Peminatan Epidemiologi
Disusun Oleh :
Nuri Nurasiah
NIM : 4001130045
BANDUNG
2016
1
2
Peminatan Epidemiologi
Disusun Oleh :
Nuri Nurasiah
NIM : 4001130045
Pembimbing,
NIP. 197406142009022001
3
Peminatan Epidemiologi
Disusun Oleh :
Nuri Nurasiah
NIM : 4001130045
Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
terselesaikan.
salah satu syarat kelulusan dalam mata kuliah seminar kesehatan Program Studi
penyusunan makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak, dengan rendah hati
1. Dr. Hj. Suryani Soepardan, Dra., MM. selaku ketua STIKes Dharma Husada
Bandung.
2. Dr. Yeni Mahwati, M.Kes. selaku ketua Program Studi S1 Kesehatan
perkuliahan.
5. Staf perpustakaan STIKes Dharma Husada Bandung yang telah membantu
seminar kesehatan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat berguna khususnya
untuk penulis dan umumnya bagi pembaca. Semoga Allah SWT meridhoi
9.
11.
12. Penulis
13.
14.
15.
16.
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
6
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Pengertian Diabetes Mellitus........................................................................5
B. Klasifikasi Diabetes......................................................................................6
C. Patogenesis Diabetes Melitus Tipe 2............................................................7
D. Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2...........................................................8
E. Gejala Diabetes Melitus Tipe 2.....................................................................9
F. Riwayat Alamiah Penyakit..........................................................................12
G. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes....................13
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................25
A. Metode Pengumpulan Data.........................................................................25
B. Metode Analisis...........................................................................................25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................29
A. Hasil............................................................................................................29
B. Pembahasan.................................................................................................32
C. Pemodelan Kerangka Teori.........................................................................40
BAB V PENUTUP.................................................................................................42
A. Kesimpulan.................................................................................................42
B. Saran............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................44
7
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Anjuran jumlah porsi menurut kecukupan energi per hari... 22
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Jurnal-Jurnal. 54
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi yang
Salah satu contoh yang saat ini terasa adalah pada perubahan konsumsi
pangan. Dewasa ini banyak sekali dijual produk makanan dan olahan
11
instans yang siap saji dan siap konsumsi yang mana memudahkan
kanker, dan penyakit paru obstruksi kronis. Kematian akibat PTM tidak
(2)
hanya terjadi di perkotaan melainkan juga pedesaan . Penyakit Diabetes
tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang
dilakukan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada
12
tahun 2030. Diabetes Melitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta
tahun 2012 angka kejadian diabetes mellitus di dunia adalah sebanyak 371
juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes mellitus tipe 2 adalah 95%
dari populasi dunia yang menderita diabetes melitus. Dan sebesar 80%
Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa
penyakit multifaktor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, terlihat
C. Tujuan
1. Mengetahui gambaran penyakit Diabetes Melitus Tipe 2.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes
Melitus Tipe 2.
3. Mengetahui hubungan determinan dengan kejadian Diabetes Melitus
Tipe 2.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Klasifikasi Diabetes
15
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes dengan pankreas sebagai pabrik
insulin tubuh kurang atau tidak ada sama sekali dan guka akan
dalam sel. Penyakit ini biasanya timbul pada usia anak atau remaja,
baik pria maupun wanita. Gejala biasanya timbul mendadak dan bias
Biasanya timbul pada usia diatas 40 tahun, namun bias pula timbul
tubuh dan otot si pasien tidak peka atau sudah resisten terhadap
Akibatnya insulin tidak bisa bekerja dengan baik dan glukosa akhirnya
toleransi karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
tertentu, dll)
2. Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pancreas
3. Desensitas/kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer
insulin, namun karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu
kurang aktivitas fisik, dan penuaan. Pada penderita DM tipe 2 dapat juga
17
gangguan pada sekresi insulin fase pertama, artinya sekresi insulin gagal
insulin (6).
dirinya adalah pengidap diabetes karena selain keluhan dan gejala berjalan
yang terkena. Tidak sedikit pula orang yang ditemukan terkena diabetes
dirinya. Keluhan seperti rasa capek atau lemah tidak jarang ditemukan dan
kerapkali dianggap sebagai akibat dari kurang tidur, depresi, atau usia
berlebihan di dalam darah. Akibatnya, gula ini akan menarik air keluar
18
dari jaringan sehingga selain kencing menjadi sering dan banyak, anda
mencari softdrink yang manis dan segar untuk mengatasi rasa haus.
Akibatnya gula darah semakin naik dan hal ini dapat menimbulkan
flu, rasa capek, lemah, dan nafsu makan menurun. Pada diabetes gula
darah dan tidak dapat diangkut ke dalam sel untuk menjadi energy.
