Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN ALAT LABOR FISIKA SEKOLAH

ALAT PRAKTIKUM GERAK MELINGKAR MENGGUNAKAN


SENSOR PHOTOGATE

OLEH:
Annisa Rahma Sari (16175003)
Nadya Mahardika (16175019)
Putri Melati (16175025)

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Yulkifli, M.Si
Yohandri, Ph.D

PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan segenap rasa syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun Proposal pengembangan
alat labor fisika yang judul Alat Praktikum Gerak Melingkar Menggunakan
Sensor Photogate. Mata kuliah ini dibimbing oleh Bapak Dr. Yulkifli, M.Si dan
Bapak Yohandri, Ph.D.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini, tidak terlepas dari
bantuan dan kerjasama rekan-rekan kelompok dan bimbingan dari Dosen. Untuk
itu, penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga menyadari, bahwa
proposal ini sangat jauh dari kata sempurna, baik dari segi materi maupun dari
segi penyusunanannya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata, jika terdapat kesalahan dalam makalah ini penulis meminta
maaf, semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya, dan dapat dipegunakan sebaik-baiknya, amin ya rabbal Alamin.

Padang, Mare 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................3
A. Gerak Melingkar.........................................................................................3
B. Sensor Photogate........................................................................................4
C. Motor DC....................................................................................................5
D. Microcontroller Arduino.............................................................................7
BAB III METODE PENGEMBANGAN............................................................9
A. Waktu dan Tempat......................................................................................9
B. Pendekatan Pengembangan.........................................................................9
C. Rancangan Alat Praktikum GMB...............................................................9
D. Alat dan Bahan..........................................................................................10
E. Prosedur Kerja Pembuatan Alat................................................................11
F. Cara Kerja Alat.........................................................................................11
G. Pengujian Alat..........................................................................................13
BAB IV PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan alam menuntut
pembelajaran yang kontekstual. Dimana dalam pembelajaran tidak hanya
mengandalkan teori semata. Pembelajaran fisika juga harus didukung dengan
percobaan laboratorium yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
Pembelajaran fisika akan lebih bermakna apabila antara teori dan praktek
seimbang agar bisa lebih dipahami oleh peserta didik. Kurikulum 2013
menuntut pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan kegiatan yang
dikenal dengan 5M, diamna salah satu kegiatannya adalah kegiatan mencoba.
Kegiatan mencoba ini menuntut praktikum laboratorium, atau setidaknya
demonstrasi, agar peserta didik mampu memahami konsep dengan benar dan
kegiatan saintifik pun berjalan dengan lancar.
Kenyataan yang ada di lapangan, pembelajaran fisika jarang dilakukan
praktikum. Banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi seperti kurangnya
alat dan bahan, kurangnya pemahaman guru tentang percobaan-percobaan
fisika,dan kurangnya waktu untuk melakukan kegiatan laboratorium. Masalah
kekurangan alat dan bahan menguji dan menantang kreatifitas guru untuk bisa
membuat alatpraktikum yang sederhana namun menggunakan barang bekas
dalam pembuatannya, sehingga tidak memerlukan banyak biaya. Selain itu
agar percobaan bisa dilakukan oleh banyak peserta didik, alat juga bisa
ditugaskan kepada peserta didik sebagai tugas proyek yang dibuat bersama
satu atau dua orang temannya.
Dalam melakukan praktikum, akan ada banyak kesalahan yang terjadi
bisa disebabkan oleh alat maupun kesalahan praktikan. Hal ini bisa diatasi
dengan alat praktikum digital dengan menggunakan sensor agar kesalahan
pengukuran bisa lebih diminimalisir. Praktikum digital ini menggunakan
sensor elektronika, sehingga bisa kurangi kesalaham pembacaan karena
menggunakan display yang telah diprogram sesuai dengan kebutuhan.

