Anda di halaman 1dari 5

Evaluasi Pembelajaran Fisika

Kelompok 2
Pendidikan Fisika 4A
Neng Fauziah Murdani (11150163000001)
Tia Rachma Fajaryanti (11150163000004)
Sulastri (11150163000005)
Annisa Kharisma (11150163000018)
Siti Sulistia Amanah (11150163000028)
Abdul Muhyi (11150163000039)

INTISARI P4
Menyusun Daftar Cek dan Pemeriksaan Dokumen

A. Daftar Cek
1) Pengertian
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati. Daftar cek dapat memungkinkan Anda mencatat tiap-tiap kejadian yang
betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting. Ada bermacam-macam aspek
perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian Anda sebagai
observer tinggal memberikan tanda cek (V) pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai
dengan hasil pengamatannya. Daftar cek banyak manfaatnya, antara lain (1) dapat
membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati (2) dan dapat
memberikan informasi kepada stakeholder. Namun demikian, Anda tetap harus
waspada kemungkinan perilaku penting yang belum tercakup di dalam daftar cek,
karena itu Anda jangan terlalu kaku dengan apa yang sudah tertulis pada daftar cek
tersebut.1
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek. Dengan
menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai apabila kriteria penguasaan
kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta
didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai
dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-
tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah. Namun daftar cek lebih
praktis jika digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar. Terdapat tiga jenis

1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014), hal.164.
rating scale, yaitu: (1) numerical rating scale; (2) graphic rating scale; (3)
descriptive graphic rating scale (Grounlund, 1985:391). Pada praktek pembuatan
busana, teknik penilaian checklist, misalnya diterapkan pada pengambilan ukuran
badan. Pengambilan ukuran badan hanya dapat dinilai dengan benar dan salah,
karena mengambil ukuran dengan tepat akan menghasilkan busana sesuai dengan
ukuran yang sebenarnya.2

2) Daftar Cek Proses Menulis


Daftar cek proses menulis dapat diadaptasikan untuk berbagai tipe
proyek menulis. Saat guru mengamati para siswa yang sedang menulis, guru dapat
mencatat bagaimana para siswa bekerja melalui tahap-tahap proses menulis, yaitu:
mengumpulkan dan mengorganisasikan ide-ide selama drafting, bertemu dengan
kelompok-kelompok (penulis) untuk mendapatkan umpan balik mengenai tulisannya
dan kemudian mengadakan perubahan-perubahan yang sungguh-sungguh selama
revisi, proof reading (koreksi cetakan percobaan) dan mengoreksi kesalahan-
kesalahan mekanis selama mengedit, dan menerbitkan serta membagi-bagi
tulisannya (Mackenzie & Tompkins 1984).3

3) Contoh Daftar Cek


Contoh 1:
Daftar cek tentang keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok pada
matapelajaran Quran-Hadits.
No Nama Siswa SB B C K SK
1 Nano Waryono V
2 Elin Roslina V
3 Arie Apriadi N. V
4 Angga Zalindra N. V
5 Ardi Maulana N. V
Keterangan:
SB= sangat baik
B = baik
C = cukup

2 Grounlund, N. E., Measurement and evaluation in teaching, 5rd ed., (New York: Macmilan Plublishing Co,
Inc, 1985).

3 Gail E. Tompkins, Teaching Writing: Balancing Process and Product, (New York: McMillan College
Publishing Company, 1994).
K = kurang
SK = sangat kurang

Contoh 2:
Daftar cek tentang kebiasaan belajar
Nama = .
Umur = .
Kelas = .
Madrasah = .

Tanggal Observasi
No Aspek-aspek yang dinilai
1/9 2/9 3/9 4/9 dst
1 Berdiskusi
2 Membuat rangkuman
3 Latihan
4 Belajar sendiri
5 Belajar kelompok
6 Tanya-jawab

B. Dokumen
1) Pengertian
Studi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan
melihat dan menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang
lain tentang subjek yang dilakukan oleh peneliti kualitatif untuk mendapatkan
gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen
lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan
(Herdiansyah, 2009).4
Evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta
didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara
melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya: dokumen yang
menganut informasi mengenai riwayat hidup (auto biografi), seperti kapan-kapan dan
dimana peserta didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan anak didalam
keluarga dan sebagainya. Selain itu juga dokumen yang memuat informasi tentang
orang tua peserta didik, dokumen yang memuat tentang orang tua peserta didik,
dokumen yang memuat tentang lingkungan non-sosial, seperti kondisi bangunan
rumah, ruang belajar, lampu penerangan dan sebagainya. Beberapa informasi, baik
mengenai peserta didik, orang tua dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada

4 Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal.143-145.


saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkapbagi pendidik dalam
melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya.5

2) Bentuk-bentuk Dokumen
Bentuk Dokumen menurut Moleong (2008) ada 2 yaitu:
1. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang
tindakan, pengalaman, dan kepercayaan yang tujuannya yaitu untuk memperoleh
sudut pandang, orisinal dari kejadian yang pernah dialami oleh subjek secara
langsung disertai dengan situasi social yang melingkupinya dan bagaimana subjek
mengartikan kejadian dan situasi tersebut. Terdapat tiga dokumen pribadi umum
yang digunakan peneliti kualitatif yaitu :
1.1. Catatan Harian (diary)
Catatan harian berisi beragam aktivitas dan kegiatan juga unsur perasaan
seseorang yang dapat memberikan gambaran yang unik dari situasi yang
dialami oleh subjek. Kesulitannya tidak semua orang bersedia diary nya
dipinjam oleh peneliti karena dianggap terlalu pribadi. Untuk
mengantisipasinya maka lebih baik peneliti melakukan pendekatan antara
peneliti dengan subjek sehingga akan terjalin kepercayaan satu sama lain.
Pada zaman cybernetic, diary sudah jarang digunakan, subjek lebih tertarik
untuk menuangkan perasaannya kedalam media lain seperti blog maka dari itu
peneliti dapat membaca dan menganalisis blog subjek penelitian dengan
terlebih dahulu mendapatkan izin dan persetujuan dari subjek. Catatan pada
blog ini lebih mudah memperoleh persetujuan dari subjek karena blog bersifat
publikasi.
1.2. Surat pribadi
Analisis dokumen juga dapat dilakukan pada surat pribadi karena didalamnya
mengandung unsur pikiran dan perasaan orang yang bersangkutan serta
gambaran hubungan social yang terjalin antara orang yang bersangkutan
dengan orang lain. Hampir sama dengan diary, surat pribadi juga mengalami
perkembangan sekarang kebanyakan orang sudah berpaling dari surat menjadi
e-mail karena lebih efisien, mudah, dan modern. Surat pribadi dapat dijadikan
materi dalam analisis dokumen yaitu peneliti mendapat izin dari orang yang
bersangkutan.
1.3. Autobiografi

5 Anas Sudijono, 2009, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).
Autobiografi merupakan pernyataan mengenai penggalan hidup, pengalaman
hidup, atau suatu fase tertentu dari kehidupan seseorang yang ditulis oleh
individu yang bersangkutan atau sekelompok orang sesuai dengan situasi dan
kondisinya secara nyata. Autobiografi merupakan analisis dokumen dengan
tingkat kepercayaan yang juga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
menggambarkan kondisi pikiran, perasaan subjek dalam konteks waktu dan
situasi tertentu.6 Autobiografi sering disebut juga riwayat hidup merupakan
gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.
Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik
suatu Pemeriksaan dokumen lainnya misalnya dokumen yang memuat
informasi mengenai kapan siswa itu diterima di sekolah tersebut, apakah ia
pernah meraih kejuaraan sebagai siswa yang berprestasi di sekolahnya, apakah
ia memiliki keterampilan khusus, apakah ia pernah meraih kejuaraan atau
penghargaan khusus atas keterampilannya itu, dll.kesimpulan tentang
kepribadian kebiasaan atau sikap dari obyek yang dinilai. Berbagai informasi,
baik mengenai peserta didik, orangtua dan lingkungannya itu bukan tidak
mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap
bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik.7

2. Dokumen resmi
Dokumen resmi dibagi menjadi dua kategori yaitu:
2.1. Dokumen internal berupa catatan seperti memo
2.2. Dokumen eksternal

6 Arikunto, Loc. Cit.

7 Dewi N.W. Sonasih, dkk, 1999, Tehnik dan Alat Evaluasi Pendidikan Non Tes, (Bogor: Universitas
Ibnu Khlodun).

Anda mungkin juga menyukai