5. Mata kabur. Gula darah yang tinggi akan menarik keluar cairan dari
6. Luka yang sukar sembuh. Penyebab luka yang sukar sembuh adalah :
(1) Infeksi yang hebat karena kuman atau jamur mudah tumbuh pada
kondisi gula darah yang tinggi; (2) kerusakan dinding pembuluh darah
sehingga aliran darah yang tidak lancar pada kapiler (pembuluh darah
sering adalah kesemuatan atau tidak terasa, teruatama pada tangan dan
kaki. Selanjutnya bias timbul rasa nyeri pada anggota tubuh, betis,
memerah, timbul infeksi, serta gigi tampak tidak rata dan mudah
tanggal
9. Kulit kering dan gatal. Kulit terasa kering, sering gatal, dan infeksi.
diabetes.
10. Mudah kena infeksi. Leukosit (sel darah putih) yang biasanya dipakai
elektron.
d.
Gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot
ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual serta gejala lain
merupakan salah satu istilah dari risiko berupa penjabaran dari faktor-
lain :
a Usia
Usia merupakan salah satu karakteristik yang melekat pada
akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau
ialah apabila seorang ketika lahir dengan berat badan < 2500 gram.
artinya faktor risiko ini akan bisa di hindari dengan memodifikasi atau
b Obesitas abdominal
25
salah satu cara untuk mengukur lemak perut. Pada orang yang
atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 2-5 hari
untuk setiap 500 kkal yang dibakar perminggu melalui latihan, ada
kegemukan (2).
Tabel 2.2
Anjuran jumlah porsi menurut kecukupan energi per hari
Untuk kelompok wanita dewasa usia 29- > 65 tahun
g Merokok
Perubahan-perubahan dalam gaya hidup berhubungan
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah studi literature (literature
sumber literatur berupa sumber utama yang berasal dari jurnal, laporan
merupakan analisa terhadap sumber utama dan sumber yang berasal dari
komunitas professional.
Dalam studi literature yang saya lakukan adalah dari skripsi, jurnal
Tahun 2012
5. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Wanita Di
2015
33
12. Artikel Pusat Informasi Data dan Informasi tentang Diabetes Tahun
2014
Teknik literature review yang dilakukan adalah :
1. Mencari kesamaannya (compare)
2. Mencari ketidaksamaannya (contrast)
3. Memberikan pandangan (criticize)
4. Membentuk ulasan (synthesize)
5. Meringkas (summarize)
permasalahan (11).
34
BAB IV
A. Hasil
1. Review Jurnal
B. Pembahasan
1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
38
Tipe 2
Berdasarkan penelitian didapatkan informasi bahwa usia
Melitus
Berdasarkan jurnal penelitian Nadyah, dkk membuktikan
Diabetes Melitus
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yurike riwayat
terjadilah DM.
b. Gambaran faktor risiko obesitas abdominal terhadap kejadian
Diabetes Melitus
Dalam jurnal penelitian yang dianalisis tidak terbukti
mengakibatkan DM.
c. Gambaran faktor risiko kurang aktivitas fisik terhadap kejadian
Diabetes Melitus
Dari hampir semua jurnal penelitian yang dianalisis seperti
fisik, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi
ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Jika insulin tidak
menderita DM.
d. Gambaran faktor risiko hipertensi (lebih dari 140/90 mmHg)
mendapat pengobatan.
43
Melitus
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Calypse, dkk, dan
rokok dapat menjadi racun bagi pancreas (2). Dalam penelitian yang
MT lebih dari 25 kg/m2) ( Nadyah, dkk, Calypse, dkk, Richardo, dkk, Yurike, James O.Hillll, dkk)
fitas fisik (Calypse, dkk, Richardo, dkk, James O. Hill, dkk)
lebih dari 140/90 mmHg) (Nadyah, dkk)
a (HDL>35mg/dl dan trigliserida > 250 mg/dl) (Nadyah, dkk)
msi tidak sehat (Calypse, dkk, Richardo, James O. Hill)
alypso, dkk, Richardo, dkk)
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di Indonesia sekitar 12 juta orang terdiagnosis mengidap DM Tipe 2.
dan merokok dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia,
jenis kelamin, riwayat keluarga, riwayat lahir < 2500 gram dan
memproduksi insulin atau sel tubuh tidak memberi respon pada kerja
insulin sebagai kunci membuka pintu sel sehingga glukosa tidak dapat
masuk sel.
47
B. Saran
1. Bagi Pengelola Program Kesehatan
a. Memberikan penyuluhan tentang faktor risiko dan bahaya penyakit
atau kohort.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
4. Betteng, Pangemanan, Maluyu. 2014. E-Biomediik. Analisis Faktor
Depok.
6. Noor Fatimah, Restyana. 2015. Artikel Riview. Diabetes Melitus Tipe 2.
7. Awad, Langi, Pandelaki.. 2011. Gambaran Faktor Resiko Pasien Diabetes
Prof. Dr. R.D Kandou Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. Pp 45-49.
8. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pusat Data dan Informasi Kementerian
Yogyakarta.
49
November 2016.
11. Diabetes mellitus 2010 http://scribd.com/doc/122562213/makalah-