1
Alat labor yang dikembangkan adalah percobaan gerak melingkar,
dimana pada alat ini menggunakan sensor photogate. Dengan demikian
kesalahan percobaan bisa dikurangi, dan percobaan bisa sesuai dengan hasil
yang sesuai dengan teori.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana cara mengembangkan alat percobaan yang digunakan pada
praktikum percobaan gerak melingkar menggunakan sensor photogate?
2. Bagaimana cara kerja rangkaian alat praktikum gerak melingkar
menggunakan sensor photogate?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah


1. Untuk mengetahui cara mengembangkan alat praktikum gerak melingkar
menggunakan sensor photogate.
2. Untuk mengetahui cara kerja rangkaian alat praktikum gerak melingkar
menggunakan sensor photogate.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah :
1 Dapat dijadikan pengalaman dan pengetahuan bagi pembaca khususnya
untuk tenaga pendidik. Khususnya untuk bagaimana mengajarkan
tumbukan lenting sempurna dalam praktikum.
2 Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Pengembangan Alat
Labor Fisika Sekolah.

BAB II

2
KAJIAN TEORI

A. Gerak Melingkar Beraturan


Gerak melingkar dapat didefenisikan sebagai gerak suatu partikel
dengan vektor kecepatan sudut, , tetap. Gerak melingkar beraturan
didefenisikan sebagai gerak suatu benda menempuh lintasan melingkar
dengan kelajuan (atau besar kecepatan) tetap.
Gerak melingkar beraturan memiliki ciri-ciri: besar kecepatan
linearnya (v) tetap sedangkan arah kecepatan linearnya selalu berubah, besar
dan arah kecepatan sudut () selalu tetap. Percepatan tengensial (at) dan

percepatan ( ) sama dengan nol. Ini karena pada GMB tidak ada

perubahan besar kecepatan linear (v) dan perubahan kecepatan sudut (),
atau dengan kata lain v = 0 dan = 0.
Periode (T) adalah sebagai waktu yang diperlukan oleh benda untuk
menempuh lintasan satu lingkaran penuh.

1
T=
f

Frekuensi (f) adalah sebagai banyaknya lintasan lingkaran penuh yang


ditempuh benda dalam waktu 1 sekon.

1
f=
T

Kecepatan linear (v) adalah sebagai hasil bagi panjang lintasan yang
ditempuh partikel dengan selang waktu tempuhnya.

s 2 R
v= = atau v=2 Rf
t T

Kecepatan sudut () adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh


benda dengan selang waktu tempuhnya.

2
= atau =2 f
T

3
Benda yang memiliki kelajuan linear tetap, tetapi vektor kecepatan
linearnya berubah secara tetap, karena arahnya berubah. Perubahan vektor
kecelapatan linear secara tetap ini menghasilkan vektor percepatan yang
besarnya tetap dan arahnya selalu menuju kepusat lingkaran. Percepatan
seperti ini disebut percepatan sentripetal (as).

v2
a s= =2 R
R

Dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama. Akibatnya
kedua roda mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama.
Karena panjang jari-jari roda berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka
kecepatan liniernya berbeda. Semakin besar ukuran (jari-jari) roda maka
semakin besar kecepatan liniernya, seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Roda Seporos


Persamaannya sebagai berikut :
A = B

vA V B
=
R A RB

B. Sensor Photogate
Manusia telah bereksperimen dengan sensor dari berbagai jenis
setidaknya sejak abad ketiga sebelum masehi, SM, ketika Philo dari
Bizantium membangun perangkat yang mampu menunjukkan berapa banyak
udara yang mengembang akibat perubahan suhu. Pada abad ketujuh belas,
astronom Italia dan fisikawan Galileo Galilei sedang membangun versi
pertama dari termometer. Beberapa dekade kemudian pada tahun 1784,

