Oleh : Yulianti*Hendaklah
kalian khawatir akan meninggalkan anak keturunan yang lemah, yang
hidupsesudah kalian (QS.An-Nisaa,4:9)Bersegeralah dalam mendidik anak
sebelum kesibukanmu melalaikanmu, karenasesungguhnya apabila anakmu telah
berumur dewasa dan telah berakal (tapi tidakberpendidikan-berakhlaq), dia akan
menyibukkan hatimu (dengan keburukan) (Hikmah)Didiklah anak-anakmu,
sesungguhnya mereka itu dijadikan untuk menghadapi masayang lain dari masa
kamu ini (Ali bin Abi Thalib)
Hakikat Pendidikan
Proses pembentukan itu sendiri tidak berjalan seadanya, namun ada kaidah-
kaidahtertentu yang harus diperhatikan. Anis Matta dalam Membentuk karakter
Muslimmenyebutkan beberapa kaidah pembentukan karakter sebagai berikut :
Kaidah kebertahapanProses pembentukan dan pengembangan karakter harus
dilakukan secara bertahap.Orang tidak bisa dituntut untuk berubah sesuai yang
diinginkan secara tiba-tibadan instant. Namun ada tahapan-tahapan yang harus
dilalui dengan sabar dan tidakterburu-buru. Orientasi kegiatan ini adalah pada
proses bukan pada hasil. Prosespendidikan adalah lama namun hasilnya paten.
2.Kaidah kesinambunganSeberapa pun kecilnya porsi latihan, yang penting
bukanlah di situ, tapi padakesinambungannya. Proses yang berkesinambungan
inilah yang nantinya membentuk rasadan warna berfikir seseorang yang lama-lama
akan menjadi kebiasaan dan seterusnyamenjadi karakter pribadinya yang khas.
3.Kaidah momentumPergunakan berbagai momentum peristiwa untuk fungsi
pendidikan dan latihan.Misalnya Ramadhan untuk mengembangkan sifat sabar,
kemauan yang kuat,kedermawanan, dan sebagainya.
4.Kaidah motivasi instrinsikKarakter yang kuat akan terbentuk sempurna jika
dorongan yang menyertainya benar-benar lahir dari dalam diri sendiri. Jadi, proses
merasakan sendiri, melakukansendiri adalah penting. Hal ini sesuai dengan
kaidah umum bahwa mencoba sesuatuakan berbeda hasilnya antara yang
dilakukan sendiri dengan yang hanya dilihat ataudiperdengarkan saja. Pendidikan
harus menanamkan motivasi/keinginan yang kuat danlurus serta melibatkan aksi
fisik yang nyata.
5.Kaidah pembimbinganPembentukan karakter ini tidak bisa dilakukan tanpa
seorang guru/pembimbing.Kedudukan seorang guru/pembimbing ini adalah untuk
memantau dan mengevaluasiperkembangan seseorang.Guru/pembimbing juga
berfungsi sebagai unsur perekat, tempat curhat dan saranatukar pikiran bagi
muridnya.
Seorang muslim yang tangguh juga harus memiliki jiwa atau mental membaja
yangtidak pernah jatuh oleh hal-hal yang remeh atau cengeng menghadapi
berbagaicobaaan hidup. Pendidikan kejiwaan / metal yang tangguh akan melahirkan
individu-individu yang tangguh dan tak pernah mendramatisir keadaan.
8.Pendidikan perbuatan/amalIlmu yang banyak tidaklah berarti tanpa diamalkan.
Oleh sebab itu, individu muslimharus dilatih bisa dan biasa beramal.Proses
pendidikan seharusnya menyeluruh dalam arti meliputi semua aspek diatas dan
terpadu dalam arti adanya keterlibatan/kerjasama semua pihak, dirinya,orang
terdekatnya (orang tua, teman, dan sebagainya), lingkungannya. Semuanya
ikutmemantau dan mengevaluasi perkembangan seorang individu.Inilah yang
belum ada dalam proses pendidikan selama ini.
Proses pendidikan selamaini terfokus sporadis dan tak punya target khusus.
Semuanya asal gugur kewajiban.Tak heran bila hasilnya pun asal saja. Tidak
memiliki karakter khusus, karenamemang tidak ditargetkan dan tak dievaluasi
secara kontinue dari awal.PenutupPendidikan memerlukan proses lama, sangat
berliku karena melibatkan unsurmanusia yang lengkap dengan semua sisi
kemanusiaannya, namun hasilnya paten.Indonesia memerlukan individu-individu
yang berkarakter dan memiliki jati diriyang khas sebagai seorang muslim. Dia
berinteraksi positif dengan lingkungannya,berbaur tapi tidak lebur. Dia bisa
mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilaipositif yang membangun.
Pendidikan bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya bisa diraih
hanyadengan pendidikan!