELOMPOK :5
TANGGAL : 5 JANUARI 2017
PRAKTIKUM 4: MAKANAN CAIR
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental.
a. Syarat- syarat makanan cair:
Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
Cukup energi dan protein
Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak porsi diberikan kecil dan
sering(tiap 2-3 jam)

b. Indikasi pemberian makanan cair:


Pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu
Pasien yang memiliki masalah untuk mengunyah, menelan, mencerna
makanan padat
Pasien yang intake nya tidak adekuat(misalnya: mual dan muntah)
Pasien pasca perdarahan saluran cerna

c. Makanan yang boleh diberikan:


Sirup
Sari buah
Margarin
Susu
Jus buah

Anda mungkin juga menyukai