4
seorang insinyur Inggris bernama George Atwood telah dirancang
accelerometer pertama, alat untuk menunjukkan kebenaran Fisika Newtonian
sampai ditemukan kembali pada akhir abad kedua puluh sebagai gadget yang
mampu beberapa aplikasi.
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-
gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti
energi listrik,energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan
sebagainya. Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur sesuatu,
yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan
kimia menjadi tegangan dan arus listrik (Petruzella, 2001).Sensor photogate
adalah perangkat waktu yang digunakan untuk pengukuran yang sangat tepat
dari kecepatan dengan durasi tinggi atau singkat. Aplikasi yang umum diukur
menggunakan sensor ini adalah percepatan jatuh bebas, periode pendulum,
atau kecepatan bola bergulir ke trek.
Sebuah photogate terdiri dari sumber cahaya dan detektor cahaya.
Setiap kali sebuah objek bergerak melalui blok antara sumber dan detektor,
sinar inframerah antara sumber dan detektor diblokir, output dari gerbang foto
tinggi (tegangan tinggi, 5V) dan light-emitting diode (LED) pada lampu
gerbang foto up. Ketika blok tidak diblokir; output rendah (tegangan rendah,
0 V).
C. Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan
medan untuk diubah menjadi energy mekanik, dimana tegangan masukan
berbanding lurus dengan tegangan keluaran. Kumparan medan pada motor
DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar
dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang
berubahubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan
tegangan bolak balik. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa
tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yan berbalik arah dengan kumparan jangkar
yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki

5
kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet
permanen.

Gambar 2. Motor DC Sederhana


Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo
adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

Prinsip Dasar Cara Kerja


Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar
konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada
konduktor. Aturan genggaman tangan kanan bisa dipakai untuk menentukan
arah garis fluks disekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan
kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda
akan menunjukan arah garis fluks. Medan magnet hanya tejadi di sekitar
sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.
Pada Motor DC daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan
menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah
tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun
sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan
magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi,
sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi.Agar

6
proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan
reaksi lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi
oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor.
D. Microcontroller Arduino
Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical
computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan
menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat
menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical
computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang
manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia
digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desaindesain alat
atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk
menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol
gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.
Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat
penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang
perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen,
ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali
sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan
angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang
menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak
faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan
menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya
non-eksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan
seni.
Saat ini salah satu alat pengembangan prototype berbasis
microcontroller yang cukup populer, adalah arduino. Arduino tidak hanya
sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware,
bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang

7
canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis
program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam
memory microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh
akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada
banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan
sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan
Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi
pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.
Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Hardware berupa papan input/output (I/O)
b. Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk
koneksi dengan komputer, contoh program dan library untuk
pengembangan program.
Tipe arduino salah satunya arduino uno yang tergolong arduino USB

Gambar 3 papan rangkaian arduino USB

8
BAB III
METODE RANCANGAN

A. Waktu dan Tempat


Pengembangan dilaksanakan di laboratorium Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Padang, pada bulan AprilJuni 2017, selama 3 bulan.

B. Pendekatan Pengembangan
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan ini adalah
pendekatan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang
dikembangkan oleh Borg dan Gall (1989), yang dimodifikasi oleh
Sukmadinata,dkk (2007). Pemilihan pendekatan pengembangan ini didasari
oleh tujuan pengembangan yang ditetapkan, yakni untuk memenuhi alat
praktikum tentang Gerak melingkar Beraturan memanfaatkan sensor
kecepatan yang belum ada di sekolah serta menjelaskan perbandingan data
yang diperoleh menggunakan alat yang dikembangkan dengan data yang
diperoleh dari konsep GMB.

C. Rancangan Alat Praktikum GMB

9
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk pembuatan alat praktikum gerak melingkar
beraturan dengan photogate.

10
No Alat dan Bahan Gambar Jumlah
1. Motor DC 1 buah

2. Dudukan Motor 1 buah

3. Photogate Sensor 2 buah


+ dispaly

3. Arduino 1 buah

4. Piringan 3 buah

5. Mur dan Baut 1 buah

11
E. Prosedur Pembuatan Alat
Prosedur pembuatan alat praktikum gerak melingkar beraturan
menggunakan sensor photogate adalah sebagai berikut:
1. Membuat piringan dari kertas karton dengan ukuran jari-jari 10 cm,15 cm,
dan 20 cm.
2. Memberi lubang pada masing-masing karton dengan jarak 5 cm dari pingir
piringan.
3. Pasang motor DC pada dudukan motor.
4. Kemudian beri lubang pada pusat piringan agar dapat masuk ke pusat
motor DC
5. Pasanglah sensor photogate pada masing-masing kedudukannya
6. Posisikan satu sensor photogate tepat pada lubang piringan agar sensor
dapat berjalan dengan baik, sedangkan satu sensor lagi posisikan pada
jarak busur tertentu yang tidak berlubang
7. Jika dihidupkan masing-masing komponen seperti motor DC dan sensor
photogate, maka alat praktikum siap digunakan
F. Cara Kerja Alat (Prosedur kerja)
Prosedur percobaan pengukuran kecepatan linear pada gerak melingkar
beraturan menggunakan sensor photogate adalah sebagai berikut:
Percobaan 1
1. Letakkanlah piringan yang memiliki jari-jari 10cm diatas motor DC
2. Aturlah posisi 2 sensor photogate, yang pertama tepat pada piringan yang
berlubang dan sensor yang kedua pada jarak busur tertentu yang
diinginkan
3. Hidupkanlah motor DC agar piringan bergerak
4. Setelah motor DC bergerak konstan, hidupkanlah 2 sensor photogate
5. Perhatikanlah pada display berapa kecepatan linear dari gerak piringan
tersebut dan catatlah data tersebut ke dalam tabel data. Tabel data hasil
pengukuran kecepatan linear adalah sebagai berikut:

vhitung =
N
Jari-jari lubang (r) vsensor 2 r
o
t

1
2
3

12
6. Lakukanlah langkah di atas untuk piringan berjari-jari 15cm dan 20cm.

Percobaan 2
1. Sediakanlah piringan dengan ukuran 10cm dan 15cm
2. Letakkanlah kedua piringan pada motor DC dengan ukuran
piringan yang kecil di atas piringan lebih besar
3 Aturlah posisi 2 sensor photogate untuk piringan berjari-jari 15cm, yang
pertama tepat pada piringan yang berlubang dan sensor yang kedua pada
jarak busur tertentu yang diinginkan
4 Hidupkanlah motor DC agar piringan bergerak
5 Setelah motor DC bergerak konstan, hidupkanlah 2 sensor photogate
6 Perhatikanlah pada display berapa kecepatan linear dari gerak piringan
tersebut dan catatlah data tersebut ke dalam tabel data.
7 Lakukanlah langkah 3-6 untuk piringan berjari-jari 15cm
8 Bandingkanlah kecepatan sudut kedua pringan tersebut
9 Lakukanlah langkah di atas untuk piringan 10cm dan 20cm ; 15cm dan
20cm
Tabel data hasil pengukuran kecepatan linear adalah sebagai berikut:

V
N r
(kecepatan (kecepatan
o (Jari-jari lubang)
linear) sudut)
1
2
3

G. Pengujian Alat
Validasi adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu pada
prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Akurasi dari suatu
metode analisis adalah kedekatan nilai hasil uji yang diperoleh dengan
prosedur tersebut dari harga sebenarnya. Akurasi merupakan ukuran ketepatan
prosedur analisis. Nilai akurasi dapat diterima, jika diperoleh 80% - 120%.
Nilai akurasi dapat dihitung dengan persamaan:
Akurasi = ( Nilai Hasil / Nilai sebenarnya ) x 100%

13
BAB IV
PENUTUP

A Kesimpulan

1 Pembuatan alat pengukur kecepatan linear dan kecepatan sudut untuk


benda bergerak melingkar menggunakan sensor photogate
2 Perancangan pembuatan alat ini sesuai dengan konsep gerak melingkar
yang dapat dihitung kecepatan sudut dan kecepatan linear untuk masing-
masing benda pada variasi jari-jarinya
3 Cara kerja alat ini adalah ketika piringan terletak pada motor DC, maka
piringan dapat bergerak konstan dan sensor photogate bekerja untuk
menghitung kecepatan linear dengan konsep detektor cahaya. Kemudian
kecepatan linear bisa di baca pada display.
B Saran
Pengembangan alat ini masih banyak keterbatasan dan kekurangan
yang penulis alami serta diharapkan untuk pengembangan selanjutnya
hendaknya dapat lebih baik lagi dan bisa menambah atau memodifikasi
sensor yang akan di pakai pada pengembangan alat ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2011. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 2B untuk kelas XI Semester II.
Bandung : Erlangga

Hanks, Jon. 1996. Instructional Manual And Experiment Guide for the PASCO
scientific Model Cl-6538 Rotary Motion Sensor.

15

Anda mungkin juga menyukai